Selesai makan malam Alifa dan keluarganya bersantai di ruang keluarga sambil nonton tv .
Alifa duduk di samping bundanya sambil menyandarkan kepalanya di pundak Rita dengan manja .
" Lif , papanya Hafiz tadi siang datang ke kantornya ayah , dan dia bilang setelah kamu lulus sekolah dia ingin kamu dan Hafiz segera melangsungkan acara pernikahan kalian ." Ucap Riko .
" Terus ayah setuju ." Tanya Alifa .
" Tentu saja ayah setuju , lagian sudah cukup lama kan... kalian bertunangan ."
" Tapi yah... apa itu tidak terlalu cepat , lagian kak hafiz belum pulang dari tempat tugasnya ."
" Satu bulan lagi Hafiz akan pulang dari tempat tugasnya dan saat itu juga mungkin kamu juga udah selesai akhir semester , jadi apa salahnya kalau kalian segera menikah ."
" Menghela napas panjang , Yah....
aku kan masih ingin kuliyah sambil mondok , aku juga ingin memperdalam ilmu agamaku seperti Kak Fardan ." Ucap Alifa dengan mata berkaca - kaca .
Karena sejujurnya dia ingin sekali memperdalam ilmu agamanya di pesantren dan dia juga ingin tau seperti apa rasanya hidup dalam lingkungan pesantren . Pasti sangat menyenangkan , pikirnya .
" Sayang... meskipun kamu sudah menikah kamu tetap bisa kuliyah , ayah yakin Hafiz pasti menginjinkannya , ya... walau pun tidak harus kuliyah sambil mondok tapi setidaknya kamu tetap bisa melanjutkan study mu ."
" Aku mau ke kamar dulu ya , capek mau istirahat ." Pamit Alifa dengan mata yang masih berkaca -kaca . Dia pun bergegas pergi ke kamarnya .
" Tapi lif..."
" Biar aku saja yang bicara sama dia ." Ucap Fardan memotong perkataan ayahnya .
" Menghela napas panjang , Baiklah ." balas riko singkat dengan nada suara terdengar berat .
Fardan pun menyusul Alifa ke kamarnya .
Sesampainya di kamar , Alifa menjatuhkan tubuhnya dengan kasar diranjangnya , dia membenamkan wajahnya di bantal sambil menangis sesegukan .
Sejujurnya Alifa masih belum siap untuk menikah meski dengan orang yang dia cintai sekalipun .
" Kenapa aku harus menikah di usiaku yang masih hampir menginjak 18 tahun , padahal aku ingin... sekali belejar di pesantren ." Ucap Alifa di sela - sela isak tangisnya .
" Mereka semua egois , mereka tidak pernah memikirkan perasaanku ." Ucapnya lagi .
Tok... tok...tok...
" Lif , boleh Kak Fardan masuk ." Ucap Fardan yang sudah berdiri di depan pintu kamar Alifa .
" Masuk aja , pintunya gak di kunci kok..." Ucap Alifa agak berteriak , dia pun segera membenarkan posisinya dengan duduk berselonjoran di atas ranjangnya sambil menyandarkan tubuhnya pada sandaran ranjangnya , tak lupa dia menghapus air matanya karna dia tidak mau Fardan mengetahuinya kalau dia habis menangis .
Setelah mendapat izin dari Alifa ,Fardan bergegas membuka pintu kamar Alifa .
Ceklek...
dengan pelan Fardan memutar kenop pintu Alifa .
Dia mendapati adiknya sedang duduk berselonjoran di atas ranjangnya dengan mata sembab . dia pun berjalan menghampiri Alifa dan duduk di tepi ranjangnya .
" Lif , boleh aku bertanya ."
" Itu sudah termasuk pertanyaan Kak ."
"Menghela napas panjang , Aku serius..."
" Aku juga serius , memangnya Kak Fardan mau nanya apa ."
" Apa kamu masih belum siap untuk menikah ???"
" Ya... sejujurnya aku masih belum siap sih kak , apalagi di usiaku yang masih terlalu muda ."
" Lif , tak ada orang tua yang ingin melihat anaknya tidak bahagia , setiap orang tua psati ingin melihat anaknya bahagia , jadi hargailah keputusan ayah , karna sebelum ayah memutuskan sesuatu dia pasti terlebih dahulu memikirkannya secara matang2 , dan mungkin ini memang jalan yang terbaik untuk kamu dan Hafiz , apalagi setelah ayah tau kalau Haikal kembali mendekatimu ." Fardan berhenti sejenak .
" Ingat Lif , kita itu hidup di dunia ini karna di ciptakan bukan menciptakan , maka dari itu jalan hidup kita pun di tentukan bukan menentukan , dan allah itu tidak memberikan apa yang kita inginkan tapi allah itu memberikan apa yang terbaik untuk kita , jadi apapun yang allah tentukan kepada kita itulah yang terbaik untuk kita ." Icap Fardan memberi pengertian pada Alifa .
Kata2 fardan mampu membuat hati Alifa tersentuh dan tersadar dari perbuatannya bahwa terkadang kehidupan memang tak berjalan sesuai dengan keinginan kita .
" Kak Fardan benar , mungkin ini memang jalan takdirku dan mau tidak mau aku harus menerima itu ."
" Makasih ya , karna Kak Fardan udah nasehatin aku ." Ucap Alifa sambil memeluk Fardan dan hal itu membuat terperanjat , dengan segera dia melepaskan pelukan Alifa padanya .
" Lif ,aku mau ke kamar ya, mau istirahat ."Dengan langkah cepat Fardan pergi ke kamarnya .
" Kak Fardan kenapa sih , kok aneh gitu , kenapa dia terlihat tidak suka saat aku memeluknya , dan akhir2 ini dia agak bersikap dingin sama aku ." Ucap Alifa heran .
" Aneh... sebentar lembut , sebentar lagi dingin , ada apa dengannya..???" Batin Alifa .
-----
Di sepertiga malam Alifa terbangun hendak melaksanakan sholat tahajud .
Slifa mendengar suara seseorang sedang melantunkan ayat suci Al- Quran dari kamar sebelah ,yang tak lain kamar itu adalah kamar Fardan yang memang bersebelahan dengan kamar Alifa . Suaranya yang merdu dan bacaannya yang fasih mampu membuat hati siapapun terenyuh mendengarnya ,termasuk Alifa .
Ini sudah menjadi kebiasaan Fardan saat mondok di pesantren bangun di sepertiga malam untuk melaksanakan sholat sunah tahajud setelah itu dia mengaji sambil menunggu waktu sholat subuh tiba .
Dan sampai sekarang kebiasaan itu masih tetap dia lakukan bahkan Alifa juga mengikuti kebiasaan baik kakaknya .
" Tidak salah lagi , ini pasti suara Kak Fardan yang sedang mengaji ." Ucap Alifa sembari tersenyum .
Dia pun langsung ke kamar mandi untuk membersihkan diri lalu berwudlu dan segera melaksanakan sholat .
Selesai sholat Alifa mengaji sambil menunggu waktu subuh tiba .
Setelah mengaji cukup lama , terdengar adzan berkumandang .
Selesainya adzan Alifa melaksanakan sholat subuh .
Setelah sholat subuh Alifa tidak tidur kembali , dia memutuskan pergi ke dapur untuk membantu bundanya menyiapkan sarapan .
meskipun Alifa terlahir sebagai anak orang kaya namun dia tidak manja , justru dengan senang hati dia membantu bundanya dan para ART di rumahnya memasak di dapur . Apalagi bundanya selalu menasehatinya kalau perempuan harus bisa masak , supaya setelah Alifa menikah dia bisa memasak sendiri untuk suaminya .
Setelah cukup lama mereka berkutat dengan peralatan di dapur akhirnya masakan mereka telah tertata rapi di atas meja .
" Akhirnya sarapannya udah siap ." Ucap Alifa sambil menatap makanan yang sudah tertata rapi di atas meja .
" Ya udah sebaiknya kamu mandi dulu sana gih , kamu kan harus siap2 untuk pergi ke sekolah ."
" Ya udah kalau gitu Alifa mau ke kamar dulu ya ."
" Iya ,sekalian tolong bangunin kedua kakak kamu ."
" Iya bun ." Alifa pun bergegas pergi ke kamarnya .
Tak butuh waktu lama Alifa sudah selesai bersiap . Dia pun bergegas pergi ke kamar fardan yang berada di sebelah kamarnya . Saat Alifa ingin mengetuk pintu kamar Fardan di saat yang bersamaan orang yang berada di dalam kamar itu juga membuka pintunya , keduanya pun terkejut dan pandangan mereka pun bertemu hingga membuat keduanya terdiam untuk beberapa saat .
dan tanpa mereka sadari ada Ifan yang sedang berdiri mematung di depan kamarnya , karna kamar Ifan juga bersebelahan dengan kamar Alifa .
Ya... lebih tepatnya kamar Alifa ada di tengah2 kamar Ifan dan Fardan .
Awalnya Ifan keluar kamar untuk pergi ke ruang makan namun baru saja dia keluar kamar dia sudah melihat pemandangan yang langka .
"Ehem... " Ifan berdehem membuat keduanya tersadar dari keterkejutannya .
" Lif ,kamu ngapain di situ ." Tanya Ifan sambil berjalan ke arah mereka .
" Tadinya aku mau bangunin Kak Fardan untuk sarapan , eh taunya Kak Fardan juga udah bangun ."
" Ooo... cuma Kak Fardan doang nih yang mau di ajak sarapan , aku nggak ."
" Tadinya aku juga mau bangunin Kak Ifan tapi sama Kak Ifan juga udah bangun , ya udah kita sarapan yuk ayah sama bunda udah nungguin dari tadi ." Ajak Alifa .
Dia pun berjalan mendahului mereka saat Alifa berjalan menuruni tangga tiba2 kakinya terpeleset dan hampir jatuh kalau saja Ifan tidak menangkapnya .
Pandangan mereka pun bertemu .
Namun dengan segera Alifa mengalihkan pandangannya dan membenarkan posisinya .
" Kamu gak papa kan lif , atau kaki kamu ada yang sakit ." Tanya Ifan khawatir .
" Tidak aku tidak apa2 Kak , makasih ya udah nolongin aku tadi ."
" Sama2 , lagian itu sudah tugas menjadi seorang kakak untuk melindungi adiknya , ya kan Kak..." ucap Ifan sambil tersenyum devil ke arah Fardan .
" Hemm ."jawab Fardan cuek .
" Lif , kamu duluan ya aku masih mau ngambil tas aku yang ketinggalan di kamar ." Ucap Ifan .
" Oh ya udah aku duluan ya ." Alifa pun pergi meninggalkan mereka berdua .
" Apa ada yang ingin kamu bicarakan sama aku , hingga kamu menatapku seperti itu ." Ucap Ifan yang mengerti akan tatapan tajam dari kakaknya itu .
" Apa yang sudah kamu lakukan tadi ." Tanya Fardan dengan tatapan membunuh .
" Menurutmu..." Ifan balik nanya .
" Aku kan sudah bilang sama kamu kalau..." Belum selesai Fardan bicara Ifan sudah memotongnya .
" Ya... aku tau apa maksud dari pembicaraanmu itu , lalu apa kabar dengan apa yang aku lihat tadi ." Ucap Ifan dengan tatapan yang tak kalah tajam .
" Dengar ya kakakku sayang ,aku dan kamu itu sama , bahkan bisa di bilang senasib ." lanjut Ifan .
Di ruang makan...
" Lif , kok kamu turun sendirian , kedua kakak kamu mana ." Tanya Riko saat Alifa sudah duduk di depannya .
" Mereka masih di belakang yah ,mungkin sebentar lagi ."
" Tapi mereka udah bangun kan sayang..." Tanya Rita .
" Iya bun , bahkan mereka sudah selesai bersiap kok ."
Tak lama kemudian terlihat Fardan dan Ifan sedang menuruni tangga .
" Lama banget sih Kak Ifan ,cuma ngambil tas doang ."
" Yee.... suka2 aku dong mau lama kek , mau nggak , terserah aku ."
" Sudah - sudah cepat sarapan , keburu dingin makannya ." Ucap Rita dengan menuangkan air putih di gelas kosong yang ada di hadapan Riko .
Suasana di meja makan pun kembali sunyi ,terlihat semua orang yang ada di meja makan terlihat sedang sibuk menghabiskan makanan yang ada di dalam piringnya masing - masing .
-
-
-
-
-
Jangan lupa tinggalkan like komen & vote ya....😉😉😉
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 63 Episodes
Comments
Rahayu Pus
kek nya Al bukan ank kndung niiih....jgn 2 abang2 nya pada demen Ama si dedek
2021-06-30
0
Rita
2 kakak mencintai adiknya......apa alifa bukan adik kandung mereka ya thor....
2021-05-21
0
Mailafaza Rahmadianty
2 kakak mencintai adiknya ..gbisa bayangin gimana perasaan mereka.hidup seatap samaborg yg di cintai tp cm cinta dlm diam ✌️🤔🤔🤔
2021-03-02
1