Daddy, I Love You!

Daddy, I Love You!

Satu

Pernikahan mewah seorang Daffa Berlian Wijaya pemimpin salah satu perusahaan ternama digelar disalah satu hotel bintang lima dengan dekorasi yang sangat mewah dan elegant. Para tamu yang berdatangan menatap kagum dekorasi dan juga pengantin yang nampak serasi di kursi pelaminan, mereka yang hadir pun rata-rata berasal dari kalangan para pekerja kantoran juga rekan kerja Daffa lalu di tambah beberapa teman dekat sang wanita semasa kuliah.

Umur Daffa dan Fahisa memiliki perbedaan usia yang terpaut hingga 9 tahun lamanya, tapi mereka berdua tampak begitu serasi ketika duduk berdampingan. Banyak para tamu yang memuji paras kedua mempelai yang begitu mempesona dapat di pastikan jika kelak mereka diberikan anak pastilah akan sangat menggemaskan.

Fahisa memiliki badan yang mungil tingginya hanya sekitar 160 cm sedangkan sang suami Daffa memiliki tinggi 175 cm sehingga melihat keduanya berdiri bersebelahan sangat terlihat menggemaskan. Mengenakan gaun putih mewah dan elegant Fahisa semakin terlihat cantik dengan senyum manis dan lesung pipit di pipi kanannya wajahnya sangat polos dan lugu, benar-benar membuat para tamu berdecak kagum apalagi wanita itu masih terlihat cantik meskipun wajahnya hanya di poles oleh make up tipis sesuai permintaannya.

"Apa kamu lelah?" Tanya Daffa ketika mereka akhirnya kembali duduk setelah menyalami tamu yang tiada hentinya berdatangan

Fahisa tersenyum lalu menggelengkan kepalanya pelan, "Hanya sedikit pegal, tapi tidak masalah"

Sedikit tersentak Fahisa menatap Daffa dengan mata melebar ketika pria itu menggenggam tangannya dan mengelus tangan kiri Fahisa dengan ibu jarinya.

"Setelah ini kamu bisa beristirahat aku janji tidak akan mengganggu." Kata Daffa dengan senyuman manisnya

"Aku baik-baik saja hanya perlu duduk sebentar dan pegalnya pasti akan hilang." Kata Fahisa lembut

Daffa tidak tau apa alasannya, tapi setiap kali mendengar suara lembut Fahisa hatinya menghangat dan setiap kali memandang wajah gadis itu Daffa selalu tenang.

"Kamu bahagia Fahisa?" Tanya Daffa masih sambil menggenggam tangan istrinya

Daffa tidak perduli dan dia juga tidak sadar jika beberapa tamu sedang menatapnya dengan penuh kekaguman. Wajah tampan Daffa yang menatap Fahisa dengan lembut membuat para tamu terpana apalagi teman-teman Fahisa yang memang masih sangat muda.

Tidak ada suara yang keluar, tapi Fahisa hanya menganggukkan kepalanya dan tersenyum, benar-benar cantik.

"Dimana Sahara?" Tanya Fahisa menanyakan keberadaan putri cantik Daffa

"Dia sedang berkeliling mencicipi makanan di setiap sudut." Canda Daffa membuat Fahisa tertawa kecil

Lagi, Daffa tidak mengerti kenapa dia selalu terpana ketika melihat Fahisa yang sedang tertawa?

Melepas genggaman tangannya mereka segera berdiri ketika dua orang yang seumuran dengan Daffa menaiki panggung dan berseru heboh membuat sang pengantin pria mendengus kesal. Mereka menyalami Daffa dan memeluk singkat pria itu lalu sedikit mengobrol dengan kedua mempelai.

"Akhirnya temen gue gak jadi duda lagi." Ledek pria yang Fahisa ketahui bernama Wira, mereka pernah bertemu di kantor Daffa

"Wihh langgeng ya mas bro itu istrinya jangan di sia-siaiin cantik gitu banyak yang mau." Kata Fahendra membuat Daffa menatapnya dengan malas

"Fahisa kan? Selamat ya kalau Daffa macam-macam lo tinggalin aja dia biar ngeduda lagi." Kata Fahendra membuat Fahisa tertawa kecil dan Daffa mendengus kesal

Jika ini bukan pesta pernikahannya sudah dapat di pastikan jika Fahendra akan berakhir dengan jatuh dari atas panggung ini.

"Iya, terima kasih nasihatnya." Kata Fahisa sambil tersenyum geli

"Gila Daf lo bisaan dapet cewek cantik masih muda kayak gini, gue juga mau." Decak Wira kagum

"Gak usah macem-macem Wira!" Tegas Daffa sambil menatap tajam sahabat baiknya itu

Wira terkekeh pelan, "Becanda elah Daf, udah lah Ndra kita turun aja"

Daffa mendengus melihat tingkah keduanya, tapi Fahendra justru tersenyum penuh arti tanpa mengalihkan pandangannya dari Fahisa.

"Kita turun deh Wir gak baik untuk gue berdiri deket bidadari gini." Celetuk Fahendra membuat Daffa semakin menajamkan tatapannya dan Fahisa yang hanya tersenyum canggung

"Balik dah balik ngeri mau ngamuk dia bentar lagi." Kata Fahendra

Dia dan Wira menyalami Daffa dengan cepat dan beralih kepada Fahisa yang masih tersenyum manis.

Kedua sahabat baiknya bersalaman dengan Fahisa, tapi hanya salaman singkat karena Daffa dengan segera memisahkan tangan keduanya dari tangan istri cantiknya. Sebelum turun keduanya berbisik pelan, tapi masih bisa didengar oleh Fahisa dan Daffa.

"Posesif cihh"

¤¤¤¤

Pesta berlangsung hanya sampai sore hari dan sekarang Fahisa juga Daffa sudah berada di rumah keluarga Wijaya, rumah milik orang tua Daffa. Saat ini suaminya sedang mandi, sedangkan Fahisa sedang menghapus make up yang di kenakannya rasanya ia masih tidak menyangka jika di usianya yang masih muda ini ia sudah menikah.

"Mommyyy"

Fahisa menoleh ketika seorang anak berusia lima tahun membuka pintu dan berlari ke arahnya, dia Sahara anak perempuan Daffa. Pertemuannya dengan Sahara yang membuat Fahisa berakhir seperti sekarang.

Sebelumnya Fahisa hanya guru di Taman Kanak-Kanak tempat Sahara sekolah dan dia sering kali menunggu Sahara sampai jemputannya datang terkadang mereka bermain atau mengobrol tentang banyak hal. Mereka sangat dekat bahkan Sahara memanggilnya mommy awalnya dia menolak, tapi melihat mata penuh permintaan itu dia jadi tidak tega.

Ya, terlalu banyak untuk di ceritakan intinya karena Sahara dia bisa menjadi istri seorang Daffa.

"Kenapa belum tidur hmm? Memang Ara tidak lelah?" Tanya Fahisa sambil membawa Sahara ke pangkuannya

Sahara menggeleng dengan cepat, "Ara belum ngantuk dan Ara maunya tidur sama mommy"

"Ara kamu sama siapa kesini?" Tanya Daffa yang baru saja keluar dari kamar mandi

Fahisa menoleh dan dia hampir berteriak ketika melihat suaminya itu keluar hanya dengan handuk, tapi untung dia bisa menahannya dengan mengalihkan pandangan kepada Sahara di pangkuannya.

"Sendirian kan Ara sama Oma terus kamar Oma ada di samping sini." Jelas Sahara dengan senyuman manisnya

"Ara tidurnya sama Oma aja ya? Mommy harus istirahat." Kata Daffa membuat putrinya itu memberengut sebal

"Mau sama mommy!" Rengeknya sambil memeluk Fahisa erat

Daffa berjalan mendekat dan hal itu sukses membuat Fahisa menahan nafasnya ketika Daffa yang hanya mengenakan handuk menampilkan perut kotak-kotaknya berjalan ke arahnya. Saat jarak keduanya sudah sangat dekat Fahisa dapat mencium wangi sabun dan sebisa mungkin gadis itu mengalihkan pandangannya dia menunduk sambil mengusap rambut Sahara lembut.

"Besok Ara boleh tidur sama mommy, tapi hari ini tidur sama Oma dulu ya?" Kata Daffa

Ketika akan mengambil Sahara tanpa sengaja tangan Daffa yang masih sedikit menyenggol tangannya membuat Fahisa tersentak dan langsung melepaskan pelukannya.

"Mau sama mommy!" Rengeknya lagi

Sahara berusaha turun dari gendongan Daffa, tapi pria itu menahannya dia tahu istrinya itu sangat lelah sekarang dan dia juga tahu jika Fahisa tidak akan menolak permintaan Sahara meskipun dia sangat lelah sekarang.

"Ara sayang mommy gak?" Tanya Daffa yang di jawab dengan anggukan oleh putrinya

"Kalau Ara sayang sama mommy malam ini Ara harus tidur sama Oma, coba lihat sekarang aja mommy belum mandi,"

Sahara menoleh dan baru menyadari jika Fahisa masih sibuk menghapus riasannya dan masih mengenakan gaun yang sejak tadi digunakannya.

"Mommy harus istirahat sayang, Ara mau kan tidur sama Oma? Besok Ara bisa tidur sama mommy." Kata Daffa yang langsung di angguki oleh Sahara

Bersamaan dengan itu suara ketukan di pintu terdengar dan tak lama seorang wanita paruh baya masuk, dia Tania ibu dari Daffa nampak sekali jika wanita itu mencari Sahara karena ketika melihat gadis kecil itu di gendongan Daffa dia menghela nafasnya lega.

"Ara ayo udah malam tidur sama Oma." Kata Tania

Daffa menurunkan Sahara dari gendongannya lalu dia memeluk Fahisa dan mencium pipinya.

"Selamat malam mommy." Kata Sahara

"Selamat malam juga Ara kesayangannya mommy." Kata Fahisa sambil menicum pipi gembul Sahara

Sahara segera berlari ka arah Tania dan wanita paruh baya itu langsung membawa Sahara kembali ke kamarnya. Sebelum menutup pintu Tania mengatakan hal yang membuat pipi Fahisa merona dan Daffa salah tingkah.

"Istirahat saja untuk malam ini kalian bisa melakukan itu nanti ketika bulan madu"

Dan Daffa baru ingat jika dia hanya menggunakan handuk ketika Maminya memasuki kamar. Sial malu sekali!

Bersamaan dengan tertutupnya pintu itu Daffa mencari baju yang akan di kenakannya sedangkan Fahisa ia beranjak dari tempat duduknya menuju kamar mandi, tapi dia baru ingat jika gaunnya sulit untuk di lepaskan.

"Bisa bantu aku melepaskan kancing dan resleting gaun ini?" Tanya Fahisa ragu dia bahkan tidak berani menoleh karena tau jika Daffa sedang mengganti pakaiannya

"Tentu"

Fahisa benar-benar menahan nafasnya ketika Daffa berjalan mendekat lalu membuka satu persatu kancing di gaunnya juga menurunkan resleting yang membuat punggung mulusnya terlihat.

"Terima kasih." Kata Fahisa gugup

Dengan segera Fahisa ingin pergi ke kamar mandi, tapi jantungnya seakan mau copot ketika Daffa memeluknya dari belakang dan menyembunyikan wajahnya di ceruk leher Fahisa.

Sumpah rasanya Fahisa ingin mati dia kesulitan bernafas apalagi ketika Daffa berbisik pelan di telinganya lalu mengecup singkat leher jenjangnya.

"Mandi dan istirahatlah kamu pasti lelah"

Terpopuler

Comments

Liannawaty suparman

Liannawaty suparman

aq salah baca thor he he he...hrsnya baca yg ini dlu trs baca kisah sahara ma arjuna trs baca devano ma devina baru dah baca istri manja Zico wkwkkwkwk...aq ulang dah nanti baca lagi kisah Zico ma devina...lucu soalnya..semangat thor 😋😉

2022-07-10

2

naviah

naviah

mampir thor

2022-04-13

1

💕𝘛𝘢𝘯𝘵𝘪 𝘒𝘪𝘵𝘢𝘯𝘢💕

💕𝘛𝘢𝘯𝘵𝘪 𝘒𝘪𝘵𝘢𝘯𝘢💕

awal yg menarik

2021-09-30

2

lihat semua
Episodes
1 Satu
2 Dua
3 Tiga
4 Empat
5 Lima
6 Enam
7 Tujuh
8 Delapan
9 Sembilan
10 Sepuluh
11 Sebelas
12 Duabelas
13 Tigabelas
14 Empatbelas
15 Limabelas
16 Enambelas
17 Tujuhbelas
18 Delapanbelas
19 Sembilanbelas
20 Duapuluh
21 Duapuluh satu
22 Duapuluh dua
23 Duapuluh tiga
24 Duapuluh empat
25 Duapuluh lima
26 Duapuluh enam
27 Duapuluh tujuh
28 Duapuluh delapan
29 Duapuluh sembilan
30 Tigapuluh
31 Tigapuluh satu
32 Tigapuluh dua
33 Tigapuluh tiga
34 Tigapuluh empat
35 Tigapuluh lima
36 Tigapuluh enam
37 Tigapuluh tujuh
38 Tigapuluh delapan
39 Tigapuluh sembilan
40 Empatpuluh
41 Empatpuluh satu
42 Empatpuluh dua
43 Empatpuluh tiga
44 Empatpuluh empat
45 Empatpuluh lima
46 Empatpuluh enam
47 Empatpuluh tujuh
48 Empatpuluh delapan
49 Empatpuluh sembilan
50 Limapuluh
51 Limapuluh satu
52 Limapuluh dua
53 Limapuluh tiga
54 Limapuluh empat
55 Limapuluh lima
56 Limapuluh enam
57 Limapuluh tujuh
58 Limapuluh delapan
59 Limapuluh sembilan
60 Enampuluh
61 Enampuluh satu
62 Enampuluh dua
63 Enampuluh tiga
64 Enampuluh empat
65 Enampuluh lima
66 Enampuluh enam
67 Enampuluh tujuh
68 Enampuluh delapan
69 Enampuluh sembilan
70 Tujuhpuluh
71 Tujuhpuluh satu
72 Extra part (1)
73 Extra part (2)
74 Side Story
75 SEQUEL
76 SECOND SEQUEL
77 OBSESSION
Episodes

Updated 77 Episodes

1
Satu
2
Dua
3
Tiga
4
Empat
5
Lima
6
Enam
7
Tujuh
8
Delapan
9
Sembilan
10
Sepuluh
11
Sebelas
12
Duabelas
13
Tigabelas
14
Empatbelas
15
Limabelas
16
Enambelas
17
Tujuhbelas
18
Delapanbelas
19
Sembilanbelas
20
Duapuluh
21
Duapuluh satu
22
Duapuluh dua
23
Duapuluh tiga
24
Duapuluh empat
25
Duapuluh lima
26
Duapuluh enam
27
Duapuluh tujuh
28
Duapuluh delapan
29
Duapuluh sembilan
30
Tigapuluh
31
Tigapuluh satu
32
Tigapuluh dua
33
Tigapuluh tiga
34
Tigapuluh empat
35
Tigapuluh lima
36
Tigapuluh enam
37
Tigapuluh tujuh
38
Tigapuluh delapan
39
Tigapuluh sembilan
40
Empatpuluh
41
Empatpuluh satu
42
Empatpuluh dua
43
Empatpuluh tiga
44
Empatpuluh empat
45
Empatpuluh lima
46
Empatpuluh enam
47
Empatpuluh tujuh
48
Empatpuluh delapan
49
Empatpuluh sembilan
50
Limapuluh
51
Limapuluh satu
52
Limapuluh dua
53
Limapuluh tiga
54
Limapuluh empat
55
Limapuluh lima
56
Limapuluh enam
57
Limapuluh tujuh
58
Limapuluh delapan
59
Limapuluh sembilan
60
Enampuluh
61
Enampuluh satu
62
Enampuluh dua
63
Enampuluh tiga
64
Enampuluh empat
65
Enampuluh lima
66
Enampuluh enam
67
Enampuluh tujuh
68
Enampuluh delapan
69
Enampuluh sembilan
70
Tujuhpuluh
71
Tujuhpuluh satu
72
Extra part (1)
73
Extra part (2)
74
Side Story
75
SEQUEL
76
SECOND SEQUEL
77
OBSESSION

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!