Ruangan yang penuhi oleh berbagai suara, kini bagi mereka berempat itu seperti hilang begitu saja. Ada beberapa jeda saat Agnasia mengatakan maksudnya pada Kaisar.
"Agnasia Arista Alddes. Sepertinya kita perlu bicara."
Duke dengan wajah yang tidak senang menatapnya, di detik yang sama Kaisar tersenyum melihat wanita itu.
"Sepertinya kamu harus menjelaskan maksud mu putri."
Belum sempat Agnasia membuka suaranya, terdengar terompet pertanda Pangeran sudah tiba. Dari depan terdengar suara yang ricuh.
Tiba-tiba tuan Count Mart masuk bersama dengan Marques Christoffel yang penuh luka, mereka mendekat dan menunduk pada Kaisar.
"Lapor Yang Mulia, saat dalam perjalanan pulang, Pangeran di serang secara tiba-tiba dan dia terluka parah. Begitu juga dengan prajurit dan rekan-rekan yang lainnya," ucap Marques Christoffel, wajah Kaisar pun berubah. Aku yang sudah tahu apa yang akan terjadi hanya bisa diam.
"Yang Mulia Pangeran sedang di ruangannya sekarang. Saya sudah mengundang beberapa dokter berbakat untuk Pangeran," ujar tuan Count Mart pada Kaisar. Tanpa berkata apapun, Kaisar langsung pergi begitu saja.
Duke lantas memanggil Agnasia untuk pergi melihat Pangeran. Awalnya adia menolak, tapi berikutnya ia mengikuti mereka karena di tarik paksa oleh Deondre.
...💐Kerajaan Lyeon💐...
Agnasia melangkah berat kearah ruangan yang Pangeran tempati, saat mereka tiba di depan pintu dua orang penjaga langsung membukanya.
Dalam ruangan, sudah ada beberapa dokter ahli yang sedang mengobati Pangeran. Di sampingnya ada Kaisar sedang menatap Pangeran tanpa ekspresi sama sekali.
Agnasia yang sudah tahu hanya menatap wajah lelaki yang telah membuangnya demi wanita lain dalam diam. Perasaannya tidak merasakan sedih saat melihat Dellion terbaring penuh luka.
Jika mengingat dulu dia pasti akan langsung menangis dan shock tiba-tiba. Tapi yang sekarang tidak lagi, karena itu hanya membuang percuma air mata Agnasia yang berharga.
Ia berfikir, luka mental yang dia alami lebih sakit di bandingkan dengan luka fisik yang di alami oleh Pangeran Dellion.
"Acara penyambutan selesai," ujar Kaisar, tuan Count yang sadar akan maksud dari Kaisar segera pergi meninggalkan ruangan.
...💐Beberapa hari kemudian💐...
Agnasia duduk termenung menatap lurus Pangeran. Ini adalah hari ke tiga Pangeran belum juga sadar dan Agnasia di perintahkan Kaisar untuk menjaga Pangeran.
Memang, penyerang itu tidak di ketahui siapa yang melakukannya. Mungkin saja itu adalah motif agar Pangeran tidak bisa lagi kembali.
Karena masalah ini, nantinya di tahun berikutnya banyak juga kerajaan luar yang membuat siasat menyerang Aegeus, dan itu semua di halau oleh Kaisar beserta keluarga Duke dan Marques yang memiliki kekuatan anugerah Dewa.
Tapi tetap saja banyak juga korban jiwa yang berjatuhan, karena mata-mata yang masuk, dan membuat siasat Kaisar di ketahui musuh mereka.
"Aku harus lebih kuat dari sebelumnya jika perang besar itu akan terjadi nantinya."
Kekaisaran Aegeus adalah tempat di mana Sang Dewa turun pertama kali, karena itu tanah ini di berkati. Salah satu alasan para musuh menyerang tempat ini karena, di belakang kekaisaran Aegeus ada sebuah pegunungan hutan Theos yang pernah di tinggali oleh Dewa.
Konon katanya hutan itu memiliki kekuatan mengabulkan 1 permintaan orang yang masuk kesana. Karena hutan Itu, mendiang Ibu Kaisar memberi nama Kaisar Theo Stevanus Alcander yang di ambil dari nama hutan itu.
Lalu kekuatan yang Dewa berikan pada Kaisar Alcander pertama beserta dengan Duke pertama Alddes dan Marques pertama Alastor, sebagai hadiah dan tugas untuk melindungi tempat ini agar tidak jatuh pada tangan yang salah.
Karena itulah mereka memiliki kekuatan, dan kekuatan itu di wariskan oleh setiap keturunan selanjutnya.
Lain hal denganku yang tidak memiliki kekuatan keturunan. Dan soal hutan Theos menurut ku, itu hanya kisah dahulu. Pasti hutan itu sudah menjadi hutan biasa
Tapi tetap saja hutan itu di jaga oleh beberapa pengawal Kekaisaran Mawar putih.
"Aku juga tidak tahu kenapa mereka masih suka mengincar hutan itu. Padahal itu sudah lama berlalu mana mungkin kekuatannya masih ada kan?" ujar Agnasia pada dirinya sendiri sambil membaca buku tentang keturunan Kaisar sebelumnya.
"Kaisar Allisa yang memiliki kekuatan anugerah langkah yaitu kekuatan penyembuh. Dia adalah satu-satunya Kaisar wanita yang memiliki kekuatan itu, dan tidak ada keturunan selanjutnya dari Allisa yang memiliki kekuatan itu."
Saat sedang membaca dengan tenang, Agnasia merasakan pergerakan dari Pangeran Dellion. Pandangannya kini berahli dari buku ke arah Pangeran yang sedikit membuka matanya.
Segera Agnasia memanggil pelayan untuk memberitahu kabar ini pada yang lain. Beberapa saat kemudian pintu terbuka, di sana ada Kaisar bersama dengan Duke dan Marques serta dokter yang datang.
Dengan cepat dokter memeriksa keadaan Pangeran. Pangeran pun bergumam menanyakan siapa yang berdiri di depannya. Saat selesai, dokter sedikit terdiam sambil menghela nafas pelan.
"Izinkan saya menjelaskan Yang Mulia Kaisar. Saat penyerangan itu, ada benturan yang cukup keras menguncang ingatan pangeran Dellion."
Dokter terhenti dan melanjutkan penjelasannya lagi.
"Desosiatif Amnesia itu yang di alami oleh Yang Mulia pangeran, pasti ada beberapa orang juga yang tidak di ingat oleh Yang Mulia Pangeran. Beruntungnya dia tidak melupakan dirinya sendiri."
Keadaan sedikit hening saat dokter sudah menyelesaikan penjelasannya.
"Apa ada obat untuk itu?" tanya Marques Christoffel pada Dokter.
"Itu tergantung dari Yang Mulia pangeran, jika dia tidak mau mengingat lagi, kita tidak bisa memaksanya, karena itu akan sangat berbahaya bagi Kesehatan Yang Mulia pangeran."
Kaisar lalu berbalik pergi dari ruangan di ikuti yang lainnya. Sepertinya mereka akan menyelidiki siapa penyerangnya. Tapi itu percuma saja, bahkan dia yang sudah hidup ke dua kalinya tidak tahu siapa dalang dari semua ini.
...💐Kerajaan Lyeon💐...
Besoknya menjelang siang Agnasia datang lagi untuk melihat pangeran. Sekarang Agnasia langsung mengatur jadwalnya saat Pangeran Dellion sudah sadar.
Langkahnya masuk kedalam ruangan pangeran, disana nampak Dellion yang sedang duduk tenang dan juga ada beberapa pelayan yang memegang tempat makan pangeran.
Saat Agnasia mendekat, pandangan pangeran langsung tertuju padanya dengan dingin. Dia pun segera mengambil tempat makan yang di pegang pelayan dan duduk di sampingnya.
"Pangeran, kamu harus makan untuk penyembuhan tubuhmu." ujarnya sambil mengangkat sendok yang berisi makanan.
"Pergi dari sini! Siapa kamu yang dengan seenaknya memerintahkan aku!!"
Agnasia terdiam melihat Pangeran Dellion, dia ingin menjawab pertanyaan Pangeran seperti.
Aku adalah tunangan mu.
Tapi itu jawaban yang sia-sia saja dan tidak akan membantu Pangeran untuk sembuh juga.
"Aku, bukan siapa-siapa."jawabnya dan pangeran kembali melihat Agnasia dengan dingin.
Reaksinya itu sungguh sangat membuatnya tidak senang sama sekali, jika bukan kaisar yang menyuruhnya, Dia pasti tidak akan datang kesini.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 109 Episodes
Comments
Anonymous
tlg perbaiki tata cara penulisa nvl yg bnr yah thor, garis miring tuk dialog itu krg bnr
2021-08-20
0
rinn
kaya nulis bkuharian ya
pdahal critnya bgus
2021-07-25
0
_Ra_
seperti diriku males ketemu sama masa lalu tapi takdir terus mempertemukan bagaimana tidak ketemu Ama mantan, lah ibuku sama ibunya temen pastilah ketemu agendanya bukan sama tapi lebih tepatnya putus juga ada ikatan keluarga sama dia hade untung sekarang enggak🥶🙃
2021-07-16
6