Episode 04 ( Revisi )

"Ah sialan... kenapa aku tidak bisa mengontrol emosiku sih ." Batin Ifan

" Ini semua gara kamu tau nggak..." Ucap Ifan sambil menatap tajam ke arah Haikal .

" Loh kok Kakak Ipar jadi nyalahin aku sih , aku kan dari tadi cuma diem aja gak ngapa2in ." Elak Haikal .

" Lagian yang marah2 siapa yang di salahin siapa ." Ejek Haikal .

" Kamu..." Ifan mengepalkan tangannya .

" Kenapa Kakak Ipar ."

" Tidak , aku tidak boleh terpancing emosi , sebaiknya aku pergi dari pada ngeladenin pria licik ini ." Batin Ifan dia pun pergi dari kantin .

Aila menyusul Alifa yang pergi ke kelasnya .

Sesampainya di kelas Alifa tidak dapat lagi membendung air matanya .

Jujur Alifa kecewa terhadap Ifan karna dia begitu tega membentak Alifa di tempat umum seperti tadi .

" Lif, udah kamu gak usah pikirin perkataan Kak Ifan , mungkin tadi dia hanya terbawa emosi makannya dia marah gitu sama kamu ." Hibur Aila saat sudah sampai di samping Alifa .

" Aku tau dia sedang emosi tapi tidak harus membentakku di tempat umum juga kan..." Ucap Alifa di sela - sela isak tangisnya .

" Iya aku ngerti gimana perasaan kamu ,tapi udah dong nangisnya bentar lagi kan bel masuk sebaiknya kamu hapus air mata kamu sebelum banyak siswa yang datang , kan malu kalau sampe di liat sama mereka , masak primadona di sekolah ini cengeng..." Ledek Aila .

" Kamu kok malah ngeledekin aku sih ." Ucap Alifa dengan wajah cemberut .

" Ya deh maaf... udah ya nangisnya entar jelek lho..."

" Bodo..." Ucap Alifa sambil menghapus air matanya .

-----

Waktu pun cepat berlalu dan kini saatnya pulang sekolah , mereka bertiga berjalan menuju parkiran , siapa lagi kalau bukan Alifa , Aila dan Haikal .

Sesampainya di parkiran mereka bertiga melihat seorang pemuda yang tak asing lagi bagi mereka sedang berdiri dengan posisi menyandarkan tubuhnya di pintu mobil miliknya , yang tak lain orang itu adalah Haikal .

Melihat orang yang di tunggunya telah datang , Haikal berjalan menghampiri mereka lebih tepatnya Alifa .

Ifan begitu geram melihat orang yang sudah menyebabkan Alifa marah terhadapnya .

" Waduh kayaknya bakal terjadi perang nih , sebaiknya aku pulang aja deh ." Batin Aila saat melihat tatapan Ifan yang begitu menakutkan menurut Aila .

" Lif , aku pulang duluan ya..."Pamit Aila .

" Iya..." Jawab Alifa .

Aila pun bergegas masuk ke dalam mobilnya lalu melajukan mobilnya meninggalkan parkiran sekolah .

Alifa yang melihat Haikal berjalan ke arahnya dengan segera dia masuk ke dalam mobilnya , karena dia tidak mau kejadian seperti di kantin terjadi lagi .

" Tunggu lif ,aku ingin bicara denganmu ." Ucap Haikal sambil mengedor kaca mobil Ifan , namun Alifa tak menghiraukannya .

Melihat hal itu Ifan semakin geram , dia pun menarik kerah baju Haikal dengan kasar .

" Ternyata kamu masih punya nyali ya , untuk kembali mendekati adikku ." Ucap Ifan dengan tatapan membunuh .

" Tentu saja Kakak Ipar , aku akan terus berusaha untuk mendapatkan kembali cinta Alifa ." Ifan mengepalkan tangannya mendengar perkataan Haikal .

" Cih , aku tidak sudi kamu panggil dengan sebutan seperti itu apalagi dengan mulut busukmu itu ." Bicara dengan emosi yang meledak - ledak .

" Dengar baik2 ya , jauhi Alifa

jika tidak , maka aku tidak akan segan2 untuk menghancurkan hidupmu ingat itu baik2 ." Ancam Ifan . Dia pun melepaskan kerah baju Haikal dan bergegas masuk ke dalam mobilnya lalu melajukan mobilnya meninggalkan parkiran sekolah .

" Kamu pikir dengan kamu mengancamku aku akan takut terhadapmu ,kamu salah besar Kakak Ipar , justru aku makin gencar untuk mendekati adik kesayanganmu itu ." Batin Haikal sambil tersenyum devil .

Di dalam mobil....

Hening....

Tak ada satu pun dari mereka yang mau angkat bicara , keduanya hanya sibuk dengan pikiran mereka masing - masing .

" Alifa pasti masih marah sama aku karna soal kejadian tadi di kantin , tapi kan aku tidak bermaksud untuk membentaknya hanya saja tadi aku terbawa emosi ." Ifan membatin sambil melirik ke arah Alifa yang sejak tadi terus menatap ke luar jendela .

" Aku gak habis pikir sama Kak Ifan , kenapa dia masih berpikir kalau aku masih mencintai Haikal , padahal udah berapa kali aku bilang sama dia kalau aku sudah tidak ada perasaan apa2 sama Haikal ." Batin Alifa .

" Lif maafin aku ya , tadi itu aku gak bermaksud untuk membentak kamu hanya saja tadi itu aku lagi terbawa emosi ." Akhirnya Ifan angkat bicara karna dia tidak begitu suka dengan situasi seperti ini , dia sudah terbiasa banyak bicara ,makannya dia tidak tahan bila di hadapkan dengan keheningan .

" Hemm ." jawab Alifa cuek .

" Kok jawabannya hem... hemm doang sih , kamu masih marah ya sama aku , aku kan udah minta maaf sama kamu ."

" Kamu pikir dengan kata maafmu itu rasa kecewaku bisa hilang begitu saja ." Batin Alifa .

" Nggak , aku hanya lagi malas bicara aja ." Ucap Alifa dingin dan masih dengan pandangan ke luar jendela .

" Bilangnya gak marah tapi jawabnya cuek gitu ." Batin Ifan .

Setelah empat puluh lima menit mereka pun sampai di rumahnya .

" Assalamu' alaikum ." Seperti biasa Alifa mengucapkan salam saat hendak masuk ke rumahnya , namun ada yang tidak biasa kali ini , biasanya Alifa pulang dengan wajah ceria namun kali ini wajahnya terlihat di tekuk .

" Wa'alaikum salam ."Jawab sang bunda yang sedang duduk santai di ruang keluarga . Seperti biasa Alifa mencium punggung tangan sang bunda , begitu pun dengan Ifan .

" Sayang kamu kenapa kok mukanya terlihat di tekuk begitu , apa kamu lagi ada masalah ." Tanya Rita melihat raut wajah putrinya yang tidak seperti biasanya .

" Nggak bun , Alifa gak apa2 , Alifa hanya kecapean doang...." Elak Alifa .

" Bener kamu cuma lagi kecapean doang..." Selidik Rita .

" Iya bener , ya udah Alifa langsung ke kamar aja ya , capek mau istirahat ."

" Iya ." Jawab Rita sembari tersenyum meski dia merasa ada yang aneh dengan putrinya , dia merasa kalau putrinya tengah merahasiakan sesuatu darinya .

" Aku juga langsung ke kamar deh bun ." Pamit Ifan .

Rita hanya menganggukkan kepalanya .

Sesampainya di kamar Alifa melemparkan tasnya ke sembarang arah dan menjatuhkan tubuhnya dengan pelan di kasur empuknya .

" Menghela napas panjang , Kenapa sih Haikal harus hadir kembali ke dalam kehidupanku ." Ucap Alifa sembari menatap langit2 kamarnya .

Ting!

Sebuah pesan masuk dengan nomor baru .

Dengan malas Alifa meraih ponselnya yang di letakkan di atas nakas samping kanan ranjangnya .

Alifa membuka pesan itu .

"Ambisiku hanya mencintaiku

Bukan melupakanmu

Apalagi pergi dari kehidupanmu

Itu adalah hal terberat dalam hidupku

Karena dirimu begitu berarti bagiku ."

Alifa menghembuskan nafasnya dengan kasar setelah membaca pesan dari nomor yang tak di kenalnya .

" Gak ada bosen2 nya ya orang ini ngirim pesan kayak beginian sama aku , atau dia emang lagi gak ada kerjaan kali ya , makannya kerjaannya cuma ngirim pesan doang sama aku ." Oceh Alifa .

" Tunggu , jangan2 yang sering kirim pesan sama aku itu haikal ." Tebak Alifa .

" Eh tapi kalau benar dia , dapat dari mana dia nomor hp ku ." Pikir Alifa .

" Ah masak bodo gak penting juga kan aku mikirin siapa yang udah kirim pesan ini , lebih baik aku sholat aja ." Ucap Alifa . Dia pun bergegas mandi , tak lupa dia berwudu' karna dia masih belum sholat dzuhur .

Di kamar Ifan....

Ifan menjatuhkan tubuhnya di ranjang dengan kasar dan menjadikan kedua lengannya sebagai bantalan kepalanya .

" Kayaknya Alifa masih marah deh sama aku , tapi kan tadi itu aku tidak bermaksud untuk membentaknya ." Ucap Ifan sembari menatap langit2 kamarnya .

" Ah sialan... kenapa tadi aku harus terbawa emosi sih ,lagian tuh anak ngapain sih pake hadir kembali ke kehidupan Alifa ." Ifan menggerutu kesal .

-

-

-

-

-

Hai semua...

semoga kalian suka ya... sama ceritanya .

jangan lupa nih... like , komen dan vote .

biar author makin semangat nulisnya ya...

TERIMA KASIH😉😉😉

Terpopuler

Comments

Dinakan✨

Dinakan✨

aku kurang suka Ama sikapnya Alifa Thor tapi bagus alur ceritanya

2021-06-21

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!