Pagi-pagi sekali Daffa sudah terburu-buru untuk berangkat ke kantornya dia bahkan melewatkan sarapan bersama keluarga kecilnya dan meminta Fahisa untuk menyiapkan bekal saja. Padahal waktu masih menunjukkan pukul setengah tujuh, tapi Daffa sudah sangat sibuk bahkan ponselnya terus berdering karena panggilan dari kantor.
Melihat Daddy nya yang tampak sibuk Sahara hanya diam sambil memakan sarapannya dia sudah sering merasakan hal begini bahkan biasanya dia merajuk dan tidak membiarkan Daffa pergi, tapi sekarang sudah ada Fahisa dia tidak akan sendirian lagi.
"Mas ini makannya nanti di makan dulu jangan lupa." Kata Fahisa sambil menyerahkan kotak makan yang sudah disiapkannya
Daffa mengangguk dan mengambil alih kotak makan itu lalu mencium kening istrinya juga mencium pipi anak kesayangannya.
"Daddy berangkat dulu ya sayang." Kata Daffa
Sahara mengangguk lalu turut mencium kedua pipi Daddy nya.
"Daddy hati-hati yaa." Kata Sahara sambil tersenyum lebar
Daffa mengangguk singkat lalu berjalan keluar dengan di temani oleh Fahisa dan saat akan berangkat Fahisa mencium punggung tangan suaminya.
"Hati-hati ya Mas makanannya jangan lupa di makan." Kata Fahisa kembali mengingatkan Daffa soal makannya
Daffa tersenyum, "Iya sayang, sepertinya aku tidak bisa menjemput Sahara nanti"
"Gak papa nanti aku akan bilang sama Ara." Kata Fahisa
Setelah mencium kening Fahisa lagi Daffa segera pergi ke mobilnya karena deringan di ponsel pria itu kembali terdengar. Menunggu sampai mobil Daffa menghilang dari pandangannya Fahisa baru kembali masuk ke dalam rumah dan menuju ruang makan di mana Sahara sedang menyantap sarapannya.
"Wahh anak Mommy makannya sudah mau habis, kenapa Ara tidak menunggu Mommy?" Tanya Fahisa saat melihat nasi goreng yang sedang di santap anaknya itu sudah tinggal setengah
"Ara sudah lapar Mommy maaf." Kata Sahara sambil menunjukkan cengirannya
Mendudukkan dirinya di sebelah anaknya Fahisa juga mulai menyantap sarapan yang tadi di buatnya dan setelah selesai Fahisa langsung membersihkan meja makan.
Beberapa menit setelahnya Sahara yang tadi ke kamar untuk mengambil tasnya kini sudah berada di hadapan Fahisa lengkap dengan seragam sekolah dan sepatu yang sudah selesai di pakainya. Membawa Sahara ke dalam gendongannya mereka pergi ke sekolah dengan di antar tentu saja dan selama perjalan Sahara kembali bercerita tentang banyak hal.
"Mommy nanti pulang sekolah kita jalan-jalan yuk Ara mau beli mainan sama boneka baru." Ajak Sahara dengan penuh semangat
"Hmm mau tidak yaa?" Goda Fahisa membuat anak itu memasang wajah cemberutnya
Sebelumnya Daffa memang sudah memberikannya kartu atm untuk Fahisa gunakan jika ingin berbelanja atau membeli sesuatu yang anaknya inginkan, tapi Fahisa masih belum menggunakannya sama sekali dia bingung mau di pakai apa.
"Mommyyy"
Fahisa tertawa melihat Sahara yang merengek dengan bibir mengerucutnya dan dengan gemas di ciumnya pipi tembam anak itu.
"Iya sayangnya Mommy nanti kita jalan-jalan ya." Kata Fahisa membuat Sahara bersorak senang
"Mommy sebentar lagi Ara mau ulang tahun." Kata Sahara membuka topik yang lainnya
"Hmm Mommy tau Ara mau hadiah apa?" Tanya Fahisa sambil tersenyum menatap anaknya yang sedang menatap wajahnya dengan tatapan polos
Sahara menggerakkan tangannya menyuruh Fahisa untuk mendekatkan wajahnya, meskipun tidak mengerti Fahisa tetap mendekatkan wajahnya dan ketika anak itu mulai membisikkan keinginannya Fahisa jadi mau pingsan saja.
"Ara mau adik Mommy"
¤¤¤¤
Setelah mengantar Sahara ke sekolah Fahisa langsung pulang ke rumah besar milik suaminya dan menghabiskan jam-jam membosankan itu dengan menonton tv sambil memakan ice cream. Di saat tengah asik menonton tv tiba-tiba ponselnya berdering dan menampilkan sebuah panggilan dari adik tingkatnya semasa kuliah dulu.
"Halo"
'Halo Kak, apa kabar?'
"Baik San, ada apa nelpon?"
Namanya Sandra adik tingkatnya saat dia masih kuliah dulu mereka cukup dekat dan saat pernikahannya dia juga datang.
'Gak papa kangen aja, Kak aku mau ketemu nih boleh gak?'
"Boleh San, mau ketemu kapan?"
'Sekarang hehe mau ya Kak? Sebentar aja aku mau tunangan sebentar lagi dan aku mau undang Kakak secara langsung sekaligus ngobrol gitu'
"Wah selamat ya San aku ikut seneng, boleh deh cuman jam sebelas nanti aku mau jemput anak aku ke Tk"
'Iya Kak sebentar aja kok aku mau ngobrol nih udah lama banget'
"Yaudah Kakak siap-siap dulu mau ketemu dimana?"
'Cafe yang biasanya kita ke sana aja Kak'
"Oke setengah jam lagi ya San"
Setelah mematikan ponselnya Fahisa langsung pergi ke kamar untuk bersiap-siap, tapi beberapa saat kemudian dia lupa bahwa dia belum meminta izin. Sekarang dia sudah menjadi istri orang jadi mau tidak mau dia haru izin kepada suaminya untuk pergi keluar rumah.
Sebelum pergi mengganti pakaiannya Fahisa memandangi ponsel di genggamannya ragu, dia bingung harus menelfon atau tidak dia takut jika suaminya itu sedang sibuk.
"Hmm telpon gak ya? Coba sekali aja deh kalau gak di angkat aku chat aja." Kata Fahisa pada dirinya sendiri
Akhirnya Fahisa memutuskan untuk menelpon Daffa yang ternyata pria itu angkat dan dengan segera dia meminta izin untuk pergi keluar bersama temannya.
"Mas aku mau ketemu sama teman aku sebentar ya?"
'Cewek?'
"Iya cewek, gak papa kan? Cuman sebentar kok"
'Iya gak papa, hati-hati di jalan Hisa'
Fahisa hanya bergumam pelan lalu mematikan sambungan telfonnya dan mulai bersiap diri untuk menemui Sandra.
Sekitar dua puluh menit Fahisa sudah siap dan dengan di antar oleh Hadi supir keluarga ini mereka berangkat ke cafe yang sering Fahisa kunjungi waktu kuliah dulu. Saat sampai di sana ternyata Sandra sudah berada di tempat membuat Fahisa tersenyum senang dan segera menghampiri gadis yang sudah seperti adiknya itu.
"Sandra"
Menyadari kehadiran Fahisa dia langsung berdiri dan memeluk Sahara juga mencium kedua pipinya menyalurkan rindu karena sudah sangat jarang bertemu. Setelah melepaskan pelukannya Sandra langsung mempersilahkan Fahisa duduk dan keduanya mulai memesan sebelum melanjutkan perbincangan.
"Jadi kapan gadis cantik ini akan tunangan?" Tanya Fahisa membuka percakapan
Tersenyum malu Sandra menjawab pertanyaan itu dengan penuh kegembiraan terlihat dari matanya yang berbinar.
"Satu minggu lagi Kak nanti Kakak datang ya." Kata Sandra dengan penuh semangat
Fahisa tersenyum melihatnya.
"Tentu saja Kakak bakal dateng di acara tunangan adik Kakak yang cantik ini." Kata Fahisa membuat Sandra tersipu
Mereka berdua kemudian mulai berbincang tentang banyak hal mulai dari masa perkuliahan dulu, pekerjaan, dan yang terakhir masalah calon tunangan Sandra. Belum pernah sekalipun Fahisa bertemu dengan kekasih Sandra dia hanya beberapa kali melihatnya di status whats app milik Sandra dan dari yang terlihat keduanya memang seperti sedang di mabuk asmara. Kalau kata orang sih bucin.
Cukup lama mereka mengobrol sampai akhirnya pengingat yang Fahisa pasang di ponselnya berbunyi menandakan jika dia harus segera menjemput Sahara.
"San aku harus jemput anak aku nih kita sambung lain kali ya." Kata Fahisa sambil tersenyum
"Iya, Kakak pulang sama siapa?" Tanya Sandra
"Di jemput kok ini aku mau nelpon dulu." Kata Fahisa
Sandra mengangguk mengerti dia juga akan di jemput oleh kekasihnya karena tadi dia tidak membawa motor. Sekitar sepuluh menit akhirnya Pak Hadi datang dan mengambil tasnya Fahisa memeluk Sandra sekilas lalu berpamitan untuk pergi.
"San aku duluan ya, kamu masih lama gak kira-kira?" Tanya Fahisa
"Sebentar lagi kok Kak ini juga kayaknya dia udah sampai deh." Kata Sandra yang diangguki oleh Fahisa
Setelah itu Fahisa melangkahkan kakinya keluar cafe bersamaan dengan masuknya seorang pria yang merupakan kekasih Sandra. Sama sekali tidak menengok Fahisa tidak sadar jika pria itu menengok ke arahnya sebentar sebelum akhirnya melanjutkan langkahnya menghampiri Sandra.
"Maaf ya lama"
¤¤¤¤
Saat sampai di sekolah Fahisa langsung turun dari mobil dan memasuki area sekolah yang sekarang sudah ramai dengan anak-anak yang berlarian keluar sambil menggendong tas masing-masing. Di tempat bermain Sahara yang melihat kedatangan Fahisa langsung tersenyum lebar dan berlari menghampirinya lalu melompat ke dalam gendongan Fahisa.
Diciumnya pipi Fahisa berkali-kali membuatnya tertawa karena merasa geli, tapi saat menyadari sesuatu Sahara langsung berhenti dan menatap Fahisa dengan raut wajah sedih membuatnya jadi bingung sendiri.
"Ara kenapa?" Tanya Fahisa
"Daddy mana? Kenapa Daddy gak jemput Ara?" Tanya Sahara dengan bibir di tekuk
Fahisa lupa jika dia belum mengatakan kepada anak itu jika sekarang Daffa sedang sibuk di kantornya.
"Daddy tadi telfon sayang katanya Daddy lagi sibuk dan gak bisa ikut jemput." Kata Fahisa dengan lembut
Sahara hanya diam dengan wajah cemberutnya membuat Fahisa sekarang percaya dengan perkataan Daffa yang mengatakan jika Sahara akan ngambek seharian kalau dia gak ikut jemput.
"Anak Mommy jangan sedih dong, katanya mau jalan-jalan hmm?" Kata Fahisa membujuk supaya Sahara tidak merajuk lagi
"Jadi?" Tanya Sahara
"Tentu saja sayang, ayo kita jalan-jalan terus nanti kita foto dan pamerin sama Daddy biar Daddy kapok karena gak jemput Ara, gimana?" Bujuk Fahisa
Berhasil!
Senyum Sahara langsung melebar dan dengan penuh semangat dia mengajak Fahisa agar bergegas pergi.
"Ayoo Mommy kita jalan-jalan sekarang"
Anak itu benar-benar menggemaskan.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 77 Episodes
Comments
💕𝘛𝘢𝘯𝘵𝘪 𝘒𝘪𝘵𝘢𝘯𝘢💕
siapa ya tunangannya temennya fahisa kok saya jd curiga ya🤔🤔🤔🤔🤔🤔
2021-05-25
0
Ulil Zamhariroh
maaf Thor 🙏🙏🙏
aku udah baca lebih dulu cerita author yang
my possesiv twins
dan jika di tarik mundur ke belakang
harus nya cerita ini belum ada WhatsApp
sekali lagi maaf Thor 🙏🙏🙏
2021-01-31
0
Ivan Gustiyan
kok gue rada2 ga suka ya sama tunangan temennya fahisa
2020-05-04
0