kembali kuliah

Seperti biasa Afifa melakukan aktifitas rutinnya setiap pagi.

Satu minggu berlalu setelah pernikahannya, setiap malam dilalui dengan situasi yang sama tidak ada perkembangan.

Hari Senin pagi...

Afifa sudah menyiapkan sarapan untuk suaminya di meja makan, tak lama Fauzi keluar dari kamarnya sudah dengan pakaian kerjanya.

"Sarapan dulu kak..." Ajak Afifa

"Iya" Fauzi duduk berhadapan dengan Afifa.

Di sela-sela makannya terjadi perbincangan diantara mereka.

"Kak...hari ini Afifa mulai masuk kuliah."

"Mau di antar?"

"O, nggak usah kak, Afifa bisa naik kendaraan umum aja."

"Kamu kan belum tahu jalan ke kampusmu kalau dari sini."

Afifa merenung, ... benar juga fikirnya, dia kan baru satu minggu di sini.

"A... iya sih..." Afifa tersipu.

"Kak Aji mau nganter kamu ke kampus sekalian menanyakan biaya kuliah kamu sampai lulus."

Afifa tak bergeming, dia hanya terdiam sambil memikirkan biaya kuliahnya masih sangat banyak yang belum terbayarkan.

Orang tua Afifa hanya seorang petani yang mengurus tanah peninggalan kakeknya, sehingga tak banyak penghasilan dari orang tuanya yang membuat biaya kuliah Afifa tersendat. meski Afifa sudah bicara dengan orang tuanya agar berhenti saja kuliah, namun orangtuanya bersikeras agar Afifa bisa menyelesaikan kuliahnya.

Afifa kuliah 4 hari dalam seminggu, hari senin sampai kamis dia kuliah, sedangkan hari jum'at dan Sabtu dia magang ngajar di sebuah sekolah SMP swasta milik pamannya.

"Tapi kak... biaya kuliah aku masih banyak." Afifa tertunduk

"Kamu kan sudah jadi istriku. Aku yang bertanggung jawab atas dirimu"

Afifa hanya mengangguk.

Selesai sarapan Fauzi ke toko sebentar, sementara Afifa bersiap siap.

Afifa sudah mengenakan gamis dan stelan kerudungnya, sekilas dia melihat bayangan dirinya di cermin meja riasnya. Afifa mendekati cermin besar itu, tatapannya lurus ke bayangan dirinya.

Apakah aku begitu tidak menarik dimata suamiku? Kepercayaan diri Afifa tiba-tiba saja hilang.

Afifa mendudukan dirinya di kursi rias, mendekatkan wajahnya ke cermin, lalu tangannya meraba setiap bagian dari wajahnya. fikirannya terus berkecamuk, sudah satu minggu dia menikah. Tapi suaminya tak melakukan apapun padanya.

Apa wajahku kusam? mataku, hidungku, bibirku... Ah... Astaghfirulloh kenapa aku tidah mensyukuri apa yang telah kau berikan.

Afifa bangkit dari duduknya.

"Mungkin aku hanya perlu memoles wajahku sedikit." berfikir sebentar. " yups... salon..." Afifa memetih jarinya. " Ya Aku harus ke salon."

Afifa dengan semangat keluar dari kamarnya sudah mengagandeng tas kesukaannya. kakinya melangkah keluar daru pintu rumah dan menguncinya. lalu bergegas ke toko untuk menemui suaminya.

"Kak... Fifa sudah siap." ajaknya

"O sudah ya. ayo kita berangkat."

Fauzi terlihat memberi intruksi pada mang ujang dan para karyawannya. lalu berjalan ke arah Afifa dan mengajaknya masuk ke dalam mobil.

Mobil itu melaju ke arak kampus Afifa.

"kak...apa boleh kalau Afifa ke salon?"

Fauzi meliriknya tanpa jawaban

"Ini salon khusus Akhwat kok kak...tertutup, tidak ada pelanggan laki-laki. pegawainya juga semua perempuan berhijab." Afifa semangat menjelaskan.

"Kapan?"

"Kalau kakakmengizinkan, Nanti sore pulang kuliah aku pergi nersama Sofi dan Sari temanku."

"Pergilah.." Jawab Fauzi singkat

Afifa tersenyum. "makasih kak..."

Sekitar satu jam mereka sampai di kampus. Afifa turun dari mobil itu, lalu mengajak suaminya ke ruang tata usaha, Afifa tampak berbicara dengan petugas tata usaha, dia memperlihatkan no registrasinya, lalu keluarlah rincian biaya yang harus dibayarkan Afifa dari mesin printer. Afifa memberikannya pada Fauzi.

Fauzi menerima kertas itu, lalu mengeluarkan sejumlah uang dan di serahkan pada petugas.

Afifa terbengong, ternyata Fauzi membayar lunas semua biaya kuliahnya sampai lulus.

Bersambung... 😊❤

\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=

***Karya ini telah kontrak dengan NovelToon, dilarang membajak karya seperti mencetak ulang tanpa izin.***

***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***