Menghindar

pukul 7 malam, Arinda baru saja keluar dari kantornya. Ketika hendak mengendarai motornya yang berada di parkiran, tiba-tiba sebuah mobil datang menghampirinya dan membunyikan klakson.

Dia adalah Bayu yang sejak tadi dengan sengaja menunggu Arinda. Kemudian Bayu turun dari mobilnya untuk menghampiri Arinda yang urung untuk menyalakan mesin motornya.

Melihat siapa yang datang, Arinda menjadi sedikit salah tingkah. Pasalnya kejadian kemarin malam benar-benar membuatnya malu setengah mati.

Ia sudah menjaga harga dirinya tinggi-tinggi sebagai perempuan yang beretika dan anggun. Namun karena kejadian kemarin malam, bahkan ia tidak merasa punya muka untuk bertatap langsung dengan Bayu.

"Aduh, dia lagi." batin Arinda

"Arin, sudah mau pulang?" tanya Bayu tersenyum ramah seperti biasa.

"Iya pak, kalau begitu saya permisi." jawab Arinda berpamitan ingin segera menghilang dari hadapan laki-laki yang tak lain adalah anak pemilik perusahaan tempatnya bekerja.

"Eh, tunggu Rin." panggil Bayu kembali menghentikan niatnya untuk segera pulang.

Tamatlah sudah riwayatnya, bagaimana mungkin ia bisa menunjukkan dirinya dengan penuh percaya diri seperti biasanya.

"iya pak, ada yang bisa saya bantu?" tanya Arinda dengan memaksakan senyumannya mengembang sempurna.

"Kamu gak perlu formal gitu kali Rin. Lagian ini sudah bukan jam kantor lagi. Santai aja." ujar Bayu dengan sesantai mungkin.

Ia tahu jika Fika pasti akan merasa canggung dan tidak nyaman bertemu dengannya setelah kejadian kemarin.

Tapi Bayu juga bersyukur dan tidak pernah menyesali kejadian tersebut. Karenanya ia bisa melihat sisi lain dari seorang Arinda.

"Duh, maaf ya pak saya lagi ada keperluan harus buru-buru soalnya. Permisi pak." ucap Arinda mencoba beralasan.

Arinda langsung mengambil langkah seribu nya untuk segera kabur dari hadapan Bayu. Ia segera mengemudikan motornya dengan cepat meninggalkan Bayu yang hanya bisa tertawa gemas menatapi kepergiannya.

"Arinda... sesulit ini ternyata untuk bisa dekat denganmu." gumam Bayu sambil tersenyum kasmaran.

Selama beberapa hari Arinda pergi ke kantor dan bekerja seperti biasa. Tapi ia selalu menciptakan jalan untuk menghindari Bayu dan Satria.

Ia akui, Bayu adalah laki-laki yang baik namun ia tidak mungkin membiarkan dirinya lebih dekat lagi dengannya. Karena Arinda sangat tahu jika Bayu adalah sahabat Satria.

Arinda tidak ingin terlibat dengan teman dari mantan kekasihnya. Namun bagaimanapun cara Arinda untuk menghindarinya, Bayu tidak kenal kata menyerah.

Ia sudah bertekad untuk menjadikan Arinda sebagai kekasihnya. Jika memang ia di tolak pada akhirnya, ia takkan merasa menyesal karena sudah mencoba yang terbaik.

Begitulah apa yang Bayu pikirkan tentang usahanya mendekati Arinda. Sementara Satria sendiri sangat ingin mencoba berbicara dengan Arinda secara pribadi, namun Arinda seakan sudah memasang tembok besar di antara mereka.

"Rin, apa kita gak bisa bicara baik-baik dulu, secara pribadi. Please Rin, kasih aku kesempatan untuk bicara sama kamu." ucap Satria pada Arinda ketika mereka berada di lift.

Tidak ada orang lain selain mereka berdua, dan saat itu mereka akan pergi menghadiri sebuah rapat internal perusahaan yang di adakan di ruang rapat yang ada di lantai 15.

"Maaf pak, saya tidak membicarakan masalah pribadi ketika sedang bekerja. Saya harap bapak bisa bersikap profesional." jawab Arinda dengan tegas.

"Tapi rin,"

"Lagi pula, hubungan kita hanyalah sebatas pekerjaan, tolong anda ingat itu baik-baik."ucap Arinda membuat Satria tertohok.

Satria benar-benar tidak bisa mengenalinya lagi, apakah dia adalah Arinda yang sama dengan Arinda yang ia kenal 8 tahun lalu.

Sedalam apa ia telah menyakiti gadis yang dulu selalu ramah dan lembut dalam tutur bicaranya. Separah apa ia telah menyakitinya sampai tidak ada lagi senyum yang tersisa di wajahnya.

Satria benar-benar menyesali semua hal yang telah ia lakukan di masa lalu. Karena kecerobohan dan ketidakdewasaannya dulu, ia kehilangan Arinda.

Bahkan ia juga yang membuat Arinda kehilangan dirinya sendiri. Satria benar-benar merasa bersalah tentang apa yang terjadi di masa lalu.

Seandainya ia bisa memutar waktu dan kembali ke masa lalu, maka ia akan merubah segalanya. Ia tidak akan membuat kesalahan yang telah menghancurkan orang-orang di sekelilingnya.

Ting, pintu lift terbuka dan hal pertama yang Arinda lihat adalah wajah Bayu yang tengah menampilkan senyuman cerahnya.

Ia sengaja menunggu Arinda dan Satria di depan ruang rapat. Arinda hanya bersikap sopan seperti biasa menyapanya sekilas kemudian meninggalkannya untuk masuk ke ruang rapat lebih dulu.

"Yah, lagi-lagi di cuekin." gumam Bayu sedikit kecewa.

Dan tak lama kemudian Satria menyusul Arinda dengan wajah yang terlihat murung. Ia bahkan tidak melihat Bayu yang sejak tadi menunggui mereka dengan senyuman cerah seperti mentari di pagi hari.

Satria berjalan melewati Bayu begitu saja membuat Bayu kembali kecewa, ia pikir ada apa dengan hari itu. Kenapa semua orang seperti sedang mengabaikannya, pikirnya sedih.

Bayu pun akhirnya ikut masuk ke ruang rapat. Hari itu Rapat di pimpin oleh Bayu di karenakan papanya selaku direktur utama perusahaan tersebut sedang melakukan perjalanan bisnis keluar negeri.

Bayu yang akan menghandle urusan perusahaan selama 2 Minggu ke depan. Papanya sering membebankannya tanggung jawab yang besar sebagai bentuk latihan.

Agar kelak ketika waktunya tiba untuk beliau bisa berisitirahat menikmati masa tuanya, ia bisa bersantai dan tidak khawatir jika Bayu akan mengalami kesulitan.

Rapat berlangsung selama hampir 3 jam dan setelah selesai Arinda memilih bergegas untuk kembali menghindari kedua laki-laki yang beberapa waktu ini terus mengganggunya.

Ia tak ingin terjebak nostalgia bersama mantan kekasihnya atau terlibat skandal dengan anak pemilik perusahaan tempatnya bekerja.

Apalagi dia adalah calon pewaris utama, akan ada banyak orang yang memasang mata dan telinganya untuk mengetahui apapun tentang Bayu.

Ia sudah susah payah berada di posisinya selama ini, ia tidak akan membiarkan orang-orang menjatuhkannya hanya karena gosip murahan yang akan timbul di kemudian hari.

Melihat Arinda bergegas keluar Bayu pun bersiap untuk menyusulnya, namun sekretarisnya menahannya dengan beberapa berkas yang harus segera ia periksa dan tanda tangani.

Satria pun melihat jika sahabatnya itu terlihat benar-benar serius terhadap Arinda. Ia kebingungan sendiri apakah ia harus menceritakan jika Arinda adalah mantan kekasihnya atau tidak.

Satria takut membuat Bayu kecewa dan mundur karena Bayu pun sangat tahu jika Satria sangat mencintai Arinda sejak dulu.

Satria tidak pernah berhubungan dengan siapapun setelah ia putus dengan Arinda. Jika Bayu mengetahui yang sesungguhnya bahwa Arinda yang ia sukai adalah orang yang sama yang ia cintai, bagaimana reaksinya?

"Sorry Bay, gue belum bisa cerita semua ini sama lo. Gimana mungkin, kita bisa mencintai perempuan yang sama?" gumam Satria merasa frustasi.

Satria pun memutuskan untuk segera pergi dan kembali ke ruangannya.

Terpopuler

Comments

Ezraaja Bp

Ezraaja Bp

lanjottt

2023-04-04

0

lihat semua
Episodes
1 Arinda
2 Satria
3 Bersikap profesional
4 Teringat masa lalu
5 Pulang
6 Bumil terkepo
7 Kencan bersama Dean
8 Happy time
9 Perempuan dari masa lalu
10 Curhat
11 Menghindar
12 Tidak bisa melupakannya
13 Kegaduhan
14 Penyesalan Satria
15 Kesalahpahaman
16 Tamu tak di undang
17 Pertemuan tak di sengaja
18 Dokter Raka
19 Pacar baru
20 Rasa yang mungkin masih sama
21 Teman Lama
22 Pulang ke Bogor part 1
23 Pulang ke Bogor part 2
24 Masa lalu part 1
25 Masa lalu part 2
26 Luka yang terulang kembali
27 Pagi-pagi buta
28 Kenyataan lainnya
29 Sahabat
30 Kebenaran yang terpendam
31 Pengumuman
32 Kembali bersemangat
33 Pertemuan
34 Mari saling memaafkan
35 Kecurigaan Bayu
36 Kekecewaan Bayu
37 Menghindar
38 Hancur
39 Arslan, anak ku
40 Ke Rumah Sakit
41 Istri khayalan
42 Masih saling mencintai
43 Isi hati yang terpendam
44 Insta Dairy
45 Bahan Gibah
46 Surat pengunduran diri
47 Makan siang bersama
48 Gadis cantik di pesta
49 Dilema
50 Perjalanan part 1
51 Perjalanan part 2
52 Perjalanan part 3
53 Makan malam
54 kebenaran tentang arslan
55 Wahana Outbound part 1
56 Arinda, Satu-satunya cinta
57 Selamat tinggal
58 Sebuah Awal
59 kehidupan baru Satria
60 Surat untuk Raka
61 Kedatangan Dean
62 Kekhawatiran Dean
63 Sherina
64 Kedatangan Raka
65 Terpesona
66 Kebimbangan
67 Pengumuman
68 Penolakan
69 sebuah kebetulan atau takdir?
70 Teman baru
71 Sepiring ketoprak
72 Jalan-jalan
73 Sherina's birthday
74 Kejutan
75 Makan malam
76 Karaoke
77 Sebuah pesan perpisahan
78 Gelisah
79 Kedai bakso part 1
80 Kedai bakso part 2
81 Harapan baru Satria
82 Interview
83 Sherina Jatuh sakit
84 Terimakasih Raka
85 Makan siang Tim
86 Mak comblang
87 Hanya salah paham
88 Calon istri
89 Gosip
90 Pulang
91 Rencana Satria
92 Patah hati bersama
93 Terpergok Dean
94 Sambutan Adrian
95 Penolakan orangtua Arinda
96 Pengakuan mengejutkan Raka
97 Sebuah permintaan
98 Kedatangan Arin
99 Perasaan bersalah Satria
100 Harapan orangtua Satria
101 Harapan
102 Bab 101
103 Bab 102
104 Bab 103
105 Bab 104
106 Bab 105
107 Bab 106
108 Bab 107
109 Bab 108
110 Bab 109
111 Bab 110
112 Bab 111
113 Bab 112
114 Bab 113
115 Bab 114
116 Bab 115
117 Bab 116
118 Bab 117
119 Bab 118
120 Bab 119
121 Bab 120
122 Bab 121
123 Bab 122
124 Bab 123
Episodes

Updated 124 Episodes

1
Arinda
2
Satria
3
Bersikap profesional
4
Teringat masa lalu
5
Pulang
6
Bumil terkepo
7
Kencan bersama Dean
8
Happy time
9
Perempuan dari masa lalu
10
Curhat
11
Menghindar
12
Tidak bisa melupakannya
13
Kegaduhan
14
Penyesalan Satria
15
Kesalahpahaman
16
Tamu tak di undang
17
Pertemuan tak di sengaja
18
Dokter Raka
19
Pacar baru
20
Rasa yang mungkin masih sama
21
Teman Lama
22
Pulang ke Bogor part 1
23
Pulang ke Bogor part 2
24
Masa lalu part 1
25
Masa lalu part 2
26
Luka yang terulang kembali
27
Pagi-pagi buta
28
Kenyataan lainnya
29
Sahabat
30
Kebenaran yang terpendam
31
Pengumuman
32
Kembali bersemangat
33
Pertemuan
34
Mari saling memaafkan
35
Kecurigaan Bayu
36
Kekecewaan Bayu
37
Menghindar
38
Hancur
39
Arslan, anak ku
40
Ke Rumah Sakit
41
Istri khayalan
42
Masih saling mencintai
43
Isi hati yang terpendam
44
Insta Dairy
45
Bahan Gibah
46
Surat pengunduran diri
47
Makan siang bersama
48
Gadis cantik di pesta
49
Dilema
50
Perjalanan part 1
51
Perjalanan part 2
52
Perjalanan part 3
53
Makan malam
54
kebenaran tentang arslan
55
Wahana Outbound part 1
56
Arinda, Satu-satunya cinta
57
Selamat tinggal
58
Sebuah Awal
59
kehidupan baru Satria
60
Surat untuk Raka
61
Kedatangan Dean
62
Kekhawatiran Dean
63
Sherina
64
Kedatangan Raka
65
Terpesona
66
Kebimbangan
67
Pengumuman
68
Penolakan
69
sebuah kebetulan atau takdir?
70
Teman baru
71
Sepiring ketoprak
72
Jalan-jalan
73
Sherina's birthday
74
Kejutan
75
Makan malam
76
Karaoke
77
Sebuah pesan perpisahan
78
Gelisah
79
Kedai bakso part 1
80
Kedai bakso part 2
81
Harapan baru Satria
82
Interview
83
Sherina Jatuh sakit
84
Terimakasih Raka
85
Makan siang Tim
86
Mak comblang
87
Hanya salah paham
88
Calon istri
89
Gosip
90
Pulang
91
Rencana Satria
92
Patah hati bersama
93
Terpergok Dean
94
Sambutan Adrian
95
Penolakan orangtua Arinda
96
Pengakuan mengejutkan Raka
97
Sebuah permintaan
98
Kedatangan Arin
99
Perasaan bersalah Satria
100
Harapan orangtua Satria
101
Harapan
102
Bab 101
103
Bab 102
104
Bab 103
105
Bab 104
106
Bab 105
107
Bab 106
108
Bab 107
109
Bab 108
110
Bab 109
111
Bab 110
112
Bab 111
113
Bab 112
114
Bab 113
115
Bab 114
116
Bab 115
117
Bab 116
118
Bab 117
119
Bab 118
120
Bab 119
121
Bab 120
122
Bab 121
123
Bab 122
124
Bab 123

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!