Bab 3 (Namanya Nathan)

Sepulangnya dari kampus Vanessa langsung berjalan kaki menuju rumah kosong kemarin, Vanessa ingin memastikan mimpinya semalam.

'Titt' Suara motor dari belakang.

"Nes ayo pulang bareng," ucap Doni sambil membuka helm nya.

"Makasih, tapi lo duluan aja Don" ucap Vanessa pada Doni, Doni membuang nafasnya pelan.

"Pliss Nes, jangan tolak gue mulu,Ini tawaran gue yang keberapa coba Nes? Plis buat yang kali ini aja mau ya," ucap Doni memelas.

"Tapi gue ga enak sama lo, lo tuh udah terlalu baik sama gue," jawab Vanessa. Menurutnya Doni terlalu baik, dia memperbaiki laptop Vanessa tanpa meminta imbalan, memberikannya novel-novel kesukaan Vanessa, tanpa Vanessa minta, Dan masih banyak lagi kebaikan-kebaikan yang Doni lakukan untuknya.

"Santai aja nes, Pliss gue anterin sampe ke mana pun yang lo mau, ga sampe kosan lo juga ga apa-apa," ucap Doni keras kepala.

"Ya udah deh gue mau" jawab Vanessa mengalah.

"Nah gitu dong nes, ya udah yu," ajak Doni sambil memakai helm nya, Vanessa pun naik ke motor doni.

"Udah don," ucap Vanessa saat sudah duduk di motor, Doni menjalankan motor nya dengan sedikit kencang hingga membuat Vanessa hampir jatuh kebelakang.

"Pegangan ke gue, peluk juga ga apa-apa ko Nes" teriak Doni.

"Modus lo don!, pelan-pelan aja gue takut be*o" teriak ku sambil berpegangan ke jaket Doni. Doni pun menormalkan kecepatan motornya.

"Haha Kalo ga pake cara itu, mana mau lo pegangan" teriak Doni.

"Ah dasar modus lo!" teriak Vanessa sambil memukul bahu Doni pelan.

"Don gue berhenti di sini aja," ujar Vanessa saat melihat rumah kosong kemarin.

Doni pun menghentikan motornya dan Vanessa turun dari motor doni.

"kenapa di sini?" Tanya Doni sambil melihat Vanessa dengan wajah kebingungan.

"Gue ... mau ke rumah temen dulu," jawab Vanessa.

"Temen, Mau ngapain?" Tanya Doni penasaran.

"Mau ngambil buku akuntansi di temen. Buat nambah-nambah materi laporan," ucap Vanessa berbohong.

"Ohh, gue tungguin ya," ucap doni.

"Gak usah, gue pasti lama di sana nya, Lo tau kan cewe Kalo udah ngobrol" Vanessa mencoba mencari alasan agar Doni tidak menunggunya.

"Ya udah gue balik dulu ya, lo hati-hati,"ucap Doni mengalah.

"Lo yang harus nya hati-hati Don,"ucap Vanessa sambil tersenyum manis pada Doni.

"Ya udah Kita sama-sama hati-hati aja Oke, bye," pamit Doni lalu menjalankan motor nya.

Setelah memastikan doni sudah jauh Vanessa berjalan ke arah rumah kosong itu.

"Loh kok di kunci?" ucap Vanessa saat melihat pagar rumah itu terkunci.

'ahhh aku punya ide.'

Vanessa melihat kesekitar ternyata tidak ada satu orang pun yang melewat, Vanessa memutuskan untuk memanjat pagarnya saja, dan untungnya pagar rumah kosong ini tidak terlalu tinggi hanya sebahu Vanessa.

Setelah Vanessa berhasil memanjat pagarnya dan masuk ke halaman rumah kosong itu, Vanessa berjalan ke arah pintu dan mengetuknya namun tidak mendapat jawaban. Vanessa mengetuknya sekali lagi dengan sedikit keras berharap pria dingin itu membukakan pintu untuknya.

Vanessa mencoba membuka pintu itu perlahan, karena tidak mendapat jawaban juga dari dalam dan tidak ada yang membuka pintu untuknya.

'kriett ' pintu itu ternyata tidak di kunci.

"Hallo ada orang di dalam?" teriak Vanessa.

Vanessa tidak mendengar jawaban apapun dari dalam, saat Vanessa hendak melangkah meninggalkan rumah ini, namun terdengar suara pria itu.

"Mau ngapain lagi lo kesini? " ucap pria dingin itu dari belakang.

Vanessa berbalik dan melihat pamandangan indah. Pangeran es itu sedang melipat kedua tangan nya di dada sambil bersandar di pintu.

Vanessa tersenyum senang.

"Gue kesini cuma mau mampir ko, Lo baru pindah kan? Kenalin gue vannesa, gue ngekos di deket-deket sini ... Engga deket juga sih, ya lumayan jauh, Oh iya, gue kemaren mimpiin lo. Dan lo harus tau, Di mimpi gue lo tuh jad-

"Ceritanya di dalam aja, ga enak kalo ada orang yang liat, Nanti lo di sangka gila," ucapnya memotong pembicaraan Vanessa kemudian meninggalkannya di luar.

'Kalimat terpanjang yang pernah aku dengar, Tapi sial, tadi dia bilang aku gila?'

Vanessa masuk ke dalam rumah, Ternyata bersih dan nyaman, namun kursi dan lemarin nya masih di tutupi oleh kain putih.

"Kenapa belum di rapiin? " Tanya Vanessa pada pria dingin didepannya.

"Gue males," jawabnya lalu duduk di sofa yang masih di tutupi kain putih.

"Mau gue bantuin ga? " ucap Vanessa menawarkan bantuan di.

"Ga usah, nanti aja sama gue," ucap pria itu dengan nada ketus seperti biasanya.

"Lo sendirian di sini?" Tanya Vanessa.

"Menurut lo!" ucapnya singkat, Bukan jawaban ketus yang biasanya Vanessa dapat Tapi Seperti orang yang sedang sedih.

Vanessa lihat pria itu diam sambil menundukkan kepalanya.

Vanessa duduk di sebelah nya dan memberanikan diri untuk merangkulnya, 'aku tak peduli kalau dia marah, yang sekarang aku pedulikan itu cuma satu. Dia tersenyum ... '

"Sabar ya, gue ngerti ko gimana rasanya sendiri, Gue juga ngekos tinggal nya sendiri ko," ucap Vanessa sambil mengelus pundak pria disampingnya.

Pria itu melihat kearah Vanessa sambil tersenyum.

'What tersenyum? Senyuman yang sama Persis seperti di mimpi ku malam tadi.'

"Makasih ya, gue kira lo bakalan pergi ninggalin gue, kaya temen-temen gue yang lain ... Ga ada yang berani deket sama gue, bahkan semua nya pergi ninggalin gue karna sifat gue, Tapi lo ... Lo Beda, lo tetep ada di sini buat gue" ucap pria dingin sambil menatap mata Vanessa, 'aku sangat gugup ohh tuhan.'

"Eh, emang lo ga punya pacar?" Tanya Vanessa penasaran.

"Jadi temen aja pada ga mau sama gue, Apalagi pacar!" ucapnya sambil tersenyum sinis.

"Padahal lo ganteng tau, gue aja mau jadi pacar lo," ucap Vanessa jujur.

"Masa? " tanya pria itu dengan suara lembut.

'OMG aku yakin pipi ku mulai memerah.'

"I-iya ... na-nama lo siapa?" tanya Vanessa gugup.

"Nama gue Nathan, Emang lo ga takut sama gue?" tanya Nathan sambil mendekatkan wajahnya ke wajah Vanessa.

"Gue ga takut sama sifat lo yang suka marah-marah, Ga ada yang gue takutin selain ortu gue sama tuhan," ucap Vanessa sambil menatap mata Nathan.

Nathan menjauh kan wajah nya lalu membuang nafas pelan.

"Mereka juga pertama nya bilang gitu, Tapi setelah mereka tau sifat asli gue, Mereka langsung pergi ninggalin gue" ucap Nathan sambil tersenyum kecut.

Terpopuler

Comments

🦋ChaManda

🦋ChaManda

langsung to the point ya 👉🏻👈🏻

2024-02-15

0

🦋ChaManda

🦋ChaManda

naksir yaa bangg/Facepalm/

2024-02-15

0

Amelia Lia

Amelia Lia

jls aja lh d'blang gila.....lhwong bicara sm org tp orgx tk terlihat sm org 😁😁😁🤭

2023-01-24

0

lihat semua
Episodes
1 Bab 1 (berteduh)
2 Bab 2 (Mimpi)
3 Bab 3 (Namanya Nathan)
4 Bab 4 (Berteman)
5 Bab 5 (Khawatir)
6 Bab 6 (Gak Percaya)
7 Bab 7 (memastikan)
8 Bab 8 (Nathan Marah)
9 Bab 9 (Kesepakatan)
10 Bab 10 (Kehadiran Nathan)
11 Bab 11 (Mampus)
12 Bab 12 (Nathan Memaksa Vanessa)
13 Bab 13 (Pulau X)
14 Bab 14 (Surat Cuti)
15 Bab 15 (Perempuan Penunggu Toilet)
16 Bab 16 (Bertemu Doni)
17 Bab 17 (Jealous)
18 Bab 18 (Empat atau Lima Puluh Juta)
19 Bab 19 (Sport Jantung)
20 Bab 20 (I Love You Vanessa Anjelina)
21 Bab 21 (Bukan Orang Bisa)
22 Bab 22 (Berpelukan)
23 Bab 23 (Berpelukan 2)
24 Bab 24 (Mengerikan Rambut Vanessa)
25 Bab 25 (di Kursi Depan)
26 Bab 26 (Bertemu Agung)
27 Bab 27 (Laut Lepas)
28 Bab 28 (Terungkap)
29 Bab 29 (Tangan Kotor)
30 Bab 30 (Senja)
31 Bab 31 (Takut Kehilangan)
32 Bab 32 (Perempuan di sudut ruangan)
33 Bab 33 (Keselamatan Vanessa)
34 Bab 34 (Setitik Cahaya)
35 Bab 35 (I Love You)
36 Bab 36 (Raut Wajah)
37 Bab 37 (Menyerah)
38 Bab 38 (Terungkap)
39 Bab 39 (Berusaha)
40 Bab 40 (Pilihan yang Sulit)
41 Bab 41 (Memaafkan)
42 Bab 42 (Bucket Bunga)
43 Bab 43 (Rasanya Ciuman Sama Arwah)
44 Bab 44 (Papan Bunga)
45 Bab 45 (Berharap Bisa Bertemu)
46 Bab 46 (Mata Batin 1)
47 Bab 47 (Mata Batin 2)
48 Bab 48 (Bapak Dosen)
49 Bab 49 (Beda Tipis)
50 Bab 50 (Satu Sama)
51 Bab 51 (Mirip Bukan Berarti Sama)
52 Bab 52 (Dua Orang Pria)
53 Bab 53 (Senang, Sedih dan Kesal)
54 Bab 54 (Drama)
55 Pengumuman
56 Bab 55 (Pulang Kampung)
57 Bab 56 (Aura)
58 Bab 57 (Ikan Asin Jambal Roti)
59 Bab 58 (Green Tea)
60 Bab 59 (Ibu Vanessa)
61 Bab 60 (Ibumu Orang Baik)
62 Bab 61 (Terlalu Lama Sendiri)
63 Bab 62 (Mimpi Buruk)
64 Bab 63 (Rumah Sakit)
65 Bab 64 (Hipnotis)
66 Bab 65 (Melamar)
67 Bab 66 (Kegagalan)
68 Bab 67 (Sepiring Spaghetti)
69 Bab 68 (Bibir Bengkak)
70 Bab 69 (Mimpi Pertama)
71 Bab 70 (Nicholas)
72 Bab 71 (Mahluk Astral)
73 Bab 72 (Membatalkan Pernikahan)
74 Bab 73 (Bahasan Pembatalan)
75 Bab 74 (Sembilan Puluh Persen)
76 Bab 75 (Belum Menemukan Titik Terang)
77 Bab 76 (Memohon)
78 Bab 77 (Seekor Kura-kura)
79 Bab 78 (Berbaikan)
80 Bab 79 (Moment penting)
81 Bab 80 (Rel Kreta)
82 Bab 81 (Tidak Terlihat)
83 Bab 82 (Mbah Dukun)
84 Bab 83 (Kemarin)
85 Bab 84 (Memilikimu)
86 Bab 85 (Terlambat)
87 Ekstra part 1
88 Ekstra Part 2
89 Ekstra Part 3
90 Welcome Vanessa
91 Karya Baru
92 Trapped In Mafia Love
Episodes

Updated 92 Episodes

1
Bab 1 (berteduh)
2
Bab 2 (Mimpi)
3
Bab 3 (Namanya Nathan)
4
Bab 4 (Berteman)
5
Bab 5 (Khawatir)
6
Bab 6 (Gak Percaya)
7
Bab 7 (memastikan)
8
Bab 8 (Nathan Marah)
9
Bab 9 (Kesepakatan)
10
Bab 10 (Kehadiran Nathan)
11
Bab 11 (Mampus)
12
Bab 12 (Nathan Memaksa Vanessa)
13
Bab 13 (Pulau X)
14
Bab 14 (Surat Cuti)
15
Bab 15 (Perempuan Penunggu Toilet)
16
Bab 16 (Bertemu Doni)
17
Bab 17 (Jealous)
18
Bab 18 (Empat atau Lima Puluh Juta)
19
Bab 19 (Sport Jantung)
20
Bab 20 (I Love You Vanessa Anjelina)
21
Bab 21 (Bukan Orang Bisa)
22
Bab 22 (Berpelukan)
23
Bab 23 (Berpelukan 2)
24
Bab 24 (Mengerikan Rambut Vanessa)
25
Bab 25 (di Kursi Depan)
26
Bab 26 (Bertemu Agung)
27
Bab 27 (Laut Lepas)
28
Bab 28 (Terungkap)
29
Bab 29 (Tangan Kotor)
30
Bab 30 (Senja)
31
Bab 31 (Takut Kehilangan)
32
Bab 32 (Perempuan di sudut ruangan)
33
Bab 33 (Keselamatan Vanessa)
34
Bab 34 (Setitik Cahaya)
35
Bab 35 (I Love You)
36
Bab 36 (Raut Wajah)
37
Bab 37 (Menyerah)
38
Bab 38 (Terungkap)
39
Bab 39 (Berusaha)
40
Bab 40 (Pilihan yang Sulit)
41
Bab 41 (Memaafkan)
42
Bab 42 (Bucket Bunga)
43
Bab 43 (Rasanya Ciuman Sama Arwah)
44
Bab 44 (Papan Bunga)
45
Bab 45 (Berharap Bisa Bertemu)
46
Bab 46 (Mata Batin 1)
47
Bab 47 (Mata Batin 2)
48
Bab 48 (Bapak Dosen)
49
Bab 49 (Beda Tipis)
50
Bab 50 (Satu Sama)
51
Bab 51 (Mirip Bukan Berarti Sama)
52
Bab 52 (Dua Orang Pria)
53
Bab 53 (Senang, Sedih dan Kesal)
54
Bab 54 (Drama)
55
Pengumuman
56
Bab 55 (Pulang Kampung)
57
Bab 56 (Aura)
58
Bab 57 (Ikan Asin Jambal Roti)
59
Bab 58 (Green Tea)
60
Bab 59 (Ibu Vanessa)
61
Bab 60 (Ibumu Orang Baik)
62
Bab 61 (Terlalu Lama Sendiri)
63
Bab 62 (Mimpi Buruk)
64
Bab 63 (Rumah Sakit)
65
Bab 64 (Hipnotis)
66
Bab 65 (Melamar)
67
Bab 66 (Kegagalan)
68
Bab 67 (Sepiring Spaghetti)
69
Bab 68 (Bibir Bengkak)
70
Bab 69 (Mimpi Pertama)
71
Bab 70 (Nicholas)
72
Bab 71 (Mahluk Astral)
73
Bab 72 (Membatalkan Pernikahan)
74
Bab 73 (Bahasan Pembatalan)
75
Bab 74 (Sembilan Puluh Persen)
76
Bab 75 (Belum Menemukan Titik Terang)
77
Bab 76 (Memohon)
78
Bab 77 (Seekor Kura-kura)
79
Bab 78 (Berbaikan)
80
Bab 79 (Moment penting)
81
Bab 80 (Rel Kreta)
82
Bab 81 (Tidak Terlihat)
83
Bab 82 (Mbah Dukun)
84
Bab 83 (Kemarin)
85
Bab 84 (Memilikimu)
86
Bab 85 (Terlambat)
87
Ekstra part 1
88
Ekstra Part 2
89
Ekstra Part 3
90
Welcome Vanessa
91
Karya Baru
92
Trapped In Mafia Love

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!