BAB 10

“Kamu mau ngomong apa, Di?” tanya Nayla setelah kini mereka berada di ruangannya.

“Aku mau bantuin kamu.”

Nayla berkerut heran, “bantu apa?”

“Baikan dengan Riki.”

“Nggak usah, Di… Riki udah benci banget sama aku…” lirih Nayla.

“Kalian punya masalah apa sih sebenarnya, kenapa Riki sangat membenci kamu, padahal kalian itu kan saudara?”

“Cuma saudara angkat.”

“Saudara angkat?” beo Aldi dan Nayla mengangguk.

“Jadi sebenarnya… bla… bla… bla…

Nayla menceritakan, awal sebab Riki membenci dirinya. Setelah menghabiskan beberapa menit lamanya, akhirnya Nayla selesai menceritakannya. Aldi hanya manggut-manggut mencoba untuk memahami, meskipun menurut Aldi alasan itu tidak masuk akal untuk Riki membenci gadis ini sampai segitu lamanya.

“Nay…,” Aldi menatap Nayla dengan serius..

“Ada apa, Di?”

“Sebenarnya…,” Aldi tampak ragu, “tujuan aku kesini, agar kamu membuatkan Riki makanan lagi.” Sambung Aldi.

“Dia nggak mungkin terima Di… dia sudah tahu, jika makanan itu dari aku.” Lirih Nayla lagi.

“Dia pasti terima Nay dan sekali lagi aku akan memastikan agar dia akan memakannya.”

“Darimana kamu dapat keyakinan seperti itu?” tanya Nayla lagi.

Aldi menghela nafas ringan, “sebenarnya Riki mengidap penyakit anosmia.”

“Maksud kamu? Penyakit apa itu?” raut wajah Nayla berubah bingung dan khawatir.

“Itu adalah jenis penyakit yang membuat indra penciuman dan perasa seseorang kurang baik… jadi selama ini Riki tidak bisa merasakan nikmatnya makanan, tapi anehnya dia sangat menyukai makanan yang kamu buat…”

Leher Nayla tercekat mendengar ucapan Aldi barusan, astaga jadi selama ini Riki menderita seperti itu dan dia sama sekali tidak tahu.

“Sejak kapan dia seperti itu?” tanya Nayla dengan raut wajah yang sangat cemas.

“Kata Riki, dia sudah seperti itu sejak kecil.”

Dada Nayla semakin sesak mendengar hal itu, dia semakin merasa bersalah. Apakah ini sebabnya pria itu semakin membencinya, apakah ketika dia menderita Nayla tidak ada didekatnya.

“Jadi, aku harus bagaimana, Di.” Nayla menunduk dengan tatapan sendunya. Jujur saat ini dia sangat lemah, mendengar hal itu.

“Kamu cukup memasak untuk dia, karena masakan kamu sangat cocok di lidahnya. Urusan dia makan atau tidak kamu serahkan sama aku.” Jelas Aldi lagi dan Nayla mengangguk.

Nayla pun bangkit dari duduknya dan langsung beranjak dari ruangan itu, namun ketika dirinya baru diambang pintu langkahnya terhenti dan berbalik menatap Aldi, karena masih ada yang membuatnya penasaran.

“Di…”

“Hmm.”

“Apa ada orang lain yang mengetahui hal ini?” tanyanya dan Aldi menggeleng.

Nayla semakin sedih mengetahui hal itu, ternyata pria itu menderita seorang diri. Biasanya Riki akan sangat terbuka pada Nayla, tapi sekarang sudah tidak lagi, karena itu memang salahnya.

“Ya sudah, kamu tunggu disini, sepuluh menit lagi aku kembali.”

Gadis itu pun meninggalkan Aldi sendirian di dalam ruangannya. Aldi tersenyum tipis setelah kepergian Nayla, pria itu sangat yakin jika Nayla memanglah gadis yang sangat baik dan tulus.

“Nay…,” Jojo tiba-tiba datang dan mengejutkan Aldi.

Selama beberapa detik mereka saling bertatapan, sampai raut wajah Jojo kembali memerah setelah mengingat kembali kejadian di toilet tadi. Karena merasa sangat malu, Jojo kembali menutup pintu ruangan Nayla dengan keras dan berlari ke ruangannya.

Aldi kembali tersenyum dengan tingkah gadis berkacamata yang terlihat sangat jutek itu.

^_^

Seperti yang dikatakannya tadi, Aldi datang tepat pukul satu. Pria itu langsung duduk di sofa ruangan Riki sambil membuka kotak makanan yang dibawanya. Riki hanya mengacuhkan asistennya itu, terserah dia mau berbuat apa.

“Sudah makan?” Aldi menatap Riki yang tengah sibuk dengan komputernya.

Riki tidak menjawab pertanyaan Aldi, dia sedang tidak mood untuk berbicara dengan asisten kurang ajarnya itu. Jika saja pria itu bukan sahabatnya, sudah sejak dulu dia memecatnya.

“Bagaimana hubungan kamu dengan Yura?” Tanya Aldi lagi.

“Bukan urusan kamu.” Ketus Riki.

Aldi mencebikan bibirnya, “ya sudah, aku tidak akan mengurusnya.”

“Sepertinya, kamu belum makan…,” Aldi melihat kotak makan siang yang disiapkannya tadi untuk Riki masih penuh, “apa makanan itu tidak enak dibandingan dengan makanan sampah yang selalu kamu makan.”

Riki langsung memberikan tatapan tajam kepada Aldi, “bukan urusan kamu.” Ketusnya lagi.

“Berhenti bersikap seolah kamu tidak butuh dengan Nayla, Rik….”

“Jangan sebut namanya… kalau kamu datang ke sini hanya untuk mengagung-agungkan dia, silahkan kamu keluar.” Geram Riki lagi.

“Ok, aku akan keluar… tapi aku tidak ingin keluar dengan tangan kosong.” Aldi mendekat kearah Riki, “aku belum makan siang dan aku kelaparan sekarang… jadi karena makanan di depan kamu tidak sesuai dengan selera kamu, bagaimana kalau kita barter….” Aldi mengambil kotak makanan yang ada di depan Riki, lalu meletakkan kotak makanan Nayla.

Sementara Riki tidak bergeming, pria itu hanya melihat apa yang asistennya itu perbuat.

“Untuk saat ini, utamakanlah perut kamu dan hilangkan dulu sifat egoismu itu…,” Aldi pun beranjak meninggalkan Riki.

“Ada orang yang mengatakan, ‘jika rasa sayang itu tumbuh berawal dari sebuah makanan yang dibuat juga dengan kasih sayang’… tapi sepertinya itu tidak berlaku bagi kamu, meskipun Nayla sudah mencurahkan seluruh kasih sayangnya dalam makanan yang dia buat, tapi tetap saja hati kamu keras.” Setelah mencela Riki, pria itupun langsung keluar dari ruangan Riki.

Setelah kepergian asistennya, Riki kembali menatap makanan yang dibuat oleh Nayla. Apa benar dia pria yang egois? Apa benar Nayla sangat tulus melakukan hal baik ini kepadanya? Bukan karena gadis itu mengasihaninya? Tapi entah kenapa hatinya masih ragu.

KRUUUUUKKK

Suara perutnya menyadarkan pikirannya. Benar kata Aldi, untuk saat ini dia harus mengutamakan perutnya dibandingkan egonya. Pria berambut coklat itupun meraih sendok yang diletakkan disamping tempat bekal itu lalu menyendok makanan dan menyuapnya ke dalam mulut.

Riki tersenyum setelah makanan itu menyentuh lidahnya. Apakah ini yang disebut dengan keajaiban sebuah makanan. Kenapa masakan Nayla sangat menggugah seleranya.

-tbc-

Terpopuler

Comments

Adeista Adhi Prabowo

Adeista Adhi Prabowo

cuma bisa 😭😭😭😭😭😭😭 baca nya syedih banget

2020-12-05

0

@larissa_arabella

@larissa_arabella

lanjutttt

2020-11-12

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!