Vanessa bisa bernafas lega saat mendengar suara jendela yang tertutup, “Selamat hidup gue,” ucap Vanessa terengah-engah seperti habis berlari jarak jauh.
Nathan tersenyum melihat Vanessa yang sedang mengatur nafasnya yang memburu, “Sialan lo kemana aja?” tanya Vanessa berbisik.
“Habis keliling-keliling rumah,” jawan Nathan santai.
Vanessa sangat kesal pada Nathan bagaimana bisa lelaki itu santai berkeliling sementara Vanessa ketakukan setengah mati.
“Jangan diem aja, mending sekarang lo pergi sebelum ketauan.”
Vanessa ketakutan dan menaiki pagar lalu melompat, tapi kali ini Vanessa tidak bisa mendarat dengan benar dan tersungkur ke samping.
“Aaa sikut gue sakit,” jerit Vanessa sambil melihat sikutnya yang terluka.
Nathan mengulurkan tangannya membantu Vanessa, Vanessa menerima uluran tangan Nathan dan berdiri.
“Sial banget sih hidup gue gara-gara lo,” ucap Vanessa kesal.
“Kok jadi gue yang disalahin, jelas-jelas lo yang salah gak hati-hati lompatnya,” jawab Nathan membela diri.
Vanessa memalingkan wajah kesalnya dan berjalan meninggalkan Nathan.
Nathan tersenyum, “Ada ya cewe yang kelakuannya gak jelas kaya lo ... untung cantik.”
Sesampainya di tempat gerbang masuk tadi penjaga menyapa Vanessa, “Gimana neng diterima kerjanya?”
Vanessa tersenyum namun tetap menampakan wajah sedihnya, “Saya ditolak pa,” lirih Vanessa berakting.
“Yang sabar ya neng Tuan Nathan memang pemilih orangnya, banyak kok yang melamar tapi di tolak.”
“Oh gitu ya pak.”
“Iya neng, mungkin bukan rezekinya eneng.”
“Kalau gitu saya permisi pulang ya pak,” pamit Vanessa.
“Iya neng hati-hati yah.”
“Iya pak,” jawab Vanessa.
Vanessa kembali naik bus untuk pulang, tubuhnya lelah dan Vanessa memilih tidur selama di perjalanan.
***
Vanessa merasakan pundaknya yang diguncang oleh seseorang, “Apa?” ucap Vanessa setengah sadar.
“Kita sudah sampai terminal neng gak mau turun?” tanya kondektur.
Vanessa mengucek matanya dan tersenyum kearah kondektur, “Eh maaf pak saya ketiduran.”
Kodektur bus tersenyum ramah pada Vanessa, “Ini ongkosnya pak,” Vanessa memberikan uang pada kondekturnya dan turun dari bus.
“Pesen gojek aja deh, gue males kalau harus jalan kekosan,” batin Vanessa dan mengambil ponsel didalam tasnya.
Vanessa tercengang saat melihat isi tasnya penuh dengan uang, “Astaga kenapa sebanyak ini.”
“Kenapa?” tiba-tiba Nathan muncul di samping Vanessa.
“Kayanya harus gue balikin ke rumah tadi deh, ini kebanyakan ngambilnya,” ujar Vanessa sambil menghitung uang yang dia bawa didalam tasnya.
“Gak usah!”
“Hah 80 juta,” ucap Vanessa setengah berteriak.
“Lo punya ATM kan masukin aja ke ATM sekarang, Bahaya pegang uang cash sebanyak itu, takut kena rampok,” tandas Nathan.
“Oke.”
***
Setelah melakukan setor tunai di bank terdekat Vanessa kembali kekosan dan merebahkan tubuhnya di atas tempat tidur, Vanessa masih tidak percaya dirinya merampok rumah seseorang.
“Woy,” panggil Nathan.
“Apa?” tanya Vanessa lirih dengan wajah lelahnya.
“Besok langsung pesan tiket ya,” pinta Nathan.
Vanessa menghela nafas pelan, “Harus besok banget ya?”
Nathan menganggukan kepalanya, “Iya lebih cepat lebih baik,” ujar Nathan semangat.
“Aku tidak sabar bertemu denganmu,” batin Nathan.
“Kalau gitu gue mau tidur ya,” ucap Vanessa.
Nathan tersenyum melihat Vanessa menguap lalu memejamkan matanya, “Selamat tidur,” lirih Nathan.
Nathan memperhatikan rak berisi koleksi buku milik Vanessa yang tertata rapi, hampir semua buku milik Vanessa memiliki genre horror, Nathan melihat di rak paling bawah sepertinya buku lama, Nathan melihat tahun cetaknya 2012, saat Nathan mencoba membuka bukunya ada sesuatu yang terjatuh kelantai. Ternyata itu sebuah foto Vanessa dan seorang laki-laki di sampignya, Vanessa terlihat memakai baju SMP sedangkan pria itu memakai baju SMA, “Dia siapa?” tanya Nathan.
Nathan membalikan fotonya berharap menemukan nama laki-laki di foto itu, tetapi Nathan malah melihat sebuah tulisan tangan, “I Love You Vanessa Anjelina.”
Nathan tersenyum saat mengetahui nama lengkap Vanessa, “Semoga aku tidak melupakan namamu,” harap Nathan.
Nathan mengembalikan foto tersebut ke dalam bukunya dan menyimpannya kembali ke tempat semula.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 92 Episodes
Comments
Devinta ApriL
kok dipanggilnya Tuan Nathan..apa jangan2 Nathan koma ya.. atau gimana yaa.. tak lanjut baca deh..wkwkwk
2023-02-01
0
Amelia Lia
seru...... seru..... seru..... 😎👍👍👍
2023-01-25
0
Cika....
ini mah fix si nathan lagi koma,, semoga aj nathan bisa sdar dr komanya dan bisa bersatu sama vanessa
2022-05-28
0