Kevin masi terus memompa dada vino sebagai satu-satunya cara agar vino masih bisa bertahan. dan vira tidak melepaskan genggaman nya dari tangan vino. Yang vino rasakan sekarang tentu saja vira dapat merasakan nya. Dingin dan gelap itulah yang di rasakan vira saat ini.
Devan menghubungi seluruh keluarga untuk menuju rumah sakit, tetapi devan tidak memberitahu kan alasan mereka kenapa harus ke rumah sakit.
Pikiran bella dan stiven langsung tertuju pada vira dan kevin karena mereka menghilang seketika malam ini, Itu membuat bella dan stiven tidak tenang sama sekali. Cukup vino saja yang pergi dari hidup mereka jangan sampai terjadi sesuatu pada vita mungkin itulah isi pikiran mereka berdua.
"Kak ku mohon bertahan lah." ucap vira sambil menangis.
Tubuh kevin sudah di penuhi dengan keringat, ia benar-benar sudah kehabisan tenaga. Tetapi kevin tidak menyerah begitu saja ia tidak ingin membuat vira kecewa. Apalagi jika ia menghentikan aksi nya nyawa vino bisa melayang seketika.
Sesampainya di rumah sakit vino dan andy langsung di larikan UGD untuk penanganan yang lebih lanjut, Mereka semua kembali duduk di depan ruangan itu dengan perasaan yang campur aduk. Bahagia bisa menemukan vino dan andy juga sedih karena kondisi vino yang memperhatikan.
Tak lama seluruh keluarga sampai di depan UGD. Stiven dan bella langsung memeluk vira dengan erat. Dugaan mereka berdua ternyata salah vira dan kevin baik-baik saja tanpa sedikit pun luka di tubuh mereka.
Karena luka yang di derita Andy tidak parah andy bisa keluar dari UGD dengan cepat tetapi masih memerlukan kursi roda karena kaki nya mengalami cedera. Mereka semua terkejut saat melihat andy keluar dari UGD, Caitlin langsung berlari memeluk Andy dengan erat, begitu juga dengan ariska dan aldy.
Ada sejuta pertanyaan di benak mereka semua, tetapi mereka semua memilih untuk bungkam untuk sementara waktu. Stiven dan bella menatap ke arah kevin dan vira untuk meminta penjelasan pada mereka berdua apakah vino juga masih hidup atau tidak.
"Kak vino masih di dalam dad, mom. Kondisi nya saat kami temukan sudah tidak sadarkan diri." ucap vira.
Citra yang mendengar kan ucapan dari vira langsung memeluk vira dengan erat. Karena berkat keyakinan nya mereka semua masih mempunyai harapan kalau vino masih bisa selamat.
"Terimakasih vir." ucap citra.
"Tidak perlu berterima kasih pada ku kak, Kak vino adalah kakak ku sudah menjadi kewajiban ku untuk mencari dan membantu nya." ucap vira.
Salah satu suster keluar dari ruang UGD untuk menanyakan apakah ada golongan dara yang sama dengan milik vino, karena pihak rumah sakit kehabisan stok darah. Dengan cepat vira dan stiven mendonorkan darah nya sebanyak yang mereka bisa walaupun masih kurang beberapa kantong lagi.
"Apa golongan darah nya." tanya kevin.
"Ab +." jawab vira.
"Maaf vir aku tidak bisa membantu walaupun golongan darah ku sama dengan vino." ucap kevin.
"Kenapa nak kevin, kenapa tidak bisa." tanya bella.
"Saya memiliki penyakit bawaan lahir tan, jadi saya tidak bisa mendonorkan darah saya." jawab kevin.
"Tidak papa sayang, kamu sudah banyak membantu ku." ucap vira.
"Aku akan menghubungi arga, apakah golongan darah nya sama atau tidak dengan vino." ucap kevin.
Setelah menghubungi arga ternyata golongan dara arga sama dengan vino, stiven yang mengetahui itu langsung mengirim orang untuk membawa arga secepatnya ke rumah sakit ini.
Arga sampai di rumah sakit setelah 30 menit terbang menggunakan jet pribadi, arga langsung berlari menuju tempat kevin berada.
"Arga, citra." ucap arga dan citra bersama.
"Kalian saling kenal." tanya vira.
"Dia teman ku dulu." timpa citra sebelum arga berbicara.
"Iya kami berteman, dimana aku harus mendonorkan darah ku." tanya arga.
"Di sana ga, kau masuk keruangan itu nanti ada suster yang akan memeriksa mu." jawab kevin.
Setelan mendonorkan darah nya arga kembali keluar dari ruangan itu dengan sedikit sempoyongan.
"Arga berapa nomor rekening mu." tanya stiven.
"Untuk apa om." tanya arga.
"Untuk mengirim uang sebagai pertanda ucapan terimakasih kami." jawab stiven.
"Tidak om terimakasih, saya ikhlas ko." ucap arga sambil menatap ke arah citra.
"Tidak ga kau harus menerima nya, dad aku akan mengirim nomor rekening nya." ucap vira yang masih menyimpan nomor rekening arga.
"Cepat kirim vir." ucap stiven.
Mata arga terbelalak saat menerima notif dari HP nya. Ia mendapat penambahan saldo sebanyak 5 m.
"Om ini terlalu banyak." ucap arga.
"Tidak, itu tidak ada apa-apa nya dengan darah yang kamu sumbangkan untuk keselamatan anak kami." ucap bella.
"Terimakasih om, tan, vir." ucao arga
Karena luka nya di derita vino cukup parah vino baru keluar dari UGD setelah 4 jam di dalam sana. Ia keluar dari UGD sekitar jam 7 pagi dan langsung masuk kedalam ruang rawat inap yang di siapkan khusus oleh pihak rumah sakit yang tentu saja karena kekuasaan keluarga vins.
Mereka semua langsung masuk kedalam ruang inap karena ingin melihat keadaan vino. Citra menangis sambil menggenggam tangan vino. Ia sangat bersyukur masih bisa melihat dan memandang wajah suaminya itu walaupun wajah vino tampak sangat pucat.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 180 Episodes
Comments
Sazia Almira Santoso
aku mau nyubang dong kalok dapet 5m 😄😄😄😄
2021-07-15
1
Nurulfajriyah
5 m
2021-06-29
0
Fhebrie
woww... darah berapa kantong itu thor.. samoe 5M balasan trimakasihnya 😂😂
2021-06-11
0