“Loh memangnya kenapa? Putri itu sahabat gue,” Tanya Vanessa.
“Lebih baik lo pergi dari sini, gak usah temui gue lagi!” ujar Nathan.
Vanessa membulatkan matanya mendengar Nathan kembali mengusirnya, “Lo itu kenapa sih?”
“Pergi dari sini!” bentak Nathan marah.
“Gue gak mau pergi sebelum lo jelasin semuanya,” tandas Vanessa.
Nathan berjalan meninggalkan Vanessa sendiri di depan pintu, senyum Nathan mengembang saat merasakan tanggannya di pegang oleh Vanessa, Nathan dengan cepat merubah raut wajahnya seperti biasa dan membalikan tubuhnya menatap Vanessa tajam.
“Sorry,” Vanessa buru-buru melepaskan tangannya.
“Mau lo apa?” tanya Nathan dingin.
“Karena kita udah berteman gue mau lo jelasin dulu kenapa Putri gak boleh datang ke sini?” Tanya Vanessa penasaran.
“Putri gak bisa liat gue,” jawab Natahan sambil memperhatikan ekspresi yang akan di tunjukan Vannesa.
“Putri bisa liat ke gantengan lo kok, dia gak buta … serius,” ucap Vanessa meyakinkan.
Nathan menghela nafasnya lelah, “Cuma lo yang bisa liat gue, orang lain gak bisa liat wujud gue.”
“Gimana sih gue gak ngerti maksud lo?” Tanya Vanessa dengan raut wajah yang terlihat bingung.
Nathan menggaruk rambutnya yang tidak terasa gatal, “Gue bukan manusia,” ungkap Nathan.
Vanessa membulatkan matanya terkejut dengan ucapan Nathan, “B-bukan manusia?” Tanya Vanessa gugup.
Nathan menganggukan kepalanya berjalan kearah sofa yang masih tertutup kain putih dan duduk di atasya.
Vanessa masih diam mematung di tempatnya memperhatikan Nathan yang terlihat santai duduk di sofa.
“Terus kalau bukan manusia lo sejenis apa?” Tanya Vanessa dan mengigit kecil bibir bawahnya.
“Gue juga gak tau,” jawab Nathan acuh.
“Gue bukan anak indigo yang bisa liat hantu,” tutur Vanessa.
“Gue bukan hantu!”
“Terus apa dong?” Tanya Vanessa dan berjalan mendekati Nathan mencoba meraba bahu Nathan.
“Arwah gentayangan mungkin,” jelas Nathan.
“Haha becanda aja lo,” kata Vanessa sambil memukul pelan bahu Nathan.
Nathan menggelengkan kepalanya, “Aku gak becanda!”
“Serius arwah gentayangan, Memang kamu sudah mati?” sadar dengan ucapannya sendiri Vanessa berjalan mundur beberapa langkah dari Nathan.
Nathan tertawa melihat reaksi Vanessa, “Aku di tusuk oleh seseorang,” Nathan berjalan mendekati Vanessa meraih tangannya dan menempatkan tangan Vanessa tepat di dadanya, “Di sini!”
Vanessa menarik tangannya, jantung nya berdetak lebih cepat dari biasanya wajahnya pucat tubuhnya lemas.
Melihat wajah Vanessa yang pucat Nathan menuntun tangan Vanessa agar duduk di sofa, Nathan tau Vanessa pasti terkejut mendengarnya.
“Lo satu-satunya manusia yang bisa liat gue,” ucap Nathan menatap lekat mata Vanessa, “Dan bisa nyentuh tubuh gue.”
Vanessa menggelengkan kepalanya tidak percaya ini dunia nyata bukan sebuah mimpi, bagaimana bisa Vanessa bisa melihat dan menyentuh Nathan yang jelas-jelas bukan manusia.
“Ayo bangun Vanessa ini cuma mimpi,” gumam Vanessa sambil memukul pelan pipi kanannya.
“Ini bukan mimpi,” sahut Nathan.
‘deg’ jantung Vanessa rasanya berhenti seketika.
Dengan ragu-ragu Vanessa menatap mata Nathan, “Ini beneran nyata … bukan mimpi?” Tanya Vanessa ragu.
“Iyah ini bukan mimpi Vanessa, ini nyata,” ucap Nathan menggenggam tangan Vanessa erat.
Manesa menarik tangannya dari genggaman Nathan, “Lo manusia Nathan!” tegas Vanessa.
“Gue bukan manusia, kalau lo enggak percaya tanya teman lo, dia gak bisa melihat gue.”
Vanessa menggelengkan kepalanya masih tidak percaya, ‘Ini gak masuk akal’ batin Vanessa.
“Gue harus pulang!” ucap Vanessa dan berjalan meninggalkan Nathan yang menghela nafasnya kasar.
“Harusnya gue tau diri!” teriak Nathan.
Mendengar teriakan Nathan Vanessa menghentikan langkah kakinya, “Gue harus ketemu Putri dulu, sorry” lirih Vanessa dan kembali berjalan meninggalkan halaman rumah Nathan.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 92 Episodes
Comments
Amelia Lia
😱😱😱 apa yg terjadi dg nathan....
amazing author 😎😎👍
2023-01-25
0
Starb Hadi Selow
Nathan ngab bukan Nathan
2022-06-10
0
Starb Hadi Selow
nampaknya Nathan udah marah
2022-06-10
0