"Afifa permisi dulu Abi, mau mandi". hanya itu yang d ucapkan Afifa, sambil melaju dari hadapan abinya tanpa menoleh kepada abinya yang sebenarnya menunggu reaksi nya.
Afifa membersihkan dirinya di kamar mandi dengan fikiran yang tetap menerawang, lalu berwudhu dan masuk kamarnya untuk menunaikan sholat isya. Selesai sholat dia terbaring di ranjangnya, pikirannya melayang ke masa SMP nya.
*****
Masa SMP...
"grung...grung...grung..." suara mesin mobil seperti sengaja di hidupkan untuk membuat kebisingan, seolah olah ingin meluapkan kekesalan. sontak semua orang menoleh ke sumber suara. Afifa sedang mengerjakan tugas di perpustakaan pesantren tak luput dari penasaran, dia pun berdiri dan mengikuti teman-temannya yang berjubel di jendela berdaun pintu 2 perpustakaan yang berada di lantai 2.
"siapa sih, berisik banget" suara teman-teman Afifa saling bertanya mengutuk pelaku kebisingan.
Afifa pun penasaran, ia dongakan kepalanya melihat ke bawah. Suara bising itu berhenti lalu keluar seorang pria paruh baya dari pintu belakang mobil bersama istrinya, ia mengetuk pintu depan memberi isyarat supaya orang yang berada di depan setir ikut turun.
cukup lama ia membujuk, akhirnya keluarlah seorang pemuda tampan bertubuh tinggi dari pintu depan, dengan raut muka kesal seperti ingin marah namun tidak bisa dia lampiaskan, yang ternyata putranya.
pria paruh baya itu setengah menyeret putranya masuk ke kantor utama pesantren. pa kiayi sudah menyambutnya di depan pintu kantor dengan senyumnya yang berwibawa. merekapun masuk dan entah apa yang dibicarakan.
Afifa dan teman-temannya kembali ke aktifitas semula, Namun ada beberapa kakak kelasnya berbisik-bisik sambil cekikikan, sayup-sayup terdengar.
" Eh itu cowok ganteng banget. mau mondok di sini kali ya".
"iya... lumayan nih bisa cuci mata haha...."
"Husssss.... " bentak temannya yang lain.
"kalian nih bicara apa? dosa tau" sambil mendaratkan telunjuknya di kening temannya.
mereka menutup mulut masing-masing dengan kedua tangannya.
"sorry keceplosan hehe... " setengah berbisik. merekapun tertawa bersama.
Waktu itu mungkin Afifa belum mengerti maksud dari apa yang kakak kelasnya bicarakan. Namun sejak itu seasrama putri heboh membicarakan pria yang baru masuk pesantren itu.
****
Seiring berjalannya waktu Afifa baru tau kalau nama pria itu adalah Fauzi Rahman Ramadhan.
Seorang putra bungsu dari pak haji Ramadhan yang di kenal baik oleh semua orang karena kedermawanannya, beliau mungkin tidak sekaya presdir atau CEO 😀.
tapi dengan memiliki 5 toko mebel di berbagai kota sudah cukup untuk di bilang kaya pada saat itu. dan keistiqomahannya dalam menunaikan zakat penghasilan dan menyalurkannya ke orang yang tepat itulah yng membuatnya di kenal semua orang.
beliau mempunyai 3 orang anak. kedua anak nya yang perempuan sudah menikah dan masing-masing sudah memegang satu toko mebel warisan ayahnya di suatu kota.
Namun sayang putra bungsunya ini jauh dari apa yang di harapkan beliau. mungkin karena putra bungsu dan satu satunya anak laki laki membuatnya selalu membantah orang tuanya, mulai dari sekolahnya yang selalu banyak masalah, geng-gengan sampai obat terlarangpun pernah di alaminya.
sampai puncak nya ia memacari anak orang dengan kelewat batas.
dengan susah payah membujuk dan di bawah ancaman kesehatan ibunya yang memang sering sakit diapun mau di masukan ke pesantren.
dua bulan berlalu di pesantren Fauzi pun mulai terbiasa dengan keadaan pesantren namun sikapnya yang jahil dan selengean membuat dia cepat berbaur dengan yang lain. bahkan sering menggoda santriwati yang kebetulan lewat kalau mau berangkat sekolah. sehingga banyak kakak kelasnya yang beradu mulut hanya karna kegeeran sama-sama pernah di godanya...
# haha...baperan kali ya... #
Afifa yang masih polos sering keluar masuk kantor utama pesantren untuk menjalankan jadwal tugasnya membersihkan ruangan, sering juga berpapasan dengan santriwan yang juga memiliki tugas yang sama namun di ruangan yang berbeda, begitu juga dengan fauzi.
ketika Afifa kesulitan membetulkan lap pel yang copot di depan ruang kantor tiba tiba ada yang menawarkan bantuan
"kenapa?" tanya nya
Afifa mendongak, dia melihat sosok santri baru yang bikin heboh asrama putri dihadapannya." ini kak susah banget betulinnya", Afifa mendengus kesal.
"Sini kakak bantu" sambil mengambil lap pel di tangan Afifa. dengan cepat Fauzi membetulkan posisi lap pel sampai bisa d gunakan kembali.
"wah... terimakasih kak" Afifa kegirangan. "kak Fauzi ya?" Afifa tersenyum dengan memperlihatkan lesung pipitnya.
"panggil kak Aji aja, biar akrab" pintanya sambil tersenyum.
"oke kak Aji. sekali lagi makasih ya". Afifa pun ngacir menyelesaikan tugasnya.
*****
semenjak kejadian itu Aji sering memberinya hadiah yang ia titipkan lewat temannya, ada makanan, gantungan kunci sampai boneka, mereka seperti adik kakak ketemu gede haha... Afifa pun selalu menerima dengan senang hati, dia seperti punya kakak beneran ketika jauh dari keluarganya.
Setelah lulus dari SMP Afifa melanjutkan ke SMA Negri, dengan Otaknya yang cerdas selalu juara 1 di kelasnya, orang tuanya berfikir Afifa harus sekolah di Negri, Afifa pun pindah ke pesantren lain yang dekat dengan sekolah negri.
setelah pindah Afifa tidak pernah lagi mendengar berita kak Aji.
******
Afifa keluar dari lamunannya, saat pintu kamar di ketuk
"Afifa... " panggil Umi.
"iya umi" Afifa terperanjat membuka pintu.
"Lampu kamar mu masih menyala. belum tidur? sudah malam lho, Ayo tidur, besok kan kamu ada jadwal kuliah".
"iya umi. ini Fifa baru mau tidur hehe... " Tersenyum malu. Afifa menutup pintu kamar dan mematikan lampunya. berusaha memejamkan mata namun entah jam berapa dia mulai terlelap.
*****
\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 77 Episodes
Comments
☠🦃⃝⃡ℱTyaSetya✏️𝕵𝖕𝖌🌈༂နզ
penasaran 🤔🤔🤔
lanjut lagi aahhhh 🤗🤗
2021-06-18
2
⍣⃝𝑴𝒊𝒔𝒔 𝑵𝒂𝒚𝒍𝒂 𝑨𝒊𝒔
syuka bunda
2021-01-18
1
Mulyati Yati
Keren 👍
2020-12-20
2