" Sudahlah Kak , kamu tidak perlu berbohong , jujur... aku lebih suka Kak Fardan menjadi kakak ku , bukan jadi suamiku ."
" Aku tau Lif , kalau kamu tidak mencintaiku , tapi aku akan berusaha untuk mendapatkan cintamu , walau pun aku tidak tau pasti kapan itu akan terjadi ." Batin Fardan . Dia pun duduk di pinggir ranjang Alifa .
" Lif , bukankah dari dulu kamu sudah tau bagaimana sifat ku , dari kecil aku paling tidak suka melakukan sesuatu yang bukan keinginanku ,maka dari itu ayah dan bunda tidak pernah memaksaku untuk melakukan apa yang tidak aku inginkan , dan sampai sekarang pun sifat itu masih ada dalam diriku , kamu ngerti kan maksud aku ." Ucap Fardan sambil menatap manik mata Alifa .
" Untuk saat ini aku tidak bisa mengatakan apa alasanku menikahimu ,tapi yang jelas aku menikahimu bukan atas dasar paksaan dari siapapun , dan juga bukan karena ingin menyelamatkan nama baik keluarga ini ,aku melakukan ini atas kemauanku sendiri ." Lanjut Fardan .
" Oh ya dan satu hal lagi , aku minta maaf jika keputusan ku ini membuatmu sedih dan kecewa , tapi aku tidak akan pernah memaksamu untuk menerima aku sebagai suamimu , kamu masih boleh menganggapku sebagai kakak mu ."
" Makasih ya , karena Kak Fardan udah mau ngertiin aku ." Ucap Alifa sambil berhambur kepelukan Fardan .
" Kamu tidak perlu berterima kasih , karena sudah menjadi tugas seorang kakak untuk melindungi dan menjaga adiknya juga membahagiakan nya ." Fardan membalas pelukan Alifa .
" Aku janji Lif , aku tidak akan membiarkan ada satu orang pun yang berani menyakitimu lagi , termasuk gadis itu ." Batin Fardan .
Tiba-tiba terdengar suara ketukan pintu dari luar . Alifa pun melepaskan pelukannya dan bergegas membuka pintu .
Ceklek...
" Eh Bunda , ada apa Bun ." Tanya Alifa .
" Nggak , Bunda cuma mau nganterin kalian makanan , dari tadi pagi kan kalian masih belum makan ." Ucap Rita sambil menyerahkan nampan yang berisikan dua piring nasi dan dua gelas jus .
" Makasih Bun , maaf ngerepotin ."
" Kamu ngomong apa sih sayang , kamu dan suamimu itu anak Bunda , jadi sudah sewajarnya Bunda memperhatikan kalian ."
" Ya sudah , Bunda pergi dulu ya sayang ."
" Iya Bun ." Ucap Alifa . Dia pun kembali masuk ke kamarnya .
Saat sampai di kamar Alifa tidak mendapati Fardan ada di sana .
Dia hanya mendengar suara percikan air dari kamar mandi . 'Mungkin dia sedang di kamar mandi ' Pikir Alifa .
Dia pun meletakkan nampan nya di atas nakas samping kanan tempat tidur nya .
Tak lama kemudian Fardan keluar dari kamar mandi hanya dengan menggunakan handuk yang melilit di pinggang nya .
Melihat itu sontak saja Alifa menutup matanya dengan kedua telapak tangannya .
"Kak Fardan apa-apaan sih ." Ucap Alifa .
" Memang nya aku kenapa ."
" Kenapa Kak Fardan keluar tidak memakai baju ."
"Oh...itu , memangnya kenapa , disini kan tidak ada siapa-siapa ."
" Trus Kak Fardan pikir aku ini patung ." Ucap Alifa .
" Kamu kan istriku , jadi tidak apalah jika kamu melihat tubuh indahku ." Goda Fardan .
" Indah dari mananya , cepat pakai bajumu ." Oceh Alifa .
" Kalau aku tidak mau ." Fardan terus menggoda Alifa . Dia berjalan mendekati Alifa .
" Terserah Kak Fardan saja , tapi silahkan Kak Fardan keluar dari kamarku ." Ucap Alifa masih dengan mata tertutup .
" Kalau aku juga tidak mau ." Ucap Fardan yang kini sudah berada tepat di hadapan Alifa .
" Kak Fardan mau ngapain sih , jangan deket2 ya , kita bukan mahrom , Kak Fardan kan bukan Kakak kandungku ." Ucap Alifa .
" Tapi aku suamimu kan... jadi..." Dia semakin mendekati Alifa . Dan ternyata dia berjalan melewati Alifa .
" Emang enak aku kerjain ." Batin Fardan sambil keluar dari kamarnya .
" Kak Fardan mau ngapain sih ." Batin Alifa .
" Kok sepi , apa dia udah pergi kali ya ." Batin Alifa . Dia pun membuka matanya .
" Ya ampun.... ternyata aku di kerjain ,awas aja nanti aku balik kerjain dia ." Gerutu Alifa . Dia merasa kesal karena Fardan telah mengerjainya .
Sedangkan Fardan tertawa lepas saat dia sudah sampai di kamarnya .
Fia merasa sangat senang karena telah berhasil mengerjai Alifa .
-----
Kini acara resepsi yang di selenggarakan di salah satu hotel mewah .
Orang tua Alifa sangat bahagia , karena meskipun Alifa tidak jadi menikah dengan Hafiz , namun setidaknya Alifa masih menikah dengan pemuda yang baik , dan cerdas seperti Fardan . Dan tidak ada orang yang tau siapa Fardan sebenarnya dan dari keluarga mana dia berasal , kecuali Fardan dan sahabatnya .
Karena semenjak Fardan tau kalau dirinya bukan anak kandung ayah dan bundanya, akan tetapi dia anak angkat dari keluaraga Mahendra yang di adopsi dari sebuah panti asuhan . Dia langsung mencari tau tentang siapa orang tua kandungnya lewat orang kepercayaan nya dan orang itu adalah Kevin , sahabat baiknya . Namun dia melakukan itu tanpa sepengetahuan ayah dan bundanya ,bahkan sampai saat ini pun keluarga Mahendra tidak mengetahuinya .
Fardan keluar menuju ruang rias untuk menjemput Alifa .
Sampainya di sana ia tertegun melihat kecantikan Alifa .
Alifa berjalan melewati Fardan . Dan menoleh ke belakang .
" Cantik..." Batin nya .
Fardan masih terpaku di posisinya memandangi Alifa .
" Apa Kak Fardan akan tetap berdiri di situ sampai acara nya selesai ." Ledek Alifa .
" Eh... i....iya ayo ." Fardan berjalan mengikuti Alifa .
" Sial... kenapa aku jadi segugup ini ." Batin Fardan .
Sampainya di aula Fardan mengatakan pada Alifa agar menggandeng tangan nya . Mereka pun jalan menuju pelaminan .
Banyak pasang mata yang menatap nya kagum ke arah mereka , bagaimana tidak , Alifa yang terlihat begitu cantik dan anggun dengan gaun pengantin berwarna putih yang menjuntai panjang kebelakang dan di tambah hiasan mahkota di kepalanya .
bulu mata lentik , hidung mancung , serta lesung pipi yang senantiasa menghiasi senyumnya . Semua itu perpaduan yang pas untuk kata "S****empurna ."
Tinggi badan yang ideal membuat penampilan istri dari Fardan itu semakin mempesona .
Tak jauh beda dengan sang suami , pemuda itu menjadi pusat perhatian semua tamu . Dengan setelan tuxedo berwarna senada dengan sang istri .
Banyak sekali tamu undangan rekan bisnis dari keluarga Mahendra . Tapi tidak ada media karena acara nya tertutup hanya untuk keluarga dan rekan rekan mereka saja . Bahkan teman teman Fardan tidak ada yang hadir kecuali Kevin sahabat sekaligus asistennya . Dan Aila sahabat baik Alifa tentu saja dia hadir .
Aila berjalan ke arah pengantin dengan di ikuti Ifan di belakang nya .
" Selamat ya Lif, semoga pernikahan kalian langgeng sampai Kakek Nenek ." Ucap Aila saat sudah sampai di hadapan Alifa .
" Aaamiiin... makasih ya , doa nya dan terima kasih juga karena kamu sudah mau datang di acara pernikahanku ." Ucap Alifa .
" Sama-sama ,lagian mana mungkin aku tidak datang ke acara pernikahan sahabatku ."
" Selamat ya Kak Fardan, aku harap Kak Fardan bisa membuat sahabatku bahagia ." Ucap Aila pada Fardan .
" Makasih Ai....." Ucap Fardan .
" Selamat ya Adikku sayang , semoga kamu selalu bahagia ." Ucap Ifan .
" Makasih ya Kak..." Ifan hanya menganggukkan kepala nya .
Sesampainya di depan Fardan , Ifan langsung memeluk Fardan .
" Selamat ya Kak , karena kamulah pemenang nya , tapi ingat... jangan bikin dia sedih , apalagi sampai menangis ." Bisik Ifan .
" Lamu tenang saja , aku pasti akan membahagiakannya jadi kamu tidak perlu merasa khawatir ." Bisik Fardan .
-
-
-
-
-
Hai semua...
Ingat ya.... jangan lupa tinggalkan jejak kalian dengan like👍 komen dan vote .
Karena dukungan kalian sangat-sangat berharga bagi author .
😉😉😉
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 63 Episodes
Comments