Setelah membayar biaya kuliah Afifa, Fauzi kembali ke parkiran untuk mengambil mobilnya. Afifa mengikuti langkah suaminya.
Fauzi menghentikan langkahnya persis di pinggir pintu mobilnya, lalu membalikan badannya menghadap Afifa.
"Ini uang belanja mu bulan ini..." Fauzi menyodorkan amplop berwarna coklat ke hadapan Afifa.
Afifa ragu-ragu mengambilnya, di lihat dari tampilannya sepertinya jumlahnya cukup banyak.
"banyak sekali kak..."
"Untuk ke salon juga kan?"
"A.. iya kak. baiklah." Afifa mengangguk.
"Belilah semua keperluan rumah dan kebutuhanmu. kalau kurang kamu bisa minta lagi."
"Oh... tidak kak... ini sudah lebih dari cukup. terimakasih". Afifa mengangguk.
"Ya sudah... tuh ada yang sudah menunggumu." fauzi mengarahkan dagunya pada 2 orang wanita yang rupanya sudah memperhatikan mereka berdua sejak tadi.
Afifa memutar pandangannya. benar saja ternyata Sofi dan Sari sedang asyik melihat pemandangan di depan matanya.
Sontak yang dilihat kaget dan berusaha mengalihkan pandangannya sesantai mungkin.
"O...iya, Fifa masuk dulu ya kak." Afifa menyodorkan tangan kanannya. begitupun Fauzi, Afifa mencium punggung tangan suaminya.
Fauzi membuka pintu mobilnya, lalu masuk dan menghidupkan mesin, Afifa mengangguk, mobil hitam itupun melaju dari hadapannya, Afifa memandanginya sampai tak terlihat.
Sofi dan Sari berhambur menghampirinya, satu minggu tidak bertemu, tak sabar mereka ingin menggoda sahabatnya ini.
"Afifa..." Setengah menjerit keduanya menghampiri Afifa lalu memeluknya.
"Hei....kalian ini kenapa sih?" tanya Afifa masih dalam pelukan kedua sahabatnya.
"Aku sudah tidak sabar mendengar ceritamu..." Sari mengedipkan satu matanya menggoda.
"Iya Fa... aku juga jadi penasaran" timpa Sofi tersenyum.
"Haha... cerita apa sih maksud kalian" Afifa tertawa seperti dipaksakan.
"Ah.. kamu pura-pura Fa." Sari menyikut siku Afifa. "Ayo kita cari tempat yang enak buat dengerin cerita kamu." Sari bersemangat. Tangannya menarik lengan kedua sahabatnya.
"Ayo..." jawab Sofi tak kalah semangat.
"Hei... hei... tunggu dulu, kalian ini pingin tau banget urusan rumah tangga orang ya. rahasia tau." Afifa menahan langkah kedua sahabatnya.
"Ah... kamu nggak Asyik Fa." gerutu Sari. "masa masih ada rahasia diantara kita." Bibir sari maju 2 centi.
"Aduh sayang... sahabat-sahabat aku yang baik. sini deh duduk dulu". Afifa menarik lengan kedua sahabatnya duduk di bangku taman kampus yang di lewatinya.
"Kalian adalah sahabat terbaikku. kalian selalu ada untukku, tak ada satupun yang aku tutupi dari kalian, tapi kalian harus tau, bahwa ada privasi dalam sebuah rumah tangga, yang tidak boleh diceritakan pada siapapun bahkan orangtua kita sendiri. yang perlu kalian tau... " Afifa menghentikan ucapannya, begitu sadar kalau kedua sahabatnya sangat antusias mendengarkannya. Afifa tersenyum.
"Yang harus kalian tau adalah... bahwa Pernikahan itu adalah ibadah yang paling nikmat dan paling lama, Suamimu adalah ladang amal untukmu... Eeeemm... kalian akan merasakan hal itu saat sudah menikah nanti." Afifa tersenyum melihat kedua sahabatnya yang terdiam mendengar pidato panjang lebarnya.
"Hei... kalian kok bengong... " Afifa menepuk pundak kedua sahabatnya
"Jadi pengen cepet nikah Fa..." Sari bicara tanpa ekspresi.
"Iya. aku juga" lanjut Sofi.
"haha... "Afifa tertawa geli. "Ya sudah mulai sekarang cari calon suami jangan cari pacar mulu... haha..."
Afifa berdiri dari tempat duduknya. lalu menarik lengan kedua sahabatnya. "Sudah yuk, kita masuk kelas." ajaknya.
Kedua sahabatnya mengikutinya.
Di sela langkahnya Afifa kembali bicara
"O... ya setelah habis kelas antar aku ke salon ya." Ajak Afifa.
"Salon...? ngapain...?" tanya Sofi kaget. selama ini setau Sofi Afifa belum pernah pergi ke salon.
"Tentu saja merawat diri sof..." jawab Sari. "Afifa kan sekarang sudah nikah, harus bisa merawat diri dong. Iya kan Fa?" Sari melirik Afifa
"Iya.. aku sengaja ngajak kalian, lagian kamukan paling tau urusan salon Sar hehe..."
Diantara mereka bertiga ,memang Sari lah yang dandanannya paling modis, meskipun berjilbab tapi wajahnya tampak terawat.
"Tapi aku mau salon khusus Akhwat. kamu tau kan Sar?" Tanya Afifa.
"Iya tenang aja. Urusan salon Serahkan saja sama ahlinya haha..." Sari menepuk dadanya membanggakan diri.
Ketiganya tertawa, lalu mereka masuk ke dalam kelas, teman-teman mereka sudah penuh d ruangan itu, tanda kelas akan segera dimulai.
*****
Bersambung... 😊❤
\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=
Jangan lupa kasih tanda hati dan like nya ya readers... 😚
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 77 Episodes
Comments
Mulyati Yati
kadang sulit buat lupain trauma itu😁
2021-01-04
1
Dian Ayu
jangan jangan Fauzi imptn tuh makanya gak bisa mlm pertama ,🤔🤔😂
2020-09-06
3
Hafizha Qirani Qirani
Fauzi mnkin ada penyakit jd takut u/ menyentuh istrinya
2020-08-20
1