''Ada apa sih Nes ko tarik-tarik?'' tanya Putri berusaha melepaskan cengkraman Vanessa di tangannya.
Sampai di depan gerbang rumah Nathan Vanessa melepaskan cengkramannya.
Vanessa tidak menjawab pertanyaan putri, wajahnya yang ceria sekarang terlihat sedih.
''Lo kenapa Nes ?'' tanya Putri khawatir.
Vanessa menutup wajahnya dengan kedua tangannya, terdengar isakan kecil dari mulut Vanessa.
''Lo kenapa Nes, gak kesurupan kan?'' tanya Putri khawatir.
''Nathan put'' ucap Vanessa di tengah isakannya.
Putri tau sahabatnya sedang dalam keadaan tidak baik-baik saja. Putri memeluk Vanessa erat, ''Kita bicara kan ini di kosan yah'' ajak Putri dan melepaskan pelukannya.
Vanessa menghapus sisa air matanya, putri menuntun Vanessa menjauhi rumah Nathan.
Vanessa melihat ke arah rumah Nathan, dia ada di sana menatap tajam pada Vanessa, tubuh Vanessa terasa lemas melihat amarah di wajah Nathan.
Vanessa kembali fokus ke depan dan berjalan bersama Putri menuju kosannya.
Putri dan Vanessa diam tidak ada yang berani berbicara terlebih dahulu. Sampai Putri dan Vanessa masuk ke kosan.
''Nes'' panggil putri.
Vanessa menoleh ke arah putri, ''Kenapa put?.''
''Tadi kenapa Lo nangis?'' tanya Putri penasaran melihat Vanessa yang tiba-tiba menangis tanpa sebab, padahal Vanessa orangnya tegar dia jarang menangis.
''Put ... Nathan marah kayanya sama gw?'' lirih Vanessa.
Putri menatap bingung ke arah Vanessa, ''Nathan marah kenapa?'' tanya Putri.
''Lo gak liat tadi muka Nathan kaya gimana natep mata gw?'' tanya Vanessa.
''Nathan? ... emang tadi dia ada?'' tanya Putri heran.
''Ada put, bahkan dia banting buku yang ada di lemari'' ujar Vanessa.
''Yang tadi suara benda jatuh itu Nathan yang lempar?'' tanya Putri tidak percaya.
''Emang lo gak liat?'' tanya Vanessa dan mendekat ke arah Putri sambil melotot sebal.
''Serius Nes, gw gak liat'' jawab putri sambil menggelengkan kepalanya.
''jangan bohong dong Put!'' ucap Vanessa kesal.
''Gw gak liat ada siapa-siapa di sana selain kita berdua'' Putri menatap tajam pada Vanessa, dia kesal karena Vanessa tidak percaya padanya.
Tubuh Vanessa menegang mendengar ucapan Putri barusan.
''Lo beneran gak liat Nathan di sana?'' tanya Vanesa lirih.
''Gw gak liat'' ketus Putri, dan berjalan pergi meninggalkan Vanessa sendiri di kamarnya.
''Serius Putri gak bisa liat Nathan? ... berarti Nathan bukan manusia dong'' batin Vanessa.
''Ko bisa ya gw liat Nathan sementara Putri engga?'' ucap Vanessa berbicara sendiri.
😈 sudah jelas Nathan itu bukan manusia.
😇 jangan asal berbicara jika belum terbukti kebenarannya.
''Ah kalian berisik'' ucap Vanessa kesal.
''kayanya aku harus temui Nathan'' Vanessa membawa tasnya dan berjalan keluar kosannya menuju rumah Nathan.
Saat sampai didepan gerbang rumah Nathan Vanessa terdiam memandang rumah Nathan.
''Kalau Nathan beneran hantu gimana ya?'' batin Vanessa dan bergidik ngeri.
''Positif thinking aja dulu'' Vanessa memantapkan hati dan berjalan menuju pintu rumah Nathan.
Dengan ragu-ragu Vanessa mengetuk pintu rumah Nathan.
Tidak lama pintu rumah Nathan terbuka lebar, tidak ada raut wajah marah seperti yang tadi Nathan tunjukan, tapi sekarang Nathan memasang wajah datar dan dingin seperti saat pertama kali mereka bertemu.
''Hi'' sapa Vanessa sambil menampilkan senyum terbaiknya.
''mau apa lagi?'' tanya Nathan ketus.
''soal tadi ....''
''lebih baik kamu pergi dari sini'' Nathan menatap Vanessa tajam.
''jangan usir aku ... aku mohon'' ucap Vanessa sambil memohon pada Nathan.
''Aku gak suka, kamu bawa orang lain ke rumahku'' ujar Nathan.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 92 Episodes
Comments
Amelia Lia
visual orgx jg sekalian donk thor..... g'cmn rmh nya aja......
bnr'n serem siii rmh nya 🤪
2023-01-25
0
Ryanty Syuryanty
rumah gedek banget, tapi serem deh.
2023-01-22
0
Starb Hadi Selow
wgwgwg sudah sabar kita nyimak aja wgwgw
2022-06-10
0