Limabelas

Sejak lima menit Fahisa sudah selesai, tapi dia masih belum berani untuk keluar dari kamar mandi dan malah mondar-mandir di dalam sana sambil menggigit ibu jarinya. Jantungnya masih berdetak tidak karuan dia takut dan malu untuk keluar setelah apa yang tadi mereka lakukan di depan pintu kamar mandi.

Sial, mengingat itu membuat wajah Fahisa memanas.

Fahisa belum terbiasa dengan serangan tiba-tiba seperti itu apalagi dengan kondisi suaminya yang hanya mengenakan handuk. Apa pria itu tidak malu? Kenapa tidak berpakaian di dalam kamar mandi saja?

Sepertinya Daffa memang berniat menjahilinya suaminya itu sangat senang melihat wajahnya memerah karena malu. Tapi, dia tidak memikirkan Fahisa rasanya jantungnya akan copot tadi dia berdetak sangat cepat bahkan sampai sekarang.

"Fahisa? Terjadi sesuatu? Kenapa kamu lama sekali?"

Fahisa terlonjak saat mendengar ketukan pintu dan suara suaminya untung dia sudah mengunci pintu tadi, tapi tetap saja sekarang dia malah semakin tidak ingin keluar.

"Hmm gk kenapa-kenapa sebentar lagi aku keluar." Kata Fahisa dengan suara keras

Menatap pantulan dirinya di cermin Fahisa menghela nafasnya pelan untung saja wajahnya sudah kembali seperti semula tidak memerah lagi.

"Huftt tenang Fahisa gak papa jangan takut." Kata Fahisa kepada dirinya sendiri

Merapihkan rambutnya yang sudah cukup kering Fahisa mulai melangkahkan kakinya dan keluar dari kamar mandi. Beruntung sekali suaminya sedang duduk di tepi ranjang sambil memainkan ponselnya dengan ragu Fahisa mendekat.

Daffa mendongak saat ia dapat melihat sepasang kaki di dekatnya dan dia dapat melihat istrinya yang baru saja kembali dari kamar mandi itu tengah menatapnya sambil tersenyum. Dia sudah siap dengan dress warna pink selutut rambutnya Fahisa biarkan tergerai dan wajahnya yang hanya berlapis bedak bayi terlihat begitu cantik di mata Daffa apalagi pipinya yang berlubang membuat Fahisa terlihat semakin cantik.

"Maaf ya aku lama." Kata Fahisa

Tersenyum Daffa memasukkan ponselnya kedalam saku celana dan berdiri di samping Fahisa. Tangannya terulur mengusap rambut panjang yang terurai itu lalu mencium pipi berlubang Fahisa singkat.

"Cantik"

Pujian yang suaminya berikan itu membuat Fahisa tersenyum dengan pipi sedikit merona. Tanpa menunggu waktu lagi Daffa membawa tangan Fahisa kedalam genggamannya.

"Ayo kita akan melakukan banyak hal malam ini." Kata Daffa sambil tersenyum

Fahisa hanya menurut dan membiarkan Daffa akan membawanya entah kemana dia tidak tau Bali ini kali pertama Fahisa kesini, jadi biarkan saja suaminya yang akan menentukan kemana mereka akan pergi.

¤¤¤¤

Hal pertama yang mereka lakukan adalah makan malam Daffa membawa istrinya itu makan di salah satu restoran yang cukup terkenal dan pernah beberapa kali di kunjunginya. Tangannya tidak pernah lepas dari pinggang ramping Fahisa keadaan restoran cukup ramai membuat Fahisa jadi merasa sedikit gugup dan takut.

Ada beberapa wisatawan asing disana dan hal itu tidak lepas dari pandangan mata Fahisa. Hey, dia juga wanita dia penasaran dengan wajah bule yang biasanya hanya ia lihat di televisi.

"Jangan melihat pria lain!" Kata Daffa sambil mencubit pipi Fahisa

Fahisa mengerucutkan bibirnya kesal, "Aku kan cuman penasaran"

"Bibirnya minta aku cium ya?" Kata Daffa saat melihat bibir istrinya yang mengerucut

Fahisa langsung merapatkan bibirnya dan menatap Daffa dengan kesal, mesum sekali dikit-dikit cium suka sekali sih mencium bibirnya.

"Nyebelin"

Sampai di salah satu meja Daffa langsung memesan makanan yang sama sekali tidak Fahisa mengerti makanan macam apa itu. Selama ini dia hanya makan makanan yang sangat umum bukan makanan yang namanya saja begitu sulit untuk disebutkan.

Sambil menunggu pesanan mata Fahisa menjelajahi sekitarnya memperhatikan restoran besar yang memiliki suasana menenangkan ini, dia baru sadar sekarang jika rata-rata orang yang datang kesini berpasang-pasangan. Memperhatikan beberapa wanita yang juga sedang makan disana membuat Fahisa sedikit merasa minder, mereka memiliki style yang sangat keren dan pakaian mereka juga terlihat mahal-mahal apalagi dandanan yang terpoles membuat mereka terlihat cantik.

Berbeda sekali dengan dia ya? Saat pergi Fahisa bahkan hanya memakai bedak bayi atau terkadang ditambah dengan lipstik juga. Masalah pakaian semua pakaiannya tidak jelek-jelek amat, tapi kalau di bandingkan dengan mereka dia pasti kalah.

Merasa fikirannya mulai melantur Fahisa kembali mengalihkan pandangannya menatap ke arah suaminya yang juga sedang menatap ke arahnya. Senyum Fahisa mengembang dia tidak pernah berubah menjadi orang lain, Fahisa hanya akan menjadi Fahisa.

Si pemalu yang hampir tidak pernah memoleskan make up di wajahnya.

"Mas Daffa"

Fahisa tidak tau, tapi mendadak rasa penasarannya memuncak dan dia tidak bisa menahan diri untuk tidak bertanya.

"Iya? Kamu butuh sesuatu?" Tanya Daffa yang langsung di jawab dengan gelengan kepala oleh istrinya

"Bukan, aku mau nanya sesuatu boleh?" Kata Fahisa

Daffa mengangkat sebelah alisnya, tumben sekali fikirnya.

"Hmm tanya aja." Kata Daffa dia penasaran apa yang akan ditanyakan oleh istrinya

"Kenapa kamu milih aku untuk jadi istri kamu? Maksud aku masih banyak wanita yang lebih sempurna di banding aku." Kata Fahisa membuat Daffa terdiam dan menatapnya

Tadinya Fahisa sedikit merasa takut karena suaminya yang hanya diam dan menatapnya, tapi saat melihat pria itu tersenyum dia sedikit merasa tenang.

Apalagi ketika mendengar kata-kata manis yang di ucapknya Daffa.

"Aku bukan cari yang sempurna Fahisa, tapi aku cari wanita yang bisa buat aku nyaman dan bisa menerima semua kekurangan juga masa lalu aku,"

Ya, hanya itu yang Daffa cari dari seorang wanita dan dia menemukannya di diri Fahisa.

"Gak peduli ada berapa banyak wanita yang sempurna di luar sana kalau hati aku milih kamu, gimana?"

¤¤¤¤

Mereka berdua menghabiskan waktu hingga malam cukup larut dan baru kembali ke hotel setelah Fahisa merengek kepada suaminya karena dia lelah. Saat sampai di hotel Fahisa langsung mengganti pakaiannya dan mencuci muka lalu langsung menghempaskan dirinya di ranjang.

Sedangkan Daffa dia sudah lebih dulu berbaring di tempat tidur dan melihat istrinya yang sudah bergabung Daffa langsung mendekatkan diri. Di peluknya tubuh Fahisa dan dia langsung menenggelamkan wajahnya di ceruk leher Fahisa kali ini dia tidak melakukan apapun, hanya memeluk.

"Kita akan kemana besok?" Tanya Fahisa yang sekarang mendadak kehilangan rasa kantuknya

"Pantai lalu aku akan ajak kamu ke suatu tempat." Kata Daffa

Fahisa hanya bergumam pelan lalu mulai memejamkan matanya, tapi baru beberapa menit dia kembali membuka matanya karena perbuatan suaminya. Sebelumnya Daffa yang hanya diam memeluknya kini mulai menciumi lehernya bahkan kali ini bukan ciuman biasa, suaminya itu berniat meninggalkan sebuah tanda disana.

Menahan nafasnya Fahisa mendorong dada bidang Daffa dengan kedua tangannya, tapi pria itu malah semakin mengeratkan pelukannya dan terus memberikan ciuman di leher jenjangnya. Fahisa menggigit bibir bawahnya cukup kuat menahan suara aneh yang ingin ia keluarkan setiap kali suaminya itu mencium dan meninggalkan bekas merah di lehernya.

Cukup puas dengan tanda merah yang dibuatnya Daffa menjauhkan wajahnya dan menatap wajah Fahisa yang memerah juga nafasnya yang terengah. Di dekatkan bibirnya ke telinga Fahisa dan dia membisikkan sesuatu yang membuat Fahisa semakin menunduk malu, dia salah tingkah.

"Ayo kita main sedikit"

Setelah perkataan itu selesai diucapkan Daffa langsung meraih tengkuk Fahisa dan menciumnya dengan lembut. Mendapat perlakuan begitu secara tiba-tiba membuat Fahisa kehilangan akalnya dia hanya diam berusaha memahami situasi yang sedang terjadi.

Sampai akhirnya Daffa menggigit bibir bawah Fahisa membuat wanita itu mau tidak mau membuka mulutnya dan saat suaminya itu semakin memperdalam ciuman mereka Fahisa mulai membalasnya.

Ternyata Daffa tidak menurut kepada perkataan Sahara, dia nakal dengan Fahisa.

Terpopuler

Comments

💕𝘛𝘢𝘯𝘵𝘪 𝘒𝘪𝘵𝘢𝘯𝘢💕

💕𝘛𝘢𝘯𝘵𝘪 𝘒𝘪𝘵𝘢𝘯𝘢💕

jiwa duda Daffa meronta ronta😅😅😅😅😅

2021-05-25

0

Winar hasan

Winar hasan

nakal yg bkin ketagihan ara

2021-02-25

0

Dwi Lina Ningsih

Dwi Lina Ningsih

Malam pertamanya kapan?

2020-07-14

0

lihat semua
Episodes
1 Satu
2 Dua
3 Tiga
4 Empat
5 Lima
6 Enam
7 Tujuh
8 Delapan
9 Sembilan
10 Sepuluh
11 Sebelas
12 Duabelas
13 Tigabelas
14 Empatbelas
15 Limabelas
16 Enambelas
17 Tujuhbelas
18 Delapanbelas
19 Sembilanbelas
20 Duapuluh
21 Duapuluh satu
22 Duapuluh dua
23 Duapuluh tiga
24 Duapuluh empat
25 Duapuluh lima
26 Duapuluh enam
27 Duapuluh tujuh
28 Duapuluh delapan
29 Duapuluh sembilan
30 Tigapuluh
31 Tigapuluh satu
32 Tigapuluh dua
33 Tigapuluh tiga
34 Tigapuluh empat
35 Tigapuluh lima
36 Tigapuluh enam
37 Tigapuluh tujuh
38 Tigapuluh delapan
39 Tigapuluh sembilan
40 Empatpuluh
41 Empatpuluh satu
42 Empatpuluh dua
43 Empatpuluh tiga
44 Empatpuluh empat
45 Empatpuluh lima
46 Empatpuluh enam
47 Empatpuluh tujuh
48 Empatpuluh delapan
49 Empatpuluh sembilan
50 Limapuluh
51 Limapuluh satu
52 Limapuluh dua
53 Limapuluh tiga
54 Limapuluh empat
55 Limapuluh lima
56 Limapuluh enam
57 Limapuluh tujuh
58 Limapuluh delapan
59 Limapuluh sembilan
60 Enampuluh
61 Enampuluh satu
62 Enampuluh dua
63 Enampuluh tiga
64 Enampuluh empat
65 Enampuluh lima
66 Enampuluh enam
67 Enampuluh tujuh
68 Enampuluh delapan
69 Enampuluh sembilan
70 Tujuhpuluh
71 Tujuhpuluh satu
72 Extra part (1)
73 Extra part (2)
74 Side Story
75 SEQUEL
76 SECOND SEQUEL
77 OBSESSION
Episodes

Updated 77 Episodes

1
Satu
2
Dua
3
Tiga
4
Empat
5
Lima
6
Enam
7
Tujuh
8
Delapan
9
Sembilan
10
Sepuluh
11
Sebelas
12
Duabelas
13
Tigabelas
14
Empatbelas
15
Limabelas
16
Enambelas
17
Tujuhbelas
18
Delapanbelas
19
Sembilanbelas
20
Duapuluh
21
Duapuluh satu
22
Duapuluh dua
23
Duapuluh tiga
24
Duapuluh empat
25
Duapuluh lima
26
Duapuluh enam
27
Duapuluh tujuh
28
Duapuluh delapan
29
Duapuluh sembilan
30
Tigapuluh
31
Tigapuluh satu
32
Tigapuluh dua
33
Tigapuluh tiga
34
Tigapuluh empat
35
Tigapuluh lima
36
Tigapuluh enam
37
Tigapuluh tujuh
38
Tigapuluh delapan
39
Tigapuluh sembilan
40
Empatpuluh
41
Empatpuluh satu
42
Empatpuluh dua
43
Empatpuluh tiga
44
Empatpuluh empat
45
Empatpuluh lima
46
Empatpuluh enam
47
Empatpuluh tujuh
48
Empatpuluh delapan
49
Empatpuluh sembilan
50
Limapuluh
51
Limapuluh satu
52
Limapuluh dua
53
Limapuluh tiga
54
Limapuluh empat
55
Limapuluh lima
56
Limapuluh enam
57
Limapuluh tujuh
58
Limapuluh delapan
59
Limapuluh sembilan
60
Enampuluh
61
Enampuluh satu
62
Enampuluh dua
63
Enampuluh tiga
64
Enampuluh empat
65
Enampuluh lima
66
Enampuluh enam
67
Enampuluh tujuh
68
Enampuluh delapan
69
Enampuluh sembilan
70
Tujuhpuluh
71
Tujuhpuluh satu
72
Extra part (1)
73
Extra part (2)
74
Side Story
75
SEQUEL
76
SECOND SEQUEL
77
OBSESSION

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!