“Lo mau kemana Nes?” tanya Doni penasaran.
Nathan menaikan satu alisnya melihat Vanessa kebingungan mencari alasan.
“Emm i-ini ma-mauu ke rumah tante,” jawab Vanessa gugup, pasalnya dia tidak tau Nathan akan membawanya kemana.
Vanessa menatap Nathan tajam, “Awas lo ya!” seperti itulah ucapan Vanessa yang di tanggkap Nathan lewat sorot matanya.
Dengan santainya Nathan melipat kedua tangannya di dada memperhatikan Vanessa tanpa merasa takut sedikitpun pada ancaman Vanessa.
“Kamu gak kuliah?” tanya vanessa.
Doni menggelengkan kepalanya, “Kebetulan hari ini kosong.”
“Oh.”
“Eh lo mau,” Vanessa menunjukan surabi yang tadi dia beli.
“Mau dong,” ujar Doni antusias.
“Tapi kayanya udah dingin,” vanessa mengambil satu dan memberikannya satunya lagi untuk Doni.
“Gak papa, makasih ya ... kebetulan gue belum sarapan,” Doni menerimanya dengan senang hati.
Nathan memperhatikan sikap Vanessa yang baik pada cowo disampingnya, “Dia siapa?” tanya Nathan di dalam hatinya.
“Oh iya, gue punya buku baru loh,” ujar Doni dan mengeluarkan sebuah buku di dalam tasnya.
“Buku apa?” tanya Vanessa penasaran dan merapatkan tubuhnya pada Doni untuk melihat buku yang Doni pegang.
Nathan menatap kesal pada Vanessa, ada sesuatu yang panas menjalar kehatinya melihat Vanessa berdekatan dengan pria lain, “Mana mungkin aku cemburu,” ucap Nathan menyangkal perasaannya.
Vanessa melirik sebentar ke arah nathan yang terlihat kesal, “Apa aku gak salah denger, barusan Nathan bilang Cemburu, cemburu sama siapa?” Vanessa celingukan mencari seseorang, siapa tau ada adegan romantis yang membuat Nathan cemburu, “Mantannya Nathan kaliya, tapi ma-
“Nes!, kok lo ngelamun gak dengerin gue ngomong,” Vanessa tersenyum kikuk.
“Sorry Don, gue barusan lagi mikirin rumah tante gue, gue lupa jalannya hihi ... maaf ya,” ucap Vanessa menyesal karena mengabaikan Doni.
Doni menganggukan kepalanya, “Oke gak papa,” jawab Doni santai, mana bisa dia marah pada perempuan yang sangat dicintainya.
“Jadi gimana ceritanya?”
“Wah gak seru dong kalau gue yang ceritain, mending lo baca sendiri aja,” Doni memberikan novel itu pada Vanessa.
“Serius gak papa gue pinjem?” Vanessa menerima novel yang diberikan Doni, novelnya masih seperti baru, Vanessa membuka novelnya mencium aroma buku baru, sensansi yang sangat Vanessa suka jika mencium harum buku yang masih baru.
“Masih wangi buku baru,serius lo udah baca?”
Doni tersenyum melihat tingkah Vanessa, “Baru dateng tadi sih paket bukunya, gue baca di aplikasi dan novelnya bagus banget makanya gue beli buat koleksi, tapi kalau lo mau ambil aja.”
“Jangan! buat lo aja, gue pinjem sementara sampe selesai.”
Vanessa merasa Doni terlalu baik padanya, yang Vanessa takutkan adalah Doni jatuh cinta padanya, padahal selama ini Vanessa hanya menganggap Doni teman, tidak lebih.
“Di halte depan lo harus turun,” ucap Nathan ketus.
Vanessa menatap Nathan yang terlihat cuek padanya, “Kenapa sih tu cowo, gak jelas banget!” batin Vanessa kesal.
“Eh Don gue turun duluan ya,” Vanessa berdiri.
Doni ikut berdiri dan memberi jalan untuk Vanessa, “Lo hati-hati ya.”
Nathan melirik Doni sinis, “So perhatian.”
“Lo juga hati-hati yah.”
Vanessa berjalan kedepan memberikan ongkosnya pada kondektur bus, “Di depan ya pak.”
Kondektur bus memberikan kembaliannya pada Vanessa dan tersenyum ramah, bus pun berhenti tepat di halte, ”Silahkan neng.”
“Makasih pak,” ucap Vanessa ramah.
“Sama-sama, hati-hati neng.”
Vanessa menatap bus yang melaju meninggalkan dirinya di halte, “Sekarang kita kemana?” tanya Vanessa.
“Jalan aja, gak jauh dari sini.”
Vanessa menatap pintu masuk perumahan elit di kota itu, “Kita ngapain kesini?” tanya Vanessa menghentikan langkahnya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 92 Episodes
Comments
Amelia Lia
ajaib...... awz lho ness.....
hantu klo cemburu mlh serem 🤣🤣🤣
2023-01-25
0
Endang Puryanti
diajakin pulang kerumah nathan
2022-05-14
0
Darmawan Putra
wah hantu tajir
2022-01-27
1