Mereka semua tertawa bersama menyaksikan perdebatan antara dua saudara itu yang memang tidak pernah akur.
"Terimakasih an." ucap vino.
"Untuk apa, tumben sekali berterima kasih pada ku." tanya andy.
"Ya sudah jika tidak mau, aku tidak memaksa mu." jawab vino.
"Aku bercanda vin." ucap andy sambil memukul kaki vino.
Tawa mereka semua hilang seketika saat dokter yang menangani Vino masuk ke dalam ruangan itu. Stiven memeluk bella dari samping, ia tidak sanggup melihat vino tau kondisi nya saat ini.
Begitu juga dengan vira, perasaan nya kakak nya pasti akan hancur dan bisa di pastikan ia dapat merasakan nya. Dokter itu mendekati vino untuk memeriksa kondisi vino saat ini.
"Bagaimana vin, apa sudah enakan." tanya dokter.
"Sudah dok, hanya ada satu pertanyaan ku dok, kenapa kedua kaku seperti mati rasa. Bahkan aku tidak dapat merasakan apapun saat andy memukul kaki ku." tanya vino.
Pertanyaan itu sukses membuat ruangan itu hening seketika, pertanyaan yang sangat mereka takutkan. Tetapi vino juga berhak mengetahui semua kebenaran ini, jujur terkadang memang menyakitkan untuk sesaat dari pada berbohong yang membuat rasa sakit itu bertambah.
"Kenapa diam, apa ada yang kalian semua tutupi." tanya vino.
"Tidak vin, dok sebaik nya dokter menjelaskan semuanya pada vino." ujar vira.
"Baiklah semua akan saya jelaskan, saya harap kalian semua mendengar penjelasan ini dengan baik agar tidak ada yang salah paham." ucap dokter.
Citra yang sudah merasa ada yang tidak beres dengan semua ini, ia menggenggam tangan vino dengan erat.
"Menurut hasil pemeriksaan yang kami lakukan, akibat dari kecelakaan helikopter kemarin beberapa syaraf dan urat yang berada di kaki Vino tidak dapat berfungsi dengan baik lagi. Dan kemungkinan besar vino mengalami kelumpuhan untuk sementara waktu." jelas dokter.
Mereka yang tidak ikut keruangan dokter tadi terbelalak saat mendengar penjelasan dari dokter, Jantung vino terasa berhenti seketika kenyataan pahit ini membuat emosi nya naik seketika.
"Tidak, aku tidak lumpuh, aku tidak mungkin lumpuh." ucap vino dengan wajah yang berubah menjadi sedih seketika.
"Vin, tenang lah, kita akan siapkan dokter terbaik untuk mu." ucap bella yang berusaha menenangkan vino.
Vino tidak memperdulikan apa yang di katakan mommy nya itu, pikiran nya sudah terlanjur berfikir yang tidak-tidak. Ia menghempas tangan citra dari tangan nya, dan mencengkram rambut nya dengan sangat kuat.
"Keluar." teriak vino yang benar-benar sudah terbawa emosi.
"Sa..sayang." ucap citra dengan suara yang gemetar. Ini baru pertama kali nya ia melihat vino seemosi ini.
"Keluar." teriak vino dengan suara yang lebih keras, bahkan ia membanting benda yang berada di samping nya.
Mereka semua yang berada di dalam ruangan itu langsung keluar menuruti kemauan vino yang seperti nya butuh ketenangan.
Dengan berat hati citra keluar dari ruangan vino, mata nya masi tertuju pada vino yang sama sekali tidak memperhatikan nya.
"Mah, bagaimana ini." tanya citra.
"Kita beri waktu untuk vino memenangkan diri nya dulu sayang." jawab bella.
Dari luar ruangan vino terdengar suara benda yang berjatuhan dan pecah, itu yang membuat mereka semua takut, citra langsung berlari masuk kedalam ruangan vino kembali. Mata nya terteguh saat melihat semua berang sudah berada di lantai.
"Sa..sayang." ucap citra dengan suara yang gemar ketakutan.
"Keluar." teriak vino yang membuat citra tersentak.
"Tidak, aku tidak akan keluar." ucap citra.
"Keluar." teriak vino dengan suara yang lebih meninggi dan dengan tangan nya yang sudah memegang sesuatu untuk di lempar ke citra.
"Lempar, lempar..!! lempar jika itu membuat mu puas." teriak citra.
Tangan vino lemas sekita ia memalingkan wajah nya agar tidak menatap citra tak terasa air mata nya menetes jatuh dari ujung mata nya. Citra berlari memeluk vino dengan erat, ia tidak peduli banyak pecahan kaca yang berada di lantai.
"Aku tidak berguna, aku lumpuh. Aku sudah tidak berguna." ucap vino di selah-selah tangisannya.
"Kamu di mata ku tetap sama, ayah dari anak-anak ku, aku tidak perduli bagaiman kamu, lumpuh tidak nya kamu. Kamu tetap orang yang pertama kali aku kenal dulu, orang yang berhasil mengobrak-abrik hati ku saat pertama kali melihat kamu. Aku sayang kamu, kita jalani bersama, kita lalui bersama demi aku dan demi anak kita." ucap citra.
Vino memeluk citra dengan erat, ia sedikit tenang ketikan mendengar ucapan dari citra. Citra pun mengusap air mata yang berada di wajah vino, ia tidak ingin melihat vino hancur di hadapan nya karena itu membuat hati nya terasa sakit.
"Ingat sayang, dokter bukan tuhan, kita pasti bisa melalui ini semua. Kamu pasti bisa berjalan lagi." ucap citra sambil menatap vino dengan tatapan seduh nya.
"Terimakasih, selalu ada di sisi ku." ucap vino.
"Aku pasti selalu ada di sisi mu." ucap citra dan mendekati bibir vino untuk mencium nya.
Vira dan kevin juga ikut masuk kedalam ruangan itu, mereka berdua tersenyum saat melihat vino yang sudah tidak seperti tadi.
"Lihat lah, ciuman kak citra memang sangat dahsyat." ucap vira.
"Semoga kita bisa seperti mereka berdua, selalu bersama dan selalu setia sehidup semati." ucap kevin.
Author akan merilis ulang visual novel ini dengan tambahan karakter baru.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 180 Episodes
Comments
Nurulfajriyah
haru
2021-06-29
0
Destra Vajrapratama
banyak sekali org jahatnya thorr
2021-02-04
0
Nur Aziyah
aksa itu siapa thor???
2021-01-08
0