" Aku bilang lepaskan , kamu tuli ya..." Bentak Hafiz dengan emosi yang memuncak .
Tiba-tiba ada segerombolan warga yang entah dari mana asalnya datang menghampiri mereka , terlihat jelas dari raut wajah mereka yang merah padam seperti sedang menahan amarah .
Dan seketika itu juga gadis itu melepaskan pelukannya .
"Ooo.... jadi kamu laki-laki brengsek yang tidak mau bertanggung jawab ." Ucap laki-laki paruh baya yang ternyata ayah dari gadis itu .
" Maksud bapak apa ???" Yanya Hafiz tidak mengerti .
Bugh...
Sebuah pukulan keras mendarat tepat di bibir Hafiz hingga membuat ujung bibir hafiz mengeluarkan darah segar .
" Kurang ajar... berani-beraninya kamu masih berpura-pura tidak tau dengan apa yang sudah kamu perbuat kepada anakku ." Ucap laki-laki parah baya itu yang ternyata bernama Subandi . Dia menarik kerah baju Hafiz dengan kasar .
" Maaf pak , sepertinya anda salah faham , saya tidak melakukan apapun kepada anak bapak saya han..." Belum selesai Hafiz bicara subandi kembali melayangkan pukulan nya di wajah tampan Hafiz .
" Dasar bajingan... sudah jelas-jelas kamu menghamili anakku tapi kamu masih berani mengelak ." Bentak Subandi sambil menghempaskan tubuh Hafiz ke tanah hingga membuat Hafiz jatuh tersungkur .
" Hei... anak muda cepat katakan kalau kamu yang sudah menghamili Widia ."
Kata salah satu warga .
Ya... gadis itu bernama Widia , dia hamil di luar nikah dan tak ada satu orang pun yang tau siapa ayah dari anak yang di kandungnya , karena setiap ayahnya bertanya Widia tidak menjawab . Dia hanya menangis sambil menundukkan kepalanya .
" Tidak pak , bukan aku yang menghamili dia ." Ucap Hafiz dengan wajah memelas .
" Ternyata kamu masih tidak mau mengaku juga ya ... " Kata si A .
" Sepertinya dia ingin kita menghajarnya , supaya dia mau mengakui kesalahannya ." Kata si B .
Dengan penuh amarah mereka menghajar Hafiz tanpa ampun .
Sedangkan Widia hanya diam mematung dengan kepala tertunduk .
Entah apa yang ada di dalam pikirannya hingga dia begitu tega membiarkan orang yang tak berdosa itu harus merasakan akibat dari perbuatan orang lain .
"Cukup.... hentikan.... " Teriak Subandi hingga membuat warga berhenti menghajar Hafiz dan menoleh ke arahnya .
" Jangan bunuh dia , aku tidak mau cucuku lahir tanpa seorang ayah ." Ucap Subandi .
" Jadi kamu mau pemuda ini menikahi anakmu ." Tanya si A .
" Iya , aku mau dia bertanggung jawab atas apa yang sudah dia lakukan kepada anakku dengan menikahinya ."
" Baik , kalau begitu kita bawa dia dan anakmu ke balai desa , kita nikahkan mereka sekarang juga ."
Dengan kasar mereka membawa Hafiz ke balai desa untuk di nikahkan dengan Widia .
Sesampainya di balai desa mereka memaksa Hafiz untuk menikahi Widia , namun dengan tegas Hafiz menolak , dan selalu mengatakan kalau bukan dia yang menghamili Widia , tapi sayangnya tak ada satu pun dari mereka yang mempercayainya . Bahkan mereka mengancam akan membunuh Hafiz jika Hafiz masih tidak mau menikahi Widia .
Namun ancaman mereka sama sekali tidak membuat Hafiz merubah keputusan nya .
" Baik , kalau begitu kami akan membunuh Widia dengan begitu bayi yang ada di dalam kandungannya juga akan ikut terbunuh ." Ancam Subandi .
" Ya allah...apa yang harus aku lakukan sekarang , aku tidak mungkin membiarkan mereka membunuh bayi yang tak berdosa itu , tapi aku juga tidak mungkin menikahi gadis yang sama sekali tidak aku cintai ." Batin Hafiz . dia benar-benar merasa bingung , dia tidak tega membiarkan bayi tak berdosa itu terbunuh tapi dia juga tidak mau menikah dengan gadis yang tak di kenalnya .
" Tidak ada pilihan lain aku harus menuruti kemauan mereka ." Batin Hafiz .
" Baik , aku akan menikahi dia ."Ucap Hafiz lirih . Dengan berat hati Hafiz menyetujui rencana mereka untuk menikahi Widia . Dan dia tidak menyangka jika dia harus menikah dengan orang yang tak dikenalnya sekaligus orang yang tak di cintainya .
" Bagus , kalau begitu tolong segera nikahkan mereka ." Ucap Subandi pada penghulu yang sudah dia undang sejak tadi .
" Maafkan aku Fa , aku tidak punya pilihan lain , aku sangat mencintaimu Fa , sangat mencintaimu tapi aku tidak bisa bersamamu ." Batin Hafiz .
Akhirnya mereka pun menikahkan Hafiz dengan Widia di balai desa dan di depan semua warga .
-----
Di kediaman Rahardian....
" Bagaimana ini Pah , kenapa sampai saat ini hafiz belum sampai juga ." Ucap Hesti cemas .
" Entahlah mah , aku juga tidak tau kenapa Hafiz belum sampai juga , padahal aku sudah menyuruh supir pribadiku untuk menjemputnya ." Ucap Tino.
" Kalau begitu , cepat papa telpon supir pribadi papa dan tanyakan dimana mereka berada dan kenapa sampai sekarang mereka belum datang ."
" Sudah ma , aku sudah menelpon supir pribadiku tapi sayangnya nomor nya tidak aktif ." Jelas Tino .
" Trus gimana dong Pah , aku takut terjadi sesuatu sama dia , soalnya dari kemaren perasaanku gak enak ." Ucap Hesti mamanya Hafiz .
" Mama tidak perlu khawatir , aku akan mengerahkan semua anak buah ku untuk mencari keberadaan Hafiz ." Ucap Tino meyakinkan istrinya .
------
*Kehilanganmu...
Adalah hal terberat dalam hidupku .
Melupakanmu...
Adalah hal yang paling di benci olehku .
Dan...
Merelakanmu untuknya...
Adalah hal yang tak mungkin ku lakukan .
Hingga ku memutuskan untuk tetap bertahan .
Dengan sebuah rasa yang tak mungkin terbalaskan .
Namun aku sadar...
Bahwa kebahagiaanmu bersamanya
Bukan bersamaku .
Jadi ku putuskan untuk mengikhlaskanmu bersamanya .
Dan mengubur perasaan ini sedalam-dalamnya .
Cinta...
Semoga kau bahagia bersamanya* .
" Apa sih , mau nya orang ini , kenapa selalu... saja mengirim pesan seperti ini , apa dia udah tau kali ya kalau aku udah mau nikah ." Ucap Alifa . Dia pun berisiniatif untuk membalas pesan dari orang yang tak di kenalnya itu .
" Sebenarnya kamu itu siapa sih , dan apa mau kamu ." Balas Alifa .
Alifa berharap orang itu membalas pesan nya , karena dia ingin tau siapa di balik semua ini , dan apa motif nya .
Alifa terus menunggu , hingga satu jam pun berlalu namun orang itu masih belum juga membalas pesan darinya .
" Kok gak di bales-bales sih , apa dia takut ketauan kali ya ." Batin Alifa .
" Ah masa bodo , ngapain juga aku nungguin balasan dari dia , kayak gak ada kerjaan aja ." Gerutu Alifa .
" Sebaiknya aku tidur aja deh , besok kan aku harus bangun pagi ." Ucap Alifa sambil merebahkan tubuhnya .
-----
Di tempat lain Hafiz tengah duduk seorang diri di kursi yang berada di balkon kamar widia .
" Harusnya besok adalah hari kebahagiaanku dengan Alifa , karena besok hari pernikahanku dengannya , tapi sekarang... semua itu hanya sekedar impian , karena aku harus menikahi orang yang sama sekali tidak aku cintai . " Batin Hafiz dengan pandangan lurus ke depan .
Tanpa terasa air matanya pun jatuh begitu saja .
" Maafkan aku Fa , aku tidak bermaksud untuk menghianatimu , karena aku hanyalah korban , korban dari kesalahan orang lain , dan mungkin mulai besok kamu akan membenciku , karena aku telah mengingkari janjiku untuk tidak menyakitimu ." Ucap Hafiz dengan di iringi linangan air mata .
-
-
-
-
-
**Hai semua...
jangan lupa tinggalkan like , komen dan vote ya...
karena dukungan dari kalian sangat berharga bagi author .
See you...😉😉😉**
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 63 Episodes
Comments
Dinakan✨
widianya aja gak mau ngaku
2021-06-21
0
Jeni Safitri
Apa ini jrbakan haikal???
2021-05-16
1
Prigel Rahmadanty
ini di jaman kpn seh thor org main hakim sendiri g ada bukti lgsg suruh kawin ..emang di kampung at di pedalaman ..aneh✌🤔🤔🤔
2021-02-19
4