Sembilanbelas

Pagi-pagi sekali Daffa sudah terburu-buru untuk berangkat ke kantornya dia bahkan melewatkan sarapan bersama keluarga kecilnya dan meminta Fahisa untuk menyiapkan bekal saja. Padahal waktu masih menunjukkan pukul setengah tujuh, tapi Daffa sudah sangat sibuk bahkan ponselnya terus berdering karena panggilan dari kantor.

Melihat Daddy nya yang tampak sibuk Sahara hanya diam sambil memakan sarapannya dia sudah sering merasakan hal begini bahkan biasanya dia merajuk dan tidak membiarkan Daffa pergi, tapi sekarang sudah ada Fahisa dia tidak akan sendirian lagi.

"Mas ini makannya nanti di makan dulu jangan lupa." Kata Fahisa sambil menyerahkan kotak makan yang sudah disiapkannya

Daffa mengangguk dan mengambil alih kotak makan itu lalu mencium kening istrinya juga mencium pipi anak kesayangannya.

"Daddy berangkat dulu ya sayang." Kata Daffa

Sahara mengangguk lalu turut mencium kedua pipi Daddy nya.

"Daddy hati-hati yaa." Kata Sahara sambil tersenyum lebar

Daffa mengangguk singkat lalu berjalan keluar dengan di temani oleh Fahisa dan saat akan berangkat Fahisa mencium punggung tangan suaminya.

"Hati-hati ya Mas makanannya jangan lupa di makan." Kata Fahisa kembali mengingatkan Daffa soal makannya

Daffa tersenyum, "Iya sayang, sepertinya aku tidak bisa menjemput Sahara nanti"

"Gak papa nanti aku akan bilang sama Ara." Kata Fahisa

Setelah mencium kening Fahisa lagi Daffa segera pergi ke mobilnya karena deringan di ponsel pria itu kembali terdengar. Menunggu sampai mobil Daffa menghilang dari pandangannya Fahisa baru kembali masuk ke dalam rumah dan menuju ruang makan di mana Sahara sedang menyantap sarapannya.

"Wahh anak Mommy makannya sudah mau habis, kenapa Ara tidak menunggu Mommy?" Tanya Fahisa saat melihat nasi goreng yang sedang di santap anaknya itu sudah tinggal setengah

"Ara sudah lapar Mommy maaf." Kata Sahara sambil menunjukkan cengirannya

Mendudukkan dirinya di sebelah anaknya Fahisa juga mulai menyantap sarapan yang tadi di buatnya dan setelah selesai Fahisa langsung membersihkan meja makan.

Beberapa menit setelahnya Sahara yang tadi ke kamar untuk mengambil tasnya kini sudah berada di hadapan Fahisa lengkap dengan seragam sekolah dan sepatu yang sudah selesai di pakainya. Membawa Sahara ke dalam gendongannya mereka pergi ke sekolah dengan di antar tentu saja dan selama perjalan Sahara kembali bercerita tentang banyak hal.

"Mommy nanti pulang sekolah kita jalan-jalan yuk Ara mau beli mainan sama boneka baru." Ajak Sahara dengan penuh semangat

"Hmm mau tidak yaa?" Goda Fahisa membuat anak itu memasang wajah cemberutnya

Sebelumnya Daffa memang sudah memberikannya kartu atm untuk Fahisa gunakan jika ingin berbelanja atau membeli sesuatu yang anaknya inginkan, tapi Fahisa masih belum menggunakannya sama sekali dia bingung mau di pakai apa.

"Mommyyy"

Fahisa tertawa melihat Sahara yang merengek dengan bibir mengerucutnya dan dengan gemas di ciumnya pipi tembam anak itu.

"Iya sayangnya Mommy nanti kita jalan-jalan ya." Kata Fahisa membuat Sahara bersorak senang

"Mommy sebentar lagi Ara mau ulang tahun." Kata Sahara membuka topik yang lainnya

"Hmm Mommy tau Ara mau hadiah apa?" Tanya Fahisa sambil tersenyum menatap anaknya yang sedang menatap wajahnya dengan tatapan polos

Sahara menggerakkan tangannya menyuruh Fahisa untuk mendekatkan wajahnya, meskipun tidak mengerti Fahisa tetap mendekatkan wajahnya dan ketika anak itu mulai membisikkan keinginannya Fahisa jadi mau pingsan saja.

"Ara mau adik Mommy"

¤¤¤¤

Setelah mengantar Sahara ke sekolah Fahisa langsung pulang ke rumah besar milik suaminya dan menghabiskan jam-jam membosankan itu dengan menonton tv sambil memakan ice cream. Di saat tengah asik menonton tv tiba-tiba ponselnya berdering dan menampilkan sebuah panggilan dari adik tingkatnya semasa kuliah dulu.

"Halo"

'Halo Kak, apa kabar?'

"Baik San, ada apa nelpon?"

Namanya Sandra adik tingkatnya saat dia masih kuliah dulu mereka cukup dekat dan saat pernikahannya dia juga datang.

'Gak papa kangen aja, Kak aku mau ketemu nih boleh gak?'

"Boleh San, mau ketemu kapan?"

'Sekarang hehe mau ya Kak? Sebentar aja aku mau tunangan sebentar lagi dan aku mau undang Kakak secara langsung sekaligus ngobrol gitu'

"Wah selamat ya San aku ikut seneng, boleh deh cuman jam sebelas nanti aku mau jemput anak aku ke Tk"

'Iya Kak sebentar aja kok aku mau ngobrol nih udah lama banget'

"Yaudah Kakak siap-siap dulu mau ketemu dimana?"

'Cafe yang biasanya kita ke sana aja Kak'

"Oke setengah jam lagi ya San"

Setelah mematikan ponselnya Fahisa langsung pergi ke kamar untuk bersiap-siap, tapi beberapa saat kemudian dia lupa bahwa dia belum meminta izin. Sekarang dia sudah menjadi istri orang jadi mau tidak mau dia haru izin kepada suaminya untuk pergi keluar rumah.

Sebelum pergi mengganti pakaiannya Fahisa memandangi ponsel di genggamannya ragu, dia bingung harus menelfon atau tidak dia takut jika suaminya itu sedang sibuk.

"Hmm telpon gak ya? Coba sekali aja deh kalau gak di angkat aku chat aja." Kata Fahisa pada dirinya sendiri

Akhirnya Fahisa memutuskan untuk menelpon Daffa yang ternyata pria itu angkat dan dengan segera dia meminta izin untuk pergi keluar bersama temannya.

"Mas aku mau ketemu sama teman aku sebentar ya?"

'Cewek?'

"Iya cewek, gak papa kan? Cuman sebentar kok"

'Iya gak papa, hati-hati di jalan Hisa'

Fahisa hanya bergumam pelan lalu mematikan sambungan telfonnya dan mulai bersiap diri untuk menemui Sandra.

Sekitar dua puluh menit Fahisa sudah siap dan dengan di antar oleh Hadi supir keluarga ini mereka berangkat ke cafe yang sering Fahisa kunjungi waktu kuliah dulu. Saat sampai di sana ternyata Sandra sudah berada di tempat membuat Fahisa tersenyum senang dan segera menghampiri gadis yang sudah seperti adiknya itu.

"Sandra"

Menyadari kehadiran Fahisa dia langsung berdiri dan memeluk Sahara juga mencium kedua pipinya menyalurkan rindu karena sudah sangat jarang bertemu. Setelah melepaskan pelukannya Sandra langsung mempersilahkan Fahisa duduk dan keduanya mulai memesan sebelum melanjutkan perbincangan.

"Jadi kapan gadis cantik ini akan tunangan?" Tanya Fahisa membuka percakapan

Tersenyum malu Sandra menjawab pertanyaan itu dengan penuh kegembiraan terlihat dari matanya yang berbinar.

"Satu minggu lagi Kak nanti Kakak datang ya." Kata Sandra dengan penuh semangat

Fahisa tersenyum melihatnya.

"Tentu saja Kakak bakal dateng di acara tunangan adik Kakak yang cantik ini." Kata Fahisa membuat Sandra tersipu

Mereka berdua kemudian mulai berbincang tentang banyak hal mulai dari masa perkuliahan dulu, pekerjaan, dan yang terakhir masalah calon tunangan Sandra. Belum pernah sekalipun Fahisa bertemu dengan kekasih Sandra dia hanya beberapa kali melihatnya di status whats app milik Sandra dan dari yang terlihat keduanya memang seperti sedang di mabuk asmara. Kalau kata orang sih bucin.

Cukup lama mereka mengobrol sampai akhirnya pengingat yang Fahisa pasang di ponselnya berbunyi menandakan jika dia harus segera menjemput Sahara.

"San aku harus jemput anak aku nih kita sambung lain kali ya." Kata Fahisa sambil tersenyum

"Iya, Kakak pulang sama siapa?" Tanya Sandra

"Di jemput kok ini aku mau nelpon dulu." Kata Fahisa

Sandra mengangguk mengerti dia juga akan di jemput oleh kekasihnya karena tadi dia tidak membawa motor. Sekitar sepuluh menit akhirnya Pak Hadi datang dan mengambil tasnya Fahisa memeluk Sandra sekilas lalu berpamitan untuk pergi.

"San aku duluan ya, kamu masih lama gak kira-kira?" Tanya Fahisa

"Sebentar lagi kok Kak ini juga kayaknya dia udah sampai deh." Kata Sandra yang diangguki oleh Fahisa

Setelah itu Fahisa melangkahkan kakinya keluar cafe bersamaan dengan masuknya seorang pria yang merupakan kekasih Sandra. Sama sekali tidak menengok Fahisa tidak sadar jika pria itu menengok ke arahnya sebentar sebelum akhirnya melanjutkan langkahnya menghampiri Sandra.

"Maaf ya lama"

¤¤¤¤

Saat sampai di sekolah Fahisa langsung turun dari mobil dan memasuki area sekolah yang sekarang sudah ramai dengan anak-anak yang berlarian keluar sambil menggendong tas masing-masing. Di tempat bermain Sahara yang melihat kedatangan Fahisa langsung tersenyum lebar dan berlari menghampirinya lalu melompat ke dalam gendongan Fahisa.

Diciumnya pipi Fahisa berkali-kali membuatnya tertawa karena merasa geli, tapi saat menyadari sesuatu Sahara langsung berhenti dan menatap Fahisa dengan raut wajah sedih membuatnya jadi bingung sendiri.

"Ara kenapa?" Tanya Fahisa

"Daddy mana? Kenapa Daddy gak jemput Ara?" Tanya Sahara dengan bibir di tekuk

Fahisa lupa jika dia belum mengatakan kepada anak itu jika sekarang Daffa sedang sibuk di kantornya.

"Daddy tadi telfon sayang katanya Daddy lagi sibuk dan gak bisa ikut jemput." Kata Fahisa dengan lembut

Sahara hanya diam dengan wajah cemberutnya membuat Fahisa sekarang percaya dengan perkataan Daffa yang mengatakan jika Sahara akan ngambek seharian kalau dia gak ikut jemput.

"Anak Mommy jangan sedih dong, katanya mau jalan-jalan hmm?" Kata Fahisa membujuk supaya Sahara tidak merajuk lagi

"Jadi?" Tanya Sahara

"Tentu saja sayang, ayo kita jalan-jalan terus nanti kita foto dan pamerin sama Daddy biar Daddy kapok karena gak jemput Ara, gimana?" Bujuk Fahisa

Berhasil!

Senyum Sahara langsung melebar dan dengan penuh semangat dia mengajak Fahisa agar bergegas pergi.

"Ayoo Mommy kita jalan-jalan sekarang"

Anak itu benar-benar menggemaskan.

Terpopuler

Comments

💕𝘛𝘢𝘯𝘵𝘪 𝘒𝘪𝘵𝘢𝘯𝘢💕

💕𝘛𝘢𝘯𝘵𝘪 𝘒𝘪𝘵𝘢𝘯𝘢💕

siapa ya tunangannya temennya fahisa kok saya jd curiga ya🤔🤔🤔🤔🤔🤔

2021-05-25

0

Ulil Zamhariroh

Ulil Zamhariroh

maaf Thor 🙏🙏🙏
aku udah baca lebih dulu cerita author yang
my possesiv twins
dan jika di tarik mundur ke belakang
harus nya cerita ini belum ada WhatsApp
sekali lagi maaf Thor 🙏🙏🙏

2021-01-31

0

Ivan Gustiyan

Ivan Gustiyan

kok gue rada2 ga suka ya sama tunangan temennya fahisa

2020-05-04

0

lihat semua
Episodes
1 Satu
2 Dua
3 Tiga
4 Empat
5 Lima
6 Enam
7 Tujuh
8 Delapan
9 Sembilan
10 Sepuluh
11 Sebelas
12 Duabelas
13 Tigabelas
14 Empatbelas
15 Limabelas
16 Enambelas
17 Tujuhbelas
18 Delapanbelas
19 Sembilanbelas
20 Duapuluh
21 Duapuluh satu
22 Duapuluh dua
23 Duapuluh tiga
24 Duapuluh empat
25 Duapuluh lima
26 Duapuluh enam
27 Duapuluh tujuh
28 Duapuluh delapan
29 Duapuluh sembilan
30 Tigapuluh
31 Tigapuluh satu
32 Tigapuluh dua
33 Tigapuluh tiga
34 Tigapuluh empat
35 Tigapuluh lima
36 Tigapuluh enam
37 Tigapuluh tujuh
38 Tigapuluh delapan
39 Tigapuluh sembilan
40 Empatpuluh
41 Empatpuluh satu
42 Empatpuluh dua
43 Empatpuluh tiga
44 Empatpuluh empat
45 Empatpuluh lima
46 Empatpuluh enam
47 Empatpuluh tujuh
48 Empatpuluh delapan
49 Empatpuluh sembilan
50 Limapuluh
51 Limapuluh satu
52 Limapuluh dua
53 Limapuluh tiga
54 Limapuluh empat
55 Limapuluh lima
56 Limapuluh enam
57 Limapuluh tujuh
58 Limapuluh delapan
59 Limapuluh sembilan
60 Enampuluh
61 Enampuluh satu
62 Enampuluh dua
63 Enampuluh tiga
64 Enampuluh empat
65 Enampuluh lima
66 Enampuluh enam
67 Enampuluh tujuh
68 Enampuluh delapan
69 Enampuluh sembilan
70 Tujuhpuluh
71 Tujuhpuluh satu
72 Extra part (1)
73 Extra part (2)
74 Side Story
75 SEQUEL
76 SECOND SEQUEL
77 OBSESSION
Episodes

Updated 77 Episodes

1
Satu
2
Dua
3
Tiga
4
Empat
5
Lima
6
Enam
7
Tujuh
8
Delapan
9
Sembilan
10
Sepuluh
11
Sebelas
12
Duabelas
13
Tigabelas
14
Empatbelas
15
Limabelas
16
Enambelas
17
Tujuhbelas
18
Delapanbelas
19
Sembilanbelas
20
Duapuluh
21
Duapuluh satu
22
Duapuluh dua
23
Duapuluh tiga
24
Duapuluh empat
25
Duapuluh lima
26
Duapuluh enam
27
Duapuluh tujuh
28
Duapuluh delapan
29
Duapuluh sembilan
30
Tigapuluh
31
Tigapuluh satu
32
Tigapuluh dua
33
Tigapuluh tiga
34
Tigapuluh empat
35
Tigapuluh lima
36
Tigapuluh enam
37
Tigapuluh tujuh
38
Tigapuluh delapan
39
Tigapuluh sembilan
40
Empatpuluh
41
Empatpuluh satu
42
Empatpuluh dua
43
Empatpuluh tiga
44
Empatpuluh empat
45
Empatpuluh lima
46
Empatpuluh enam
47
Empatpuluh tujuh
48
Empatpuluh delapan
49
Empatpuluh sembilan
50
Limapuluh
51
Limapuluh satu
52
Limapuluh dua
53
Limapuluh tiga
54
Limapuluh empat
55
Limapuluh lima
56
Limapuluh enam
57
Limapuluh tujuh
58
Limapuluh delapan
59
Limapuluh sembilan
60
Enampuluh
61
Enampuluh satu
62
Enampuluh dua
63
Enampuluh tiga
64
Enampuluh empat
65
Enampuluh lima
66
Enampuluh enam
67
Enampuluh tujuh
68
Enampuluh delapan
69
Enampuluh sembilan
70
Tujuhpuluh
71
Tujuhpuluh satu
72
Extra part (1)
73
Extra part (2)
74
Side Story
75
SEQUEL
76
SECOND SEQUEL
77
OBSESSION

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!