Dari Cekcok Jadi Cinlok

Dari Cekcok Jadi Cinlok

Namaku Fafa.

Namaku Fafa. Cewek manis dan imut, menurutku sendiri pastinya, hehehe.

Tapi memang bener kok, semua temanku bilang kalau aku ini manis, semanis gula batu.

Ya, semua ku syukuri. Wajahku tak pernah di hinggapi laler, eh jerawat, maksudnya, walaupun aku tak pernah ikut perawatan kulit dengan dokter-dokter ternama.

Kulitku putih, badanku tinggi dan ramping. Mungkin sangat pantas untuk jadi seorang model. Hahaha.. tentu saja itu adalah pendapatku sendiri.

Yang sebenarnya, aku ini hanya seorang gadis biasa dari keluarga sederhana yang tinggal di sebuah desa kecil di Klaten.

Dan sekarang, setelah aku lulus SMU, aku langsung melamar kerja di sebuah perusahaan garment dan Alhamdulillah aku di terima bekerja sebagai Salles Promotion Girl atau yang biasa di sebut SPG dan di tempatkan di Jogja. Tepatnya di sebuah mall yang ada di tengah kota Jogja.

Jujur, aku sedikit enggan untuk meninggalkan kedua orang tua ku di desa. Mereka sudah sangat tua untuk hidup berdua saja tanpa ada aku yang merawat. Tapi mau bagaimana lagi, di desa, aku tidak bisa mendapatkan pekerjaan, sedangkan di sini aku bisa bekerja. Dan paling tidak, setiap bulan aku bisa menyisihkan beberapa untuk di kirimkan pada mereka.

Sebenarnya aku sangat ingin melanjutkan sekolah. Aku ingin kuliah, bertemu banyak orang pintar dan belajar dari mereka.

Siapa tahu aku bisa tertular menjadi pintar dan sukses. Tapi apa mau di kata, bekerja sebagai SPG hanya berpenghasilan secukupnya. Untuk makan sehari-hari, untuk biaya kost dan mengirim ke desa. Itupun kadang-kadang aku puasa untuk mengirit biaya makan. Duh jadi malu, tujuan puasa itu bukan untuk mengirit biaya makan loh ya! Jangan salah paham. Hehe..

Tapi biarpun orang lain memandang diriku dengan tatapan mengasihani, aku tetap merasa bahagia. Karena aku bukan pengemis yang meminta belas kasihan orang dan tidak melakukan apa-apa alias bermalas-malasan.

Aku merasa beruntung bisa bekerja.

Tak di pungkiri juga, wajahku inilah yang membuat aku bisa di terima bekerja dan tinggi badanku yang semampai juga salah satu penunjang utama. Di mall ini saja, tinggi minimum agar bisa di terima bekerja itu 158cm. Dan tinggiku adalah 165cm, aku cukup bangga dan selalu bersyukur pada Tuhan atas anugerah Nya Bagaimanapun, semua hal yang ada pada diriku itu sangat sempurna. Hidup ini benar-benar indah.

Aku tinggal di sebuah rumah tua yang mempunyai banyak kamar. Sepertinya rumah ini memang sengaja di bangun dengan tujuan untuk di sewakan.

Rumah tua ini bersebelahan dengan rumah yang agak modern, dan disanalah si pemilik rumah tinggal Pemilik rumah kost ku adalah seorang Ibu tua, lebih tepatnya nenek-nenek. Umurnya mungkin sekitar 70 tahun.

Rumah kost ku sebenarnya jauh dari nyaman. Dengan ranjang yang kecil dan kasur yang atos, aku harus berbagi dengan teman satu kamarku.

Tidak ada kemari dalam kamar. Karena aku belum mampu membeli lemari, aku mengambil kardus bekas mie instant lalu ku bungkus dengan kertas kado, kemudian aku lubangi serupa pintu. Lumayan untuk tempat baju, hahaha.. Orang tidak punya kan harus aktif dan kreatif. Kembali ke masalah kamar kost ku yang sangat sederhana. Di dalam kamar, hanya di sediakan satu ranjang kecil, satu meja dan satu kursi kayu. Listrik pun mati dari jam 8 pagi sampai jam 5 sore, kata Ibu kost 'listrik mahal!'

Luar biasa ya, tahun milenium masih aja kayak jaman penjajahan Belanda.

Dan masih banyak ketidak nyamanan lainnya, tapi sebaliknya, teman-teman kost ku adalah orang-orang yang sangat baik. Mungkin karena itulah aku enggan meninggalkan tempat kost ini.

Sstt... sebenarnya sih karena hanya tempat kost ini lah yang paling murah di antara yang lain, aku kan harus ngirit karena aku hidup sendiri di sini, tanpa sanak saudara, hanya ada teman kost yang sangat aku andalkan.

Tuhan benar-benar baik, karena sudah mempertemukan aku dengan mereka, yang selalu menolongku saat aku kesusahan. Ini lah yang namanya rezeki.

Kesibukanku tiap harinya adalah bekerja, bekerja dan bekerja. Habis mau bagaimana lagi, di umurku yang sudah menginjak 20 tahun, aku sama sekali belum pernah berpacaran, aku tak punya teman lelaki, kenalanku juga sedikit sekali.

Aku ingin punya pacar, dan merasakan bagaimana di perhatikan dan di sayangi oleh pasangan. Heuh.. jomblo ngenes banget aku tuh!

Dulu, dulu sekali.. long time ago -kalau kata orang Amerika-, waktu aku masih duduk di bangku kelas 2 SMU, aku pernah dekat dengan seorang teman lelaki. Aku mulai menyukainya karena dia baik dan perhatian padaku. Tapi suatu hari, ketika dia mengantarku pulang dengan motor bebeknya dan melihat keadaan rumahku yang amat sangat sederhana, tiba-tiba dia langsung menghindari ku. Di sekolah tak pernah menyapaku lagi.

Aku tak pernah malu dengan kondisi ekonomi keluargaku, aku tidak pernah menyalahkan orang tuaku yang hanya mampu membangun rumah yang terbuat dari bilik bambu.

Tapi jalan pemikiran orang kan berbeda-beda, aku tidak bisa memaksa orang lain untuk menyukai orang miskin seperti diriku. Sejak saat itu, tanpa aku sadari aku berubah menjadi gadis yang minder jika di dekati lelaki.

Tapi itu cerita dulu ya, setelah bekerja dan menghasilkan uang dengan tanganku sendiri, aku merasa lebih percaya diri. Akhir-akhir ini pun aku sedang dekat dengan seorang lelaki bernama Adnan. Dia adalah security di mall tempatku bekerja. Orangnya tinggi dan gagah. Aku menyukainya diam-diam dan sangat senang karena dia juga sangat baik padaku.

Adnan tidak pernah menyatakan menyukaiku, tapi kami dekat lebih dari sekedar teman.

Setiap hari dia mengirim chat yang berisi puisi alih-alih menanyakan kabarku, membuat hatiku berbunga-bunga.

"Hai." Tiba-tiba Adnan berdiri di belakangku dan berbisik. Membuatku terkejut, tapi aku tetap tersenyum padanya.

"Nanti pulang bareng ya." Ajaknya.

Aku mengangguk mengiyakan. Setelah itu dia pergi berkeliling, melanjutkan tugasnya.

Hanya seperti ini saja aku sudah bahagia. Sedikit berharap jika nanti, saat dia mengantarku pulang, dia akan mengungkapkan perasaannya padaku.

Aku nyengir sendiri, persis kuda.

Malamnya, setelah toko tutup. Aku melihat Adnan sudah menungguku di atas motor bebeknya. Setelah itu dia mengantarku pulang ke rumah kost ku dan langsung berpamitan pulang.

Aku menghela napas kecewa, padahal aku mengharapkan dia untuk mampir dan ngobrol sebentar. Tapi dia malah langsung pergi, yah.. mungkin dia merasa lelah sudah bekerja seharian. Sudahlah mungkin sekarang bukan waktu yang tepat, pikirku mencoba menghibur diri sendiri.

"Hayoo! kae mau sopo?" Teman kost ku yang bernama Winarsih menggodaku.

"Bukan siapa-siapa kok Mbak." Jawabku malu-malu.

"Siapa-siapa juga nggak papa." Ucapnya sambil menyenggol lenganku.

"Nggak tahu lah Mbak, nggak jelas." Keluhku.

"Ya kamu lah yang aktif! Kalau dia nya nggak jelas, kamu harus bikin jadi jelas! deketin dia! lebih agresif! Kalau nggak, nanti kamu nggak bisa dapetin dia!" Ucap Winarsih menggebu-gebu.

"Malu to Mbak, masa cewek lebih agresif?"

"Perbandingan cowok dan cewek itu, banyakan cewek loh! Kalau kamu santai terus, pasti di duluin cewek lain!"

...*...

Semalaman aku nggak bisa tidur karena terus kepikiran sama ucapan Mbak Winarsih. Emang bener sih, kalau komunitas cewek lebih banyak dari pada cowok, belum lagi cowok-cowok yang berubah jadi cewek.

Apa iya aku harus jadi cewek agresif demi mendapatkan Adnan? Apa nanti malah dia nggak ketakutan dan pergi meninggalkan aku? Akhh!!! Memalukan sekali!!

Aku berhenti dari lari pagi ku dan menatap awan putih yang ada di langit biru nan cerah. Aku menghirup udara segar pagi ini hingga merasakannya masuk ke dalam paru-paru ku.

"Segarnya...." ucapku sambil merentangkan kedua tanganku ke atas.

Setiap 2 hari sekali, aku selalu lari pagi di sekitar kompleks rumah kost ku. Hari ini karena masuk sift siang, aku agak santai dan menambah rute lariku sedikit jauh. Dan sampailah aku pada sebuah rumah yang sangat megah hingga membuatku terpana.

Rumah besar itu di kelilingi dengan pagar besi yang cukup tinggi. Walaupun demikian, aku masih bisa melihat pohon-pohon rindang yang ada di halamannya. Dari balik pintu pagar yang terbuat dari besi, aku bisa melihat sebuah jalan setapak yang sengaja di buat untuk jalur mobil.

Rumahnya sangat besar, mungkin ada tiga lantai.

Tanpa sadar aku menggelengkan kepala sambil berdecak kagum.

Saat sedang asyik bengong di depan pagar, tiba-tiba saja sudah ada sebuah mobil mewah tepat di belakangku dan membunyikan klakson hingga membuatku sedikit melonjak karena terkejut.

Aku langsung menepi ke sisi jalan dan membiarkan mobil itu melewatiku. Mungkin dia si pemilik rumah mewah ini. Luar biasa, 'uang' mungkin bukan masalah untuk kehidupan mereka. Betapa irinya diriku.

Setelah mobil mewah itu berhenti tepat di depan pintu pagar, tiba-tiba pintu pagar tadi terbuka dengan sendirinya. Sangat menakjubkan! Mungkin kalau orang-orang di desaku melihat ini, mereka pasti langsung bertepuk tangan dengan riuh seakan-akan melihat tontonan yang menakjubkan.

Aku harus kerja berapa puluh tahun untuk bisa memiliki rumah sebagus ini? Mungkin 50 tahun, dengan gaji utuh yang tak pernah di pakai. Dan saat aku bisa memilikinya, aku sudah tidak ada lagi di dunia ini karena kelaparan.

Hahaha... Aku menertawai hidupku sendiri dalam hati.

Dengan enggan, aku berlari kembali menuju rumah Kost ku.

Terpopuler

Comments

Ika Palupy

Ika Palupy

aku hadir ke 4 x nya buat baca nih cetitaaa.. saking suka nya woyyy

2023-09-18

2

yuyun rosita

yuyun rosita

baca ulang untuk yg kesekian kalinya

2023-06-06

2

Herlina Riansyah

Herlina Riansyah

cerita yg menarik spt kehidupan gadis biasa pd umumnya ..tp tenang nnt pst dy kecantol am km tu yg empunya mobil td ..sotoy dikit gpp y kn thor 😁😁

2023-05-06

1

lihat semua
Episodes
1 Namaku Fafa.
2 Radio.
3 Sebuah Misi.
4 keputusan.
5 bermula.
6 Pelangi??
7 jurus penjualan.
8 kursi kayu jati bikin emosi.
9 jalan-jalan pagi.
10 Marah membawa berkah.
11 Permintaan maaf.
12 Terapi di mulai.
13 Khayalan Mbok Yem.
14 Gosip.
15 Lelaki kardus dan Sundel bolong.
16 Siapa Falentina?
17 SP satu.
18 Ke Pantai.
19 Perasaan yang tak terkendali.
20 Bertemu sepupu.
21 Karaoke.
22 Blacklist.
23 Ternyata Vian...
24 Acuh.
25 Kecewa.
26 Janji ku.
27 Siapa aku di hatimu.
28 First kiss.
29 Mami mertua?
30 Ada apa antara Vian dan Rama?
31 O.. oh, kamu ketahuan.
32 Malu.
33 Pulang Kampung jadi sultan.
34 Bertemu lelaki primadona desa.
35 Mas Vian, I luv u..
36 Kedatangan sang pujaan hati.
37 Alon le...
38 Pulang ke Jogja.
39 Restu dari Mommy.
40 Penasaran.
41 Kembali bekerja.
42 Terkuak.
43 Visual.
44 Cara jitu mendapatkan kebenaran.
45 I luv u more...
46 Benci!
47 Benci (benar-benar cinta)
48 Pak Juliver.
49 Jagalah Hati.
50 Berteman??
51 Ajakan Mommy.
52 Suami pencemburu.
53 Makan malam..
54 Makan Malam part 2
55 Keributan saat sarapan.
56 Sakit hati.
57 Sudah tak peduli lagi?
58 Jujurlah tanpa ku tanya!
59 Pertengkaran.
60 Dilema.
61 Balik kampung lagi.
62 I Miss you, but I hate You!
63 Balik kampung lagi part 2
64 Dunia terbalik.
65 Jatuh cinta lagi.
66 Gara-gara ubi Cilembu.
67 Ketemu Besan.
68 Kemenangan sejati.
69 Hari H.
70 Sampai maut memisahkan. (END)
71 pengumuman karya baru.
72 karya baru
73 promo karya baru
Episodes

Updated 73 Episodes

1
Namaku Fafa.
2
Radio.
3
Sebuah Misi.
4
keputusan.
5
bermula.
6
Pelangi??
7
jurus penjualan.
8
kursi kayu jati bikin emosi.
9
jalan-jalan pagi.
10
Marah membawa berkah.
11
Permintaan maaf.
12
Terapi di mulai.
13
Khayalan Mbok Yem.
14
Gosip.
15
Lelaki kardus dan Sundel bolong.
16
Siapa Falentina?
17
SP satu.
18
Ke Pantai.
19
Perasaan yang tak terkendali.
20
Bertemu sepupu.
21
Karaoke.
22
Blacklist.
23
Ternyata Vian...
24
Acuh.
25
Kecewa.
26
Janji ku.
27
Siapa aku di hatimu.
28
First kiss.
29
Mami mertua?
30
Ada apa antara Vian dan Rama?
31
O.. oh, kamu ketahuan.
32
Malu.
33
Pulang Kampung jadi sultan.
34
Bertemu lelaki primadona desa.
35
Mas Vian, I luv u..
36
Kedatangan sang pujaan hati.
37
Alon le...
38
Pulang ke Jogja.
39
Restu dari Mommy.
40
Penasaran.
41
Kembali bekerja.
42
Terkuak.
43
Visual.
44
Cara jitu mendapatkan kebenaran.
45
I luv u more...
46
Benci!
47
Benci (benar-benar cinta)
48
Pak Juliver.
49
Jagalah Hati.
50
Berteman??
51
Ajakan Mommy.
52
Suami pencemburu.
53
Makan malam..
54
Makan Malam part 2
55
Keributan saat sarapan.
56
Sakit hati.
57
Sudah tak peduli lagi?
58
Jujurlah tanpa ku tanya!
59
Pertengkaran.
60
Dilema.
61
Balik kampung lagi.
62
I Miss you, but I hate You!
63
Balik kampung lagi part 2
64
Dunia terbalik.
65
Jatuh cinta lagi.
66
Gara-gara ubi Cilembu.
67
Ketemu Besan.
68
Kemenangan sejati.
69
Hari H.
70
Sampai maut memisahkan. (END)
71
pengumuman karya baru.
72
karya baru
73
promo karya baru

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!