Fauzi bangkit dari duduknya
"Aku ke mesjid dulu dek."
"Iya kak." Afifa bangkit mengambil kain sarung dan peci, lalu memberikannya pada suaminya.
Fauzi mengambilnya, dan berlalu keluar rumah.
Afifa segera mengambil air wudhu dan Sholat di mushola rumahnya, setelah selesai sholat dia berdo'a untuk ketentraman rumah tangganya, lalu menyempatkan membaca satu halaman Al-qur'an.
Setelah selesai Afifa bergegas ke dapur, dengan cekatan dia meracik semua bahan masakan yang sudah ia siapkan untuk makan malam. sampai terdengar adzan isya, masakannya sudah siap, dia menatanya di meja makan. Afifa bergegas kembali ke mushola untuk menunaikan sholat Isya.
Terdengar suara pintu di buka seseorang.
"Assaamualaikum..."
"Waalaikum salam... " Afifa segera keluar dari mushola dan menghampiri suaminya. "Makan dulu kak" ajaknya
"Iya."
Merekapun makan di meja makan tanpa bicara. Afifa melayani suaminya dengan begitu baik.
Selesai makan seperti biasa mereka sempatkan bersantai di depan televisi.
Afifa merasa bosan dia berpamitan masuk ke kamarnya.
Afifa teringat dengan pakaian yang baru dibelinya tadi siang.
Aku akan mencobanya. fikirnya. Dia ambil baju tidur berwarna moca, lalu mengganti pakaiannya. Afifa berdiri mematung di depan cermin besar di kamarnya. Dia perhatikan bayangannya, tubuhnya terbalut dengan kain tipis yang terjuntai hanya sampai atas lututnya, Afifa merasa risih, seumur hidupnya baru kali ini dia memakai pakaian seseksi itu. warna pakaiannya yang shof berbaur dengan warna kulitnya yang putih bersih, tampak jelas belahan di dadanya.
Mungkin kali ini kak Aji akan tertarik pada penampilanku, tapi... bagaimana kalau kak Aji malah illfeel padaku? ah... entahlah yang penting aku sudah berusaha, demi ketentraman rumahtanggaku. fikiran Afifa berkecamuk. Dia merebahkan dirinya di atas tempat tidur menunggu suaminya.
Setelah cukup lama suaminya tak kunjung datang juga.
Afifa bangkit dari tempat tidur, dia memberanikan diri untuk memanggil suaminya. Perlahan dia membuka pintu kamar, tatapannya tertuju pada suaminya yang masih tetap duduk di sofa sambil memainkan ponselnya.
Apa aku panggil aja yah... atau menghampirinya... fikirnya dalam hati. ya... aku harus menghampirinya.
Afifa berjalan ke arah suaminya, Fauzi masih tertunduk dengan ponselnya.
"kak..." Ragu-ragu Afifa memanggil suaminya.
Fauzi melirik ke arah kaki yang ada di hadapannya, pandangannya terus naik menyusuri pemilik dari kaki itu.
Tiba-tiba saja Fauzi bangkit karna kaget, matanya menatap tajam pada wajah istri nya yang tertunduk malu dihadapannya.
Afifa tak banyak bicara dia hanya menarik lengan suaminya untuk masuk ke kamarnya. Fauzi yang tak bergeming menurut saja keinginan istrinya.
Afifa membaringkan tubuhnya di tempat tidur
Pandangan Fauzi tak beralih sedikitpun dari wajah dan tubuh istrinya. Tak di sadarinya kalau tubuhnya sudah berada di atas tubuh istrinya. hidungnya mencium aroma harum dari tubuh istrinya. Bibirnya menyusuri wajahnya.
Afifa mulai mendesah.
"Deg ..." tiba-tiba Fauzi menghentikan tindakannya, saat bibirnya hampir saja bertemu dengan bibir istrinya. Fauzi bangkit dari posisinya, dia berdiri, menutup wajahnya dengan kedua telapak tangannya lalu menarik keduanya ke belakang kepalanya. Kekesalan bercampur penyesalan terpancar jelas dari wajahnya.
Afifa hanya terbengong melihat tingkah suaminya. Apa yang terjadi dengan suaminya, fikirannya terus bertanya tanya.
"Maafkan Kakak dek..." Ucap Fauzi lirih
Mendengar ucapan suaminya, tiba-tiba muncul keberanian dalam diri Afifa.
"Kenapa kak Aji lakukan ini pada Afifa?" Tak terasa airmatanya mengalir dipipinya.
Pearasaan tidak dicintai suaminya tiba-tiba muncul.
Bersambung...😊❤
\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 77 Episodes
Comments
Mulyati Yati
nunggu itu gak enak Thor😁
2021-01-04
1
Aminah Sasmita
karena babang fausu masih mengharapkan mantan😔
2020-09-07
4
Aas Tresnawati
Aneh
2020-09-03
1