Bagian 11

Agnasia tidak akan pernah lupa, dulu saat mereka sering bersama, Dia selalu membicarakan soal taktik dalam perang. Karena itu walaupun dia wanita, Agnasia bisa di andalkan.

Dia mengamati peta perbatasan itu dengan telitih. Setiap daerah perbatasan selalu di temui sungai, lembah ada juga hutan dan gunung.

"Apa pertanyaan Yang Mulia Pangeran?" Lanjut Agnasia pada Dellion.

"Wilayah di sekitar sini itu sangat aman, tapi beberapa hari ini ada kejanggalan, orang-orang yg melalui jalur hutan, pada akhirnya pasti akan sakit atau mati. Tapi di sana tidak ada binatang buas. Menurut mu, ada apa di sana."

Pertanyaan yg Pangeran katakan cukup membingungkan, dia pasti ingin tahu seberapa Agnasia mengenal 3 Kekaisaran yg lainnya juga.

'Ku pikir soal untuk siasat berperang ternyata bukan'

"Kenapa kamu terdiam? Apa ini sulit, jika kamu dapat menjawab ini. Kamu berhasil lolos." Ujar Pangeran dengan tersenyum smrik pada Agnasia.

'Untukku yg jarang bertemu dengan orang luar kekaisaran tidak memiliki pengetahuan banyak, huft.... Ayo pikir!

Jika di dengar, tempat itu memang sangat aman tapi masalahnya selalu ada kejadian yg aneh di sana, yg menyebabkan orang yg melewati jalan itu akan sakit dan mati setelah pulang

Timur.....

tunggu! Itu tempat Carin tinggal, yg aku tahu dulu dia sangat hebat soal ramuan dan obat-obatan. Jika begitu artinya wilayah mereka di penuhi tumbuhan-tumbuhan.'

Saat Pangeran mengangkat tangannya, Agnasia dengan cepat menahan tangan Pangeran.

"Saya tahu! Itu pasti karena tumbuhan beracun yg tidak mereka ketahui disana." Jawabku menatap pangeran dengan yakin

"Bagaimana kamu seyakin itu?"

"Soal, yg Pangeran katakan, di sana tidak ada hewan buas. Alasan tempat itu jadi berbahaya pasti karena tumbuhan yg beracun tumbuh di sana."

Jawabku pada Pangeran. 'Apa lagi jika bukan hewan buas, pasti itu adalah tumbuhan yg beracun'

"Kamu benar, di sana ada tanaman beracun. Beberapa hari yg lalu kekaisaran Tayron meminta tolong pada kami untuk menyelidiki kasus ini" Pangeran berhenti dan berbicara kembali

"Jadi ada beberapa orang yg ku utus mencari tahu, dan menemukan tumbuhan yg inci dari semua memiliki racun mematikan bagi yg menyentuhnya dan mereka akan mati atau sakit setelah beberapa saat."

Jelas Pangeran Dellion padaku, sekarang dia berfikir keras apa yg akan dia lakukan.

'Apa dia kebingungan, mencari jalan keluar? Sampai mengujiku seperti ini?'

Aku menggeleng dan membuka suaraku.

"Di sana kan memiliki orang-orang yg hebat dalam obat-obatan, pasti mereka memiliki ramuan untuk mematikan akar dari tanaman itu tanpa menyentuhnya."

Jelasku pada pengeran, dia lalu menatap ku dalam diam.

'Putri Agnasia benar, bagaimana bisa aku tidak memikirkan itu?' Pikir Pangeran.

"Apa... apa jawaban ku salah hmm?"

"Tidak itu benar juga, tapi kenapa sekarang kamu berbicara santai padaku? Dan masih memegang tanganku."

Ucapan dari Pangeran membuat Agnasia terdiam, di detik berikutnya dia melepas genggaman dan meminta maaf dengan sopan pada Dellion.

Kebiasaan lamaku jika bersama pangeran tidak hilang juga. Aku sering berbicara memakai bahasa santai jika dengannya. Dulu juga saat Pangeran melupakan ku aku sering berbicara santai pada pangeran. Kebiasaan ini harus aku hilangkan

"Sekali lagi maafkan saya Yang Mulia Pangeran, jika sudah selesai saya undur diri terlebih dahulu."

Agnasia memberi salam pada Pangeran lalu pergi keluar dari dalam ruangannya.

"Apa yg di pikirkan wanita itu? Tidak ku sangka hanya mendengar penjelasan singkat dari ku, dia bahkan bisa menjawabnya tanpa salah dan bisa memberikan pengunjuk dari masalah ini"  Ujar Dellion sambil melanjutkan pekerjaannya.

...💐Kediaman Alddes💐...

Agnasia membersihkan tubuhnya di bantu oleh Merry, perjalanan hari ini membuat dia lelah. Untung saja jadwal berpedangnya bukan hari ini. Karena setiap Akhir pekan dia selalu beristirahat atau membaca buku.

Setelah selesai, Merry menyisir rambut ku dan mengikatnya dengan rapi.

"Nona, anda sangat cantik. Saya sangat senang untuk hari ini" Merry tersenyum padaku.

Kutatap dia dari pantulan cermin, lalu aku membuka mulut ku berbicara.

"Kau tahu, tadi Pangeran Dellion memanggil ku untuk apa?" Kataku sambil terus menatap Merry, dia mengangkat bahunya pertanda tidak tahu.

Aku lalu menceritakan semua kepadanya, dia sedikit terkejut dan terheran-heran dengan apa yg aku katakan.

"Syukurlah Nona bisa menjawabnya dengan benar, jika tidak pasti Pangeran tidak percaya lagi bahwa Nona adalah tunangannya. Tapi Nona, apa anda tidak sedih Pangeran berkata seperti itu?"

"Tidak..." jawabku.

Saat ini Agnasia tidak akan menaruh perasaannya lagi pada Pangeran dia harus mengubah masa depannya agar tidak berakhir tragis.

"Pasti kau terkejut mendengar apa yg ku katakan. Ada banyak alasan untuk menjelaskannya."

"Ia saya mengerti Nona, apapun keputusan Nona itu semua pasti benar."

Agnasia mengangguk padanya, lalu pintu terbuka, di sana ada Duke George yg masuk, melihat kearah Agnasia. Merry dengan cepat undur diri dan membiarkan Agnasia bersama dengan Duke.

"Salam Duke. Ada apa anda kesini." Ucap Agnasia, dia melihat ayahnya dengan tenang. Karena sejak kejadian itu, ini kali pertama ayahnya datang berkunjung

"Soal kejadian waktu itu, ayah ingin minta maaf padamu. Dan ayah sudah tidak akan melarangmu untuk berpedang."

Ada sedikit rasa terkejut dalam diri Agnasia, dia bahkan tidak bisa menebaknya.

'Sekarang apa yg terjadi?!'

"Agnasia, siapa guru pelatih mu?" Tanya Tuan Duke padaku, aku terdiam. Benar juga kehidupan yg dulu, aku tidak memiliki guru pelatih, melainkan hanya diam-diam mengamati para prajurit yg sedang latihan.

"Saya tidak memiliki guru pelatih Tuan Duke,  saya hanya latihan sendirian saja."

"Lalu, kenapa sampai kamu sangat terampil dalam berpedang? Harusnya untuk pemula akan sulit untuk berpedang dan dia juga harus mengunakan pedang kayu terlebih dahulu,

jika tidak pasti akan mendapatkan cedera saat sedang berlatih. Tapi kenapa kamu bisa mengunakan pedang dengan sempurna?"

Penjelasan ayah membuat semua jalan pikiran ku tertutup. Aku tidak memikirkan soal ini, bagaimana aku akan menjawabnya.

Agnasia terdiam sesaat memikirkan jawaban untuk Ayahnya.

Ting!!

'Aku tahu!'

"Mungkin.... ini karena darah keturunan Alddes Tuan Duke, jadi saya bisa hebat dalam berpedang." Duke terdiam menatap Putrinya.

'Ayo, percayalah Ayah...'

"Mungkin seperti itu, Deondre juga sejak umur 7 tahun dia sudah menguasai tingkatan dalam berpedang."

Sedikit nafas lega yg di keluarkan oleh Agnasia untung saja dia dapat menjawab dengan benar.

"Dan Agnasia, bisakah kamu memanggil ku ayah saja kita ini keluarga dan kamu juga bisa sedikit santai"

Deg!

'Ha! Apa?! Aku tidak salah dengar?'

"Kenapa kamu diam?" Ucap Duke George

"Ekmh.. Baiklah Tuan--eh.. baiklah Ayah." Kataku sambil sedikit tersenyum padanya, apa yg dipikirkan ayah sampai dia bisa seperti itu sekarang.

"Malam ini juga kita makan bersama seperti sebelumnya."

'Haaa! Tuan Duke langsung yg mengundang ku makan bersama!? apa dunia akan berakhir sekarang?!'

Agnasia sedikit tidak percaya. Dia lalu pergi bersama Tuan Duke ke ruang makan keluarga Alddes.

Sampai di sana ada banyak, menu makan malam yg tersedia. Agnasia duduk dan menatap meja makan dengan takjub.

Biasanya jika seperti ini pasti ada tamu yg akan datang. Tapi siapa?

(Hai, ini up untuk cerita kemarin yg ketinggalan... kan hari Sabtu ngak up jadi balasannya hari ini ya..., ❤️ terima kasih udah baca silakanlah tinggalkan like, komen saran dari kalian sampai nanti💐)

Terpopuler

Comments

Vera Takaleluman

Vera Takaleluman

harusnya tokoh utama g keseringan nongol ketemu pangeran, kesannya jd malu2 meong thor ha..ha..ha.. lain dimulut lain di tindakan

2022-03-28

1

Frando Kanan

Frando Kanan

bknny agnasia jd benci dgn keluarga sendiri knp mlh jd tersenyum tipis???

2021-03-30

5

Airincy SMarea

Airincy SMarea

favorit, favorit, favorit (◍•ᴗ•◍)❤❤️❤️

ceritanya cocok banget sama seleraku yang pecinta girl crush꒰⑅ᵕ༚ᵕ꒱˖♡

2021-03-09

3

lihat semua
Episodes
1 Prolog
2 Bagian 1
3 Bagian 2
4 Bagian 3
5 Bagian 4
6 Bagian 5
7 Bagian 6
8 Bagian 7
9 Bagian 8
10 Bagian 9
11 Bagian 10
12 Bagian 11
13 Bagian 12
14 Bagian 13
15 Bagian 14
16 Bagian 15
17 Bagian 16
18 Bagian 17
19 Bagian 18
20 Bagian 19
21 Bagian 20
22 Bagian 21
23 Bagian 22
24 Bagian 23
25 Bagian 24
26 Bagian 25
27 Bagian 26
28 Bagian 27
29 Bagian 28
30 Bagian 29
31 Bagian 30
32 Bagian 31
33 Bagian 32
34 Bagian 33
35 Bagian 34
36 Bagian 35
37 Bagian 36
38 Bagian 37
39 Bagian 38
40 Bagian 39
41 Bagian 40
42 Bagian 41
43 Bagian 42
44 Bagian 43
45 Bagian 44
46 Bagian 45
47 Bagian 46
48 Bagian 47
49 Bagian 48
50 Bagian 49
51 Bagian 50
52 Bagian 51
53 Bagian 52
54 Bagian 53
55 Bagian 54
56 Bagian 55
57 Bagian 56
58 Bagian 57
59 Bagian 58
60 Bagian 59
61 Bagian 60
62 Bagian 61
63 Bagian 62
64 Bagian 63
65 Bagian 64 - gelang sihir
66 Bagian 65 - penyamaran
67 Bagian 66 - pertengkaran
68 Bagian 67 - ingatan
69 Bagian 68 - kekuatan
70 Bagian 69 - lambang kuno
71 Bagian 70 - Batu kekuatan {End}
72 Pengumuman
73 {Prolog Season Dua}
74 {Season Dua} Bagian 71 - Surat
75 {Season Dua} Bagian 72 - Sepupu
76 {Season Dua} Bagian 73 - Empat pilar
77 {Season Dua} Bagian 74 - sihir
78 {Season Dua} Bagian 75 - Mansion
79 {Season Dua} Bagian 76 - Khawatir
80 {Season Dua} Bagian 77 - Selamat
81 {Season Dua} Bagian 78 - Pertemuan
82 {Season Dua} Bagian 79 - Pintu rahasia
83 {Season Dua} Bagian 80 - Buku sihir
84 {Season Dua} Bagian 81- Galen
85 {Season Dua} Bagian 82 - Pertemuan
86 {Season Dua} Bagian 83 - Waktu
87 {Season Dua} Bagian 84 - Ibu
88 {Season Dua} Bagian 85 - Pembicaraan
89 {Season Dua} Bagian 86 - Masalalu
90 {Season Dua} Bagian 87 - Rencana
91 {Season Dua} Bagian 88 - Pengorbanan
92 {Season Dua} Bagian 89 - penyegel
93 {Season Dua} Bagian 90 - Ciuman pertama
94 {Season Dua} Bagian 91 - Pesta kekaisaran
95 {Season Dua} Bagian 92 - penyerangan yg akan datang
96 {Season Dua} Bagian 93 - Monster sihir
97 {Season Dua} Bagian 94 - Pintu kegelapan yg terbuka
98 {Season Dua} Bagian 95 - Terperangkap
99 {Season Dua} Bagian 96 - Penghalang
100 {Season Dua} Bagian 97 - Pertemuan
101 {Season Dua} Bagian 98 - Kebenaran
102 {Season Dua} Bagian 99 - Sihir
103 {Season Dua} Bagian 100 - Pertarungan sengit
104 {Season Dua} Bagian 101 - Perubahan
105 {Season Dua} Bagian 102 - Kematian
106 {Season Dua} Bagian 103 - kesembuhan dan kenyataan
107 {Season Dua} Bagian 104 - pertemuan dan akhir
108 {Ekstra part and pengumuman}
109 Tok! Tok! Cerita baru~
Episodes

Updated 109 Episodes

1
Prolog
2
Bagian 1
3
Bagian 2
4
Bagian 3
5
Bagian 4
6
Bagian 5
7
Bagian 6
8
Bagian 7
9
Bagian 8
10
Bagian 9
11
Bagian 10
12
Bagian 11
13
Bagian 12
14
Bagian 13
15
Bagian 14
16
Bagian 15
17
Bagian 16
18
Bagian 17
19
Bagian 18
20
Bagian 19
21
Bagian 20
22
Bagian 21
23
Bagian 22
24
Bagian 23
25
Bagian 24
26
Bagian 25
27
Bagian 26
28
Bagian 27
29
Bagian 28
30
Bagian 29
31
Bagian 30
32
Bagian 31
33
Bagian 32
34
Bagian 33
35
Bagian 34
36
Bagian 35
37
Bagian 36
38
Bagian 37
39
Bagian 38
40
Bagian 39
41
Bagian 40
42
Bagian 41
43
Bagian 42
44
Bagian 43
45
Bagian 44
46
Bagian 45
47
Bagian 46
48
Bagian 47
49
Bagian 48
50
Bagian 49
51
Bagian 50
52
Bagian 51
53
Bagian 52
54
Bagian 53
55
Bagian 54
56
Bagian 55
57
Bagian 56
58
Bagian 57
59
Bagian 58
60
Bagian 59
61
Bagian 60
62
Bagian 61
63
Bagian 62
64
Bagian 63
65
Bagian 64 - gelang sihir
66
Bagian 65 - penyamaran
67
Bagian 66 - pertengkaran
68
Bagian 67 - ingatan
69
Bagian 68 - kekuatan
70
Bagian 69 - lambang kuno
71
Bagian 70 - Batu kekuatan {End}
72
Pengumuman
73
{Prolog Season Dua}
74
{Season Dua} Bagian 71 - Surat
75
{Season Dua} Bagian 72 - Sepupu
76
{Season Dua} Bagian 73 - Empat pilar
77
{Season Dua} Bagian 74 - sihir
78
{Season Dua} Bagian 75 - Mansion
79
{Season Dua} Bagian 76 - Khawatir
80
{Season Dua} Bagian 77 - Selamat
81
{Season Dua} Bagian 78 - Pertemuan
82
{Season Dua} Bagian 79 - Pintu rahasia
83
{Season Dua} Bagian 80 - Buku sihir
84
{Season Dua} Bagian 81- Galen
85
{Season Dua} Bagian 82 - Pertemuan
86
{Season Dua} Bagian 83 - Waktu
87
{Season Dua} Bagian 84 - Ibu
88
{Season Dua} Bagian 85 - Pembicaraan
89
{Season Dua} Bagian 86 - Masalalu
90
{Season Dua} Bagian 87 - Rencana
91
{Season Dua} Bagian 88 - Pengorbanan
92
{Season Dua} Bagian 89 - penyegel
93
{Season Dua} Bagian 90 - Ciuman pertama
94
{Season Dua} Bagian 91 - Pesta kekaisaran
95
{Season Dua} Bagian 92 - penyerangan yg akan datang
96
{Season Dua} Bagian 93 - Monster sihir
97
{Season Dua} Bagian 94 - Pintu kegelapan yg terbuka
98
{Season Dua} Bagian 95 - Terperangkap
99
{Season Dua} Bagian 96 - Penghalang
100
{Season Dua} Bagian 97 - Pertemuan
101
{Season Dua} Bagian 98 - Kebenaran
102
{Season Dua} Bagian 99 - Sihir
103
{Season Dua} Bagian 100 - Pertarungan sengit
104
{Season Dua} Bagian 101 - Perubahan
105
{Season Dua} Bagian 102 - Kematian
106
{Season Dua} Bagian 103 - kesembuhan dan kenyataan
107
{Season Dua} Bagian 104 - pertemuan dan akhir
108
{Ekstra part and pengumuman}
109
Tok! Tok! Cerita baru~

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!