Episode 14 ( Revisi )

Waktu pun cepat berlalu , dan kini Alifa sudah di nyatakan lulus oleh pihak sekolah setelah melewati ujian semester beberapa hari yang lalu . Begitu pun dengan Ifan dan Aila .

Dan rencananya dua hari lagi Alifa akan melangsungkan acara pernikahannya dengan Hafiz .

Kini Alifa sedang bersiap untuk pergi ke butik dimana Rita memesan gaun pengantin untuk Alifa kenakan di hari pernikahannya .

Tiba-tiba terdengar suara ketukan pintu dari luar . Alifa yang memang sudah selesai bersiap bergegas membuka pintu kamarnya .

" Ada apa Bun ."Tanya Alifa saat sudah berada di depan bundanya .

" Kamu udah selesai bersiap kan... soalnya Kakakmu sudah menunggumu di bawah ."

" Ya... seperti yang Bunda liat , aku sudah selesai ."

" Ya sudah kalau gitu segera turun ."

" Iya Bun ." Alifa pun berjalan mengikuti bundanya dari belakang .

Sesampainya di ruang tengah rita menyuruh Fardan untuk mengantar Alifa pergi ke butik .

" Far , tolong anterin Alifa ke butik ya , sekaligus temenin dia , soalnya Bunda tidak bisa menemani Alifa ke butik , karena Bunda masih ada urusan ." Ucap Rita .

" Iya bun ." Ucap Fardan .

" Sayang gak apa-apa kan kalau Bunda gak bisa ikut kamu pergi ke butik ."

" Gak apa-apa Bun , kan udah ada Kak Fardan yang temenin aku ."

" Ya udah kami berangkat ya Bun ."Pamit Alifa . Dia pun mencium punggung tangan Rita namun tidak dengan Fardan.

Dia langsung bergegas pergi keluar dan masuk ke dalam mobilnya .

" Iya , hati-hati ya sayang ."

" Iya Bun ." Jawab Alifa sembari tersenyum .

Mereka membutuhkan waktu sekitar tiga puluh lima menit baru lah mereka sampai di butik . Mereka pun masuk ke dalam butik untuk mencoba gaun pengantin Alifa yang sudah selesai di kerjakan .

Alifa keluar setelah memakai gaunnya untuk di perlihatkan pada Fardan .

Fardan menatap Alifa dengan tatapan penuh kekaguman . Karena dia terpesona oleh kecantikan Alifa .

" Cantik... " Batin Fardan .

" Bagaimana menurut Kak Fardan , apa gaun ini cocok denganku ." Tanya Alifa .

Namun Fardan tidak merespon , karena Fardan masih terpesona oleh kecantikan Alifa .

" Kak Fardan ." Panggil Alifa memecahkan lamunan Fardan .

" Ah iya , kamu sangat cantik ." Ucap Fardan tanpa sadar .

"E... maksudku gaun itu sangat cantik dan sangat cocok denganmu ." Ucap Fardan salah tingkah .

"Kak Fardan kenapa sih , kenapa dia terlihat salah tingkah ." Batin Alifa .

" Anda sangat beruntung tuan , karena bisa menikahi gadis cantik seperti Nona Alifa , bahkan kalian terlihat sangat serasi . tampan dan cantik ." Puji Fara pemilik butik itu .

" Terima kasih , tapi Kak Fardan bukan..." Belum selesai Alifa bicara tiba-tiba ponsel Fara berdering .

" Maaf ya , saya mau angkat telpon sebentar ." Pamit Fara . Dia pun pergi dari hadapan Alifa dan Fardan .

" Ya udah Kak , aku mau ganti baju dulu ."

" Hemm." Jawab Fardan .

Setelah itu mereka pun pergi dari butik menuju kediaman keluarga Mahendra .

----

Sementara itu seorang pemuda tampan tengah berjalan menuju mobilnya dengan senyum yang terus mengembang di bibirnya yang tak lain adalah Hafiz .

Dia begitu bahagia karena hari ini dia akan pulang ke kota nya karena dia sudah selesai dengan tugas mengajarnya di pesantren al-barokah .

Dia juga bahagia karena besok adalah hari pernikahannya dengan orang yang sangat di cintainya .

Hafiz di jemput oleh supir pribadi papanya , karena papa Hafiz ingin putranya segera sampai di rumahnya .

karena Hafiz harus mempersiapkan dirinya untuk pernikahannya besok .

Namun saat dalam perjalanan pulang , tiba-tiba mobil yang di tumpangi Hafiz berhenti secara mendadak , membuat lamunan Hafiz tentang Alifa menjadi buyar .

" Ada apa Pak , kenapa mendadak berhenti ." Tanya Hafiz .

" Maaf Tuan , saya juga tidak tau kenapa mobil ini tiba-tiba saja berhenti ."

" Kalau begitu coba di cek dulu , barang kali ada masalah dengan mesinnya ."

" Baik Tuan ." Ucap Supir itu . Dia pun bergegas mengecek mobilnya .

" Maaf Tuan , sepertinya ban mobinya pecah dan harus di ganti ."

"Ah sial , kenapa pake pecah segala sih ." Batin Hafiz .

" Ya sudah kamu ganti ban nya , kamu bawa ban serep kan..."

"Iya Tuan ."

" Bagus , kalau begitu cepat ganti ban mobilnya ." Perintah Hafiz .

" Baik Tuan ."

Hafiz memilih tetap berada di dalam mobilnya , karena saat ini menjelang siang hari , jadi matahari pun terlihat sangat terik .

Setengah jam pun berlalu namun supir itu masih belum selesai mengganti ban mobilnya hingga membuat Hafiz merasa bosan berada di dalam mobilnya .

" Apa masih lama ." Tanya Hafiz .

" Mungkin setengah jam lagi akan selesai Tuan ."

" Lenapa lama sekali sih , sebaiknya aku turun saja , berdiam diri disini hanya membuatku merasa bosan ." Gerutu Hafiz .

Dia pun turun dari mobilnya .

" Tuan Muda mau kemana ."

" Aku mau cari angin sebentar , nanti kalau sudah selesai kamu telpon aku ." Perintah Hafiz .

" Baik Tuan Muda ."

Hafiz pun pergi mencari angin dan ternyata di sekitar tempat itu terdapat sebuah danau kecil namun terlihat sangat indah .

" Hemm... tak ku sangka , ternyata di tempat seperti ini ada danau kecil dengan pemandangan yang indah , dan udara nya pun begitu sejuk ." Ucap Hafiz sembari membentangkan kedua tangan nya seakan-akan menikmati angin yang menerpa tubuhnya .

Tak lama kemudian terdengar suara isakan tangis seseorang . Dan hal itu membuat Hafiz penasaran .

" Seperti nya ada suara orang yang sedang menangis , tapi siapa ya ." Batin Hafiz .

Karena di hantui rasa penasaran Hafiz pun mencari dari mana suara itu berasal .

Tak jauh dari tempat itu , Hafiz melihat seorang gadis yang tengah duduk di pinggir danau dengan memeluk kedua lutut nya dan menenggelamkan wajahnya di antara dua lutut nya .

" Siapa gadis itu , kenapa dia menangis disini sendirian ." Batin Hafiz . Dengan ragu Hafiz menghampiri gadis itu .

" Assalamu'alaikum ." Hafiz mengucapkan salam .

Mendengar suara Hafiz gadis itu mendongakkan kepalanya dan menatap Hafiz dengan tatapan yang sendu . Matanya yang sembab dan wajahnya yang pucat terlihat jelas oleh Hafiz .

"Wa'alaikum salam ." Jawab Gadis itu . Dia pun beranjak dari duduknya .

dan...

Buk...

Gadis itu tiba-tiba berhambur ke pelukan hafiz sambil terisak . Dan tentu saja hal itu membuat Hafiz terkejut bukan kepalang .

" Hei apa yang kamu lakukan , kenapa kamu tiba-tiba saja memelukku ." Ucap Hafiz heran . Namun gadis itu tidak merespon justru gadis itu malah semakin erat memeluk nya .

"Lepaskan pelukanmu , kita bukan mahrom jadi kita tidak boleh bersentuhan , apalagi sampai berpelukan seperti ini ." Ucap Hafiz mencoba menjelaskan . Namun lagi-lagi gadis itu tidak merespon dan hal itu membuat Hafiz kesal sekaligus marah karena gadis itu sama sekali tak menghiraukan ucapannya dan juga telah berani memeluknya .

" Menghela napas panjang , ku mohon lepaskan pelukanmu , sebelum aku berbuat kasar padamu ." Ucap Hafiz sembari berusaha melepaskan diri dari pelukan gadis itu .

-

-

-

-

-

siapa gadis itu sebenarnya dan kenapa dia tiba-tiba saja memeluk hafiz ???

penasaran kan....

terus baca kelanjutannya ya...

di episode berikutnya .

**mohon tinggalkan like 👍 komen & jangan lupa vote juga

biar author makin semangat nulisnya .

dan maaf kalau author jarang up soalnya author juga sibuk di dunia nyata .

see you... 😉😉😉**

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!