Mengingat pertemuan pertama Agnasia dengan Pangeran, itu cukup membuatnya malu. Karena tidak seperti pasangan lainnya, yg romantis.
Itu sangat berbeda jauh dengan kisah Agnasia. Perbedaan yg ada pada mereka itu membuat sedikit rasa tidak suka di awal pertemuan.
Agnasia bertemu dengan Pangeran untuk pertama kalinya berbicara menggunakan bahasa yg tidak sopan. Dia juga sering terlihat konyol saat bersama Pangeran.
Dia pikir Pangeran akan menciumnya, Ternyata dia hanya mengambil daun yg ada di kepala Agnasia. kedua, kejadian saat Agnasia jatuh dari kereta kuda, di depan Pangeran Dellion
Padahal Agnasia berusaha agar menjadi tenang karena Pangeran menyukai tipe wanita yg sopan, anggun, hebat dalam bersosialisasi, pintar serta baik hati.
Dari itu semua, yg ada pada Agnasia hanya pintar dan baik hati saja sisanya tidak ada.
Karena kejadian itu, Agnasia menyewa guru untuk melatinya agar jauh lebih baik. Tapi guru itu hanya bertahan 1 hari saja, besoknya dia sudah mengundurkan diri karena tidak sanggup mengajari Agnasia.
Berahli lagi ke kenangan berikutnya, karena Agnasia tidak pandai dalam hal menari dan berdansa dia bahkan menginjak kaki Pangeran dari awal sampai selesai berdansa.
Lalu, saat di pesta pertunangan mereka, Agnasia pernah muntah di pakaian Pangeran karena dia memaksakan diri meminum anggur merah hanya untuk di sukai Pangeran.
"Ahh!! Memalukan sekali, tidak begitu menyenangkan. Hanya ada ingatan yg buruk di awal pertemuan..." Dia mengacak rambutnya mengingat setiap kejadian memalukan yg di alaminya.
"Sepertinya anda mengingat masalalu yg memalukan ya... Nona?" Ucap Merry dari arah belakang. Aku berbalik dan mengangguk pelan padanya.
"Pangeran sangat mencintai anda Nona" Ucap Merry padaku sambil tersenyum.
"Hmmm? Merry, jangan menilai dengan cepat, sikap serta perasaan dari seseorang, bisa saja itu bohong."
"Mana ada seperti itu...." ucap Merry.
Aku hanya sedikit tersenyum dan berbalik melihat keluar lagi.
'Semua seperti itu, Merry tidak tahu saja. Dia tetap meninggalkan aku walau pun sudah membuat janji setia'
...💐💐💐💐...
Waktu berjalan sekarang siang ini sudah terasa cukup panas. Agnasia bahkan memilih gaun yg agak tipis agar dia tidak kepanasan.
"Ahh... jika ada minuman yg dingin, aku ingin sekali..." ujar Agnasia sambil duduk menatap keatas
"Apa Nona Agnasia mau saya bawakan minuman dingin?"
Agnasia dengan cepat menegakkan tubuhnya dan mengangguk pada Merry. Pelayan itu tersenyum lalu pergi untuk mengambil minuman dingin segera.
Tidak menunggu beberapa lama tiga gelas teh dingin datang di bawah oleh Merry, Agnasia sangat senang saat teh itu di letakan di atas meja dan dengan cepat dia menghabiskannya tanpa tersisa.
Di sisi yg lain, Merry terdiam. Dia bahkan terkejut melihat majikannya bisa menghabiskan tiga gelas dengan cepat dalam beberapa tegukan.
"Wahhh... enak... seperti hidup kembali... terima kasih Merry." Ucap Agnasia sambil menunjukan senyuman manis miliknya.
"Ah... ia Nona, jika melihat anda tadi, Sepertinya sangat haus ya?" Ucap Merry yg kembali dari lamunannya Karena melihat Agnasia.
"Hehehe ia... di tambah siang ini cukup panas"
Agnasia sedikit mengibaskan tangannya kearah wajah.
"melihat Nona, saya seperti memiliki seorang adik perempuan saja" aku sedikit menaikkan kedua alisku dan tersenyum
"saya pikir Nona berubah drastis, ternyata tidak." Ucap Merry sambil tersenyum pada Agnasia.
"Maksud mu?"
"Beberapa hari ini, Nona terlihat sedikit berbeda. Saya takut terjadi sesuatu. Tapi sepertinya itu hanya kekhawatiran sementara saja." Jelas Merry, mendengar hal itu, Agnasia menatap keluar jendela melihat beberapa pohon yg ada di taman.
"Aku melakukan itu, hanya pada orang luar saja, jika di depan mu aku bisa melepas topeng ku lagi." Ucap Agnasia. Merry terdiam tidak bersuara mendengar hal yg dikatakan majikannya.
"Menurut mu, aku yg dulu seperti apa?" Tanya ku pada Merry, dia terlihat berfikir lalu menjawab pertanyaan ku.
"Jika di bandingkan dengan dulu, Nona selalu tersenyum bahagia. Seperti tidak ada beban yg terlihat, Nona juga sering sekali mencari perhatian Tuan Duke dan Tuan Deondre. Anda juga selalu bersemangat. Walaupun saya tahu, Nona selalu sedih menjelang malam. Nona juga tidak pernah menceritakan perasaan sebenarnya."
Jelas Merry padaku, dia sedikit menunduk melihat ku sekarang.
"Lalu jika melihat Nona yg sekarang, ada sedikit rasa kecewa melihat Nona yg pendiam dan dingin, tapi di satu sisi saya senang Nona mau terbuka soal perasaan Nona."
Aku sedikit tersenyum padanya, kemudian aku meminta tolong untuk menganti gaunku.
"Bagaimana jika kita pergi mengunjungi perpustakaan negara yg berdekatan dengan perbatasan?" Kataku, Merry mengangguk senang.
Setelah semua siap, aku meminta izin kepada ayah untuk pergi keluar. Dia mengizinkan aku dengan syarat membawa pengawal untuk berpergian.
...💐💐💐💐...
Dalam perjalanan, aromah laut tercium. Ya, karena kita harus melewati pelabuhan terlebih dahulu, agar bisa sampai di perpustakaan negara.
Angin yg menyerbak masuk kedalam kereta kuda sangat terasa di ikuti bau asin dari laut. Saat sedang asik memandangi laut, aku melihat orang yg sangat familiar dari jauh.
"Bukannya itu Pangeran?" Kataku sedikit menunjuk kearah luar. Merry melihat kearah yg ku tunjuk, dia lalu mengangguk setuju.
"Sedang apa dia di sana?" Kataku lagi, Merry mengeleng tidak tahu padaku.
'Mungkin ada urusan saja di pelabuhan.'
Agnasia lalu kembali diam dan melihat-lihat sekitar seperti sebelumnya. Dari jauh terlihat perpustakaan negara yg sangat besar. Di sini banyak pepohonan yg membuat keadaan lebih sejuk.
...💐Perpustakaan negara💐...
Tuan Viscount yg sering menjaga tempat ini, melayani ku dengan ramah. Dia menuntun ku ketempat yg nyaman untuk membaca.
Saat sampai di sana hanya ada beberapa orang saja, di dalam ruangan. Saat aku berjalan masuk, ada seorang lelaki tua yg tidak sengaja bertabrakan dengan ku.
"Maafkan saya Tuan, apa anda tidak apa-apa?" Kataku sedikit melihat dia khawatir.
Matanya yg berwarna emas itu menatap ku dan mengeleng pelan. Entah kenapa dari tatapannya seperti dia tidak menyukai ku.
"Apakah anda Putri dari Duke Alddes dan calon dari Yang Mulia Pangeran Dellion?" Ucap lelaki itu, sambil melihat ku serius.
"Benar Tuan, ada apa?" Tanya ku sedikit pelan padanya.
"Tidak ada, jika di lihat anda sangat Anggun. Kalau begitu saya undur diri dulu Putri." Ucap pria tua itu, dia lalu memberi salam dan pergi. Saat melewati ku dia sedikit tersenyum smrik.
Aku berbalik dan melihat kepergian pria aneh itu.
"Ada apa Nona? Anda baik-baik saja kan?" Tanya Merry, aku mengangguk lalu mengajaknya pergi mengambil buku.
Banyak yg Agnasia pertanyakan, kenapa setiap dia pergi keluar selalu bertemu dengan orang-orang yg aneh.
Saat akan duduk dan membaca buku, entah kenapa pandangan ku buram dan kepala ku sakit.
"Ahk..."
"Nona?!!"
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 109 Episodes
Comments
Salma Cheng
Napa putri agnecia jadi lemah gitu dikit2 sakit kpala
2021-11-11
2
senja
*smirk Ka
2021-03-21
4
Safiraoc
Next thorr
2021-03-09
5