Keesokan harinya Alifa sudah bersiap berangkat ke sekolah , seperti biasa dia akan berangkat bersama Ifan .
namun bedanya kali ini mereka akan menuju sekolah yang sama , karna Ifan sudah memutuskan untuk pindah ke sekolah Alifa .
Ya... dulu Alifa memang satu sekolah dengan Ifan , namun karna waktu itu Alifa masih belum bisa menerima kenyataan kalau Haikal mutusin dia tanpa alasan bahkan memilih bertunangan dengan orang lain , dan hal itu mampu membuat Alifa terpuruk karna waktu itu Alifa memang sangat mencintai Haikal , hingga Alifa memutuskan untuk pindah sekolah dengan tujuan agar Alifa bisa move on dari mantan pacarnya itu , dan Aila sebagai sahabat setia Alifa , dia juga memutuskan untuk pindah sekolah bersama Alifa ,karna dia tidak mau berpisah dengan sahabat karibnya .
" Apa Haikal juga satu kelas denganmu ." tanya Ifan dengan pandangan masih lurus ke depan .
" Ya jelas lah Kak , di sekolah yang dulu dia kan emang satu kelas sama aku , jadi sekarang pun dia tetap menjadi teman sekelasku ."
" Iya juga ya..." batin Ifan .
" Tapi sejauh ini dia belum pernah nyakitin kamu kan... atau dia mencoba mendekatimu lagi ."
" Tidak , dia tidak menyakitiku hanya saja..." Alifa menggantungkan bicaranya .
" Hanya apa...???" tanya Ifan penasaran sambil menoleh ke arah Alifa .
" Kemarin dia memintaku untuk kembali sama dia bahkan dia ngajakin aku nikah ."
" Sialan... beraninya cowok brengsek itu ngajakin Alifa nikah ." batin Ifan sambil mengeraskan rahangnya .
" Lalu kamu menerimanya ."
" Ya nggak lah ,aku kan sudah punya tunangan dan Kak Ifan tau sendiri kan... kalau aku sangat mencintai tunanganku ."
" Syukurlah kalau gitu , dan ingat jangan dekat2 lagi dengan cowok brengsek itu ."
" Iya , Kak Ifan tenang aja ."
Tak berapa lama mobil sport yang mereka tumpangi memasuki area parkir sekolah .
seperti biasa banyak mata yang tertuju pada mereka .
Bahkan banyak di antara mereka yang bertanya - tanya siapa pemilik mobil mewah itu ,karna baru kali ini mereka melihat mobil mewah itu memasuki area parkir sekolah .
Karena memang sebelumnya Ifan hanya mengantarkan Alifa sampai di depan sekolah .
Pada saat turun dari mobil , banyak pasang mata yang terkagum pada pemuda tampan yang sedang bersama dengan Alifa , siapa lagi kalau bukan Ifan , kakak keduanya .
Banyak yang menatap sinis ke arah Ifan , karna dia dengan sengaja menggandeng tangan Alifa sambil memasang wajah datarnya di depan para kaum adam yang memang mendambakan adik kesayangannya itu ,apalagi para siswi penggemar para cogan , teriakan histeris pun terdengar di telinga mereka ,namun mereka tak memperdulikan itu .
" Ada apa Kak..." tanya Alifa heran melihat raut wajah kakaknya yang tidak seperti biasanya memasang raut wajah seperti itu .
" Tidak apa , aku hanya tidak suka melihat mereka menatapmu seperti itu ." jawab ifan , Alifa mengedarkan pandangannya melihat sekeliling para siswa dan siswi yang menatap ke arah mereka .
" Biarkan saja mereka kak ." ucap Alifa pada kakaknya .
Saat mereka berjalan menyusuri koridor sekolah tiba2 terdengar seruan seseorang sedang memanggil nama Alifa , yang tak lain adalah Aila .
" Alifa tunggu ." panggil Aila sambil mempercepat langkahnya menghampiri Alifa yang sedang menoleh ke arahnya ,begitu pun dengan Ifan .
" Tumben Kak Ifan nganterin kamu sampai ke sini ." tanya Aila saat sudah sampai di depan Alifa .
" Siapa bilang aku kesini nganterin Alifa ."
" Trus mau apa dong..." tanya Aila heran .
" Ya... mau sekolah lah... emangnya mau apa lagi ."
" Iya Ai... mulai hari ini Kak Ifan akan sekolah disini sama kita , bahkan Kak Ifan akan jadi teman sekelas kita ."
"Ooo.... jadi ceritanya Kak Ifan pindah sekolah ." Alifa hanya menganggukkan kepalanya mengiyakan pernyataan Aila .
" Ya udah kalau gitu kita ke kelasnya barengan aja ."
" Kalian duluan aja ,soalnya aku masih mau ke kantor sekolah dulu ,untuk sekedar mengkonfirmasi kehadiranku setelah pindah ke sekolah ini ."
" Ya udah deh ,kalau gitu kita ke kelas duluan ya kak ." pamit Alifa dan Ifan hanya menganggukkan kepalanya .
Setelah dari ruang kepala sekolah Ifan di antar salah satu seorang guru menuju kelasnya .
Sesampainya di depan kelasnya Ifan berpapasan dengan Haikal yang kebetulan juga ingin masuk ke kelas itu .
" Kamu..." ucap Ifan dengan tatapan tidak suka .
" Hai kakak ipar , ternyata kamu juga pindah sekolah ya ." Ifan hanya cuek saja tanpa menghiraukan Haikal yang berdiri di sampingnya .
Tok... tok... tok...
" Permisi pak , saya murid baru di kelas ini ." ucap keduanya bersamaan dan mereka pun menoleh dan melihat satu sama lain , mata mereka pun bertemu dan saling menatap .
" Ayo silahkan masuk dan perkenalkan diri kalian masing2 ." pinta sang guru yang kebetulan wali kelas 3 IPA A .
" Ayo mulai dari kamu dulu ." tunjuk sang guru pada Ifan .
" Baik , hai semua perkenalkan namaku Rivan William Mahendra , panggil aja Ifan , aku pindahan dari SMA CITRA BANGSA , senang bisa berkenalan dengan kalian ." ucap Ifan .
" Hai ifan.... " ucap serentak para siswi di dalam kelas yang mulai bersikap kecentilan kecuali dua gadis yang berhijab yang tak lain adalah Alifa & Aila .
Ifan hanya tersenyum menanggapi sapaan mereka .
" Sudah sudah , ayo silahkan kamu perkenalkan diri kamu ." pinta sang guru pada Haikal .
" Baik , hai semua perkenalkan namaku Haikal Damian Danuarta , panggil aja Haikal , aku juga sama dengan Ifan , juga pindahan dari sekolah SMA CITRA BANGSA , senang bisa berkenalan dengan kalian ." ucap Haikal .
" Hai haikal.... " ucap serentak para siswi dia dalam kelas yang lagi2 bersikap kecentilan yang hanya di balas sebuah senyuman oleh Haikal .
" Ya sudah silahkan duduk di bangku yang masih kosong , dan lanjutkan pelajarannya ." ucap Pak Romi .
Ifan dan Haikal pun mengikuti intruksi dari gurunya dan duduk di bangku yang kosong kebetulan bangku kosong di kelas itu tinggal dua bersebelahan dan akhirnya mereka pun duduk satu meja .
" Sialan... kenapa aku harus duduk satu meja sama cowok brengsek ini ." umpat Ifan dalam hati .
------
Bel sekolah berbunyi menandakan jam istirahat , Alifa segera menutup buku pelajarannya dan perlahan berdiri dari bangkunya keluar kelas di temani Aila .
"Lif , kamu gak mau ngajak Kak Ifan ke kantin ." tanya Aila .
" Buat apa ngajakin orang yang lagi sibuk selvi2 sama penggemarnya yang kecentilan itu ."
" Hah... yang bener ." tanya Aila tak percaya .
" Ya iyalah , tuh liat sendiri ." ucap Alifa sambil menoleh ke arah Ifan dan Haikal yang lagi di kerumuni para penggemarnya yang pada rebutan ngajak selvi .
" Gila banget mereka , masak cuma pengen selvi sama Kak Ifan dan Haikal sampe rebutan gitu , udah kayak lagi ngerebutin artis korea aja ."
" Kakakku kan emang mirip artis korea..."
" Tapi kalau di liat pake sedotan..." lanjut Alifa sambil tertawa kecil .
" Aha...ha...ha...." tawa Aila pecah .
" Kamu ada2 aja lif ." lanjut Aila .
Tak lama kemudian Alifa dan Aila sampai di kantin sekolah .
Aila segera memesan dua piring makanan dan dua gelas jus jeruk .
" Ai aku cari tempat duduk dulu ya , karna takut penuh ." ucap Alifa sembari menggoyang pelan lengan Aila , dan Aila tak menjawab namun Aila menganggukkan kepalanya karna masih fokus memesan makanan .
Akhirnya masih ada tempat kosong dan Alifa segera menjatuhkan tubuhnya pelan di kursi panjang kantin .
Tak lama kemudian Aila datang membawa nampan berisikan 2 piring nasi dan dua gelas jus . Alifa makan dengan sesekali tertawa karena ocehan Aila yang lucu menurut Alifa .
Saat asyik dengan makanan mereka , terdengar suara riuh dari para siswi yang berteriak histeris seperti melihat sesuatu yang menakjubkan .
Membuat Alifa dan Aila menoleh ke arah pintu masuk kantin .
Terlihat dua pemuda tampan sedang berjalan ke arah mereka , siapa lagi kalau bukan siswa baru yang masuk hari ini yang tak lain adalah Ifan dan Haikal .
Ifan menghampiri mereka dan menjatuhkan tubuhnya pelan di samping Alifa .
" Tega kamu ya sama kakak kamu sendiri ." ucap Ifan kesal .
" Maksud Kak Ifan apa sih ngomong kayak gitu ." ucap Alifa pura2 tidak mengerti dengan ucapan Ifan .
" Kenapa kalian ke kantin gak ngajak2 aku , malah main pergi aja ."
" Ooo... itu , habisnya Kak Ifan tuh sibuk ngurusin para penggemarnya yang centilnya kelewatan , ya... dari pada kita nungguin Kak Ifan yang lagi sibuk tebar pesona , mending kita ke kantin duluan ya kan Ai... "
" Bener tuh , siapa suruh Kak Ifan pake tebar pesona segala ."
" Alah... bilang aja kalian cemburu liat aku jadi rebutan cewek2 cakep ."
" Idih... ge er banget sih Kak Ifan ." ucap Aila .
" Tau tuh ,lagian buat apa aku cemburu sama mereka , Kak Ifan kan kakakku ."
Saat mereka lagi asyik2 nya ngobrol tiba2 Haikal menghampiri mereka dengan membawa nampan di tangannya yang berisikan satu piring nasi dan satu gelas jus .
" Boleh gak , aku gabung sama kalian ." tanya Haikal .
" Gak boleh , silahkan cari tempat duduk yang lain ." ucap Ifan tegas .
" Tapi tempat duduknya udah penuh semua ."
" Bodo amat emang aku pikirin ." ucap Ifan judes .
" Kak Ifan gak boleh kayak gitu ,kasian kan Haikal , masak iya dia makan sambil berdiri , lagian ini kan tempat umum jadi siapa pun boleh duduk disini ." ucap Alifa .
" Kok kamu malah jadi ngebelain dia sih , aku ngelakuin ini kan , supaya dia gak deket2 lagi sama kamu ." ucap Ifan marah .
" Aku gak belain dia kak , aku hanya.." belum selesai Alifa bicara Ifan sudah memotongnya .
" Alah... alasan , bilang aja kalau kamu masih cinta sama cowok brengsek ini iya kan...." bentak Ifan mulai tersulut emosi .
Deg....
Kata2 Ifan seakan -akan menusuk hati Alifa , bagaimana tidak , sebelumnya Ifan tidak pernah bicara kasar terhadap Alifa apalagi sampai membentaknya .
" Terserah Kak Ifan mau bicara apa , tapi yang jelas apa yang Kak Ifan katakan barusan itu sama sekali tidak benar ." Alifa beranjak dari duduknya dan segera pergi dari tempat itu .
" Ah sial... kenapa aku tidak bisa mengontrol emosiku sih ." batin Ifan .
-
-
-
-
-
Hai gays... bagi yang suka sama ceritanya
jangan lupa like ,komen dan vote ya...
biar author makin semangat nulisnya😉😉😉
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 63 Episodes
Comments
Iin Al-arief
semangat terus ea thorrr...
2021-12-16
0
Iin Al-arief
semangat terus ea thorrr...
2021-12-16
0