“Ini hanya sementara, dan setelah pemotretan berikutnya kami akan memakai anda lagi.” ucapnya kemudian yang membuat Indira merasa legah. Setidaknya ia bisa mendapatkan penghasilan yang bisa membantunya untuk tambahan biaya sehari-hari.
“Terimakasih, Pak.” jawab Indira yang kemudian melangkah pergi diikuti dengan Federic.
Dari sisi lain tanpa mereka sadari ada sepasang mata yang tampak memperhatikan gerak gerik Indira bersama Federic. Matanya menatap sinis pada Indira seperti ada sorot kebencian yang tertanam di dalam bola mata itu.
“Jadi wanita itu.” ucapnya dalam batin sambil mengumpatkan tubuhnya di sebelah tembok memperhatikan gerakan tubuh Indira yang melangkah menjauh darinya.
“Berani sekali dia bersaing denganku.” ucap wanita sambil mengepal erat tangannya.
Seminggu telah berlalu, kini banner yang menampilkan kemolekan tubuh gadis yang bernama Dita Kebs sudah di ganti kembali dengan potret Indira yang terbaru. Di depan banner tampak banyak mahasiswa yang menatap dengan cibiran mengejek ke arah Dita karena merasa ia sudah di jatuhkan kembali oleh Indira.
Tampak raut kemarahan pada wajah Dita saat itu, langkahnya begitu cepat meningglakan kerumunan di sekitarnya menuju sebuah ruangan.
“Brakkk.” Suara pukulan meja terdengar keras.
“Hey apa yang kau lakukan?” tanya seorang pria yang terkejut melihat tingkah Dita.
“Anda bagaimana bisa membuang gambar saya semudah itu?” tanya Dita dengan marahnya.
“Bukannya perjanjian dari awal kau hanya sementara untuk menggantikan Indira yah?” tanyanya lagi.
Dita yang mengingat kini merasa tidak terima denan keputusan pria itu menggantinya dengan wanita lain. Sementara impian utamanya adalah menjadi seorang model yang sukses. Seluruh usahanya sudah ia keluarkan sekuat tenaga sampai bisa mendapatkan beberapa panggilan di perusahaan untuk mengiklankan produk mereka.
Jika Dita membiarkan berita tersebar jika bannernya di runtuhkan karena model yang masih baru muncul sungguh hal yang memalukan baginya.
Tiga tahun telah berlalu, hari-hari Indira lewati tanpa merespon pemberitaan di instagram yang menyebut-nyebut dirinya akan mengalahkan model yang baru saja terkenal.
Merasa dirinya tidak sepercaya diri itu bisa mengalahkan model yang baru terkenal tentu Indira tidak ingin mengucapkan hal yang tidak penting. Saat ini Indira sedang fokus menyelesaikan kuliahnya yang sudah tidak terasa sebentar lagi akan selesai.
“Wah kau dapat proyek baru yah?” tanya Keyra yang datang bersama Queensya menghampiri Indira bersama Federic.
“Iya nih, mall yang akan di bangun di tengah Kota dengan bangunan yang cukup tinggi.” jelas Indira sambil tersenyum.
Ketiga temannya tampak kagum melihat kemampuan Indira yang begitu ahli mendesain dan memberi pengetahuan tentang tata letak bangunan dari segi tempat dan yang terpenting cocok dengan Kota tersebut.
“Ada apa, Ra?” tanya Federic melihat wajah cemas Indira.
“Ini kan aku paham jika yang lantai ini tidak cocok untuk di buat terbuka, tapi salah satu pemilik saham terbesar memintaku untuk membuatnya.” ucap Indira sambil menunjuk rancangan yang ada di laptopnya.
“Oh begitu, jika memang menurutmu itu baik jelaskan saja padanya nanti dari pada setelah jadi ia protes kan tidak lucu.” lanjut Queensya.
Indira yang menerima saran dari sahabatnya kini mengangguk setuju sepertinya memang itu adalah saran yang baik. Akhirnya Indira menuju sebuah perusahaan ternama di Kota itu. Malik Company perusahaan yang terkenal di seluruh negara sampai ke Indonesia. Yang Indira tahu perusahaan itu memiliki cabang yang bergerak dalam beberapa bidang.
Sesampainya Indira di perusahaan besar itu matanya tampak terus memandangi setiap sudut yang ia telusuri begitu tampak luas dan mewah. Seketika kedatangan Indira di sambut hangat dengan seorang wanita yang tampak elegan dan tentunya juga cantik.
Wanita itu mempersilahkan Indira untuk masuk ke ruangan, setelah mereka berdua duduk akhirnya wanita itu memperkenalkan diri. Namanya Zanna Kirana, ia adalah sekertaris Tuan Abian Malik yang mewakili meetingnya bersama Indira. Karena Tuan mudanya sedang berada di Indonesia dan Zanna yang terbang ke London untuk bertemu Indira.
Akhirnya setelah Indira mendengar penjelasan sekertarisnya kini Indira menjelaskan tentang rancangan mall yang akan di bangun. Zanna tampak puas melihat rancangan yang di tunjukkan Indira bernuansa seperti hotel mewah sangat indah berbeda sekali dengan mall yang lainnya. Sesuai dengan permintaan Tuan Abian padanya.
“Tuan pasti akan sangat menyukai rancangan anda, Nona.” ucap Zanna dengan tersenyum.
“Indira,” lanjut Indira yang sadar belum memperkenalkan namanya.
Setelah merasa cukup dengan percakapan mereka di ruangan itu akhirnya Indira tanda tangan kontrak untuk mulai melakukan pembangunan mall tersebut. Kini mereka berpisah dengan berjabat tangan saling setuju. Indira yang segera pergi di temani Federic yang sejak tadi menunggunya di mobil kini mereka melaju menuju sebuah perusahaan yang baru saja selesai di bangun oleh Federic.
“Waow, ini proyek pertama kamu?” tanya Indira yang terkagum melihat bangunan yang menjulang tinggi.
“Ayo sekarang giliranmu, Ra. Kamu harus cepat membangun mall itu biar usia kerja pertama kita tidak berbeda jauh.” ucap Federic yang memberi semangat pada Indira.
Mereka hanya tersenyum bahagia akhirnya tujuan mereka sebentar lagi akan terwujud, sementara Indira yang bermimpi ingin memiliki dua profesi yaitu arsitek dan model sekaligus begitu yakin.
Tanpa terasa waktu bergulir begitu cepat, kini sudah waktunya Indira menginjakkan kakinya pada bangunan yang sudah ia rancang. Wajahnya begitu terlihat legah saat melihat kerja kerasnya kini sudah menjadi wujud.
“Tidak, ini salah mengapa harus begini bukankah saya sudah minta untuk membuka bagian lantai ini?” teriak seorang pria di dalam gedung lantai enam. Indira yang kebetulan sedang berada tidak jauh dari sumber suara berlari dengan cepatnya.
“Maaf Tuan, saya tidak tahu jika anda menginginkan yang lantai ini di buka.” ucap Zanna yang ketakutan mlihat kemarahan Tuan mudanya.
Indira yang baru saja tiba terkejut melihat Zanna ketakutan menundukkan wajahnya. Dengan cepat Indira mendekat pada Zanna. “Hey Tuan, beraninya hanya membentak wanita. Jangan seenaknya saja dong.” Tegur Indira yang dengan beraninya.
Zanna dan Abian mendengar ucapan Indira merasa terkejut, Zanna yang berusaha menarik tangan Indira memberi isyarat untuk berhenti berbicara justru semakin berani.
“Apa pria di dunia ini sama semua suka menindas wanita yah?” lanjut Indira yang semakin memancing kemarahan Abian.
“Beraninya kau.” teriak Abian yang sudah ingin melayangkan tangannya ke wajah Indira namun dengan segera di tahan oleh tangan gadis itu.
Yah Indira memang belakangan ini aktif di dunia bela diri semenjak ia menerima perlakuan tidak adil dari Tuan David terlebih lagi ketika Federic masuk rumah sakit. Membuat Indira sadar jika ia tidak bisa selamanya mengharapkan perlindungan dari Federic.
“Siapa kau?” tanya Abian yang dengan raut kesalnya melepaskan kasar tangannya.
“Di-a Indira, Tuan.” ucap Zanna yang terbata.
“Aku tidak peduli namanya Zanna.” bentak Abian lagi.
“Cih, dasar pria kasar.” umpat kesal Indira yang terdengar kecil di teling Abian.
Belum sempat Abian melontarkan kemarahannya Zanna sudah lebih dulu mengatakan jika Indira adalah arsitek yang merancang mall ini. Beberapa orang yang ikut bersama Abian di belakangnya hanya bisa menyaksikan
kemarahan pria kejam itu.
“Jadi wanita ini yang membuat mall salah-salah seperti ini? Pantas saja.” ucap Abian dengan meremehkan Indira.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 272 Episodes
Comments
Susilawati Dewi
apakah jodohya sm abian ya
2021-08-05
0
Elly
ceritanya dri awal sampe ini baguuussss pake bangettttt 👍👍👍👍👍
2021-03-25
1
Sarah Ginting Bre Karo
tapi klk indiria sma abian kasian faderic yg setia sma dia yg selalu ada buat indiria susah atau senang kasian dia Thor 😭😭😭😭jangan lah indiria sampai jatuh cinta sma abian lebih baik indiria menikah dengan faderick thor
2021-02-28
3