"Gelap, dingin." ucap vino yang berada tempat tergelap yang pernah ia lihat selama hidup nya.
"Vino, kak vino." ucap seseorang yang tidak bisa ia lihat keberadaan nya.
"Siapa, siapa itu." ucap vino.
Suara yang memanggil nama nya terus bergema di tempat yang gelap itu, vino menutup mata nya dengan kedua tangannya karena bingung dengan semua ini.
"Apa kau dokter sungguhan, kau menyerah begitu saja. Bodoh, ********." teriak andy sambil berusaha mendekati vino.
"Lakukan suatu hal, lakukan." teriak andy dengan tangisan yang sudah membasahi wajah nya.
"Kak, bangun kak, jangan seperti ini." ucap vira yang sudah terjatuh di lantai bersama citra.
Mereka berdua sama sekali tidak memiliki tenaga hanya sekedar untuk berdiri.
"Vino!! bangun bodoh. Bangun!!" teriak andy sambil memukul tubuh vino yang terbujur kaku.
"Semua yang hidup akan kembali pada yang maha Kuasa." ujar dokter sambil menundukkan kepala nya.
"Bruk." jamal memukul dokter itu sambil berkata "Teman ku belum mati."
"Sayang." ucap kevin sambil memeluk vira dengan sangat erat.
"Kakak ku belum pergi vin, aku yakin vin." ucap vira sambil memeluk kevin dengan erat.
Citra berusaha untuk berdiri dan kembali menggenggam tangan vino dengan sangat erat.
"Kamu ingin pergi begitu saja, apa kamu tidak ingin melihat anak-anak kita, apa perjuangan mu hanya sampai disini saja. Sayang bangun lah, ada 4 orang anak yang menunggu mu, apa kamu tega memberikan mereka tumbuh tanpa kasih sayang seorang ayah. Ayo sayang kamu pasti bisa. kamu." ucap citra yang tidak sanggup berkata apa-apa lagi.
Tubuh vino terasa di hantam benda yang sangat kuat sampai ia terlempar di suatu tempat yang lebih sejuk dan tenang dari sebelum nya. Tetapi di tempat ini vino sama sekali tidak bisa mengerkan tubuh nya.
Mata nya tertuju pada seorang wanita cantik yang sedang mengusap perut nya yang sedang membesar. Dan wanita itu adalah citra, ia melihat citra tersenyum pada nya tetapi perlahan senyuman itu terahlikan ke seorang pria yang sedang berjalan menuju kearah citra.
Vino berusaha menggerakkan tubuh nya dengan sekuat tenaga nya, ia benar-benar tidak rela jika citra tersenyum pada pria lain. Vino memejamkan mata nya dengan pikiran yang terfokus pada citra dan calon anak-anak nya.
Dengan usaha yang kuat akhirnya Vino berhasil bergerak dan langsung berlari memeluk citra dengan sangat erat. Perlahan pandang Vino memudar dengan suasana hati nya yang kembali tenang.
Citra merasakan tangan vino sedikit bergerak, perlahan suara alat yang tertanam di tubuh vino berbunyi kembali. Itu membuat semua keluarga menghentikan tangisan mereka semua.
Vino perlahan membuka mata nya yang terasa sangat sulit ia lakukan. Ia mengedip-ngedipkan mata nya untuk menyesuaikan cahaya yang ada di ruangan itu.
Orang yang pertama kali ia lihat ada citra yang senang menatap nya dengan mata yang sembab, ingin sekali ia berbicara suatu hal tetapi itu sangat sulit untuk ia lekukan.
"Sayang, kamu kembali, kamu sadar." ucap citra dengan wajah yang sangat bahagia.
Vira bangkit dari lantai untuk melihat keadaan kakaknya. Ia kembali menangis saat melihat kakak nya yang sedang menatap kearah nya juga.
"Terimakasih vir." kata yang pertama kali vino sebutkan. Karena ia yakin vira lah yang telah menemukan nya di dalam hutan saat itu.
Vino menggerakkan tangan nya dan memegang wajah citra. "Jangan pernah berpaling pada laki-laki lain. Hanya aku yang bisa memuaskan mu." ucap vino.
Bagi aldy, devan dan yang lainnya ia bukan pertama kali nya mereka menyaksikan momen seperti ini. Jadi mereka semua tidak heran lagi.
Bella memeluk stiven dengan erat. Ia menyembunyikan wajah nya yang sembab karena menangis di dalam dada bidang suaminya itu.
Andy mendekati vino dan memukul tubuh vino dengan pelan. Ia pikir adik sepupu nya ini benar-benar akan pergi dari hidup nya.
Setelah melakukan pengecekan dan lain sebagai nya vino di nyatakan dalam kondisi yang stabil jadi beberapa alat yang terpasang di tubuh nya di lepas karena memang sudah tidak di butuh kan lagi.
"Kamu membuat ku takut." ucap citra sambil mencium tangan vino.
"Kamu yang membuat ku takut, jika aku mati kamu pasti akan menikah lagi dengan pria lain." ucap vino yang langsung terbayang sosok pria yang berada di dalam alam bawah sadar nya tadi. Ia benar-benar yakin kalau pria itu bukan hanya di dalam alam bawah sadar nya saja, pasti ada hal yang menunggu nya di kemudian hari.
"Kenapa." tanya citra.
"Tidak ada." jawab vino.
Sementara itu seorang pria sedang mengemudikan mobil nya ke suatu tempat dengan memegang sebuah foto.
"Aku merindukan mu sayang." ucap pria itu.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 180 Episodes
Comments
Stefani Pandita
jgn bilang tuuu laki2 suka ama citra makanya mau bunuh vino
2022-05-20
0
Fhebrie
siapa ya
2021-06-11
0
guest1052940504
😞😞😞😞😞😞
2021-05-20
0