Bagian 5

Ruangan yang penuhi oleh berbagai suara, kini bagi mereka berempat itu seperti hilang begitu saja. Ada beberapa jeda saat Agnasia mengatakan maksudnya pada Kaisar.

"Agnasia Arista Alddes. Sepertinya kita perlu bicara."

Duke dengan wajah yang tidak senang menatapnya, di detik yang sama Kaisar tersenyum melihat wanita itu.

"Sepertinya kamu harus menjelaskan maksud mu putri."

Belum sempat Agnasia membuka suaranya, terdengar terompet pertanda Pangeran sudah tiba. Dari depan terdengar suara yang ricuh.

Tiba-tiba tuan Count Mart masuk bersama dengan Marques Christoffel yang penuh luka, mereka mendekat dan menunduk pada Kaisar.

"Lapor Yang Mulia, saat dalam perjalanan pulang, Pangeran di serang secara tiba-tiba dan dia terluka parah. Begitu juga dengan prajurit dan rekan-rekan yang lainnya," ucap Marques Christoffel, wajah Kaisar pun berubah. Aku yang sudah tahu apa yang akan terjadi hanya bisa diam.

"Yang Mulia Pangeran sedang di ruangannya sekarang. Saya sudah mengundang beberapa dokter berbakat untuk Pangeran," ujar tuan Count Mart pada Kaisar. Tanpa berkata apapun, Kaisar langsung pergi begitu saja.

Duke lantas memanggil Agnasia untuk pergi melihat Pangeran. Awalnya adia menolak, tapi berikutnya ia mengikuti mereka karena di tarik paksa oleh Deondre.

...💐Kerajaan Lyeon💐...

Agnasia melangkah berat kearah ruangan yang Pangeran tempati, saat mereka tiba di depan pintu dua orang penjaga langsung membukanya.

Dalam ruangan, sudah ada beberapa dokter ahli yang sedang mengobati Pangeran. Di sampingnya ada Kaisar sedang menatap Pangeran tanpa ekspresi sama sekali.

Agnasia yang sudah tahu hanya menatap wajah lelaki yang telah membuangnya demi wanita lain dalam diam. Perasaannya tidak merasakan sedih saat melihat Dellion terbaring penuh luka.

Jika mengingat dulu dia pasti akan langsung menangis dan shock tiba-tiba. Tapi yang sekarang tidak lagi, karena itu hanya membuang percuma air mata Agnasia yang berharga.

Ia berfikir, luka mental yang dia alami lebih sakit di bandingkan dengan luka fisik yang di alami oleh Pangeran Dellion.

"Acara penyambutan selesai," ujar Kaisar, tuan Count yang sadar akan maksud dari Kaisar segera pergi meninggalkan ruangan.

...💐Beberapa hari kemudian💐...

Agnasia duduk termenung menatap lurus Pangeran. Ini adalah hari ke tiga Pangeran belum juga sadar dan Agnasia di perintahkan Kaisar untuk menjaga Pangeran.

Memang, penyerang itu tidak di ketahui siapa yang melakukannya. Mungkin saja itu adalah motif agar Pangeran tidak bisa lagi kembali.

Karena masalah ini, nantinya di tahun berikutnya banyak juga kerajaan luar yang membuat siasat menyerang Aegeus, dan itu semua di halau oleh Kaisar beserta keluarga Duke dan Marques yang memiliki kekuatan anugerah Dewa.

Tapi tetap saja banyak juga korban jiwa yang berjatuhan, karena mata-mata yang masuk, dan membuat siasat Kaisar di ketahui musuh mereka.

"Aku harus lebih kuat dari sebelumnya jika perang besar itu akan terjadi nantinya."

Kekaisaran Aegeus adalah tempat di mana Sang Dewa turun pertama kali, karena itu tanah ini di berkati. Salah satu alasan para musuh menyerang tempat ini karena, di belakang kekaisaran Aegeus ada sebuah pegunungan hutan Theos yang pernah di tinggali oleh Dewa.

Konon katanya hutan itu memiliki kekuatan mengabulkan 1 permintaan orang yang masuk kesana. Karena hutan Itu, mendiang Ibu Kaisar memberi nama Kaisar Theo Stevanus Alcander yang di ambil dari nama hutan itu.

Lalu kekuatan yang Dewa berikan pada Kaisar Alcander pertama beserta dengan Duke pertama Alddes dan Marques pertama Alastor, sebagai hadiah dan tugas untuk melindungi tempat ini agar tidak jatuh pada tangan yang salah.

Karena itulah mereka memiliki kekuatan, dan kekuatan itu di wariskan oleh setiap keturunan selanjutnya.

Lain hal denganku yang tidak memiliki kekuatan keturunan. Dan soal hutan Theos menurut ku, itu hanya kisah dahulu. Pasti hutan itu sudah menjadi hutan biasa

Tapi tetap saja hutan itu di jaga oleh beberapa pengawal Kekaisaran Mawar putih.

"Aku juga tidak tahu kenapa mereka masih suka mengincar hutan itu. Padahal itu sudah lama berlalu mana mungkin kekuatannya masih ada kan?" ujar Agnasia pada dirinya sendiri sambil membaca buku tentang keturunan Kaisar sebelumnya.

"Kaisar Allisa yang memiliki kekuatan anugerah langkah yaitu kekuatan penyembuh. Dia adalah satu-satunya Kaisar wanita yang memiliki kekuatan itu, dan tidak ada keturunan selanjutnya dari Allisa yang memiliki kekuatan itu."

Saat sedang membaca dengan tenang, Agnasia merasakan pergerakan dari Pangeran Dellion. Pandangannya kini berahli dari buku ke arah Pangeran yang sedikit membuka matanya.

Segera Agnasia memanggil pelayan untuk memberitahu kabar ini pada yang lain. Beberapa saat kemudian pintu terbuka, di sana ada Kaisar bersama dengan Duke dan Marques serta dokter yang datang.

Dengan cepat dokter memeriksa keadaan Pangeran. Pangeran pun bergumam menanyakan siapa yang berdiri di depannya. Saat selesai, dokter sedikit terdiam sambil menghela nafas pelan.

"Izinkan saya menjelaskan Yang Mulia Kaisar. Saat penyerangan itu, ada benturan yang cukup keras menguncang ingatan pangeran Dellion."

Dokter terhenti dan melanjutkan penjelasannya lagi.

"Desosiatif Amnesia itu yang di alami oleh Yang Mulia pangeran, pasti ada beberapa orang juga yang tidak di ingat oleh Yang Mulia Pangeran. Beruntungnya dia tidak melupakan dirinya sendiri."

Keadaan sedikit hening saat dokter sudah menyelesaikan penjelasannya.

"Apa ada obat untuk itu?" tanya Marques Christoffel pada Dokter.

"Itu tergantung dari Yang Mulia pangeran, jika dia tidak mau mengingat lagi, kita tidak bisa memaksanya, karena itu akan sangat berbahaya bagi Kesehatan Yang Mulia pangeran."

Kaisar lalu berbalik pergi dari ruangan di ikuti yang lainnya. Sepertinya mereka akan menyelidiki siapa penyerangnya. Tapi itu percuma saja, bahkan dia yang sudah hidup ke dua kalinya tidak tahu siapa dalang dari semua ini.

...💐Kerajaan Lyeon💐...

Besoknya menjelang siang Agnasia datang lagi untuk melihat pangeran. Sekarang Agnasia langsung mengatur jadwalnya saat Pangeran Dellion sudah sadar.

Langkahnya masuk kedalam ruangan pangeran, disana nampak Dellion yang sedang duduk tenang dan juga ada beberapa pelayan yang memegang tempat makan pangeran.

Saat Agnasia mendekat, pandangan pangeran langsung tertuju padanya dengan dingin. Dia pun segera mengambil tempat makan yang di pegang pelayan dan duduk di sampingnya.

"Pangeran, kamu harus makan untuk penyembuhan tubuhmu." ujarnya sambil mengangkat sendok yang berisi makanan.

"Pergi dari sini! Siapa kamu yang dengan seenaknya memerintahkan aku!!"

Agnasia terdiam melihat Pangeran Dellion, dia ingin menjawab pertanyaan Pangeran seperti.

Aku adalah tunangan mu.

Tapi itu jawaban yang sia-sia saja dan tidak akan membantu Pangeran untuk sembuh juga.

"Aku, bukan siapa-siapa."jawabnya dan pangeran kembali melihat Agnasia dengan dingin.

Reaksinya itu sungguh sangat membuatnya tidak senang sama sekali, jika bukan kaisar yang menyuruhnya, Dia pasti tidak akan datang kesini.

Terpopuler

Comments

Anonymous

Anonymous

tlg perbaiki tata cara penulisa nvl yg bnr yah thor, garis miring tuk dialog itu krg bnr

2021-08-20

0

rinn

rinn

kaya nulis bkuharian ya
pdahal critnya bgus

2021-07-25

0

_Ra_

_Ra_

seperti diriku males ketemu sama masa lalu tapi takdir terus mempertemukan bagaimana tidak ketemu Ama mantan, lah ibuku sama ibunya temen pastilah ketemu agendanya bukan sama tapi lebih tepatnya putus juga ada ikatan keluarga sama dia hade untung sekarang enggak🥶🙃

2021-07-16

6

lihat semua
Episodes
1 Prolog
2 Bagian 1
3 Bagian 2
4 Bagian 3
5 Bagian 4
6 Bagian 5
7 Bagian 6
8 Bagian 7
9 Bagian 8
10 Bagian 9
11 Bagian 10
12 Bagian 11
13 Bagian 12
14 Bagian 13
15 Bagian 14
16 Bagian 15
17 Bagian 16
18 Bagian 17
19 Bagian 18
20 Bagian 19
21 Bagian 20
22 Bagian 21
23 Bagian 22
24 Bagian 23
25 Bagian 24
26 Bagian 25
27 Bagian 26
28 Bagian 27
29 Bagian 28
30 Bagian 29
31 Bagian 30
32 Bagian 31
33 Bagian 32
34 Bagian 33
35 Bagian 34
36 Bagian 35
37 Bagian 36
38 Bagian 37
39 Bagian 38
40 Bagian 39
41 Bagian 40
42 Bagian 41
43 Bagian 42
44 Bagian 43
45 Bagian 44
46 Bagian 45
47 Bagian 46
48 Bagian 47
49 Bagian 48
50 Bagian 49
51 Bagian 50
52 Bagian 51
53 Bagian 52
54 Bagian 53
55 Bagian 54
56 Bagian 55
57 Bagian 56
58 Bagian 57
59 Bagian 58
60 Bagian 59
61 Bagian 60
62 Bagian 61
63 Bagian 62
64 Bagian 63
65 Bagian 64 - gelang sihir
66 Bagian 65 - penyamaran
67 Bagian 66 - pertengkaran
68 Bagian 67 - ingatan
69 Bagian 68 - kekuatan
70 Bagian 69 - lambang kuno
71 Bagian 70 - Batu kekuatan {End}
72 Pengumuman
73 {Prolog Season Dua}
74 {Season Dua} Bagian 71 - Surat
75 {Season Dua} Bagian 72 - Sepupu
76 {Season Dua} Bagian 73 - Empat pilar
77 {Season Dua} Bagian 74 - sihir
78 {Season Dua} Bagian 75 - Mansion
79 {Season Dua} Bagian 76 - Khawatir
80 {Season Dua} Bagian 77 - Selamat
81 {Season Dua} Bagian 78 - Pertemuan
82 {Season Dua} Bagian 79 - Pintu rahasia
83 {Season Dua} Bagian 80 - Buku sihir
84 {Season Dua} Bagian 81- Galen
85 {Season Dua} Bagian 82 - Pertemuan
86 {Season Dua} Bagian 83 - Waktu
87 {Season Dua} Bagian 84 - Ibu
88 {Season Dua} Bagian 85 - Pembicaraan
89 {Season Dua} Bagian 86 - Masalalu
90 {Season Dua} Bagian 87 - Rencana
91 {Season Dua} Bagian 88 - Pengorbanan
92 {Season Dua} Bagian 89 - penyegel
93 {Season Dua} Bagian 90 - Ciuman pertama
94 {Season Dua} Bagian 91 - Pesta kekaisaran
95 {Season Dua} Bagian 92 - penyerangan yg akan datang
96 {Season Dua} Bagian 93 - Monster sihir
97 {Season Dua} Bagian 94 - Pintu kegelapan yg terbuka
98 {Season Dua} Bagian 95 - Terperangkap
99 {Season Dua} Bagian 96 - Penghalang
100 {Season Dua} Bagian 97 - Pertemuan
101 {Season Dua} Bagian 98 - Kebenaran
102 {Season Dua} Bagian 99 - Sihir
103 {Season Dua} Bagian 100 - Pertarungan sengit
104 {Season Dua} Bagian 101 - Perubahan
105 {Season Dua} Bagian 102 - Kematian
106 {Season Dua} Bagian 103 - kesembuhan dan kenyataan
107 {Season Dua} Bagian 104 - pertemuan dan akhir
108 {Ekstra part and pengumuman}
109 Tok! Tok! Cerita baru~
Episodes

Updated 109 Episodes

1
Prolog
2
Bagian 1
3
Bagian 2
4
Bagian 3
5
Bagian 4
6
Bagian 5
7
Bagian 6
8
Bagian 7
9
Bagian 8
10
Bagian 9
11
Bagian 10
12
Bagian 11
13
Bagian 12
14
Bagian 13
15
Bagian 14
16
Bagian 15
17
Bagian 16
18
Bagian 17
19
Bagian 18
20
Bagian 19
21
Bagian 20
22
Bagian 21
23
Bagian 22
24
Bagian 23
25
Bagian 24
26
Bagian 25
27
Bagian 26
28
Bagian 27
29
Bagian 28
30
Bagian 29
31
Bagian 30
32
Bagian 31
33
Bagian 32
34
Bagian 33
35
Bagian 34
36
Bagian 35
37
Bagian 36
38
Bagian 37
39
Bagian 38
40
Bagian 39
41
Bagian 40
42
Bagian 41
43
Bagian 42
44
Bagian 43
45
Bagian 44
46
Bagian 45
47
Bagian 46
48
Bagian 47
49
Bagian 48
50
Bagian 49
51
Bagian 50
52
Bagian 51
53
Bagian 52
54
Bagian 53
55
Bagian 54
56
Bagian 55
57
Bagian 56
58
Bagian 57
59
Bagian 58
60
Bagian 59
61
Bagian 60
62
Bagian 61
63
Bagian 62
64
Bagian 63
65
Bagian 64 - gelang sihir
66
Bagian 65 - penyamaran
67
Bagian 66 - pertengkaran
68
Bagian 67 - ingatan
69
Bagian 68 - kekuatan
70
Bagian 69 - lambang kuno
71
Bagian 70 - Batu kekuatan {End}
72
Pengumuman
73
{Prolog Season Dua}
74
{Season Dua} Bagian 71 - Surat
75
{Season Dua} Bagian 72 - Sepupu
76
{Season Dua} Bagian 73 - Empat pilar
77
{Season Dua} Bagian 74 - sihir
78
{Season Dua} Bagian 75 - Mansion
79
{Season Dua} Bagian 76 - Khawatir
80
{Season Dua} Bagian 77 - Selamat
81
{Season Dua} Bagian 78 - Pertemuan
82
{Season Dua} Bagian 79 - Pintu rahasia
83
{Season Dua} Bagian 80 - Buku sihir
84
{Season Dua} Bagian 81- Galen
85
{Season Dua} Bagian 82 - Pertemuan
86
{Season Dua} Bagian 83 - Waktu
87
{Season Dua} Bagian 84 - Ibu
88
{Season Dua} Bagian 85 - Pembicaraan
89
{Season Dua} Bagian 86 - Masalalu
90
{Season Dua} Bagian 87 - Rencana
91
{Season Dua} Bagian 88 - Pengorbanan
92
{Season Dua} Bagian 89 - penyegel
93
{Season Dua} Bagian 90 - Ciuman pertama
94
{Season Dua} Bagian 91 - Pesta kekaisaran
95
{Season Dua} Bagian 92 - penyerangan yg akan datang
96
{Season Dua} Bagian 93 - Monster sihir
97
{Season Dua} Bagian 94 - Pintu kegelapan yg terbuka
98
{Season Dua} Bagian 95 - Terperangkap
99
{Season Dua} Bagian 96 - Penghalang
100
{Season Dua} Bagian 97 - Pertemuan
101
{Season Dua} Bagian 98 - Kebenaran
102
{Season Dua} Bagian 99 - Sihir
103
{Season Dua} Bagian 100 - Pertarungan sengit
104
{Season Dua} Bagian 101 - Perubahan
105
{Season Dua} Bagian 102 - Kematian
106
{Season Dua} Bagian 103 - kesembuhan dan kenyataan
107
{Season Dua} Bagian 104 - pertemuan dan akhir
108
{Ekstra part and pengumuman}
109
Tok! Tok! Cerita baru~

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!