Episode 05 ( Revisi )

Selesai makan malam Alifa dan keluarganya bersantai di ruang keluarga sambil nonton tv .

Alifa duduk di samping bundanya sambil menyandarkan kepalanya di pundak Rita dengan manja .

" Lif , papanya Hafiz tadi siang datang ke kantornya ayah , dan dia bilang setelah kamu lulus sekolah dia ingin kamu dan Hafiz segera melangsungkan acara pernikahan kalian ." Ucap Riko .

" Terus ayah setuju ." Tanya Alifa .

" Tentu saja ayah setuju , lagian sudah cukup lama kan... kalian bertunangan ."

" Tapi yah... apa itu tidak terlalu cepat , lagian kak hafiz belum pulang dari tempat tugasnya ."

" Satu bulan lagi Hafiz akan pulang dari tempat tugasnya dan saat itu juga mungkin kamu juga udah selesai akhir semester , jadi apa salahnya kalau kalian segera menikah ."

" Menghela napas panjang , Yah....

aku kan masih ingin kuliyah sambil mondok , aku juga ingin memperdalam ilmu agamaku seperti Kak Fardan ." Ucap Alifa dengan mata berkaca - kaca .

Karena sejujurnya dia ingin sekali memperdalam ilmu agamanya di pesantren dan dia juga ingin tau seperti apa rasanya hidup dalam lingkungan pesantren . Pasti sangat menyenangkan , pikirnya .

" Sayang... meskipun kamu sudah menikah kamu tetap bisa kuliyah , ayah yakin Hafiz pasti menginjinkannya , ya... walau pun tidak harus kuliyah sambil mondok tapi setidaknya kamu tetap bisa melanjutkan study mu ."

" Aku mau ke kamar dulu ya , capek mau istirahat ." Pamit Alifa dengan mata yang masih berkaca -kaca . Dia pun bergegas pergi ke kamarnya .

" Tapi lif..."

" Biar aku saja yang bicara sama dia ." Ucap Fardan memotong perkataan ayahnya .

" Menghela napas panjang , Baiklah ." balas riko singkat dengan nada suara terdengar berat .

Fardan pun menyusul Alifa ke kamarnya .

Sesampainya di kamar , Alifa menjatuhkan tubuhnya dengan kasar diranjangnya , dia membenamkan wajahnya di bantal sambil menangis sesegukan .

Sejujurnya Alifa masih belum siap untuk menikah meski dengan orang yang dia cintai sekalipun .

" Kenapa aku harus menikah di usiaku yang masih hampir menginjak 18 tahun , padahal aku ingin... sekali belejar di pesantren ." Ucap Alifa di sela - sela isak tangisnya .

" Mereka semua egois , mereka tidak pernah memikirkan perasaanku ." Ucapnya lagi .

Tok... tok...tok...

" Lif , boleh Kak Fardan masuk ." Ucap Fardan yang sudah berdiri di depan pintu kamar Alifa .

" Masuk aja , pintunya gak di kunci kok..." Ucap Alifa agak berteriak , dia pun segera membenarkan posisinya dengan duduk berselonjoran di atas ranjangnya sambil menyandarkan tubuhnya pada sandaran ranjangnya , tak lupa dia menghapus air matanya karna dia tidak mau Fardan mengetahuinya kalau dia habis menangis .

Setelah mendapat izin dari Alifa ,Fardan bergegas membuka pintu kamar Alifa .

Ceklek...

dengan pelan Fardan memutar kenop pintu Alifa .

Dia mendapati adiknya sedang duduk berselonjoran di atas ranjangnya dengan mata sembab . dia pun berjalan menghampiri Alifa dan duduk di tepi ranjangnya .

" Lif , boleh aku bertanya ."

" Itu sudah termasuk pertanyaan Kak ."

"Menghela napas panjang , Aku serius..."

" Aku juga serius , memangnya Kak Fardan mau nanya apa ."

" Apa kamu masih belum siap untuk menikah ???"

" Ya... sejujurnya aku masih belum siap sih kak , apalagi di usiaku yang masih terlalu muda ."

" Lif , tak ada orang tua yang ingin melihat anaknya tidak bahagia , setiap orang tua psati ingin melihat anaknya bahagia , jadi hargailah keputusan ayah , karna sebelum ayah memutuskan sesuatu dia pasti terlebih dahulu memikirkannya secara matang2 , dan mungkin ini memang jalan yang terbaik untuk kamu dan Hafiz , apalagi setelah ayah tau kalau Haikal kembali mendekatimu ." Fardan berhenti sejenak .

" Ingat Lif , kita itu hidup di dunia ini karna di ciptakan bukan menciptakan , maka dari itu jalan hidup kita pun di tentukan bukan menentukan , dan allah itu tidak memberikan apa yang kita inginkan tapi allah itu memberikan apa yang terbaik untuk kita , jadi apapun yang allah tentukan kepada kita itulah yang terbaik untuk kita ." Icap Fardan memberi pengertian pada Alifa .

Kata2 fardan mampu membuat hati Alifa tersentuh dan tersadar dari perbuatannya bahwa terkadang kehidupan memang tak berjalan sesuai dengan keinginan kita .

" Kak Fardan benar , mungkin ini memang jalan takdirku dan mau tidak mau aku harus menerima itu ."

" Makasih ya , karna Kak Fardan udah nasehatin aku ." Ucap Alifa sambil memeluk Fardan dan hal itu membuat terperanjat , dengan segera dia melepaskan pelukan Alifa padanya .

" Lif ,aku mau ke kamar ya, mau istirahat ."Dengan langkah cepat Fardan pergi ke kamarnya .

" Kak Fardan kenapa sih , kok aneh gitu , kenapa dia terlihat tidak suka saat aku memeluknya , dan akhir2 ini dia agak bersikap dingin sama aku ." Ucap Alifa heran .

" Aneh... sebentar lembut , sebentar lagi dingin , ada apa dengannya..???" Batin Alifa .

-----

Di sepertiga malam Alifa terbangun hendak melaksanakan sholat tahajud .

Slifa mendengar suara seseorang sedang melantunkan ayat suci Al- Quran dari kamar sebelah ,yang tak lain kamar itu adalah kamar Fardan yang memang bersebelahan dengan kamar Alifa . Suaranya yang merdu dan bacaannya yang fasih mampu membuat hati siapapun terenyuh mendengarnya ,termasuk Alifa .

Ini sudah menjadi kebiasaan Fardan saat mondok di pesantren bangun di sepertiga malam untuk melaksanakan sholat sunah tahajud setelah itu dia mengaji sambil menunggu waktu sholat subuh tiba .

Dan sampai sekarang kebiasaan itu masih tetap dia lakukan bahkan Alifa juga mengikuti kebiasaan baik kakaknya .

" Tidak salah lagi , ini pasti suara Kak Fardan yang sedang mengaji ." Ucap Alifa sembari tersenyum .

Dia pun langsung ke kamar mandi untuk membersihkan diri lalu berwudlu dan segera melaksanakan sholat .

Selesai sholat Alifa mengaji sambil menunggu waktu subuh tiba .

Setelah mengaji cukup lama , terdengar adzan berkumandang .

Selesainya adzan Alifa melaksanakan sholat subuh .

Setelah sholat subuh Alifa tidak tidur kembali , dia memutuskan pergi ke dapur untuk membantu bundanya menyiapkan sarapan .

meskipun Alifa terlahir sebagai anak orang kaya namun dia tidak manja , justru dengan senang hati dia membantu bundanya dan para ART di rumahnya memasak di dapur . Apalagi bundanya selalu menasehatinya kalau perempuan harus bisa masak , supaya setelah Alifa menikah dia bisa memasak sendiri untuk suaminya .

Setelah cukup lama mereka berkutat dengan peralatan di dapur akhirnya masakan mereka telah tertata rapi di atas meja .

" Akhirnya sarapannya udah siap ." Ucap Alifa sambil menatap makanan yang sudah tertata rapi di atas meja .

" Ya udah sebaiknya kamu mandi dulu sana gih , kamu kan harus siap2 untuk pergi ke sekolah ."

" Ya udah kalau gitu Alifa mau ke kamar dulu ya ."

" Iya ,sekalian tolong bangunin kedua kakak kamu ."

" Iya bun ." Alifa pun bergegas pergi ke kamarnya .

Tak butuh waktu lama Alifa sudah selesai bersiap . Dia pun bergegas pergi ke kamar fardan yang berada di sebelah kamarnya . Saat Alifa ingin mengetuk pintu kamar Fardan di saat yang bersamaan orang yang berada di dalam kamar itu juga membuka pintunya , keduanya pun terkejut dan pandangan mereka pun bertemu hingga membuat keduanya terdiam untuk beberapa saat .

dan tanpa mereka sadari ada Ifan yang sedang berdiri mematung di depan kamarnya , karna kamar Ifan juga bersebelahan dengan kamar Alifa .

Ya... lebih tepatnya kamar Alifa ada di tengah2 kamar Ifan dan Fardan .

Awalnya Ifan keluar kamar untuk pergi ke ruang makan namun baru saja dia keluar kamar dia sudah melihat pemandangan yang langka .

"Ehem... " Ifan berdehem membuat keduanya tersadar dari keterkejutannya .

" Lif ,kamu ngapain di situ ." Tanya Ifan sambil berjalan ke arah mereka .

" Tadinya aku mau bangunin Kak Fardan untuk sarapan , eh taunya Kak Fardan juga udah bangun ."

" Ooo... cuma Kak Fardan doang nih yang mau di ajak sarapan , aku nggak ."

" Tadinya aku juga mau bangunin Kak Ifan tapi sama Kak Ifan juga udah bangun , ya udah kita sarapan yuk ayah sama bunda udah nungguin dari tadi ." Ajak Alifa .

Dia pun berjalan mendahului mereka saat Alifa berjalan menuruni tangga tiba2 kakinya terpeleset dan hampir jatuh kalau saja Ifan tidak menangkapnya .

Pandangan mereka pun bertemu .

Namun dengan segera Alifa mengalihkan pandangannya dan membenarkan posisinya .

" Kamu gak papa kan lif , atau kaki kamu ada yang sakit ." Tanya Ifan khawatir .

" Tidak aku tidak apa2 Kak , makasih ya udah nolongin aku tadi ."

" Sama2 , lagian itu sudah tugas menjadi seorang kakak untuk melindungi adiknya , ya kan Kak..." ucap Ifan sambil tersenyum devil ke arah Fardan .

" Hemm ."jawab Fardan cuek .

" Lif , kamu duluan ya aku masih mau ngambil tas aku yang ketinggalan di kamar ." Ucap Ifan .

" Oh ya udah aku duluan ya ." Alifa pun pergi meninggalkan mereka berdua .

" Apa ada yang ingin kamu bicarakan sama aku , hingga kamu menatapku seperti itu ." Ucap Ifan yang mengerti akan tatapan tajam dari kakaknya itu .

" Apa yang sudah kamu lakukan tadi ." Tanya Fardan dengan tatapan membunuh .

" Menurutmu..." Ifan balik nanya .

" Aku kan sudah bilang sama kamu kalau..." Belum selesai Fardan bicara Ifan sudah memotongnya .

" Ya... aku tau apa maksud dari pembicaraanmu itu , lalu apa kabar dengan apa yang aku lihat tadi ." Ucap Ifan dengan tatapan yang tak kalah tajam .

" Dengar ya kakakku sayang ,aku dan kamu itu sama , bahkan bisa di bilang senasib ." lanjut Ifan .

Di ruang makan...

" Lif , kok kamu turun sendirian , kedua kakak kamu mana ." Tanya Riko saat Alifa sudah duduk di depannya .

" Mereka masih di belakang yah ,mungkin sebentar lagi ."

" Tapi mereka udah bangun kan sayang..." Tanya Rita .

" Iya bun , bahkan mereka sudah selesai bersiap kok ."

Tak lama kemudian terlihat Fardan dan Ifan sedang menuruni tangga .

" Lama banget sih Kak Ifan ,cuma ngambil tas doang ."

" Yee.... suka2 aku dong mau lama kek , mau nggak , terserah aku ."

" Sudah - sudah cepat sarapan , keburu dingin makannya ." Ucap Rita dengan menuangkan air putih di gelas kosong yang ada di hadapan Riko .

Suasana di meja makan pun kembali sunyi ,terlihat semua orang yang ada di meja makan terlihat sedang sibuk menghabiskan makanan yang ada di dalam piringnya masing - masing .

-

-

-

-

-

Jangan lupa tinggalkan like komen & vote ya....😉😉😉

Terpopuler

Comments

Rahayu Pus

Rahayu Pus

kek nya Al bukan ank kndung niiih....jgn 2 abang2 nya pada demen Ama si dedek

2021-06-30

0

Rita

Rita

2 kakak mencintai adiknya......apa alifa bukan adik kandung mereka ya thor....

2021-05-21

0

Mailafaza Rahmadianty

Mailafaza Rahmadianty

2 kakak mencintai adiknya ..gbisa bayangin gimana perasaan mereka.hidup seatap samaborg yg di cintai tp cm cinta dlm diam ✌️🤔🤔🤔

2021-03-02

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!