Melenyapkan Saksi Terakhir

Zanna yang mendengar teriakan itu seperti mendapat serangan jantung. Tentu ia mengerti apa yang membuat Tuan mudanya semarah itu. Dengan cepat ia menghubungi pilot yang membawa jet pribadi Tuan mudanya untuk mempersiapkan penerbangan malam itu juga.

***

“Beraninya kau membuka mulutmu cih.” ucap Tuan David yang sudah menodongkan pistol ke arah kepala pria yang kini duduk tersungkur dengan wajah penuh bekas pukulan.

Ia terus berusaha memohon ampun, namun sepertinya semua sudah sia-sia kemarahan Tuan David tak lagi bisa teredakan. Tanpa ada hitungan benda itu sudah mengeluarkan suara dan sukses melenyapkan nyawa pria itu. Setelah memastikan nyawanya lenyap dengan cepat Tuan David pergi.

Kini tampak seorang pria yang penuh dengan tatapan menyeramkan menuruni jet pribadinya dengan langkah yang begitu tegak memperlihatkan kedua kaki jenjangnya yang mengikuti gerakan tubuh melangkah menuju mobil yang sudah terbuka lebar menyambut kedatangannya.

“Selamat datang, Tuan.” sambut Zanna dengan penuh hormatnya dan diiringi beberapa pria bertubuh kekar.

Tanpa menjawab pria itu segera masuk ke dalam mobil, segera supir itu melajukan mobilnya ke sebuah rumah yang berada di gang sempit. Zanna yang melihat tatapan Tuan mudanya hanya berusaha menarik nafas mengumpulkan keberanian untuk berbicara.

“Maaf Tuan, kita hanya bisa sampai di sini saja. Biarkan mereka memanggil pria itu keluar karena mobil tidak cukup untuk masuk ke tempatnya.” ucap Zanna yang sangat berhati-hati mengatakannya.

Tanpa berbicara pria itu segera turun dari mobilnya dengan cepat seolah tahu akan menuju jalan yang mana. Zanna yang dengan cepat berlari turun dari mobil segera berjalan di samping Tuan mudanya. Memberi petunjuk dengan rasa ragu karena kali ini pria itu berjalan kaki sedikit jauh menelusuri rumah yang terlihat kumuh.

Setelah cukup lama mereka berjalan kaki, Zanna menunjuk salah satu rumah yang terlihat pintunya terbuka lebar. Abian yang merasa tidak sabaran bertemu pria itu dengan cepatnya berlari memasuki rumah. Seketika matanya membulat sempurna, pemandangan yang mengejutkan saat melihat seorang pria yang terbaring tak berdaya dengan darah yang sudah mengalir di lantai.

“Innalillahi.” ucap Zanna yang tak menyangka pria itu meninggal.

“Brengs*k!” teriak Abian dengan kesalnya.

Wajahnya benar-benar tidak bisa ia sembunyikan lagi kemarahannya kali itu sangat terlihat. Langkahnya kembali menuju mobil.

“Brakk...brakk..brak.” suara Abian yang beberapa kali memukuli mobilnya dengan tangannya hingga terlihat tetesan darah yang mengalir di tangannya.

Semua pengawalnya tidak ada yang berani menahan pria itu, saat ini mood Tuan mudanya benar-benar tidak baik. Siapa pun yang membuatnya marah bisa saja sewaktu-waktu di lenyapkan saat itu juga.

Sementara Zanna yang baru saja tiba panik ketika melihat Tuan mudanya terluka, “Tuan, tangan anda terluka Tuan.” ucapnya dengan cemas.

“Aku tidak peduli Zanna, aku tidak peduli. Malam ini juga bawa aku menemuinya.” ucap Abian yang sudah tidak bisa menahan amarahnya lagi.

Sepanjang jalan tangannya terus menggenggam erat seakan sudah siap kapan saja melenyapkan nyawa orang itu. Zanna yang benar-benar khawatir saat itu hanya bisa berusaha tenang dan mempersiapkan diri jika harus membantah Tuan mudanya kali ini. Demi melindungi Abian ia harus berani mengambil resiko apa pun termasuk membantah Tuan mudanya.

Tidak butuh waktu lama, kini mobil yang di iringi tiga mobil di belakang tiba di sebuah kediaman yang megah. Tanpa menunggu lama Abian langsung melangkah masuk ke rumah itu.

“Hey siapa anda?” tanya Nyonya Ningrum yang panik melihat pria muda memasuki rumahnya dengan tidak sopannya.

“David Kennan...hey pria tua keluarlah kau!” teriak Abian dengan suara tingginya.

Gibran yang terkejut mendengar suara ribut-ribut segera keluar dari kamarnya dan berlari mendekat ke arah Maminya. “Mam, ada apa?” tanyanya dengan wajah takut.

“Mami juga tidak tahu.” jawab Nyonya Ningrum yang hanya berdiri tanpa berani lagi bertanya pada pria di depannya.

Beberapa kali Abian terus berteriak di rumah itu, sampai akhirnya Tuan David keluar dari ruang kerjanya di lantai atas dengan wajah takutnya.

“Siapa anda?” tanya dengan berakting tidak tahu apa-apa.

Abian yang sudah tidak bisa menahan diri lagi berlari menaiki tangga menuju Tuan David. Tuan David yang berusaha menghindar darinya tidak bisa bergerak ketika langkah Abian lebih cepat darinya. Dengan cepat tangan kekar itu melayang beberapa kali ke wajah Tuan David sampai menyerang ke bagian tubuhnya. Abian terlihat seperti seorang yang sudah kemasukan jin tidak ada cela bagi Tuan David untuk mengambil nafas.

Pukulan demi pukulan terus menimpa tubuh pria tua itu, memang sangat pantas ia mendapatkan pukulan itu semua. Abian yang terus menendangnya tanpa ampun kini sudah mencekik leher pria itu dan mengarahkan kepalanya menengadah ke lantai bawah dari atas tangga.

“Tuan, saya mohon jangan bunuh suami saya. Saya mohon kami tidak punya siapa-siapa lagi.” Tangis Nyonya Ningrum yang terdengar menyentuh hati Abian begitu dalam.

Air mata Abian tampak ingin menetes melihat tangis wanita tua itu yang memeluk anak laki-laki di bawah sana. Sedangkan Tuan David sudah terlihat tak berdaya lagi dan hanya bisa pasrah saja. Zanna yang menatapnya dari bawah merasa kali ini tertolong tanpa harus melakukan perlawanan sepertinya tangis wanita itu mampu meluluhkan hati Tuan mudanya.

Biar bagaimana pun Abian tentu tidak akan tega jika melihat seorang wanita yang menangis meminta belas kasih demi kehidupan putranya. Seolah itu semua membayangkan saat Abian di tinggal kedua orangtuanya karena kejahatan orang yang tidak bertanggung jawab.

Abian sangat merasakan bagaimana sakitnya hidup tanpa orangtua sebagai anak laki-laki ia harus bisa hidup mandiri hingga sukses seperti saat ini.

Nyonya Ningrum yang melihat mendapat rasa simpatik dari Abian segera melangkah berlari menaiki anak tangga dan dengan cepatnya ia bersujud di kaki Abian. “Saya mohon Tuan, jangan bunuh suami saya. Saya mohon jangan biarkan saya kehilangan suami saya untuk yang kedua kalinya. Saya berjanji akan melakukan apa pun yang anda inginkan asal jangan bunuh suami saya.” ucap Nyonya Ningrum tanpa berfikir panjang lagi.

Abian yang merasa kesal karena tidak bisa melenyapkan pria itu kini menghempaskan Tuan David ke lantai dengan kasarnya. Sampai Nyonya Ningrum berusaha menangkap kepala suaminya agar tidak terbentur ke dasar lantai.

“Apa yang bisa anda berikan pada saya? Anda tidak tahu suami anda ini seorang pembunuh hah?” teriak Abian yang melampiaskan isi hatinya.

Nyonya Ningrum yang terkejut mendengar suaminya di sebut sebagai seorang pembunuh seolah tidak percaya. “Suamimu dengan mudahnya membunuh calon istriku, dan aku tidak akan melepaskannya begitu saja aku akan buat keluarga kalian merasakan apa yang ku rasakan ingat itu!” ucap Abian yang kini melangkah menuruni anak tangga.

“Tunggu, Tuan.” Ucap Nyonya Ningrum dengan cepatnya. “Saya akan mengganti calon istri anda dengan putri kami, asalkan anda bisa membebaskan kami.” Lanjut Nyonya Ningrum tanpa berfikir panjang.

Terpopuler

Comments

Vionaartika

Vionaartika

butuh oksigen woi!!!

2021-11-26

0

Susilawati Dewi

Susilawati Dewi

ya ampun kasian banget

2021-08-06

0

Elly

Elly

sesak nafas aku bacanya... pantaskah indiran marah sama ibunya yg rela menukarnya dengan suami brengseknya

2021-03-25

1

lihat semua
Episodes
1 Prolog
2 Kepergian Ayah
3 Tiba di Tanah Air
4 Tempat Ternyaman Adalah Pundak Yang Tulus
5 Kembali Ke London
6 Model Kampus
7 Pernikahan Berlangsung
8 Pertemuan Mengejutkan
9 Pelayan Berjasa
10 Trauma
11 Perlawanan
12 Posisi Terganti
13 Pertengkaran Pertama
14 Menjadi Model Paksaan
15 Hari Peresmian
16 Menemukan Pembunuhnya
17 Melenyapkan Saksi Terakhir
18 Kepergian Maudi Bachsin
19 Tato Kincir
20 Perpisahan
21 Awal Perjalanan
22 Pernikahan
23 Kebencian
24 Di Kamar Utama
25 Malam Pertama
26 Perlawanan Tanpa Hasil
27 Gagal
28 Kemanakah Mereka?
29 Party
30 Insiden Kamar Mandi
31 Kau Harus Mencintaiku
32 Kemarahan Abian
33 Terungkapnya Indira
34 Melunak
35 Makan Malam Menegangkan
36 Berpisah Sementara Adalah Hal Menggembirakan
37 Gelisah Malam Pertama
38 Menyerahkan Jiwa dan Raga untuk Terakhir Kali
39 Dewa Penyelamat
40 Parfum Termahal
41 Malam Yang Hangat
42 Tuan David Mengakui
43 Pergi Atau Di Penjara
44 Kekasaran Indira
45 Ke Kantor Polisi
46 Kiss pertama Abian
47 Dinner Menyesatkan
48 Hubungan Yang Membaik
49 Membangun Kantor Sendiri
50 Pertemuan Setelah Sekian Lamanya
51 Kopi Rayuan
52 Sakitnya Dengan Sebuah Janji Yang Terlupakan
53 Making Love
54 Jangan Jahat Padaku!
55 Penyitaan Rumah
56 Bonus Visual
57 Tanda Merah Yang Membanggakan
58 Abian Ketagihan
59 Indira Menjelaskan Pada Federic
60 Hari Persidangan
61 Hukuman Mati
62 Kehamilan Indira
63 Berjuang Sendiri
64 Federic Mengakui Pada Abian
65 Kelahiran Sang Buah Hati
66 Permintaan Maaf Tuan Kriss
67 Pesan Federic
68 Menjadi Sosok Ayah Yang Baik
69 Perginya Indira
70 Rabian Malik
71 Salon Istri Tercinta
72 Menahan Gejolak
73 Semangat Pergi Ke Kantor
74 Pak Dir Latah
75 Belajar Potong Rambut
76 Berhasil Dengan Baik
77 Layar Ponsel Mesra
78 Pengantar Tidur Abian
79 Foto Kenangan
80 Terimakasih Telah Memberiku Kebahagiaan Yang Sempurna
81 Kalian Berdua Milikku Tidak Ada Yang Boleh Dekat Atau Mengambilnya Sekali pun
82 Bram Kau Melakukan Kesalahan!
83 Suasana Haru di Pemakaman
84 Harusnya Aku Yang Membunuh, Harusnya Aku Yang Dendam
85 Berhasilkah Dita Kebs
86 Lagi-Lagi Abian Di Nomor Duakan
87 Tidak Satu Pun Orang Yang Berani Berkhianat Dari Abian Malik
88 Ku Pastikan Tidak Akan Ada Kehidupan Untukmu Setelah Ini
89 Kurang Dua Hari Lagi
90 Jangan Halangi Aku Untuk Melenyapkan Wanita Tak Tahu Diri Ini!
91 Masih Tidak Cukupkah Semua Pengorbananku?
92 Penuh Kemisteriusan
93 Jangan Memikirkan Hal Yang Membuang Waktu Hubungan Kita
94 Kerja Satu Ruangan
95 Ini Hanya Mimpi, Kan?
96 Kuatlah Demi Orang Yang Berada Di Samping Mu
97 Berakhirnya Karir Dita Kebs
98 Mengalihkan Pandangan
99 Pria Gila
100 Perjalanan Pagi
101 Gibran Sadar
102 Apa Yang Terjadi?
103 Kalau Sayang Bukan Itu, Tapi Seperti Ini
104 Aku Tidak Setangguh Itu
105 Terlelap Begitu Cepatnya
106 Pelampiasan Kekesalan Indira
107 Istri Tetap Akan Jadi Yang Terbaik
108 Salah Mengartikan Bunga
109 Bukankah Kau Juga Lupa?
110 Akhirnya Dia Cemburu Juga
111 Will You Marry Me?
112 Hujan...hujan!!
113 Panggilan Abi
114 Penghianat Akan Bertemu Dengan Orang Yang Tepat
115 Bertingkah Tidak Waras
116 Mengambil Anak Orang
117 Menemui Dua Orang Terkasih
118 Putraku Jauh Lebih Menarik
119 Nyonya Ningrum Yang Mulai Sadar
120 Kedamaian Yang Tertunda
121 Perdulilah Padaku
122 Andai Ku Tahu Aku Akan Menculikmu
123 Menceritakan Perjuangan Indira
124 Langit Menangis, Wajah Tidak Perlu Ikut Menangis
125 Tontonan Pagi
126 Berbelanja Kado
127 Perjuangan Hidup Indira Berakhir Bahagia
128 Season 2 Chapter 1. Kegelisahan Mencari Kado
129 Season 2 Chapter 2. Membuat Sarapan Pagi
130 Season 2 Chapter 3. Memilihkan Gaun Seksi
131 Season 2 Chapter 4. Abian Kembali Ke Rumah
132 Season 2 Chapter 5. Suasana Kolam Renang
133 Season 2 Chapter 6. Perayaan Dari Dua Sahabat
134 Season 2 Chapter 7. Kado Terindah
135 Season 2 Chapter 8. Perencanaan Adik Rabian
136 Season 2 Chapter 9. Malam Panjang
137 Season 2 Chapter 10. Memberi Kode Pada Gia
138 Season 2 Chapter 11. Pertunjukan Indira Pagi Hari
139 Season 2 Chapter 12. Insiden Pagi
140 Season 2 Chapter 13. Makan Siang
141 Season 2 Chapter 14. Makan Siang Dari Mami
142 Season 2 Chapter 15. Jangan Memberi Celah Pada Wanita Itu
143 Season 2 Chapter 16. Menghampiri Nyonya Ningrum
144 Season 2 Chapter 17. Di Rumah Sakit
145 Season 2 Chapter 18. Usaha Abian
146 Season 2 Chapter 19. Salah Arti
147 Season 2 Chapter 20. Malam Yang Sunyi Senyap
148 Season 2 Chapter 21. Perjalanan Ke Singapura
149 Season 2 Chapter 22. Tuan Kriss Pindah Ke Indonesia
150 Season 2 Chapter 23. Asi Untuk Abian
151 Season 2 Chapter 24. Operasi Berjalan Baik
152 Season 2 Chapter 25. Menahan Hasrat
153 Season 2 Chapter 26. Kau Mau Kita Keluar?
154 Season 2 Chapter 27. Kekhawatiran Seorang Istri
155 Season 2 Chapter 28. Piyama Seksi
156 Season 2 Chapter 29. Menjadikan Suami Sebagai Tempat Mengabdikan Diri
157 Season 2 Chapter 30. Bram Bermimpi
158 Season 2 Chapter 31. Menjodohkan
159 Season 2 Chapter 32. Kau Masih Marah Padaku
160 Season 2 Chapter 33. Makan Bersama
161 Season 2 Chapter 34. Berusaha Mandiri
162 Season 2 Chapter 35. Moment Terindah
163 Season 2 Chapter 36. Anak Bukan, Kakak Bukan Lantas Apa Haknya?
164 Season 2 Chapter 37. Akan Ada Waktunya Kita Di Sadarkan Dengan Apa Artinya Sebuah Kebersamaan
165 Season 2 Chapter 38. Kekayaan Tidak Akan Bisa Menyelesaikan Semua Masalah
166 Season 2 Chapter 39. Marahlah Padaku, Aku Sudah menyebut Namamu!
167 Season 2 Chapter 40. Kau Belum Selesai Membalaskan Dendammu Padaku
168 Season 2 Chapter 41. Dia Tidak Pergi, Mi.
169 Season 2 Chapter 42. Kedatangan Orang Terkasih
170 Season 2 Chapter 43. Tenanglah Kakak Ipar dan Sekertaris Bram
171 Season 2 Chapter 44. Maafkan Saya Memisahkan Kalian.
172 Season 2 Chapter 45. Melepas Kerinduan
173 Season 2 Chapter 46. Salah Tingkah
174 Season 2 Chapter 47. Pria Bercambang
175 Season 2 Chapter 48. Keromantisan Yang Mengajarkan Kedua Orang Polos
176 Season 2 Chapter 49. Ketulusan Saling Menyayangi Akan Membawa Kebahagiaan Tersendiri
177 Season 2 Chapter 50. Glen Kard
178 Season 2 Chapter 51. Nama Menyebalkan Itu Tiba-Tiba Terucap
179 Season 2 Chapter 52. Mencarikan Jodoh
180 Season 2 Chapter 53. Tindakan Di Luar Kendali
181 Season 2 Chapter 54. Bumbu Cinta
182 Season 2 Chapter 55. Penawaran Indira
183 Season 2 Chapter 56. Kelembutan Hati Gibran
184 Season 2 Chapter 57. Game Akan Segera Berakhir
185 Season 2 Chapter 58. Dugaan Karena Cemburu Buta
186 Season 2 Chapter 59. Kejahilan Indira
187 Season 2 Chapter 60. Game Indira Berhasil
188 Season 2 Chapter 61. Indira Beralih Profesi
189 Season 2 Chapter 62. Persetujuan Gia
190 Season 2 Chapter 63. Diskusi Hangat Sebelum Tidur
191 Season 2 Chapter 64. Kejujuran Abian
192 Season 2 Chapter 65. Markas Rahasia
193 Season 2 Chapter 66. Dinginnya Malam Tak Sedingin Hatinya Bram
194 Season 2 Chapter 67. Bersiap Pergi
195 Season 2 Chapter 68. Maureen Makan Siang Dengan Gibran
196 Season 2 Chapter 69. Zanna Di Apartemen
197 Season 2 Chapter 70. Anakku Sebanyak Perusahaanku
198 Season 2 Chapter 71. Trauma Alfy Syein Biglous
199 Season 2 Chapter 72. Kebohongan Bram
200 Season 2 Chapter 73. Memulai Kehidupan yang Bahagia
201 Season 2 Chapter 74. Bertemu Idola
202 Season 2 Chapter 75. Membuat Tumpukan Bantal Demi Mata Suci Rabian
203 Season 2 Chapter 76. Mengambil Keperawanan
204 Season 2 Chapter 77. Jangan Memberikan Harapan
205 Season 2 Chapter 78. Saling Menatap
206 Season 2 Chapter 79. Dia Pasti Tidak Bisa Makan Tanpaku
207 Season 2 Chapter 80. Indira Panik
208 Season 2 Chapter 81. Kedatangan Para Orang Tua
209 Season 2 Chapter 82. Foto Teman Tidur
210 Season 2 Chapter 83. Bi Qila Kembali Berperan
211 Season 2 Chapter 84. Bram Masa Bodoh
212 Season 2 Chapter 85. Bram Yang Menakutkan
213 Season 2 Chapter 86. Gibran Beraksi
214 Season 2 Chapter 86. Hampir Bertengkar
215 Season 2 Chapter 87. Persiapan Pernikahan
216 Season 2 Chapter 88. Kecemburuan Bram
217 Season 2 Chapter 89. Kedatangan Mantan Yang Tidak Di Inginkan
218 Season 2 Chapter 90. Menikah Dengan Ahli Bela Diri
219 Season 2 Chapter 91. Kekerasan Yang Tidak Terduga
220 Season 2 Chapter 92. Bram Berhasil
221 Season 2 Chapter 93. Sunami Dua Titik
222 Season 2 Chapter 94. Andai Semua Terjadi Sesuai Dengan Keinginan Masing-Masing
223 Season 2 Chapter 95. Pagi Yang Sunyi
224 Season 2 Chapter 96. Sarapan Pagi
225 Season 2 Chapter 97. Perasaan Bersalah
226 Season 2 Chapter 98. Aku Suamimu, Mintalah Padaku Bukan Padanya
227 Season 2 Chapter 99. Keahlian Seorang Wanita Itu Penting
228 Season 2 Chapter 100. Perhatian Maureen
229 Season 2 Chapter 101. Abibram
230 Season 2 Chapter 102. Mengurung Sang Istri
231 Visual
232 Season 2 Chapter 103. Bram Di Serang
233 Season 2 Chapter 104. Kecurigaan Tak Beralasan
234 Season 2 Chapter 105. Kemarahan Abian
235 Season 2 Chapter 106. Persiapan Meeting Di Kamar Utama
236 Season 2 Chapter 107. Akting Bertelfon
237 Season 2 Chapter 108. Makan Malam Bersama Tanpa Gibran
238 Season 2 Chapter 109. Pindahnya Rayker Barend
239 Season 2 Chapter 110. Dunia Seperti Mau Kiamat
240 Pengumuman
241 Season 2 Chapter 111. Indera Penciuman Indira
242 Season 2 Chapter 112. Kemarahan Abian
243 Season 2 Chapter 113. Bram Jadi Serba Salah
244 Season 2 Chapter 114. Terungkapnya Dita Kebs
245 Season 2 Chapter 115. Keterlambatan Bram
246 Season 2 Chapter 116. Pertemuan Di Rumah Sakit
247 Season 2 Chapter 117. Kemarahan Abian
248 Season 2 Chapter 118. Perjuangan Indira
249 Season 2 Chapter 119. Happy Birthday, Suamiku
250 Season 2 Chapter 120. Indira Sedih
251 Season 2 Chapter 121. Penasaran Abian
252 Season 2 Chapter 122. Melengkapi Tubuh Calon Bayi
253 Season 2 Chapter 123. Ngidam Ikan Asin
254 Season 2 Chapter 124. Mual Bersamaan
255 Season 2 Chapter 125. Taktik Abian
256 Season 2 Chapter 126. Ngidam Double Date
257 Season 2 Chapter 127. Di Ruang Kerja
258 Season 2 Chapter 128. Maureen Ngambek
259 Season 2 Chapter 129. Kedatangan Keluarga Mantan Suami
260 Season 2 Chapter 130. Mencuri Mangga
261 Season 2 Chapter 131. Bersatunya Keluarga
262 Season 2 Chapter 132. Bram Mual
263 Season 2 Chapter 133. Permainan Yang Bersamaan
264 Season 2 Chapter 134. Paman Duda Indira
265 Season 2 Chapter 135. Malam Yang Melelahkan
266 Season 2 Chapter 136. Pagi Yang Mendung
267 Season 2 Chapter 137. Tak Semendung Cuaca Pagi
268 Season 2 Chapter 138. Kesalah Pahaman Gara-Gara You Tube
269 Season 2 Chapter 139. Bertemu Sang Fotografer
270 Season 2 Chapter 140. Happy Ending (Putri Dua Sekertaris dan Putra Malik)
271 Pengumuman
272 Karya Baru
Episodes

Updated 272 Episodes

1
Prolog
2
Kepergian Ayah
3
Tiba di Tanah Air
4
Tempat Ternyaman Adalah Pundak Yang Tulus
5
Kembali Ke London
6
Model Kampus
7
Pernikahan Berlangsung
8
Pertemuan Mengejutkan
9
Pelayan Berjasa
10
Trauma
11
Perlawanan
12
Posisi Terganti
13
Pertengkaran Pertama
14
Menjadi Model Paksaan
15
Hari Peresmian
16
Menemukan Pembunuhnya
17
Melenyapkan Saksi Terakhir
18
Kepergian Maudi Bachsin
19
Tato Kincir
20
Perpisahan
21
Awal Perjalanan
22
Pernikahan
23
Kebencian
24
Di Kamar Utama
25
Malam Pertama
26
Perlawanan Tanpa Hasil
27
Gagal
28
Kemanakah Mereka?
29
Party
30
Insiden Kamar Mandi
31
Kau Harus Mencintaiku
32
Kemarahan Abian
33
Terungkapnya Indira
34
Melunak
35
Makan Malam Menegangkan
36
Berpisah Sementara Adalah Hal Menggembirakan
37
Gelisah Malam Pertama
38
Menyerahkan Jiwa dan Raga untuk Terakhir Kali
39
Dewa Penyelamat
40
Parfum Termahal
41
Malam Yang Hangat
42
Tuan David Mengakui
43
Pergi Atau Di Penjara
44
Kekasaran Indira
45
Ke Kantor Polisi
46
Kiss pertama Abian
47
Dinner Menyesatkan
48
Hubungan Yang Membaik
49
Membangun Kantor Sendiri
50
Pertemuan Setelah Sekian Lamanya
51
Kopi Rayuan
52
Sakitnya Dengan Sebuah Janji Yang Terlupakan
53
Making Love
54
Jangan Jahat Padaku!
55
Penyitaan Rumah
56
Bonus Visual
57
Tanda Merah Yang Membanggakan
58
Abian Ketagihan
59
Indira Menjelaskan Pada Federic
60
Hari Persidangan
61
Hukuman Mati
62
Kehamilan Indira
63
Berjuang Sendiri
64
Federic Mengakui Pada Abian
65
Kelahiran Sang Buah Hati
66
Permintaan Maaf Tuan Kriss
67
Pesan Federic
68
Menjadi Sosok Ayah Yang Baik
69
Perginya Indira
70
Rabian Malik
71
Salon Istri Tercinta
72
Menahan Gejolak
73
Semangat Pergi Ke Kantor
74
Pak Dir Latah
75
Belajar Potong Rambut
76
Berhasil Dengan Baik
77
Layar Ponsel Mesra
78
Pengantar Tidur Abian
79
Foto Kenangan
80
Terimakasih Telah Memberiku Kebahagiaan Yang Sempurna
81
Kalian Berdua Milikku Tidak Ada Yang Boleh Dekat Atau Mengambilnya Sekali pun
82
Bram Kau Melakukan Kesalahan!
83
Suasana Haru di Pemakaman
84
Harusnya Aku Yang Membunuh, Harusnya Aku Yang Dendam
85
Berhasilkah Dita Kebs
86
Lagi-Lagi Abian Di Nomor Duakan
87
Tidak Satu Pun Orang Yang Berani Berkhianat Dari Abian Malik
88
Ku Pastikan Tidak Akan Ada Kehidupan Untukmu Setelah Ini
89
Kurang Dua Hari Lagi
90
Jangan Halangi Aku Untuk Melenyapkan Wanita Tak Tahu Diri Ini!
91
Masih Tidak Cukupkah Semua Pengorbananku?
92
Penuh Kemisteriusan
93
Jangan Memikirkan Hal Yang Membuang Waktu Hubungan Kita
94
Kerja Satu Ruangan
95
Ini Hanya Mimpi, Kan?
96
Kuatlah Demi Orang Yang Berada Di Samping Mu
97
Berakhirnya Karir Dita Kebs
98
Mengalihkan Pandangan
99
Pria Gila
100
Perjalanan Pagi
101
Gibran Sadar
102
Apa Yang Terjadi?
103
Kalau Sayang Bukan Itu, Tapi Seperti Ini
104
Aku Tidak Setangguh Itu
105
Terlelap Begitu Cepatnya
106
Pelampiasan Kekesalan Indira
107
Istri Tetap Akan Jadi Yang Terbaik
108
Salah Mengartikan Bunga
109
Bukankah Kau Juga Lupa?
110
Akhirnya Dia Cemburu Juga
111
Will You Marry Me?
112
Hujan...hujan!!
113
Panggilan Abi
114
Penghianat Akan Bertemu Dengan Orang Yang Tepat
115
Bertingkah Tidak Waras
116
Mengambil Anak Orang
117
Menemui Dua Orang Terkasih
118
Putraku Jauh Lebih Menarik
119
Nyonya Ningrum Yang Mulai Sadar
120
Kedamaian Yang Tertunda
121
Perdulilah Padaku
122
Andai Ku Tahu Aku Akan Menculikmu
123
Menceritakan Perjuangan Indira
124
Langit Menangis, Wajah Tidak Perlu Ikut Menangis
125
Tontonan Pagi
126
Berbelanja Kado
127
Perjuangan Hidup Indira Berakhir Bahagia
128
Season 2 Chapter 1. Kegelisahan Mencari Kado
129
Season 2 Chapter 2. Membuat Sarapan Pagi
130
Season 2 Chapter 3. Memilihkan Gaun Seksi
131
Season 2 Chapter 4. Abian Kembali Ke Rumah
132
Season 2 Chapter 5. Suasana Kolam Renang
133
Season 2 Chapter 6. Perayaan Dari Dua Sahabat
134
Season 2 Chapter 7. Kado Terindah
135
Season 2 Chapter 8. Perencanaan Adik Rabian
136
Season 2 Chapter 9. Malam Panjang
137
Season 2 Chapter 10. Memberi Kode Pada Gia
138
Season 2 Chapter 11. Pertunjukan Indira Pagi Hari
139
Season 2 Chapter 12. Insiden Pagi
140
Season 2 Chapter 13. Makan Siang
141
Season 2 Chapter 14. Makan Siang Dari Mami
142
Season 2 Chapter 15. Jangan Memberi Celah Pada Wanita Itu
143
Season 2 Chapter 16. Menghampiri Nyonya Ningrum
144
Season 2 Chapter 17. Di Rumah Sakit
145
Season 2 Chapter 18. Usaha Abian
146
Season 2 Chapter 19. Salah Arti
147
Season 2 Chapter 20. Malam Yang Sunyi Senyap
148
Season 2 Chapter 21. Perjalanan Ke Singapura
149
Season 2 Chapter 22. Tuan Kriss Pindah Ke Indonesia
150
Season 2 Chapter 23. Asi Untuk Abian
151
Season 2 Chapter 24. Operasi Berjalan Baik
152
Season 2 Chapter 25. Menahan Hasrat
153
Season 2 Chapter 26. Kau Mau Kita Keluar?
154
Season 2 Chapter 27. Kekhawatiran Seorang Istri
155
Season 2 Chapter 28. Piyama Seksi
156
Season 2 Chapter 29. Menjadikan Suami Sebagai Tempat Mengabdikan Diri
157
Season 2 Chapter 30. Bram Bermimpi
158
Season 2 Chapter 31. Menjodohkan
159
Season 2 Chapter 32. Kau Masih Marah Padaku
160
Season 2 Chapter 33. Makan Bersama
161
Season 2 Chapter 34. Berusaha Mandiri
162
Season 2 Chapter 35. Moment Terindah
163
Season 2 Chapter 36. Anak Bukan, Kakak Bukan Lantas Apa Haknya?
164
Season 2 Chapter 37. Akan Ada Waktunya Kita Di Sadarkan Dengan Apa Artinya Sebuah Kebersamaan
165
Season 2 Chapter 38. Kekayaan Tidak Akan Bisa Menyelesaikan Semua Masalah
166
Season 2 Chapter 39. Marahlah Padaku, Aku Sudah menyebut Namamu!
167
Season 2 Chapter 40. Kau Belum Selesai Membalaskan Dendammu Padaku
168
Season 2 Chapter 41. Dia Tidak Pergi, Mi.
169
Season 2 Chapter 42. Kedatangan Orang Terkasih
170
Season 2 Chapter 43. Tenanglah Kakak Ipar dan Sekertaris Bram
171
Season 2 Chapter 44. Maafkan Saya Memisahkan Kalian.
172
Season 2 Chapter 45. Melepas Kerinduan
173
Season 2 Chapter 46. Salah Tingkah
174
Season 2 Chapter 47. Pria Bercambang
175
Season 2 Chapter 48. Keromantisan Yang Mengajarkan Kedua Orang Polos
176
Season 2 Chapter 49. Ketulusan Saling Menyayangi Akan Membawa Kebahagiaan Tersendiri
177
Season 2 Chapter 50. Glen Kard
178
Season 2 Chapter 51. Nama Menyebalkan Itu Tiba-Tiba Terucap
179
Season 2 Chapter 52. Mencarikan Jodoh
180
Season 2 Chapter 53. Tindakan Di Luar Kendali
181
Season 2 Chapter 54. Bumbu Cinta
182
Season 2 Chapter 55. Penawaran Indira
183
Season 2 Chapter 56. Kelembutan Hati Gibran
184
Season 2 Chapter 57. Game Akan Segera Berakhir
185
Season 2 Chapter 58. Dugaan Karena Cemburu Buta
186
Season 2 Chapter 59. Kejahilan Indira
187
Season 2 Chapter 60. Game Indira Berhasil
188
Season 2 Chapter 61. Indira Beralih Profesi
189
Season 2 Chapter 62. Persetujuan Gia
190
Season 2 Chapter 63. Diskusi Hangat Sebelum Tidur
191
Season 2 Chapter 64. Kejujuran Abian
192
Season 2 Chapter 65. Markas Rahasia
193
Season 2 Chapter 66. Dinginnya Malam Tak Sedingin Hatinya Bram
194
Season 2 Chapter 67. Bersiap Pergi
195
Season 2 Chapter 68. Maureen Makan Siang Dengan Gibran
196
Season 2 Chapter 69. Zanna Di Apartemen
197
Season 2 Chapter 70. Anakku Sebanyak Perusahaanku
198
Season 2 Chapter 71. Trauma Alfy Syein Biglous
199
Season 2 Chapter 72. Kebohongan Bram
200
Season 2 Chapter 73. Memulai Kehidupan yang Bahagia
201
Season 2 Chapter 74. Bertemu Idola
202
Season 2 Chapter 75. Membuat Tumpukan Bantal Demi Mata Suci Rabian
203
Season 2 Chapter 76. Mengambil Keperawanan
204
Season 2 Chapter 77. Jangan Memberikan Harapan
205
Season 2 Chapter 78. Saling Menatap
206
Season 2 Chapter 79. Dia Pasti Tidak Bisa Makan Tanpaku
207
Season 2 Chapter 80. Indira Panik
208
Season 2 Chapter 81. Kedatangan Para Orang Tua
209
Season 2 Chapter 82. Foto Teman Tidur
210
Season 2 Chapter 83. Bi Qila Kembali Berperan
211
Season 2 Chapter 84. Bram Masa Bodoh
212
Season 2 Chapter 85. Bram Yang Menakutkan
213
Season 2 Chapter 86. Gibran Beraksi
214
Season 2 Chapter 86. Hampir Bertengkar
215
Season 2 Chapter 87. Persiapan Pernikahan
216
Season 2 Chapter 88. Kecemburuan Bram
217
Season 2 Chapter 89. Kedatangan Mantan Yang Tidak Di Inginkan
218
Season 2 Chapter 90. Menikah Dengan Ahli Bela Diri
219
Season 2 Chapter 91. Kekerasan Yang Tidak Terduga
220
Season 2 Chapter 92. Bram Berhasil
221
Season 2 Chapter 93. Sunami Dua Titik
222
Season 2 Chapter 94. Andai Semua Terjadi Sesuai Dengan Keinginan Masing-Masing
223
Season 2 Chapter 95. Pagi Yang Sunyi
224
Season 2 Chapter 96. Sarapan Pagi
225
Season 2 Chapter 97. Perasaan Bersalah
226
Season 2 Chapter 98. Aku Suamimu, Mintalah Padaku Bukan Padanya
227
Season 2 Chapter 99. Keahlian Seorang Wanita Itu Penting
228
Season 2 Chapter 100. Perhatian Maureen
229
Season 2 Chapter 101. Abibram
230
Season 2 Chapter 102. Mengurung Sang Istri
231
Visual
232
Season 2 Chapter 103. Bram Di Serang
233
Season 2 Chapter 104. Kecurigaan Tak Beralasan
234
Season 2 Chapter 105. Kemarahan Abian
235
Season 2 Chapter 106. Persiapan Meeting Di Kamar Utama
236
Season 2 Chapter 107. Akting Bertelfon
237
Season 2 Chapter 108. Makan Malam Bersama Tanpa Gibran
238
Season 2 Chapter 109. Pindahnya Rayker Barend
239
Season 2 Chapter 110. Dunia Seperti Mau Kiamat
240
Pengumuman
241
Season 2 Chapter 111. Indera Penciuman Indira
242
Season 2 Chapter 112. Kemarahan Abian
243
Season 2 Chapter 113. Bram Jadi Serba Salah
244
Season 2 Chapter 114. Terungkapnya Dita Kebs
245
Season 2 Chapter 115. Keterlambatan Bram
246
Season 2 Chapter 116. Pertemuan Di Rumah Sakit
247
Season 2 Chapter 117. Kemarahan Abian
248
Season 2 Chapter 118. Perjuangan Indira
249
Season 2 Chapter 119. Happy Birthday, Suamiku
250
Season 2 Chapter 120. Indira Sedih
251
Season 2 Chapter 121. Penasaran Abian
252
Season 2 Chapter 122. Melengkapi Tubuh Calon Bayi
253
Season 2 Chapter 123. Ngidam Ikan Asin
254
Season 2 Chapter 124. Mual Bersamaan
255
Season 2 Chapter 125. Taktik Abian
256
Season 2 Chapter 126. Ngidam Double Date
257
Season 2 Chapter 127. Di Ruang Kerja
258
Season 2 Chapter 128. Maureen Ngambek
259
Season 2 Chapter 129. Kedatangan Keluarga Mantan Suami
260
Season 2 Chapter 130. Mencuri Mangga
261
Season 2 Chapter 131. Bersatunya Keluarga
262
Season 2 Chapter 132. Bram Mual
263
Season 2 Chapter 133. Permainan Yang Bersamaan
264
Season 2 Chapter 134. Paman Duda Indira
265
Season 2 Chapter 135. Malam Yang Melelahkan
266
Season 2 Chapter 136. Pagi Yang Mendung
267
Season 2 Chapter 137. Tak Semendung Cuaca Pagi
268
Season 2 Chapter 138. Kesalah Pahaman Gara-Gara You Tube
269
Season 2 Chapter 139. Bertemu Sang Fotografer
270
Season 2 Chapter 140. Happy Ending (Putri Dua Sekertaris dan Putra Malik)
271
Pengumuman
272
Karya Baru

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!