Setelah menandatangani dokumen kesepakatan kerja sama dan berjabat tangan dengan Yuki sang pemimpin grup HY. Aldi langsung pergi begitu saja meninggalkan ruangan rapat itu, terlihat raut wajah Yuki berubah heran ketika melihat kepergian Aldi begitu saja.
“Kedepannya kita akan sering bertemu Ms. Yuki. Senang berbisnis dengan anda. Kami berharap perusahaan kami bisa memberikan produk yang terbaik perusahaan anda kedepannya.” Amanda menjabat tangan Yuki dan mengucapkan sepatah kata basa-basi menggantikan Aldi.
“Sama-sama Ms. Amanda, saya juga senang berbisnis dengan perusahaan terbesar di Indonesia.” Yuki tersenyum ramah.
“Baiklah, kalau begitu kita permisi… kita akan bertemu lain kali.”
Amanda pun meninggalkan ruang rapat itu, begitupun dengan Yuki. Gadis manis berperawakan mungil itu juga ikut meninggalkan ruang rapat. Raut wajahnya terlihat kecewa, pasalnya dia sangat mengharapkan Riki yang datang, tapi nyatanya pria itu tidak datang. Apa pria itu sudah melupakannya.
Yuki menyeringai, dia memiliki keyakinan jika Riki belum melupakan dirinya, karena dia adalah cinta pertama dari pria itu. Yuki berfikir, jika alasan pria itu tidak bisa hadir adalah karena dia tidak bisa bertemu dengannya.
“Aldi…,” Amanda terlihat tergopoh-gopoh mengikuti langkah panjang Aldi.
Aldi terus menerus melangkah, tanpa menghiraukan gadis yang memanggilnya, karena dia sudah sangat tahu jika wanita itu adalah Amanda.
BRUK…
“Auhhh…,” Amanda meringis kesakitan ketika dia tersungkur ke lantai.
Aldi yang mendengar suara itu pun langsung berbalik, raut wajahnya berubah cemas ketika melihat Amanda yang meringis kesakitan, pria itupun langsung menghampirinya.
“Apa kamu tidak bisa hati-hati?” Aldi membantu Amanda untuk berdiri.
“Tidak.”
“Dasar ceroboh.” ketusnya.
“Itu karena kamu… kenapa kamu tidak berhenti ketika aku panggil.” Raut wajah Amanda berubah memelas.
“Kenapa kamu panggil aku?” tanya Aldi lagi.
“Aku mau minta tolong kamu anterin aku pulang.”
Aldi berkerut heran, “Mobil kamu kenapa?”
“Nggak kenapa-napa.”
“Lalu?”
“Aku kesini naik taksi… aku nggak bisa nyetir sendiri, kepala aku pusing.” Tutur Amanda lagi sambil memegang kepalanya.
“Kenapa kamu tidak naik taksi lagi.” Ketus Aldi lagi.
Amanda menghela nafas jengah, “ongkos taksi mahal, Di… mumpung kamu datang sendiri, ya udah sekalian kamu tumpangin aku ke mobil kamu… sebagai rekan kerja harus saling membantu kan?” tuturnya lagi beralasan.
“Terserah.” Aldi pun beranjak meninggalkan Amanda.
Amanda pun tersenyum mendengar kata itu, itu artinya Aldi mengizinkannya untuk ikut di mobilnya. Dengan langkah pincang dia kembali mengikuti Aldi, tapi lagi-lagi gadis itu tertinggal oleh pria jangkung itu. Amanda tidak bisa mengejar Aldi karena kakinya sedang sakit.
“ALDIIII!!!!”
Aldi kembali berbalik ketika mendengar suara teriakan dari belakang, terlihat Amanda tersenyum kepada Aldi. Tapi wajah Aldi terlihat datar melihat gadis itu yang tengah berjalan kearahnya dengan susah payah.
Aldi pun kembali menghampiri gadis itu dan langsung menggendongnya, karena dia tidak punya banyak waktu untuk menunggu gadis ini. Karena saat ini dia sangat mengkhawatirkan Riki. Sementara raut wajah Amanda sangat senang dalam gendongan Aldi, bibirnya tidak berhenti mengulas senyum.
Setelah Aldi meletakkan tubuh Amanda di dalam mobil, pria itu mengitari mobil dan mengambil duduk di kursi kemudi lalu melajukan mobil meninggalkan area perusahaan itu.
Dalam perjalanan sampai tiba di tujuan, pria itu sama sekali tidak menghiraukan Amanda, dia tidak pernah berbalik menatap gadis yang ternyata sudah tertidur pulas di sampingnya. Amanda tidak berbohong ketika dia mengatakan kepalanya sakit dan Aldi sudah mengetahui itu, karena pria itu sudah sangat mengenal gadis yang tengah mendengkur halus di sampingnya ini.
Aldi menatap lekat wajah damai Amanda. Ingin sekali rasanya Aldi mengusap wajah itu lagi, namun dia tahan mengingat status mereka hanyalah rekan kerja. Beberapa waktu pria itu menatap intens wajah halus gadis itu, lalu detik berikutnya Aldi pun tersadar dari pikirannya. Pria itu hendak mengalihkan pandangannya, namun tiba-tiba saja Amanda mengeliat dan menggerakkan kepalanya ke kiri, sehingga menampakkan sisi wajah sebelah kanannya.
Mata Aldi menyipit untuk memastikan sesuatu ketika melihat wajah Amanda terlihat membiru, Aldi sangat yakin jika itu bukanlah perona wajah. Mana ada perona wajah berwarna biru. Karena penasaran akhirnya tangan pria itupun terulur untuk menyingkap sedikit rambut Amanda yang menutupi wajahnya.
Bola mata Aldi membulat sempurna ketika melihat wajah Amanda sangat biru dan terlihat bengkak karena luka memar itu, apakah karena luka ini yang membuat Amanda pusing.
Aldi mengalihkan pandangannya dari Amanda, tiba-tiba saja tatapannya berubah tajam ke depan, Aldi sangat yakin, jika orang itu melakukan kekerasan lagi pada Amanda. Rahang Aldi semakin mengeras memikirkan hal itu bahkan tangannya pun sudah terkepal sangat kuat, ingin menghantam sesuatu.
“Ternyata kita sudah sampai.” Cetus Amanda yang sudah bangun.
Aldi menoleh lagi pada Amanda, kali ini tatapan pria itu berbeda pada gadis itu. tatapannya berubah teduh.
“Iya, kita sudah sampai.” Jawab Aldi dengan lembut.
“Oh ya sudah, kalau begitu terima kasih.” Amanda pun turun hendak turun dari mobil, tapi tiba-tiba saja Aldi mencegat tangan gadis itu.
Amanda pun berbalik, “ada apa, Di?”
Aldi langsung melepaskan pegangan tangannya, “Nggak pa-pa… apa kepala kamu masih pusing?” tanya Aldi lagi.
“Sedikit.”
Tangan Aldi kembali terulur mengusap lembut wajah Amanda. Gadis itu sempat terkejut dengan perlakuan Aldi yang tiba-tiba.
“Minum obat dan istirahat yang cukup.” Aldi menarik tangannya lagi.
Amanda mengangguk, “Kamu nggak mampir dulu?” tanya Amanda lagi sebelum akhirnya gadis itu turun dari mobil.
“Nggak usah.” Ucap Aldi.
“Ya udah, hati-hati di jalan.” Amanda tersenyum lalu menutup pintu mobil Aldi dan masuk ke dalam rumahnya.
Setelah gadis itu menghilang ke dalam rumahnya, Aldi pun kembali melajukan mobilnya dengan perasaan yang sangat marah
-tbc-
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 41 Episodes
Comments
Ratu Syahma
ahhh sungguh membuat aku cengir" seperti org gilaa🤣🤣🤣🥰
2021-06-21
0
Vanty Vebria
Pasti dalam hatinya Mita gila Lo ya udah punya bini masih berani2nya peluk cwe lain. Bagus Thor ceritanya please pertahankan alur ceritanya semenarik mungkin.
2020-11-24
0
Qinoy Luchu
aaaaa...jingkrak2 donk
2020-11-23
0