Episode 07 ( Revisi )

" Kruk... kruk... kruk... " Lagi dan lagi perut Aila yang tidak pernah tahan jika terlambat makan langsung menyanyikan suara indah dan membuat Alifa tertawa kecil mendengarnya .

" Aish... nih perut gak tau sikon sih, bikin malu aja ." Batin Aila .

" Kayaknya ada yang lagi kelaparan nih ." Ledek Alifa .

" He...he..he... kayaknya sih iya ." Ucap Aila sambil nyengir kuda .

" Ya udah yuk, kita langsung ke kantin aja kasian tuh cacing - cacing di perut kamu pada demo minta makan ." Ucap Alifa sambil menarik pergelangan tangan Sila .

Seperti biasa sesampainya di kantin Alifa menyuruh Aila yang memesan makanannya , sedangkan Alifa yang mencari tempat duduknya dan mata Alifa tertuju pada seorang pemuda yang tak asing lagi baginya sedang duduk seorang diri . Alifa pun berjalan menghampiri pemuda itu yang tak lain adalah Ifan .

" Sendirian aja nih ." Sapa Alifa saat sudah sampai di depan Ifan . dia pun duduk di samping Ifan .

" Hemmm ." Jawab Ifan cuek .

" Kenapa mukanya terlihat kusut gitu, belum di setrika ya Kak ." Ledek Alifa .

" Enak aja di setrika , ini muka bukan baju ." Gerutu Ifan .

"O iya , kamu abis ngapain aja sih kok lama banget ."

" Gak habis ngapa- ngapain ." Jawab Alifa santai .

" Trus tadi kamu sama cewek judes itu pergi kemana ."

" Kak Ifan kepo banget sih, kan udah di bilangin ini urusan perempuan ."

" AAku bukannya kepo Lif, tapi penasaran ."

" Sama aja kali Kak..."

Tak lama kemudian Aila datang dengan membawa nampan berisikan dua piring nasi dan dua gelas jus .

Mereka pun makan sambil sesekali tertawa karna ocehan Ifan yang terlihat lucu menurut mereka .

" Lif , satu bulan lagi akan ulangan semester akhir , dan itu berarti sebentar lagi kita akan jarang ketemu ."

" Tenang aja kita kan bisa kuliyah di universitas yang sama ."

" Iya juga ya... " Ucap Aila .

------

ARM Group...

Angin terasa begitu ramah menyapa, seorang pemuda tampan yang terlihat sedang berdiri di atap lantai teratas gedung ARM Group sambil membentangkan kedua tangannya dengan mata terpejam yang tak lain pemuda itu adalah Fardan .

Ini memang sudah menjadi kebiasaan Fardan dari dulu, dia suka melakukan hal itu di saat hatinya sedang gundah gulana .

Namun seketika lamunan tentang masalalunya menjadi buyar saat ada seseorang yang menyapanya dari belakang .

" Selamat pagi tuan muda ." Sapa seorang pemuda yang sedikit lebih tua darinya yang tak lain adalah Kevin, asisten pribadinya sekaligus sahabatnya saat masih SMA .

" Ckk sialan..." Umpat Fardan kesal karna kevin sudah membuyarkan lamunannya .

" Ada apa tuan muda ." Tanya kevin pura2 tidak mengerti kenapa Fardan terlihat kesal .

" Ada hantu di depanku ." Ucap Fardan kesal sambil membalikkan badannya menatap ke arah Kevin yang sedang menahan senyumnya karna telah berhasil membuat Fardan merasa kesal .

" Kau... berani menertawakanku, mau gajimu ku potong ." Ancam Fardan .

"Eh tidak tidak , oke aku minta maaf jadi ku mohon jangan potong gajiku ." Ucap Kevin dengan wajah memelas .

" Baiklah kali ini aku maafkan , tapi ingat jangan suka ngagetin orang ."

" Dan satu lagi, aku tidak suka kamu bicara seformal tadi, saat kita sedang berdua ." Lanjut Fardan .

" Siap bos, lagian kamu sih pagi2 gini malah ngelamun ."

" Aku gak ngelamun Vin , aku hanya mengingat masa - masa indahku saat bersamanya ."

" Sampai kapan kamu mau kayak gini terus Far , apa kamu tidak ingin membuka hati kamu untuk gadis lain , kamu ini tampan , baik , dan harta pun melimpah , pasti banyak gadis yang mau sama kamu ."

" Entahlah Vin , aku juga tidak tau sampai kapan aku bisa melupakannya dan menurutku tidak ada satu orang pun yang mampu menggantikan posisinya di hatiku karna di mataku dia begitu sempurna walau sebenarnya di dunia ini tak ada manusia yang sempurna kecuali sang baginda nabi ."

" Aku yakin kamu pasti bisa Far, hanya saja kamu butuh waktu ."

" Tapi aku tidak yakin , ya sudahlah biar allah saja yang menentukan siapa yang akan menjadi pendampingku kelak , untuk sekarang aku masih ingin fokus sama perusahaan saja ."

" Ya... apapun keputusanmu aku akan selalu mendukungmu ." Ucap Kevin sambil menepuk - nepuk pundak Fardan .

" Btw , kapan Om Riko pulang dari kota B ."

Tanya Kevin .

" Mungkin besok , makannya ayah nyuruh aku untuk menghandle semua pekerjaan disini ."

"O iya , kapan mitting di mulai ." Tanya Fardan .

" Setengah jam lagi , jadi kamu harus siap2 ."

" Ok...".

----

Sepulang sekolah Alifa mengajak Ifan dan Aila untuk makan siang di luar, karna Rita ikut suaminya pergi ke luar kota untuk urusan bisnis . Meskipun usia kedua orang tua Alifa sudah tidak muda lagi , namun mereka tetap terlihat mesra jadi saat suaminya pergi ke luar kota Rita tetap ikut dan Riko pun dengan senang hati mengijinkannya , karna dia selalu mengatakan kalau dia tidak bisa jauh - jauh dari istri tercintanya .

Tak butuh waktu lama mereka bertiga sudah sampai di cafe favorit Alifa .

mereka pun memilih tempat duduk yang berada di pojokan .

Tak lama kemudian seorang pelayan menghampiri mereka .

" Mbak aku pesan stik sama minumnya jus jeruk ." Ucap Alifa sang pelayan pun mencatat pesanan Alifa .

" Kalau aku mau pesan ayam bakar sama minumnya jus mangga ." Ucap Ifan .

"Kalau aku samain aja kayak pesanan Alifa ."

Setelah pelayan itu mencatat semua pesanan mereka dia pun bergegas pergi .

" Ya ampun hari ini kan hari ulang tahun Kak Fardan , hampir aja aku lupa ." Batin Alifa .

" Kak Ifan , nanti sebelum kita pulang ke rumah , kita mampir ke mall dulu ya , soalnya ada yang ingin aku beli ."

" Emangnya kamu mau beli apa ." Tanya Ifan penasaran karna setau Ifan, Alifa tidak suka pergi ke mall seperti gadis lainnya yang suka menghambur- hamburkan harta orang tuanya .

"Ada deh..." Ucap Alifa sembari tersenyum .

" Tumben Lif ,kamu mau pergi ke mall ." Tanya Aila heran .

" Tadi kan aku udah bilang kalau ada barang yang ingin aku beli , udah lah dari pada ngobrol terus mending kita makan aja ." Ucap Alifa saat sang pelayan datang membawa pesanan mereka .

Mereka pun makan sambil di iringi dengan obrolan yang tak berfaedah namun cukup menghibur menurut mereka .

Sesuai rencana setelah selesai makan siang mereka tidak langsung pulang melainkan pergi ke mall .

Sesampainya di mall Alifa tidak sengaja melihat seorang pemuda tampan yang tak asing lagi baginya sedang bergandengan tangan dengan seorang perempuan cantik namun tak mengenakan hijab .

yang tak lain pemuda itu adalah Fardan .

" Loh... itu kan Kak Fardan , siapa perempuan itu kenapa dia terlihat sangat akrab dengan Kak Fardan bahkan mereka terlihat sangat mesra , apa mungkin perempuan itu pacar Kak Fardan ." Begitu banyak pertanyaan yang muncul di benak Alifa .

-

-

-

-

-

Hai semua....

semoga kalian suka ya sama karya pertamaku

jangan lupa tinggalkan like komen & vote

😉😉😉

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!