Episode 12 ( Revisi )

Hembusan angin malam yang mampu menggetarkan jiwa siapapun yang tertimpa , termasuk Alifa yang tengah berdiri di balkon kamarnya sembari menatap indahnya bintang-bintang yang bertaburan di langit .

" Tak ku sangka , tiga tahun sudah aku bertunangan dengan Kak Hafiz , dan sebentar lagi aku akan menikah dengannya , dengan orang yang aku cintai ." Ucap Alifa .

" Tapi entah mengapa hatiku merasa tidak bahagia dengan semua ini ." Batin Alifa .

Tiba-tiba ponsel alifa berdering , tanda sebuah pesan masuk . Dia pun membacanya .

Terima kasih...

Atas semua yang telah kamu berikan .

Aku bahagia...

Karna pernah menjadi bagian dari hidupmu dan...

Pernah menjadi orang yang berarti dalam hidupmu .

Walaupun aku tidak tau...

Seberapa besarkah rasa sayangmu terhadapku .

Namun....

Semua itu tak pernah merubah perasaanku terhadapmu &

Tak sedikit pun mengurangi rasa cintaku kepadamu .

 

By: aku yang sangat-sangat

mencintaimu 😊

 

" Kenapa orang ini selalu saja mengirim pesan seperti ini sama aku , siapa sebenarnya orang ini ." Batin Alifa .

Di kamar Fardan...

Fardan tengah berbaring di atas ranjangnya dengan menjadikan kedua lengannya sebagai bantalan kepalanya .

" Kenapa begitu sulit untuk ku melupakannya , kenapa begitu berat untuk ku menerima kenyataan bahwa dia tak di takdirkan untukku ." Batin Fardan sembari menatap langit-langit kamarnya .

" Ya allah... jika dia memang tak tercipta untukku , maka hamba mohon... ijinkan hamba untuk melupakannya , agar hati ini tak terlalu sakit saat dia menjadi milik orang lain ." Lagi-lagi Fardan membatin .

Di kamar Ifan...

" Aku harus bisa ngelupain dia , harus..." Ucap Ifan sembari duduk di sofa yang ada di kamarnya .

" Tapi... apakah aku bisa , aku kan udah terlanjur mencintainya ." Batin Ifan .

" Menghela napas panjang , gini banget ya... kalau cinta bertepuk sebelah tangan

terasa begitu menyakitkan." Ucap Ifan .

Tiba-tiba terdengar ketukan pintu dari luar . Dengan malas Ifan beranjak dari duduknya dan berjalan menuju pintu .

" Ada apa bun ." Tanya Ifan saat sudah membuka pintunya .

" Makan malamnya udah siap , cepat turun karna yang lainnya sudah menunggumu ." Ucap Rita .

" Iya bun ." Ifan pun berjalan mengikuti sang bunda menuju ruang makan .

Sesampainya di ruang makan , Ifan sudah melihat Alifa dan Fardan sudah berada di sana begitu pun dengan Riko .

Sekilas Alifa menoleh ke arah Ifan .

" Tumben telat , biasanya kan kalau urusan makan Kak Ifan paling depan ." Ledek Alifa .

" Lagi gak nafsu makan ." Ucap Ifan dengan wajah di tekuk . Tanpa banyak bicara dia langsung mengambil makanan hingga satu piring penuh .

" Katanya gak nafsu makan tapi kok ngambil makanan sebanyak itu ." Batin Alifa sembari tersenyum .

Suasana di meja makan pun menjadi sunyi , terlihat semua orang yang ada di meja makan terlihat sedang sibuk menghabiskan makanan yang ada di dalam piringnya masing-masing ,dengan sekejab makanan yang ada di piring Ifan sudah habis di lahapnya dengan rakus . Hingga membuat Alifa dan Fardan tersenyum kecil melihat tingkah Saudaranya .

Sedangkan Riko dan Rita hanya bisa menggelengkan kepalanya melihat tingkah laku Ifan .

Itulah Ifan , jika sedang galau makannya lebih banyak dari biasanya , benar-benar aneh pikir Alifa .

Setelah selesai makan mereka memilih bersantai di ruang keluarga .

" Lif , ada yang ingin ayah bicarakan sama kamu ." Ucap Riko .

" Soal apa yah ." Tanya Alifa .

" Soal pernikahan kamu , apa kamu siap menikah dengan Hafiz setelah kamu lulus sekolah ." Tanya Riko sambil menatap Alifa penuh harap .

" Menghela napas panjang , Insya allah Alifa siap yah ." Ucap Alifa mantap .

" Kamu serius kan sayang ." Tanya Riko dengan mata berbinar .

" Tentu saja yah , mana mungkin aku bercanda ." Ucap Alifa meyakinkan .

" Terima kasih nak , kamu memang anak ayah yang baik ." Ucap Riko sembari memeluk Alifa .

" Ayah tidak perlu berterima kasih , karna memang sudah kewajibanku sebagai seorang anak untuk mematuhi perintah orang tua ." Alifa berhenti sejenak .

" Dan aku yakin , ayah melakukan semua ini karna ayah ingin yang terbaik buat aku ." Lanjut Alifa sembari membalas pelukan ayahnya .

" Tentu saja nak , karna ayah yakin kalau hafiz adalah laki-laki yang baik dan bertanggung jawab ,dia pasti akan membuatmu bahagia ."

" Yah , bun , aku mau ke kamar duluan ya ." Pamit Fardan . Dia pun bergegas pergi ke kamarnya .

" Aku juga mau ke kamar ya ." Ifan pun ikut pamit ke kamarnya .

" Aneh , kenapa tiba-tiba saja mereka pamit pergi ke kamarnya ." Batin Alifa . Karna tidak seperti biasanya Ifan pergi begitu saja tanpa ikut nimbrung dengan obrolan mereka .

" Ya udah deh , Alifa juga mau ke kamar ya , pengen istirahat ." Pamit Alifa .

Rita dan Riko hanya menganggukkan kepalanya .

------

Pagi hari , Alifa membuka matanya perlahan dan mengucek matanya dengan kedua tangan . Alifa segera mendudukkan tubuhnya perlahan bangun dari posisi tidurnya , Alifa sangatlah mandiri hingga dia terbiasa merapikan sendiri tempat tidurnya tanpa harus merepotkan asisten rumah tangganya .

Alifa menoleh ke jam dinding yang terpampang di dinding kamarnya . jam menunjukkan pukul 07.30 pagi .

" Ini nih akibatnya kalau setelah selesai sholat subuh tidur lagi , jadi kesiangan deh bangunnya , untung hari ini hari minggu ." Batin Alifa .

Selesai membereskan ranjangnya Alifa segera masuk ke dalam kamar mandi untuk membersihkan diri .

Selesai berganti baju santainya , Alifa segera turun menyusuri anak tangga , di lihatnya semua anggota keluarganya sudah duduk di meja makan terlebih dulu .

" Selamat pagi Yah , selamat pagi Bun , selamat pagi Kakak-kakakku yang tampan2 ." Sapa Alifa di iringi senyum manisnya .

"Selamat pagi Alifa ."Ucap mereka serempak .

" Kalian kompak banget ya ..." Ucap Alifa heran .

" Tumben kamu bangunnya kesiangan ." Tanya Ifan .

" Biasa Kak , hari ini kan hari minggu , jadi selesai sholat subuh aku tidur lagi ."

" Hemmm pantesan ." Ucap Ifan .

Selesai sarapan Alifa membantu bundanya membereskan meja dan mencuci piring kotor bekas mereka makan .

Setelah semuanya selesai Alifa bergegas masuk ke kamar dan merebahkan tubuhnya di atas kasur , di raihnya ponsel yang ada di sampingnya .

Tiba-tiba terdengar ketukan pintu dari luar .

" Lif , boleh Kakak masuk ." Tanya Ifan yang sedang berdiri di depan kamar Alifa .

" Masuk aja Kak , pintunya gak di kunci kok ." Ucap Alifa agak berteriak .

Ceklek...

Dengan pelan Ifan memutar knop pintu kamar alifa . Dia pun menghampiri Alifa dan duduk di tepi ranjang Alifa .

" Lif ." Panggil Ifan .

" Hemm ." Alifa hanya berdehem karna dia sedang sibuk memainkan ponselnya .

" Lif ." Panggil Ifan lagi .

" Hemm." Dan lagi-lagi Alifa hanya berdehem . Dan hal itu membuat Ifan merasa kesal karna Alifa cuekin dia .

" Alifa...." Teriak Ifan tepat di telinga Alifa dan hal itu membuat Alifa kaget hingga ponselnya jatuh .

" Apaan sih Kak Ifan , pake teriak-teriak segala , kak ifan pikir aku budek apa ." Ucap Alifa kesal .

" Habisnya kamu sih , dari tadi aku panggil jawabnya cuma hemm hemm doang , udah kayak Nisa Sabyan aja ." Gerutu Ifan .

" Tapi gak usah teriak-teriak juga kan... bikin orang kaget aja , kalau aku jantungan gimana ."

"Heleh... lebay amet sih kamu Lif , mana mungkin kamu jantungan , kamu kan gak punya riwayat penyakit jantung ."

" Iya juga sih... tapi kan.."

" Udah lah dari pada berdebat terus mendingan kita jalan-jalan yuk , males berdiam di rumah doang ." Ajak Ifan .

-

-

-

-

-

**Jangan lupa like 👍komen dan vote

karna dukungan dari kalian sangat berharga bagi author .

dan mohon maaf ya ... karena author jarang up soalnya author masih sibuk di dunia nyata .

see you....😊😊😊**

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!