"Sayang, tenang lah dulu." ucap kevin.
"Katakan apa yang terjadi, kenapa kalian semua diam." teriak vira yang mulai merasa tidak tenang.
Stiven memeluk vira dengan sangat erat, ia tidak sanggup untuk mengatakan apa yang sebenarnya terjadi.
"Sayang, ini yang terbaik untuk kakak mu." ucap stiven sambil menitipkan air mata.
"Maksud papah apa, di mana suami ku." tanya citra yang kaki nya mulai terasa lemas.
Bella mendekati citra dan juga ikut memeluk nya dengan erat. Ia sudah mengerti apa yang di maksud stiven. Ingin rasanya ia menangis dan berteriak tetapi semua itu ia tahan karena tidak ingin memperburuk suasana.
"Suami kamu sudah tenang sayang." ucap bella sambil menangis, ia tidak bisa menyembunyikan perasaan nya lagi.
"Maksud mommy." tanya vira.
"Kakak mu sudah tenang vir." jawab stiven.
Citra dan vira jatuh ke lantai secara bersamaan, lutut mereka lemas seketika, mereka hanya bisa menangis tanpa suara karena memang sudah sanggup lagi untuk mengeluarkan nya.
Bukan hanya citra dan vira. Caitlin juga menangis histeris di dalam pelukan orang tua nya. Mereka semua menangis di dalam ruangan itu karena orang yang mereka sayang pergi dengan keadaan yang sangat mengenaskan.
"Tidak, mereka belum pergi dad, aku yakin itu bukan mereka." ucap vira yang masi menangis di lantai.
Kevin ikut duduk di lantai dan memeluk nya dengan sangat erat. Ia juga tidak tau harus berbuat apa untuk memenangkan vira.
Pandangan citra perlahan mulai kabur dan tak lama ia jatuh pingsan di dalam pelukan bella. Bella dan yang lainnya memutuskan untuk langsung pulang karena kondisi mulai tidak kondusif.
Sedangkan stiven dan aldy masih menunggu hasil dari otopsi dari pihak rumah sakit. Tetapi mereka harus menelan rasa kecewa karena jenaza yang memang sudah tidak berbentuk, butuh waktu lama untuk mengidentifikasi korban tersebut, karena di temukan 4 korban mereka harus memastikan siapa vino dan andy yang asli. Sebenarnya saat mereka menemukan helikopter itu sedang dalam kondisi terbakar seperti memang sengaja di bakar seseorang.
Sementara itu di dalam hutan yang gelap vino dan andy yang tergeletak lemas di tanah. Mereka benar-benar lemas karena kehabisan tenaga belum lagi luka-luka di tubuh mereka yang membuat mereka berdua tambah tidak berdaya. wajah vino juga terlihat sangat pucat karena sudah banyak kehabisan darah.
"Vin, apa mungkin mereka sudah mengaggap kita mati." ucap andy sambil menatap arah langit.
"Siapa." tanya vino.
"Keluarga kita, aku tidak bisa membayangkan betapa hancur nya hati mereka saat ini." jawab andy.
"Ntalah an. aku juga sudah berulang kali bermimpi bertemu dengan citra, apa itu pertanda kalau aku akan mati." ucap vino.
"Apa kau selema ini, kau mau mati sia-sia di tempat seperti ini." ucap andy dengan nada yang mengejek.
"Aku tidak tau an, tubuh ku juga sudah mati rasa. Aku tidak bisa berbuat apa-apa saat ini." ujar vino.
"Jika kau mati di tempat ini, aku tidak akan me maaf kan mu." ucap andy.
"Jika aku mati, tolong jaga anak-anak ku, dan carikan citra laki-laki yang bertanggung jawab untuk nya." ucap vino.
"Dasar bodoh, bisa-bisa nya kau berkata seperti itu, kita tidak akan mati di sini." ucap andy.
"Aku berharap seperti itu." ujar vino.
Vira yang masih tidak percaya kalau jenasah itu kakak nya, ia berniat untuk mencari keberadaan vino sendiri karena ia memiliki insting yang kuat jika kakak nya masi selamat.
"Mau kemana vir." tanya kevin yang melihat vira sedang bersiap-siap.
"Aku harus pergi." jawab vira.
"Kemana." tanya kevin.
"Mencari kakak ku vin, aku yakin mereka masi selamat dan jenasah itu bukan kakak ku." jawab vira.
"Tidak vir, ini sudah malam." ucap kevin.
"Terserah, aku tidak meminta mu untuk ikut." ucap vira dan langsung pergi meninggalkan kevin.
Mau tidak mau kevin berjalan mengikuti vira untuk pergi, ia tidak mungkin membiarkan vira pergi sendiri.
"Apa kamu mau ikut." tanya vira.
"Iya, aku tidak mungkin membiarkan calon istri mu ke hutan sendirian." jawab kevin.
Saat ingin masuk ke dalam mobil ternyata iqbaal sudah berada di dalam mobil itu, ia menatap vira dan kevin dengan tatapan seribu arti.
"Mau kemana." tanya iqbaal.
"Ingin mencari kakak ku." jawab vira.
"Tidak boleh." ucap iqbaal.
"Kenapa tidak, aku yakin kakak ku masi selamat." ucap vira.
"Atas dasar apa kamu percaya jika vino masih hidup." tanya Iqbaal.
"Atas dasar insting sebagai saudara kembar, aku tidak merasakan jika kakak ku sudah mati. Hati ku berkata kakak ku membutuhkan pertolongan ku." jawab vira.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 180 Episodes
Comments
Stefani Pandita
kok igbal begitu sh
2022-05-20
0
Nurulfajriyah
insting
2021-06-29
0
Arfan Nur Arfian
ikatan darah memang kuat
2021-01-22
0