"Vin malam ini kamu tidak boleh pulang, kamu harus memasakkan kami lagi besok pagi." ucap citra.
"Aku setuju jika kamu pulang, kamu akan berurusan dengan para suami kami." ujar caitlin.
"Pada kami." ucap andy.
"Iya siapa lagi suami kami kalau tidak kalian." ucap citra.
"Kau dengar keinginan para ibu hamil ini, kau tidak boleh pulang, pilih salah satu kamar yang ingin kau jadikan tempat istirahat." ucap vino.
"Kenapa kalian memerintah pacar ku, ingat dia pangeran bukan pembantu." ucap vira.
"Vira ini hanya sementara waktu, lagian kevin tidak terpaksa melakukan nya, seperti nya dia senang." ujar citra.
"Iya kan vin, kamu tidak terpaksa melakukan nya." tanya caitlin.
"Iya sayang, aku senang bisa memasakkan para wanita hamil ini." jawab kevin berbohong karena sebenar nya banyak hal yang seharusnya dapat ia selesai kan dari pada memasak di sini.
"Ayo sayang kita tidur." ucap andy sambil menarik tangan caitlin agar cepat mengikuti langka nya.
"Kenapa buru-buru si." tanya caitlin.
"Jangan terlalu memuji nya aku tidak suka." ucap andy dan pergi meninggalkan caitlin.
"Sayang kamu cemburu." ucap caitlin berlari mengejar andy.
Di dalam kamar andy merebahkan tubuh nya di atas kasur sambil memejamkan mata nya, ia benar-benar kesal karena caitlin yang terlalu menyanjung dan memuji kevin.
"Sayang, kamu marah." ucap caitlin sambil menggoyang tubuh andy.
Sementara itu vino yang biasa nya mendapatkan jatah setiap hari oleh citra kini harus menahan nafsu nya, ntah sampai kapan ia bisa menahan itu. Apalagi saat melihat citra yang sering mengganti baju di hadapan nya tanpa memikirkan betapa sakit junior nya menahan hasrat yang sudah sangat menggebu-gebu.
Seperti nya malam ini ia tidak bisa menahan nya lagi, perlahan ia mendekati citra dan mulai membuka satu persatu pakaian yang di kenakan citra.
Citra yang sudah tertidur dengan nyenyak tidak sadar jika pakaian nya mulai terlepas dari tubuh nya. Vino menelan air liur nya dengan berat saat melihat tubuh mulus citra yang mulai berisi.
"Aaaahhh." desah citra saat merasakan bagian dada nya seperti ada yang memainkan nya.
Vino yang mendengar kan desahan dari citra semakin bersemangat untuk melakukan nya lebih dalam lagi, ia membuka semua pakaian nya dan baik ke atas tubuh citra.
"Aaaahhh." desah citra yang kali ini membuka mata nya karena penasaran apa yang terjadi di areh sensitif nya.
Mata citra terbelalak saat melihat vino ******* abis pangkal paha nya seperti orang yang tenga kelaparan. Bukannya menolak atau memarahinya citra malah kembali memejamkan mata dan menikmati setiap permainan yang di berikan vino.
"Sa..sa.saayang, aku mau keluar." ucap citra sambil menekan Kepala vino agar memperdalam nya.
Vino sedikit terkejut saat mendengar citra yang ingin keluar, ia pikir citra masi terlelap dari tidur nya.
"Apa tidak papa." tanya citra yang takut jika terjadi sesuatu dengan kandungannya.
"Tidak, percaya pada ku, aku akan melakukan nya dengan lembut." jawab vino.
Sementara itu caitlin yang masi di abaikan oleh andy merasa kesal, ia memikirkan cara agar andy tidak mengabaikan nya lagi.
"Sayang." ucap caitlin sambil membalik tubuh andy agar menghadap ke arah nya.
Perlahan caitlin membuka satu persatu kancing baju tidur nya, andy yang menyaksikan itu hanya diam sambil memerhatikan seberapa jauh caitlin berani melangkah.
Caitlin yang masi terasa terabaikan semakin menjadi jadi, ia membuka seluruh pakaian nya dan langsung naik ke atas tubuh andy.
"Apa yang ingin kamu lakukan." tanya andy tanpa menatap ke arah caitlin.
"Aku ingin kamu." jawab caitlin.
Tanpa pikir panjang caitlin menyerang andy terlebih dahulu. Di dalam hati andy ia sangat bahagia karena ini lah yang selama ini ia inginkan.
"Jangan banyak bergerak, serakah semua nya pada ku." ucap andy dan langsung mengambil ahli Permainan itu.
"Sayang cukup." ucap citra yang sudah merasa lelah.
"Satu ronde lagi." ujar vino yang masi terasa tanggung jika harus menghentikan nya.
Vira dan kevin diam-diam berjalan masuk ke dalam kamar yang berada tepat di samping kamar vino dan andy. Mereka ingin tidur berdua karena sudah sangat rindu akan momen itu.
Mata mereka berdua terbelalak saat mendengarkan suara yang memancing hawa nafsu. Dengan cepat kevin menarik tangan vira agar segara menjauh dari tempat itu sebelum semua nya terlambat.
"Apa mereka tidak menutup pintu nya." ucap vira kesal.
"Kalau udah nafsu mau gimana lagi, aku jika sudah menikah dengan mu juga akan seperti itu." ujar kevin.
"Awas saja, aku tidak akan mengizinkan mu, aku ingin kita melakukan itu saat bulan madu di pulau bukan di rumah." ucap vira.
"Mana mungkin aku bisa menahannya, setelah saksi berkata sah, aku langsung membawa mu naik ke atas kamar." ujar kevin sambil memeluk vira dari belakang.
"Kapan saksi itu akan berkata sah, aku tidak sabar menantikannya." tanya vira.
"Tunggu saja, tidak lama lagi." jawab kevin.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 180 Episodes
Comments
Nurulfajriyah
kaget
2021-06-29
0
my name
hadech....kompak bgt gesreknya ☺
2021-04-12
1
guest1052940504
😁😁😁😁😁😁😁
2021-04-10
0