Bab 2 (Mimpi)

"Yang pager nya di kunci terus? " Tanya putri sambil mengingat-ngingat rumah kosong itu.

"Iya yang itu, lo tau ga? Sekarang rumah kosong itu ada yang nempatin," ucap Vanessa, sambil menatap keluar jendela.

"Hah masa sih? Setau gue rumah itu kosong terus deh. Tadi aja pas gue pulang dari kampus, gue liat pager rumah kosong itu masih di kunci," ucap putri sambil mengikuti arah pandangan Vanessa ke luar jendela.

"What? Tapi gue tadi liat pager nya kebuka ko Put. Malah gue duduk di teras nya," ucap Vanessa sambil melihat wajah Putri. Putri langsung menatap Vanessa tajam.

"Lo ngapain duduk di rumah kosong itu Nes?" Tanya Putri serius.

"Gue tadi neduh di situ, dan pas gue lagi nunggu hujan reda, ada cowo ganteng yang keluar dari rumah itu," jawab Vanessa.

"Cowo? Berarti dia baru pindah ke rumah kosong itu Ness, ganteng banget? " Tanya Putri penasaran.

"Banget, Tapi dingin kaya es, cuek, nyebelin," ucap Vanessa sambil mengingat-ngingat wajah dan sifat Cowo tadi.

"Sedingin-dingin nya Cowo, pasti bisa gue taklukin," ucap Putri percaya diri.

"Terus lo bangga bisa taklukin Cowo? Taklukin dulu nih laporan, baru cowo!" ucap Vanessa sambil memutarkan matanya kesal.

"Helloo vannesa, Cowo itu gampang baper (Bawa Perasaan) jadi gampang. Kalo laporan gue harus kerja keras buat mikirin nya. Otak gue blank kalo inget nih laporan, nyut-nyutan rasanya kepala gue," ucap putri setengah kesal.

"Ko jadi dia yang marah sih?" batin Vanessa.

"Terserah lo deh Put, gue mau mandi dulu ya, baju gue basah banget," ucap Vanessa sambil berdiri dan menyimpan laptop Putri di atas meja.

"Ya udah, gue balik ke kamar ya, Besok gue mau ngunjungin cowo ganteng yang baru pindah itu ah. Bye" ucap putri sambil melangkah pergi keluar kamar.

Vanessa berjalan mengambil handuk pink kesayangannya dan masuk ke dalam kamar mandi lalu memulai ritual mandinya.

***

"Hei" ucap cowo jutek itu.

"Tumben lo nyapa," ucap Vanessa ketus.

"Gue ga cuek-cuek amat kali," ucap nya sambil tersenyum.

"OMG ganteng banget ni cowo," batin Vanessa.

"Ya udah, nama lo siapa? " Tanya Vanessa sambil menatap wajah tampan nya.

"Nanti gw kasih tau nya kalo lo ke rumah itu lagi, sekarang gue mau minta bantuan lo," ucap nya yang mulai serius.

"Bantuan apa?" Tanya Vanessa penasaran.

"Gue lemes Nes, gue butuh darah manusia biar gue bisa hidup terus" ucap nya lalu menatap wajah Vanessa.

Vanessa melangkahkan kakinya mundur karena mulai merasa ketakutan di ruangan kosong ini.

"Gue pengen lo nes," ucap nya sambil mengeluarkan Gigi taringnya yang runcing.

Vanessa menggelengkan kepalanya dan semakin berjalan mundur, namun sialnya tubuh Vanessa sudah berada di sudut dinding.

"Gue tawarin lo keabadian" ucap nya sambil mendekatkan kepala nya ke leher Vanessa, mengendusnya.

"Aaaaaaa" Vanessa berteriak sekencang-kencangnya Dan mulai mengatur nafasnya. Vanessa melihat sekitar ternyata di kamarnya, Vanessa bersyukur kejadian tadi hanya lah mimpi. Vanessa melihat jam yang berada di atas meja menunjukan pukul 4 pagi.

Vanessa berjalan ke jendela dan membuka nya, ternyata di luar sana angin sedang kencang, dan kembali menutup jendela kamarnya lalu memilih duduk di kursi kesayangannya sambil memijat keningnya yang terasa sedikit pusing.

"Kenapa gue harus mimpi Kaya gitu sih," ucap Vanessa sambil mengatur nafasnya yang masih belum stabil.

"Kalo beneran dia vampire gimana? Ahh ga mungkin deh kayanya, masa iya ada vampire jaman sekarang" ucap Vanessa, pusing memikirkan arti mimpi baruk tadi.

"Gue harus mastiin sendiri Dia itu vampire atau bukan. Pulang dari kampus gue harus dateng kerumah itu lagi ... Ya harus!"

"Tapi, kalo dia beneran vampire gimana? Masa iya aku harus mengorbankan diri ku sendiri," gumam Vanessa.

"Tapi aku penasaran, semoga dia bukan vampire deh," ucap Vanessa meyakinkan dirinya sendiri.

Vanessa mengambil laptop dan mulai mengedit laporan milik Putri yang baru dia kerjakan setengah nya. Vanessa tidak bisa kembali tidur jika mengalami mimpi buruk.

Namun Vanessa tidak bisa konsentrasi. Yang ada di pikirannya saat ini hanya lah dia, senyum tampan nya, suaranya, cuek nya, bahkan saat dia berubah menjadi vampire dalam mimpi ku. Vanessa merasa perutnya di penuhi kupu-kupu saat membayangkan adegan mimpi buruknya barusan.

Vanessa jatuh cinta pada laki-laki misterius itu, Vanessa yakin dia itu manusia bukan hantu. Mungkin Vanessa harus mengurangi hobby membaca novel horor nya.

Vanessa berjanji kepada dirinya sendiri, akan menaklukan sifat es milik pria itu.

"Aku ingin kau menjadi milik ku pangeran es."

Terpopuler

Comments

Rr Ecih Hao Khan

Rr Ecih Hao Khan

Bagaimana ya kalau ternyata si cowok ganteng itu hantu...hihihihi....🤣🤣🤭🤭

2023-03-07

0

Park Kyung Na

Park Kyung Na

👍👍

2022-12-14

0

rizkywahyufir

rizkywahyufir

Ciah, akhirnya nulis cowoknya masih brondong :3

2022-05-22

1

lihat semua
Episodes
1 Bab 1 (berteduh)
2 Bab 2 (Mimpi)
3 Bab 3 (Namanya Nathan)
4 Bab 4 (Berteman)
5 Bab 5 (Khawatir)
6 Bab 6 (Gak Percaya)
7 Bab 7 (memastikan)
8 Bab 8 (Nathan Marah)
9 Bab 9 (Kesepakatan)
10 Bab 10 (Kehadiran Nathan)
11 Bab 11 (Mampus)
12 Bab 12 (Nathan Memaksa Vanessa)
13 Bab 13 (Pulau X)
14 Bab 14 (Surat Cuti)
15 Bab 15 (Perempuan Penunggu Toilet)
16 Bab 16 (Bertemu Doni)
17 Bab 17 (Jealous)
18 Bab 18 (Empat atau Lima Puluh Juta)
19 Bab 19 (Sport Jantung)
20 Bab 20 (I Love You Vanessa Anjelina)
21 Bab 21 (Bukan Orang Bisa)
22 Bab 22 (Berpelukan)
23 Bab 23 (Berpelukan 2)
24 Bab 24 (Mengerikan Rambut Vanessa)
25 Bab 25 (di Kursi Depan)
26 Bab 26 (Bertemu Agung)
27 Bab 27 (Laut Lepas)
28 Bab 28 (Terungkap)
29 Bab 29 (Tangan Kotor)
30 Bab 30 (Senja)
31 Bab 31 (Takut Kehilangan)
32 Bab 32 (Perempuan di sudut ruangan)
33 Bab 33 (Keselamatan Vanessa)
34 Bab 34 (Setitik Cahaya)
35 Bab 35 (I Love You)
36 Bab 36 (Raut Wajah)
37 Bab 37 (Menyerah)
38 Bab 38 (Terungkap)
39 Bab 39 (Berusaha)
40 Bab 40 (Pilihan yang Sulit)
41 Bab 41 (Memaafkan)
42 Bab 42 (Bucket Bunga)
43 Bab 43 (Rasanya Ciuman Sama Arwah)
44 Bab 44 (Papan Bunga)
45 Bab 45 (Berharap Bisa Bertemu)
46 Bab 46 (Mata Batin 1)
47 Bab 47 (Mata Batin 2)
48 Bab 48 (Bapak Dosen)
49 Bab 49 (Beda Tipis)
50 Bab 50 (Satu Sama)
51 Bab 51 (Mirip Bukan Berarti Sama)
52 Bab 52 (Dua Orang Pria)
53 Bab 53 (Senang, Sedih dan Kesal)
54 Bab 54 (Drama)
55 Pengumuman
56 Bab 55 (Pulang Kampung)
57 Bab 56 (Aura)
58 Bab 57 (Ikan Asin Jambal Roti)
59 Bab 58 (Green Tea)
60 Bab 59 (Ibu Vanessa)
61 Bab 60 (Ibumu Orang Baik)
62 Bab 61 (Terlalu Lama Sendiri)
63 Bab 62 (Mimpi Buruk)
64 Bab 63 (Rumah Sakit)
65 Bab 64 (Hipnotis)
66 Bab 65 (Melamar)
67 Bab 66 (Kegagalan)
68 Bab 67 (Sepiring Spaghetti)
69 Bab 68 (Bibir Bengkak)
70 Bab 69 (Mimpi Pertama)
71 Bab 70 (Nicholas)
72 Bab 71 (Mahluk Astral)
73 Bab 72 (Membatalkan Pernikahan)
74 Bab 73 (Bahasan Pembatalan)
75 Bab 74 (Sembilan Puluh Persen)
76 Bab 75 (Belum Menemukan Titik Terang)
77 Bab 76 (Memohon)
78 Bab 77 (Seekor Kura-kura)
79 Bab 78 (Berbaikan)
80 Bab 79 (Moment penting)
81 Bab 80 (Rel Kreta)
82 Bab 81 (Tidak Terlihat)
83 Bab 82 (Mbah Dukun)
84 Bab 83 (Kemarin)
85 Bab 84 (Memilikimu)
86 Bab 85 (Terlambat)
87 Ekstra part 1
88 Ekstra Part 2
89 Ekstra Part 3
90 Welcome Vanessa
91 Karya Baru
92 Trapped In Mafia Love
Episodes

Updated 92 Episodes

1
Bab 1 (berteduh)
2
Bab 2 (Mimpi)
3
Bab 3 (Namanya Nathan)
4
Bab 4 (Berteman)
5
Bab 5 (Khawatir)
6
Bab 6 (Gak Percaya)
7
Bab 7 (memastikan)
8
Bab 8 (Nathan Marah)
9
Bab 9 (Kesepakatan)
10
Bab 10 (Kehadiran Nathan)
11
Bab 11 (Mampus)
12
Bab 12 (Nathan Memaksa Vanessa)
13
Bab 13 (Pulau X)
14
Bab 14 (Surat Cuti)
15
Bab 15 (Perempuan Penunggu Toilet)
16
Bab 16 (Bertemu Doni)
17
Bab 17 (Jealous)
18
Bab 18 (Empat atau Lima Puluh Juta)
19
Bab 19 (Sport Jantung)
20
Bab 20 (I Love You Vanessa Anjelina)
21
Bab 21 (Bukan Orang Bisa)
22
Bab 22 (Berpelukan)
23
Bab 23 (Berpelukan 2)
24
Bab 24 (Mengerikan Rambut Vanessa)
25
Bab 25 (di Kursi Depan)
26
Bab 26 (Bertemu Agung)
27
Bab 27 (Laut Lepas)
28
Bab 28 (Terungkap)
29
Bab 29 (Tangan Kotor)
30
Bab 30 (Senja)
31
Bab 31 (Takut Kehilangan)
32
Bab 32 (Perempuan di sudut ruangan)
33
Bab 33 (Keselamatan Vanessa)
34
Bab 34 (Setitik Cahaya)
35
Bab 35 (I Love You)
36
Bab 36 (Raut Wajah)
37
Bab 37 (Menyerah)
38
Bab 38 (Terungkap)
39
Bab 39 (Berusaha)
40
Bab 40 (Pilihan yang Sulit)
41
Bab 41 (Memaafkan)
42
Bab 42 (Bucket Bunga)
43
Bab 43 (Rasanya Ciuman Sama Arwah)
44
Bab 44 (Papan Bunga)
45
Bab 45 (Berharap Bisa Bertemu)
46
Bab 46 (Mata Batin 1)
47
Bab 47 (Mata Batin 2)
48
Bab 48 (Bapak Dosen)
49
Bab 49 (Beda Tipis)
50
Bab 50 (Satu Sama)
51
Bab 51 (Mirip Bukan Berarti Sama)
52
Bab 52 (Dua Orang Pria)
53
Bab 53 (Senang, Sedih dan Kesal)
54
Bab 54 (Drama)
55
Pengumuman
56
Bab 55 (Pulang Kampung)
57
Bab 56 (Aura)
58
Bab 57 (Ikan Asin Jambal Roti)
59
Bab 58 (Green Tea)
60
Bab 59 (Ibu Vanessa)
61
Bab 60 (Ibumu Orang Baik)
62
Bab 61 (Terlalu Lama Sendiri)
63
Bab 62 (Mimpi Buruk)
64
Bab 63 (Rumah Sakit)
65
Bab 64 (Hipnotis)
66
Bab 65 (Melamar)
67
Bab 66 (Kegagalan)
68
Bab 67 (Sepiring Spaghetti)
69
Bab 68 (Bibir Bengkak)
70
Bab 69 (Mimpi Pertama)
71
Bab 70 (Nicholas)
72
Bab 71 (Mahluk Astral)
73
Bab 72 (Membatalkan Pernikahan)
74
Bab 73 (Bahasan Pembatalan)
75
Bab 74 (Sembilan Puluh Persen)
76
Bab 75 (Belum Menemukan Titik Terang)
77
Bab 76 (Memohon)
78
Bab 77 (Seekor Kura-kura)
79
Bab 78 (Berbaikan)
80
Bab 79 (Moment penting)
81
Bab 80 (Rel Kreta)
82
Bab 81 (Tidak Terlihat)
83
Bab 82 (Mbah Dukun)
84
Bab 83 (Kemarin)
85
Bab 84 (Memilikimu)
86
Bab 85 (Terlambat)
87
Ekstra part 1
88
Ekstra Part 2
89
Ekstra Part 3
90
Welcome Vanessa
91
Karya Baru
92
Trapped In Mafia Love

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!