Menangis Semalam

Afifa terisak, hatinya begitu sakit. perasaan terhina dan merasa tidak dicintai terus berkecamuk dalam hatinya. Aku tidak boleh diam saja. Aku harus bicara. Fikirnya.

"Apa kak Aji tidak mencintai Afifa?" Pertanyaan yang cukup membuat Fauzi kaget. Tapi tidak ada jawaban sedikitpun terucap dari bibirnya.

"Lalu kenapa kak Aji menikahiku?

Atau mungkin ada orang lain yang kakak cintai, sehingga aku hanya jadi penghalang bagimu?" Airmatanya keluar semakin deras mengiringi kata-kata yang di ucapkannya.

Fauzi merasa bersalah melihat kondisi istrinya. "Tidak begitu dek..."

Tangisan Afifa terhenti. Dia berdiri mendekati suaminya. tatapannya tajam memandang lurus pada bola mata suaminya yang terlihat sayu. "Dek...? panggilan itu... oh... Jangan-jangan selama ini kak Aji hanya menganggapku sebagai adik?"

"Tidak... dek... bukan begitu..." Fauzi mengangkat kedua tangannya, berharap bisa menenangkan emosi istrinya.

"Atau mungkin kak Aji hanya kasihan padaku karna aku anak orang miskin? Benarkan...?" Mata Afifa yang berderai airmata terus menatap suaminya seolah menyelidik menunggu jawaban dari orang dihadapannya.

"Cukup... !semua tidak seperti yang kau fikirkan." Suara Fauzi meninggi.

Afifa terdiam, hatinya sakit, matanya mendelik, tak menyangka suaminya berani membentaknya. Tak tahan lagi dia menahan tangisnya. Afifa membalikan badan, dia tersungkur di atas tempat tidur, dengan posisi tengkurap tangisnya pecah.

Fauzi hanya memperhatikan tubuh istrinya yang terguncang karna menangis. ia tak kuasa mendekat.

"Suatu saat aku akan bicara..." ucapnya pelan. lalu pergi meninggalkan Afifa yang tenggelam dalam tangisnya.

*****

Afifa terbangun saat adzan subuh berkumandang. "Astaghfirulloh..." Dia terperanjat dan langsung terduduk di atas tempat tidur. Hari ini Afifa kesiangan, entah pukul berapa dia baru terlelap, dia menangis semalaman.

Pandangannya berkeliling mencari sosok suaminya.

bagaimana dia bisa berada di kamar ini setelah kejadian semalam? fikirnya.

Tapi kemana dia? Entahlah...

Afifa tidak mau larut dalam fikirannya, dia segera bangkit, bergegas pergi ke kamar mandi untuk membersihkan dirinya, dilihatnya wajahnya di cermin, matanya tampak sembab akibat menangis semalam, beberapa kali dia mengucek matanya.

"Haaaahhhh... Apa hari ini aku bisa pergi kuliah dengan wajah seperti ini...." Afifa tertegun memikirkan apa yang akan dikatakan orang-orang saat melihat kondisinya.

Afifa berwudzu, memakai pakaiannya lalu masuk ke mushola untuk sholat subuh.

Selesai sholat Afifa berdo'a pada sang maha pencipta.

"Yaa Alloh... Engkau adalah pemilik Seluruh alam, pemilik raga dan jiwaku, pemilik raga dan jiwa suamiku. Maka ampunilah segala dosaku, dosa umi dan abiku serta dosa suamiku. Engkau yang telah mempersatukan kami dalam satu ikatan suci pernikahan. Hamba mohon berilah ketentraman dalam rumah tangga kami, berikan kami jalan untuk memecahkan setiap permasalahan yang kami hadapi. Aamiin..."

Afifa membuka lembaran Alqur'an, lalu membacanya dengan khusu.

Hari sudah hampir terang. Afifa nenutup Al-qur'an. lalu membereskan alat sholatnya. Dia bergegas ke ruang depan, dibukanya gorden penutup kaca rumahnya, hatinya berharap seseorang muncul didepan rumahnya. ya... suaminya biasanya pulang dari mesjid setelah sholat subuh. tapi dia tidak menemukan sosok itu.

Afifa duduk di kursi tamu. pandangannya kosong menerawang ke luar kaca rumahnya.

tubuhnya lemas, fikirannya begitu kacau.

Tak terasa sudah jam 6 pagi, Afifa terbangun dari lamunannya saat seorang wanita mengucapkan salam di balik pintu rumahnya.

Afifa segera bangkit dan membuka pintu lalu menjawab salam saat tau yang bertamu adalah bi Yati.

Afifa berusaha tersenyum menyembunyikan kesedihannya. "Oh... bi Yati... ayo masuk bi." Ucap Afifa ramah.

"Iya... terimakasih non." Bi yati masuk dan duduk di kursi tamu.

"Ada apa bi... sepagi ini sudah bertamu saja hehe... memangnya di toko sudah beres?" Afifa sengaja sedikit bercanda agar suasana hatinya lebih tenang.

"Maaf ya Non... bibi ganggu ya?" bi Yati balik nanya.

"Ah... nggak bi. aku seneng malah, ada teman ngobrol."

"Non Afifa pasti sedih ya. di tinggal Nak Aji ke semarang?"

Afifa berusaha mencerna ucapan bi Yati. Semarang? sejak kapan kak Aji ke Semarang? kenapa dia nggak pamit?fikirnya. Tapi Afifa tidak memperlihatkan kekagetannya. Afifa tidak mau Bi Yati berfikir kalau mereka baru bertengkar.

"Ah... i...iya bi."

"Non Afifa jangan sedih. Bibi akan menemani non di sini selama tiga hari Nak Aji pergi ya."

Afifa tersenyum..." terimakasih bi..."

"Semalam Nak Aji nitipin Non ke bibi. dia harus pergi mengantar pasokan barang ke toko kakaknya yang di Semarang. Jangan nangis terus... tuh matanya Non sampai bengkak gitu. Nanti juga pulang kok" Bi Yati menggoda Afifa.

"Haha... nggak kok bi. Afifa nggak apa-apa..." Afifa berusaha tertawa.

"Bibi ngerti Non. kalian kan pengantin baru. gak rela ditinggal sebentar saja." bi Yati tersenyum menggoda Afifa. "bibi juga pernah ngerasain hal yang sama Non." Mereka berdua tertawa... membuat suasana hati Afifa menjadi lebih baik.

*****

Bersambung...😊❤

\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=

Terpopuler

Comments

🌠De-niz🍭

🌠De-niz🍭

Hmmm..., sakit ya jadi istri yang tak diinginkan suaminya 😭

2021-01-23

1

Mulyati Yati

Mulyati Yati

lupain masa lalu lah mas Fauzi kasihan afifa

2021-01-04

1

Devani Eva

Devani Eva

jgn" Fauzi ada kelainan sex nih🙈

2020-10-02

1

lihat semua
Episodes
1 Pengenalan tokoh
2 Kedatangan Tamu
3 Bimbang
4 Masa SMP
5 Kuliah
6 Dijemput Fauzi
7 Rumah Fauzi
8 Menjelang Pernikahan
9 Malam Pengantin
10 Latar belakang Fauzi
11 Rumah Baru
12 Rencana pindah rumah
13 Rencana pindah rumah (part 2)
14 Malam di rumah baru.
15 Di rumah baru
16 kembali kuliah
17 Kembali kuliah 2
18 Percaya Diri
19 malam itu.
20 Menangis Semalam
21 Ajakan Makan Malam
22 Pertemuan dengan masa lalu.
23 Tak Terungkap.
24 Kembali Mengajar
25 Bercengkrama dengan keluarga.
26 Berangkat KKN
27 Biarkan kisah itu terkubur
28 Perasaan Itu....
29 KKN
30 Pulang...
31 Tunjukan kasih sayangmu.
32 Biar aku yang memulainya.
33 Harapan Mama
34 Fikiran itu???
35 Semoga...semuanya baik-baik saja...
36 Cukup melihatmu bahagia...
37 Apa Masalahmu?
38 Rencana Makan Siang.
39 Makan Siang
40 Makan Siang Part 2
41 Masalah ku?
42 Aku lah dampak masalahmu...
43 Khitbah Sofi
44 Hatiku Begitu Hancur...
45 Sakit...
46 Masa lalu Fauzi # part 1 #
47 Masa Lalu Fauzi ... Part 2 #
48 Harus tanggung Jawab.
49 Jalan-Jalan...
50 Aku Ikhlas ...
51 Resmi Pacaran...
52 Permintaan Maaf
53 Peraturan Kedua...
54 Reuni...
55 Mencarinya...
56 Pencarian...
57 Apa aku harus jujur???...
58 Relakah???
59 Obat Penenang Hati
60 Hadapi Kenyataan...
61 Mencoba hidup terpisah...
62 Pernikahan Sofi...
63 Saat Pengorbanan kita terasa sia-sia...
64 Senyuman mengalahkan rasa kecewa..
65 Alasan Fauzi.
66 Pertemuan
67 Pertemuan # part 2 #
68 Photo Pernikahan.
69 Malam pengantin yang tertunda
70 Untuk Memulihkan Trauma...
71 Rencana Bulan Madu
72 Bulan Madu #Part 1#
73 Bulan Madu #Part 2#
74 Anugrah Terindah (End)
75 PENGUMUMAN
76 PENGUMUMAN
77 PENGUMUMAN LAGI
Episodes

Updated 77 Episodes

1
Pengenalan tokoh
2
Kedatangan Tamu
3
Bimbang
4
Masa SMP
5
Kuliah
6
Dijemput Fauzi
7
Rumah Fauzi
8
Menjelang Pernikahan
9
Malam Pengantin
10
Latar belakang Fauzi
11
Rumah Baru
12
Rencana pindah rumah
13
Rencana pindah rumah (part 2)
14
Malam di rumah baru.
15
Di rumah baru
16
kembali kuliah
17
Kembali kuliah 2
18
Percaya Diri
19
malam itu.
20
Menangis Semalam
21
Ajakan Makan Malam
22
Pertemuan dengan masa lalu.
23
Tak Terungkap.
24
Kembali Mengajar
25
Bercengkrama dengan keluarga.
26
Berangkat KKN
27
Biarkan kisah itu terkubur
28
Perasaan Itu....
29
KKN
30
Pulang...
31
Tunjukan kasih sayangmu.
32
Biar aku yang memulainya.
33
Harapan Mama
34
Fikiran itu???
35
Semoga...semuanya baik-baik saja...
36
Cukup melihatmu bahagia...
37
Apa Masalahmu?
38
Rencana Makan Siang.
39
Makan Siang
40
Makan Siang Part 2
41
Masalah ku?
42
Aku lah dampak masalahmu...
43
Khitbah Sofi
44
Hatiku Begitu Hancur...
45
Sakit...
46
Masa lalu Fauzi # part 1 #
47
Masa Lalu Fauzi ... Part 2 #
48
Harus tanggung Jawab.
49
Jalan-Jalan...
50
Aku Ikhlas ...
51
Resmi Pacaran...
52
Permintaan Maaf
53
Peraturan Kedua...
54
Reuni...
55
Mencarinya...
56
Pencarian...
57
Apa aku harus jujur???...
58
Relakah???
59
Obat Penenang Hati
60
Hadapi Kenyataan...
61
Mencoba hidup terpisah...
62
Pernikahan Sofi...
63
Saat Pengorbanan kita terasa sia-sia...
64
Senyuman mengalahkan rasa kecewa..
65
Alasan Fauzi.
66
Pertemuan
67
Pertemuan # part 2 #
68
Photo Pernikahan.
69
Malam pengantin yang tertunda
70
Untuk Memulihkan Trauma...
71
Rencana Bulan Madu
72
Bulan Madu #Part 1#
73
Bulan Madu #Part 2#
74
Anugrah Terindah (End)
75
PENGUMUMAN
76
PENGUMUMAN
77
PENGUMUMAN LAGI

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!