Vanessa berjalan lesu kearah Putri yang menatapnya heran.
“Lo kenapa?” tanya Putri.
“Gegara si Nathan, gue jadi di hukum,” jawab Vanessa lirih.
“Nathan?”
“Iya dia tiba-tiba muncul pas lagi ada kelas,” Vanessa mengambil satu tusuk sosis bakar milik Putri.
“Kalo laper beli sono, maen ambil aja lo!”
“Yaelah Put lo pelit amat,” jawab Vanessa tanpa rasa bersalah dengan santai memakan sosis milik Putri.
Putri diam menatap sinis pada Vanessa.
“Putri diam menatap sinis pada Vanessa.
“Sono beli yang banyak sekalian sama yang dingin-dingin buat gue!” Vanessa mengeluarkan selembar uang 50 ribu.
“Apaan ini mah cukup buat beli sosis dua,” protes Putri.
“Yaudah lo beli gorengan aja biar dapet banyak.”
“Gorengannya apa aja?” tanya Putri dengan nada sedikit kesal.
“Terserah lo aja!”
Putri berjalan meninggalkan Vanessa dan menghampiri penjual gorengan.
Saat sedang asik meminum milky orange milik Putri tiba-tiba Nathan muncul mengejutkan Vanessa sampai tersedak.
“Sialan, kenapa lo suka banget muncul tiba-tiba!” teriak Vanessa kesal.
Sadar dengan ucapannya Vanessa melihat ke sekitar yang ternyata sedang memandangnya akibat teriakan Vanessa barusan.
Vanessa melotot kearah Nathan, “Awas ya lo muncul tiba-tiba lagi, gue gak mau bantu lo!” ucap Vanessa dengan suara pelan.
“Ya sorry, gue janji deh gak gitu lagi.”
Vanessa memandang Nathan yang duduk di depannya terlihat santai, “Jadi lo mau gue bantu apa?” tanya Vanessa.
“Bantu gue cari orang yang udah bunuh gue.”
“Gue bukan detektif, gak bisa gue,” ucap Vanessa menolak.
“Gue gak mau tau lo harus bisa!”
“Aish pemaksaan ini namanya,” ucap Vanessa merasa tidak terima.
“Ya terserah kalau lo mau gue gangguin terus, arwah gue gak akan tenang kalau belum ketemu pelakunya.”
“Lo mau bales dendam sama orang yang udah bunuh lo?” tanya Vanessa penasaran.
Vanessa melihat Nathan menggelengkan kepalanya,”Terus lo mau apain tu orang?”
“Gue cuma mau tau alasan orang itu ngebunuh gue.”
“Banyak dosa kali lo sama dia,” sahut Vanessa asal.
Nathan menoyor kepala Vanessa, “Asuu sakit kepala gue!” Vanessa menatap tajam Nathan.
“Sembarangan lo kalo ngomong, di jaga ya itu mulut gue orang terhormat,” ucap Nathan emosi.
“Haha … percuma lo orang terhormat kalau sekarang jadi arwah gentayangan.”
“Lo ngomogong sama siapa Nes?” tanya Putri dan menyimpan satu kantung kresek berisi gorengan dan minuman coklat dingin milik Vanessa.
“Ini sama Nathan” jawab Vanessa sambil menujuk bangku di depannya.
“Kok gue jadi merinding ya,” ucap Putri ketakutan.
Sementara Nathan malah tersenyum liat tingkah Putri yang takut padanya.
“Lo gak usah takut, tu arwah lagi mesem-mesem sekarang liat lo ketakutan,” ejek Vanessa pada Putri.
“M-masa?” tanya Putri tergagap.
“Iya jadi lo gak usah takut,” Vanessa mengambil satu gorengan bakwan dan memakannya.
“Lo mau Nathan?” tanya Vanessa dan mendorong kantung kresek itu ke hadapan Nathan.
“Gue arwah masa makan makanan manusia” jawab Nathan ketus, tiba-tiba air liurnya terasa memenuhi rongga mulutnya.
“Kayanya enak tuh gorengan, kalau gue bisa hidup lagi bakal gue beli tuh gorengan sama si abang gerobaknya sekalian,” batin Nathan.
“Oh iya gue lupa,” Vanessa tersenyum kikuk, sementara Putri bergidik ngeri melihat Vanessa yang berbicara sendiri.
“Nes,” panggil Putri.
“Iya Put,” sahut Vanessa dan mengalihkan pandangannya dari Nathan untuk melihat kea rah Putri.
“Kok gue jadi gimana gitu liat lo ngomong sendiri,” Putri menggaruk rambutnya yang tidak terasa gatal sama sekali.
“Kayanya kita ngobrol di kosan aja yuk,” ajak Vanessa.
Putri menganggukan kepalanya setuju.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 92 Episodes
Comments
Devinta ApriL
eeehh hantu bisa juga nhebatin ya Thor..wkwkwkkk
2023-02-01
0
Tina Riskaa
ashuu😭🙏
2022-08-29
1
Dwi Rustiani
kirain pas di depan akan dibantu nathan...
2022-03-15
0