Hampir setengah jam Fauzi membersihkan diri. Diapun kembali ke kamarnya.
Fauzi hanya tersenyum melihat sosok istrinya yang sudah terbaring di ranjang, dengan wajah polosnya terlelap begitu nyenyak nya.
Fauzi menyimpan handuknya di kursi rias Afifa, perlahan dia mendekati tubuh Afifa yang tak bergeming, dia hanya tersenyum dan menggelengkan kepalanya.
Sepertinya kamu lelah sekali dek...tidurlah... gumamnya.
Fauzi menyelimuti tubuh istrinya, lalu berbaring di sampingnya dengan membatasinya dengan bantal guling.
*****
"Astaghfirulloh..." Afifa terbangun begitu mendengar suara panggilan tahajud dari mesjid di dekat rumahnya. Dia terbangun langsung terduduk di ranjangnya, dia melihat di sampingnya ada sosok pria yang kini sudah menjadi suaminya sedang tertidur pulas. Afifa merasa bersalah sekali padanya.
Ya Alloh..... kenapa aku bisa ketiduran semalam. Suamiku... maaf...
Afifa memberanikan diri untuk membangunkan suaminya. tapi ia ragu... tangannya tak juga sampai ke badan suaminya.
Bagaimana kalau nanti dia marah... pikirnya. tapi kenapa dia tidak membangunkan ku... Baiklah... aku akan minta maaf padanya... tapi nanti saja, dia masih tidur.
Afifa bangun dari tempat tidurnya dengan mengendap-ngendap, takut membangunkan suaminya. Dia segera pergi ke kamar mandi untuk membersihkan diri, lalu berwudhu dan kembali ke kamarnya untuk sholat tahajud.
Rupanya Fauzi sudah terbangun ketika dia kembali ke kamarnya.
Afifa melihat suaminya sudah terduduk di pinggir tempat tidur, dia kaget dan hanya tertunduk.
"Kak... maaf..." wajahnya memerah merasa bersalah, tatapannya lurus ke bawah kakinya.
"Untuk Apa?" jawab Aji
"Untuk... untuk malam ini. Fifa ketiduran semalam."
Fauzi tersenyum. "Lucu sekali kamu..."
"Kenapa Kak Aji gak bangunin Fifa?"
"Kan masih banyak waktu... " Fauzi tersenyum lebar sambil menghampiri istrinya yang sedari tadi hanya mematung di dekat pintu kamarnya. matanya tajam memperhatikan wajah istrinya yang merasa bersalah.
"Tapi kak... ini kan...."
"Malam pertama kita..." Fauzi memotong pembicaraan Afifa.
Afifa hanya mengangguk
"Tidak apa apa.... O ya kamu sudah wudhu?" tanya Fauzi
Afifa mengangguk
"Ya sudah kak Aji ke belakang dulu ya. kita sholat bareng."
"Iya kak..." Afifa lega karena ternyata suaminya tidak marah sama sekali.
Setelah Fauzi kembali ke kamarnya mereka sama sama mengerjakan sholat tahajud, berdzikir dan berdo'a, tak lama adzan subuh berkumandang. Fauzi berpamitan untuk sholat berjamaah di mesjid, sedangkan Afifa Sholat di kamarnya.
*****
Siang ini Fauzi berencana membawa Afifa ke Ruko nya. Setelah melewati aktifitas rutin di pagi hari serta sarapan, sekitar jam 9 pagi mereka berangkat.
Selama di perjalanan Fauzi hanya fokus menyetir, sesekali Afifa memperhatikan suaminya. Kebaikan dan ketampanan suaminya telah mampu melupakan pikirannya tentang farid. Sesekali ia bersyukur karena Alloh telah memberikannya jodoh yang begitu sempurna menurutnya.
"Kak..." Afifa memulai ucapannya
"Hemmm..." Fauzi melihat sekilas pada istrinya, lalu pandangannya kembali ke depan.
"Apa Toko nya masih jauh?"
"Tidak, sebentar lagi sampai".
"Kalau kak Aji gak masuk siapa yang jaga toko?"
"Ada..., mang ujang dan istrinya ada di sana, ada 10 orang pekerja juga."
"O..... Toko nya besar ya? banyak juga pekerjanya"
"Ya... lumayan."
Sekitar 30 menit di perjalanan, akhirnya mereka sampai di depan sebuah ruko 2 lantai. lantai bawah di penuhi dengan barang barang terdiri dati bahan bangunan dan perabotan rumah tangga, para pekerja sibuk melayani konsumen yang terus berdatangan.
Waaah... tokonya besar sekali, ramai pembeli pula. Fikir Afifa. dia melihat lihat ke sekeliling toko yang ada di depannya.
"Ayo...!" Ajak Fauzi membuyarkan lamunannya
Afifa mengangguk dan mengikuti langkah suaminya masuk ke dalam toko yang besar itu.
Para pekerja berdatangan menghampiri mereka sambil bersalaman bergantian mengucapkan selamat, mereka terlihat begitu menghormati bos Fauzi dan Afifa.
Seorang wanita paruh baya terlihat terburu buru turun dari tangga lantai dua setelah di panggil salah seorang pekerja.
"Eh... Nak Aji dan Nak Afifa sudah datang" dengan cepat ia mengusap usap telapak tangannya dengan celemek yang masih melekat di tubuhnya, lalu menyalami mereka. "Nak Afifa perkenalkan saya bi Yati istrinya mang ujang ini". Bi yati malu malu memegang lengan suaminya. "Mari kita naik ke atas saja Nak.." Ajak nya sambil menarik tangan Afifa.
Afifa tersenyum, "Terimakasih bi yati... mang ujang" Afifa melihat ke arah suaminya. Fauzi mengangguk dan mempersilahkannya.
*****
Bersambung....😊❤
\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 77 Episodes
Comments
☠🦃⃝⃡ℱTyaSetya✏️𝕵𝖕𝖌🌈༂နզ
Fauzi kok dingin sekali ya sikapnya 🤔🤔
2021-06-18
2
Fahira Febrina
sehat selalu kk author
2021-02-28
1
Mulyati Yati
blm ada konflik thor
2020-12-23
1