Hembusan angin malam yang mampu menggetarkan jiwa siapapun yang tertimpa , termasuk Alifa yang tengah berdiri di balkon kamarnya sembari menatap indahnya bintang-bintang yang bertaburan di langit .
" Tak ku sangka , tiga tahun sudah aku bertunangan dengan Kak Hafiz , dan sebentar lagi aku akan menikah dengannya , dengan orang yang aku cintai ." Ucap Alifa .
" Tapi entah mengapa hatiku merasa tidak bahagia dengan semua ini ." Batin Alifa .
Tiba-tiba ponsel alifa berdering , tanda sebuah pesan masuk . Dia pun membacanya .
Terima kasih...
Atas semua yang telah kamu berikan .
Aku bahagia...
Karna pernah menjadi bagian dari hidupmu dan...
Pernah menjadi orang yang berarti dalam hidupmu .
Walaupun aku tidak tau...
Seberapa besarkah rasa sayangmu terhadapku .
Namun....
Semua itu tak pernah merubah perasaanku terhadapmu &
Tak sedikit pun mengurangi rasa cintaku kepadamu .
By: aku yang sangat-sangat
mencintaimu 😊
" Kenapa orang ini selalu saja mengirim pesan seperti ini sama aku , siapa sebenarnya orang ini ." Batin Alifa .
Di kamar Fardan...
Fardan tengah berbaring di atas ranjangnya dengan menjadikan kedua lengannya sebagai bantalan kepalanya .
" Kenapa begitu sulit untuk ku melupakannya , kenapa begitu berat untuk ku menerima kenyataan bahwa dia tak di takdirkan untukku ." Batin Fardan sembari menatap langit-langit kamarnya .
" Ya allah... jika dia memang tak tercipta untukku , maka hamba mohon... ijinkan hamba untuk melupakannya , agar hati ini tak terlalu sakit saat dia menjadi milik orang lain ." Lagi-lagi Fardan membatin .
Di kamar Ifan...
" Aku harus bisa ngelupain dia , harus..." Ucap Ifan sembari duduk di sofa yang ada di kamarnya .
" Tapi... apakah aku bisa , aku kan udah terlanjur mencintainya ." Batin Ifan .
" Menghela napas panjang , gini banget ya... kalau cinta bertepuk sebelah tangan
terasa begitu menyakitkan." Ucap Ifan .
Tiba-tiba terdengar ketukan pintu dari luar . Dengan malas Ifan beranjak dari duduknya dan berjalan menuju pintu .
" Ada apa bun ." Tanya Ifan saat sudah membuka pintunya .
" Makan malamnya udah siap , cepat turun karna yang lainnya sudah menunggumu ." Ucap Rita .
" Iya bun ." Ifan pun berjalan mengikuti sang bunda menuju ruang makan .
Sesampainya di ruang makan , Ifan sudah melihat Alifa dan Fardan sudah berada di sana begitu pun dengan Riko .
Sekilas Alifa menoleh ke arah Ifan .
" Tumben telat , biasanya kan kalau urusan makan Kak Ifan paling depan ." Ledek Alifa .
" Lagi gak nafsu makan ." Ucap Ifan dengan wajah di tekuk . Tanpa banyak bicara dia langsung mengambil makanan hingga satu piring penuh .
" Katanya gak nafsu makan tapi kok ngambil makanan sebanyak itu ." Batin Alifa sembari tersenyum .
Suasana di meja makan pun menjadi sunyi , terlihat semua orang yang ada di meja makan terlihat sedang sibuk menghabiskan makanan yang ada di dalam piringnya masing-masing ,dengan sekejab makanan yang ada di piring Ifan sudah habis di lahapnya dengan rakus . Hingga membuat Alifa dan Fardan tersenyum kecil melihat tingkah Saudaranya .
Sedangkan Riko dan Rita hanya bisa menggelengkan kepalanya melihat tingkah laku Ifan .
Itulah Ifan , jika sedang galau makannya lebih banyak dari biasanya , benar-benar aneh pikir Alifa .
Setelah selesai makan mereka memilih bersantai di ruang keluarga .
" Lif , ada yang ingin ayah bicarakan sama kamu ." Ucap Riko .
" Soal apa yah ." Tanya Alifa .
" Soal pernikahan kamu , apa kamu siap menikah dengan Hafiz setelah kamu lulus sekolah ." Tanya Riko sambil menatap Alifa penuh harap .
" Menghela napas panjang , Insya allah Alifa siap yah ." Ucap Alifa mantap .
" Kamu serius kan sayang ." Tanya Riko dengan mata berbinar .
" Tentu saja yah , mana mungkin aku bercanda ." Ucap Alifa meyakinkan .
" Terima kasih nak , kamu memang anak ayah yang baik ." Ucap Riko sembari memeluk Alifa .
" Ayah tidak perlu berterima kasih , karna memang sudah kewajibanku sebagai seorang anak untuk mematuhi perintah orang tua ." Alifa berhenti sejenak .
" Dan aku yakin , ayah melakukan semua ini karna ayah ingin yang terbaik buat aku ." Lanjut Alifa sembari membalas pelukan ayahnya .
" Tentu saja nak , karna ayah yakin kalau hafiz adalah laki-laki yang baik dan bertanggung jawab ,dia pasti akan membuatmu bahagia ."
" Yah , bun , aku mau ke kamar duluan ya ." Pamit Fardan . Dia pun bergegas pergi ke kamarnya .
" Aku juga mau ke kamar ya ." Ifan pun ikut pamit ke kamarnya .
" Aneh , kenapa tiba-tiba saja mereka pamit pergi ke kamarnya ." Batin Alifa . Karna tidak seperti biasanya Ifan pergi begitu saja tanpa ikut nimbrung dengan obrolan mereka .
" Ya udah deh , Alifa juga mau ke kamar ya , pengen istirahat ." Pamit Alifa .
Rita dan Riko hanya menganggukkan kepalanya .
------
Pagi hari , Alifa membuka matanya perlahan dan mengucek matanya dengan kedua tangan . Alifa segera mendudukkan tubuhnya perlahan bangun dari posisi tidurnya , Alifa sangatlah mandiri hingga dia terbiasa merapikan sendiri tempat tidurnya tanpa harus merepotkan asisten rumah tangganya .
Alifa menoleh ke jam dinding yang terpampang di dinding kamarnya . jam menunjukkan pukul 07.30 pagi .
" Ini nih akibatnya kalau setelah selesai sholat subuh tidur lagi , jadi kesiangan deh bangunnya , untung hari ini hari minggu ." Batin Alifa .
Selesai membereskan ranjangnya Alifa segera masuk ke dalam kamar mandi untuk membersihkan diri .
Selesai berganti baju santainya , Alifa segera turun menyusuri anak tangga , di lihatnya semua anggota keluarganya sudah duduk di meja makan terlebih dulu .
" Selamat pagi Yah , selamat pagi Bun , selamat pagi Kakak-kakakku yang tampan2 ." Sapa Alifa di iringi senyum manisnya .
"Selamat pagi Alifa ."Ucap mereka serempak .
" Kalian kompak banget ya ..." Ucap Alifa heran .
" Tumben kamu bangunnya kesiangan ." Tanya Ifan .
" Biasa Kak , hari ini kan hari minggu , jadi selesai sholat subuh aku tidur lagi ."
" Hemmm pantesan ." Ucap Ifan .
Selesai sarapan Alifa membantu bundanya membereskan meja dan mencuci piring kotor bekas mereka makan .
Setelah semuanya selesai Alifa bergegas masuk ke kamar dan merebahkan tubuhnya di atas kasur , di raihnya ponsel yang ada di sampingnya .
Tiba-tiba terdengar ketukan pintu dari luar .
" Lif , boleh Kakak masuk ." Tanya Ifan yang sedang berdiri di depan kamar Alifa .
" Masuk aja Kak , pintunya gak di kunci kok ." Ucap Alifa agak berteriak .
Ceklek...
Dengan pelan Ifan memutar knop pintu kamar alifa . Dia pun menghampiri Alifa dan duduk di tepi ranjang Alifa .
" Lif ." Panggil Ifan .
" Hemm ." Alifa hanya berdehem karna dia sedang sibuk memainkan ponselnya .
" Lif ." Panggil Ifan lagi .
" Hemm." Dan lagi-lagi Alifa hanya berdehem . Dan hal itu membuat Ifan merasa kesal karna Alifa cuekin dia .
" Alifa...." Teriak Ifan tepat di telinga Alifa dan hal itu membuat Alifa kaget hingga ponselnya jatuh .
" Apaan sih Kak Ifan , pake teriak-teriak segala , kak ifan pikir aku budek apa ." Ucap Alifa kesal .
" Habisnya kamu sih , dari tadi aku panggil jawabnya cuma hemm hemm doang , udah kayak Nisa Sabyan aja ." Gerutu Ifan .
" Tapi gak usah teriak-teriak juga kan... bikin orang kaget aja , kalau aku jantungan gimana ."
"Heleh... lebay amet sih kamu Lif , mana mungkin kamu jantungan , kamu kan gak punya riwayat penyakit jantung ."
" Iya juga sih... tapi kan.."
" Udah lah dari pada berdebat terus mendingan kita jalan-jalan yuk , males berdiam di rumah doang ." Ajak Ifan .
-
-
-
-
-
**Jangan lupa like 👍komen dan vote
karna dukungan dari kalian sangat berharga bagi author .
dan mohon maaf ya ... karena author jarang up soalnya author masih sibuk di dunia nyata .
see you....😊😊😊**
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 63 Episodes
Comments