...💐Kediaman Alddes💐...
Aku turun dari kereta kuda bersama dengan Merry. Lelah hari ini sangat terasa, untung saja sakit kepalanya tidak terasa lagi. Aku bingung kenapa saat lelaki yg bernama Acel itu menyentuh kepalaku rasa sakit itu hilang.
"Apa maksud perkataannya soal hama jahat itu... sihir gelap?" Gumamku pelan sambil menatap Jalan setapak.
"Apa Nona Agnasia mengatakan sesuatu?" Tanya Merry, tapi Agnasia mengeleng dan masuk kedalam paviliun.
...💐💐💐💐...
Dalam ruangan, Agnasia merendam tubuhnya dengan air mawar. Rasa segar masuk dan membuat pikirannya sedikit tenang.
Merry lalu memberikan beberapa wewangian untuk rambut berwarna coklat milik Agnasia.
"Hari ini aku tidak ingin berpedang dulu..." Agnasia sedikit bersandar sambil melihat Merry.
"Apa Nona lelah? Mau saya buatkan teh hijau?" Ujar Merry.
"Uhkk... kau tahu aku tidak suka teh itu, walaupun manfaatnya bagus. Tapi jika di minum oleh ku beda manfaat dan rasanya" ucapku sambil melihat Merry. Pelayan itu tersenyum melihat Agnasia
"Marry? Bagaimana dengan mataku menurut mu?"
Pelayan itu segera menatap mata majikannya dan memperhatikan bola mata hitam milik Agnasia dengan teliti.
"Mata Nona seperti mutiara hitam yg cantik. Memangnya kenapa?" Jawab Merry sekaligus meninggalkan pertanyaan kepada Agnasia.
"Ah tidak... kau tahu lelaki yg bermata ungu itu? Dia setiap kali bertemu denganku, selalu saja menatap mataku dan berucap unik, spesial.... begitu."
Merry sedikit tersenyum padanya dia lalu memberikan handuk untuk Agnasia.
"Dia pria yg aneh... apa jangan-jangan dia menyukai Nona Agnasia?"
Pernyataan yg Merry katakan hampir membuat ku jatuh terpeleset sangking terkejutnya.
"Apa?! Kenapa sampai berfikir seperti itu?" Kataku melihat Merry yg terkejut mendengar suaraku.
"Yaaa... priakan seperti itu, dia akan mengungkapkan ketertarikannya dulu baru perasaannya." Jawab Merry sambil membuka pintu. Aku lalu duduk sambil mengeringkan tubuh ku.
"Tidak-tidak aku menolak pendapat mu... kenapa kita sampai membicarakan soal perasaan?" Merry mengeleng tidak tahu sambil mengambil beberapa gaun dan alat untuk merapikan rambut ku.
...💐Kediaman Alastor💐...
Dalam ruangan seorang pria sedang berkutat dengan berkas-berkas yg ada di atas meja kerjanya. Ada beberapa strategi yg dia buat untuk menyelesaikan masalah dalam kekaisaran.
Sudah beberapa cangkir teh Camollie yg habis di minum olehnya untuk membuat pikirannya tenang.
Pintu lalu terbuka pengawal mengatakan bahwa Pangeran Dellion datang berkunjung, Galen mengangguk dengan mempersilahkan Pangeran masuk.
"Salam Pangeran Dellion, ada apa anda kekediaman saya?" Ucap Galen sambil mengajak Pangeran duduk.
"Aku ingin beristirahat sebentar di sini, setelah pemeriksaan di perpustakaan negara Kakak mu meminta ku untuk beristirahat di sini terlebih dahulu." Ucap pangeran.
Galen memanggil pelayan untuk menyediakan beberapa kue dan teh tambahan untuk pangeran Dellion.
"Aku ingin teh Lippe saja." Ucap Pangeran lalu pelayan mengangguk dan pergi.
"Bagaimana? Apa mereka sudah sampai di sana?" Tanya pangeran Dellion, Galen mengangguk dan meminum teh Camollie miliknya.
"Baru satu kelompok saja menyelidiki di daerah Kekaisaran Beryl, kelompok satunya belum sampai di Kekaisaran Ango karena cukup jauh."
Pangeran sedikit membuang nafas kasarnya, lalu pintu terbuka, beberapa pelayan masuk membawa kue dan teh. Setelah mengatur semuanya mereka keluar dari dalam ruangan.
"Lalu bagaimana dengan perintah Kaisar? Apa Pangeran menemukan sesuatu?"
Mata biru terang milik Galen menatap Pangeran yg sedang memandang cangkir teh miliknya.
"Aku tidak menemukan hal yg mencurigakan, mungkin saja mereka sudah pergi keluar saat penyerang itu." Ucap pangeran.
"Ia... ini juga aneh sekali, padahal di tempat interogasi banyak pengawal dan penjaga, tapi mereka berhasil masuk. Jika seperti ini kita harus memasang segel pelindung lagi di daerah Kekaisaran Aegeus." Jelas Galen, Pangeran mengangguk dan meminum teh Lippenya.
"Aku akan membicarakan itu dengan Kaisar." Ucap Dellion.
"Pangeran, selera anda ternyata sudah berubah ya? Yg saya tahu Pangeran tidak suka teh Lippe..."
Dellion terhenti dan menatap cangkir yg di tangannya sambil berbicara.
"Entah sejak kapan aku mulai menyukai teh ini... mungkin karena wanita itu." Ujar pangeran sambil menegukan lagi teh yg ada di tangannya.
"Apa maksud anda Putri Agnasia? Jadi dia yg membuat Pangeran menyukai teh Lippe?"
Pangeran menatap Galen diam, dia ingin mengelak tapi perkataan dari Galen itu benar, semua karena Agnasia sampai dia menyukai teh Lippe.
"Ternyata benar ya... apa Pangeran sudah mengingat sedikit tentang Putri Agnasia? Saya berharap Pangeran mengingatnya... sayang sekali padahal kalian akan menikah tapi di tunda."
"Menikah? Aku tidak pernah mendengar hal itu dari Kaisar." Ucap pangeran. Galen lalu menjelaskannya pada pangeran yg sedang bingung
"Sebelum pangeran pulang... Kaisar sudah merencanakan pernikahan Pangeran dengan Putri Agnasia dan itu akan di laksanakan setelah hari kepulangan Pangeran. Tapi itu batal karena penyerangan Pangeran."
Dellion terdiam, dia sedikit menunduk menatap lantai yg bergambarkan bunga mawar putih.
"Apa Putri Agnasia sangat penting untukku?" Pertanyaan Pangeran membuat Galen sedikit terkejut, lelaki itu mengembuskan nafas kasarnya dan menjawab pertanyaan pangeran.
"Saat ini pangeran tidak mengingatnya, tapi yg saya tahu anda sangat menyayangi putri Agnasia... cobalah untuk sedikit mengingatnya... saya sedih melihat Putri, karena Pangeran tidak mengingat dia..."
Perkataan Galen membuat pangeran sedikit berfikir tapi walaupun dia sudah berusaha untuk mengingat kenangan bersama dengan Agnasia itu tidak berhasil, Dan malah membuat dia merasakan sakit yg begitu menyiksanya.
Mereka lalu mengganti perbincangan karena Pangeran tidak ingin membicarakan Putri Agnasia untuk sekarang.
...💐Kekaisaran Ango💐...
Di tempat yg berbeda seorang pria memegang segelas anggur merah sedang menatap keluar melihat keadaan sekitar.
Pintu tiba-tiba terbuka nampak Tuan Cleon yg masuk dengan beberapa surat di tangannya.
"Lapor Kaisar sesuai dengan yg kita rencanakan, Kaisar Theo mengerakan mata-mata untuk menyelidiki kasus ini."
Pria dengan netra merah itu menyunggingkan senyumnya karena rencananya berjalan sesuai yg dia pikirkan.
"Sekarang lakukan tugasmu untuk menghancurkan Kekaisaran Beryl."
Ucap pria itu, Tuan Cleon lalu pergi melanjutkan misinya.
"Kita lihat persahabatan mereka yg akan hancur...hahahahah!!" Tawa lelaki itu.
...💐Taman Alddes💐...
Ditaman kediaman Alddes, Agnasia berkeliling untuk melihat sekitar mulai dari beberapa bunga mawar yg sudah mekar dan kolam kecil yg indah.
Dia menatap pantulan wajahnya yg ada di kolam. Sangat tenang dan...
Srekk...
Srekk...
Srekk...
Wanita itu berbalik melihat kearah samping, perlahan-lahan dia mendekat ke semak-semak mawar karena mendengar sesuatu dari sana.
"Siapa? Keluarlah sebelum aku menghukum mu yg diam-diam bersembunyi di sana." Ucap Agnasia.
Suara itu muncul lagi, tapi tidak ada tanda-tanda seorang keluar dari sana. Agnasia putuskan untuk memeriksanya.
Perlahan-lahan... perlahan-lahan...
Deg..
Deg..
Srekk... srekk... poffttt!!
"Kyaaaa!!!" Dia berteriak dan terduduk di atas rerumputan taman karena melihat hal yg ada di hadapannya saat ini.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 109 Episodes
Comments
Sharon
pangeran dellion sepertinya kena sihir jg kuasa kegelapan yg seperti agnesia kena d perpustakaan , untung acel menghilangkannya 🙂
2022-01-11
1
Oi Min
Siapa yg akan jdi jodohnya Agnasia y.....??? Achel.....ato kmbli pada Dellion???
2021-08-16
0
senja
wah jadi ketika ditelisuri ternyata di Berry ada Kekaisaran ini, makanya nanti malah jadi perang karena dikira Kekaisaran ini jahat, padahal di adu domba~
2021-03-21
9