Waktu pun cepat berlalu , dan kini Alifa sudah di nyatakan lulus oleh pihak sekolah setelah melewati ujian semester beberapa hari yang lalu . Begitu pun dengan Ifan dan Aila .
Dan rencananya dua hari lagi Alifa akan melangsungkan acara pernikahannya dengan Hafiz .
Kini Alifa sedang bersiap untuk pergi ke butik dimana Rita memesan gaun pengantin untuk Alifa kenakan di hari pernikahannya .
Tiba-tiba terdengar suara ketukan pintu dari luar . Alifa yang memang sudah selesai bersiap bergegas membuka pintu kamarnya .
" Ada apa Bun ."Tanya Alifa saat sudah berada di depan bundanya .
" Kamu udah selesai bersiap kan... soalnya Kakakmu sudah menunggumu di bawah ."
" Ya... seperti yang Bunda liat , aku sudah selesai ."
" Ya sudah kalau gitu segera turun ."
" Iya Bun ." Alifa pun berjalan mengikuti bundanya dari belakang .
Sesampainya di ruang tengah rita menyuruh Fardan untuk mengantar Alifa pergi ke butik .
" Far , tolong anterin Alifa ke butik ya , sekaligus temenin dia , soalnya Bunda tidak bisa menemani Alifa ke butik , karena Bunda masih ada urusan ." Ucap Rita .
" Iya bun ." Ucap Fardan .
" Sayang gak apa-apa kan kalau Bunda gak bisa ikut kamu pergi ke butik ."
" Gak apa-apa Bun , kan udah ada Kak Fardan yang temenin aku ."
" Ya udah kami berangkat ya Bun ."Pamit Alifa . Dia pun mencium punggung tangan Rita namun tidak dengan Fardan.
Dia langsung bergegas pergi keluar dan masuk ke dalam mobilnya .
" Iya , hati-hati ya sayang ."
" Iya Bun ." Jawab Alifa sembari tersenyum .
Mereka membutuhkan waktu sekitar tiga puluh lima menit baru lah mereka sampai di butik . Mereka pun masuk ke dalam butik untuk mencoba gaun pengantin Alifa yang sudah selesai di kerjakan .
Alifa keluar setelah memakai gaunnya untuk di perlihatkan pada Fardan .
Fardan menatap Alifa dengan tatapan penuh kekaguman . Karena dia terpesona oleh kecantikan Alifa .
" Cantik... " Batin Fardan .
" Bagaimana menurut Kak Fardan , apa gaun ini cocok denganku ." Tanya Alifa .
Namun Fardan tidak merespon , karena Fardan masih terpesona oleh kecantikan Alifa .
" Kak Fardan ." Panggil Alifa memecahkan lamunan Fardan .
" Ah iya , kamu sangat cantik ." Ucap Fardan tanpa sadar .
"E... maksudku gaun itu sangat cantik dan sangat cocok denganmu ." Ucap Fardan salah tingkah .
"Kak Fardan kenapa sih , kenapa dia terlihat salah tingkah ." Batin Alifa .
" Anda sangat beruntung tuan , karena bisa menikahi gadis cantik seperti Nona Alifa , bahkan kalian terlihat sangat serasi . tampan dan cantik ." Puji Fara pemilik butik itu .
" Terima kasih , tapi Kak Fardan bukan..." Belum selesai Alifa bicara tiba-tiba ponsel Fara berdering .
" Maaf ya , saya mau angkat telpon sebentar ." Pamit Fara . Dia pun pergi dari hadapan Alifa dan Fardan .
" Ya udah Kak , aku mau ganti baju dulu ."
" Hemm." Jawab Fardan .
Setelah itu mereka pun pergi dari butik menuju kediaman keluarga Mahendra .
----
Sementara itu seorang pemuda tampan tengah berjalan menuju mobilnya dengan senyum yang terus mengembang di bibirnya yang tak lain adalah Hafiz .
Dia begitu bahagia karena hari ini dia akan pulang ke kota nya karena dia sudah selesai dengan tugas mengajarnya di pesantren al-barokah .
Dia juga bahagia karena besok adalah hari pernikahannya dengan orang yang sangat di cintainya .
Hafiz di jemput oleh supir pribadi papanya , karena papa Hafiz ingin putranya segera sampai di rumahnya .
karena Hafiz harus mempersiapkan dirinya untuk pernikahannya besok .
Namun saat dalam perjalanan pulang , tiba-tiba mobil yang di tumpangi Hafiz berhenti secara mendadak , membuat lamunan Hafiz tentang Alifa menjadi buyar .
" Ada apa Pak , kenapa mendadak berhenti ." Tanya Hafiz .
" Maaf Tuan , saya juga tidak tau kenapa mobil ini tiba-tiba saja berhenti ."
" Kalau begitu coba di cek dulu , barang kali ada masalah dengan mesinnya ."
" Baik Tuan ." Ucap Supir itu . Dia pun bergegas mengecek mobilnya .
" Maaf Tuan , sepertinya ban mobinya pecah dan harus di ganti ."
"Ah sial , kenapa pake pecah segala sih ." Batin Hafiz .
" Ya sudah kamu ganti ban nya , kamu bawa ban serep kan..."
"Iya Tuan ."
" Bagus , kalau begitu cepat ganti ban mobilnya ." Perintah Hafiz .
" Baik Tuan ."
Hafiz memilih tetap berada di dalam mobilnya , karena saat ini menjelang siang hari , jadi matahari pun terlihat sangat terik .
Setengah jam pun berlalu namun supir itu masih belum selesai mengganti ban mobilnya hingga membuat Hafiz merasa bosan berada di dalam mobilnya .
" Apa masih lama ." Tanya Hafiz .
" Mungkin setengah jam lagi akan selesai Tuan ."
" Lenapa lama sekali sih , sebaiknya aku turun saja , berdiam diri disini hanya membuatku merasa bosan ." Gerutu Hafiz .
Dia pun turun dari mobilnya .
" Tuan Muda mau kemana ."
" Aku mau cari angin sebentar , nanti kalau sudah selesai kamu telpon aku ." Perintah Hafiz .
" Baik Tuan Muda ."
Hafiz pun pergi mencari angin dan ternyata di sekitar tempat itu terdapat sebuah danau kecil namun terlihat sangat indah .
" Hemm... tak ku sangka , ternyata di tempat seperti ini ada danau kecil dengan pemandangan yang indah , dan udara nya pun begitu sejuk ." Ucap Hafiz sembari membentangkan kedua tangan nya seakan-akan menikmati angin yang menerpa tubuhnya .
Tak lama kemudian terdengar suara isakan tangis seseorang . Dan hal itu membuat Hafiz penasaran .
" Seperti nya ada suara orang yang sedang menangis , tapi siapa ya ." Batin Hafiz .
Karena di hantui rasa penasaran Hafiz pun mencari dari mana suara itu berasal .
Tak jauh dari tempat itu , Hafiz melihat seorang gadis yang tengah duduk di pinggir danau dengan memeluk kedua lutut nya dan menenggelamkan wajahnya di antara dua lutut nya .
" Siapa gadis itu , kenapa dia menangis disini sendirian ." Batin Hafiz . Dengan ragu Hafiz menghampiri gadis itu .
" Assalamu'alaikum ." Hafiz mengucapkan salam .
Mendengar suara Hafiz gadis itu mendongakkan kepalanya dan menatap Hafiz dengan tatapan yang sendu . Matanya yang sembab dan wajahnya yang pucat terlihat jelas oleh Hafiz .
"Wa'alaikum salam ." Jawab Gadis itu . Dia pun beranjak dari duduknya .
dan...
Buk...
Gadis itu tiba-tiba berhambur ke pelukan hafiz sambil terisak . Dan tentu saja hal itu membuat Hafiz terkejut bukan kepalang .
" Hei apa yang kamu lakukan , kenapa kamu tiba-tiba saja memelukku ." Ucap Hafiz heran . Namun gadis itu tidak merespon justru gadis itu malah semakin erat memeluk nya .
"Lepaskan pelukanmu , kita bukan mahrom jadi kita tidak boleh bersentuhan , apalagi sampai berpelukan seperti ini ." Ucap Hafiz mencoba menjelaskan . Namun lagi-lagi gadis itu tidak merespon dan hal itu membuat Hafiz kesal sekaligus marah karena gadis itu sama sekali tak menghiraukan ucapannya dan juga telah berani memeluknya .
" Menghela napas panjang , ku mohon lepaskan pelukanmu , sebelum aku berbuat kasar padamu ." Ucap Hafiz sembari berusaha melepaskan diri dari pelukan gadis itu .
-
-
-
-
-
siapa gadis itu sebenarnya dan kenapa dia tiba-tiba saja memeluk hafiz ???
penasaran kan....
terus baca kelanjutannya ya...
di episode berikutnya .
**mohon tinggalkan like 👍 komen & jangan lupa vote juga
biar author makin semangat nulisnya .
dan maaf kalau author jarang up soalnya author juga sibuk di dunia nyata .
see you... 😉😉😉**
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 63 Episodes
Comments