Tidak terasa sudah 1 Minggu Arinda dan juga Satria bekerja di tempat yang sama. Mereka berusaha untuk bersikap seprofesional mungkin di hadapan semua orang.
Tidak ada satu pun yang tahu jika mereka pernah saling mengenal apalagi pernah menjalin hubungan sebagai sepasang kekasih.
Arinda sangat menjaga jarak dengan Satria walaupun kini Mantan kekasihnya itu adalah atasannya langsung.
Arin berusaha untuk tak terpengaruh dengan masa lalu. Lagi pula, hidupnya kini sudah cukup baik, ia mendapatkan segalanya dengan bekerja keras selama ini.
Tidak adil rasanya jika ia harus menghancurkan segala kerja keras yang selama ini ia lakukan dengan sungguh-sungguh, hanya karena seorang yang datang dari masa lalu.
"Kamu hanya bagian dari masa lalu yang tak pernah ingin aku ingat" gumam Arinda dalam hati.
Dari ruangannya Satria terus memperhatikan Arinda yang terlihat sangat serius ketika bekerja.
Sesekali ia akan bicara dan tertawa dengan rekan-rekan kerjanya. Ketika Arinda tersenyum, maka Satria pun tanpa sadar akan tersenyum.
Senyuman Arinda sudah seperti wabah yang menular pada Satria. Dalam diam Satria banyak menatapi Arin untuk sedikit mengobati rasa rindu di hatinya.
Jauh di lubuk hatinya ia merasa sangat bersyukur, setidaknya kini ketika ia rindu dengan gadis itu ia bisa langsung melihatnya. Tidak seperti selama 8 tahun terakhir, dimana Satria hanya bisa menatapi fotonya.
Beberapa kali Satria mencoba mencari kesempatan untuk bisa berbicara dengan Arin, namun Arinda seperti punya jutaan cara untuk menolaknya tanpa membuat orang curiga.
Arinda nya kini menjadi gadis yang sangat berbeda. Ia tidak seceria dan sehangat dulu. Satria selalu terbayang Arinda yang selalu bersikap manja padanya. Arinda yang selalu menggodanya dan Arinda yang selalu menjadi alasan dari semua kebahagiaannya, dulu.
Kini Arinda tidak lagi menjadi miliknya, ada ketakutan tersendiri bagi Satria jika saja mungkin kini Arinda telah menjadi milik seseorang. 8 tahun bukanlah waktu yang sebentar untuk bisa melupakan nya.
Ia berusaha mencari informasi tentang Arinda dari Bayu tanpa membuatnya curiga. Dan seperti yang Satria duga, Bayu memiliki ketertarikan terhadap gadis yang ia cintai dengan sangat itu.
Gadis yang membuat warna dalam hidupnya pudar ketika ia pergi. Gadis yang membawa kebahagiaan dan semua hal indah bersama kepergiannya.
"Bay, lo suka ya sama cewek yang tempo hari nganterin gue ke ruangan gue itu?" tanya Satria sambil menyesap kopi hitam favoritnya.
Mereka sedang bersantai dan nongkrong di cafe dekat kantor sepulang kerja. Semenjak Satria mulai bekerja, mereka baru punya waktu untuk berbincang santai seperti itu selama 1 Minggu itu.
Bayu pun tersenyum tipis mendengar pertanyaan yang di layangkan oleh sahabat baiknya tersebut. Memang sudah sejak lama ia menaruh hati, tapi ia belum memiliki kesempatan untuk mendekati gadis yang terkenal dengan sikap dingin dan juteknya itu.
"Ketara ya bro?" tanyanya terkekeh geli.
"Karena gue sahabat lo, gue tahu gimana elo ketika mandang cewek yang lo suka." jawab Satria tersenyum berusaha menutupi perasaannya yang terasa perih.
"Dia tuh spesial Sat bagi gue, semenjak gue masuk perusahaan bokap, gue tuh langsung jatuh cinta dari pertama kali ngeliat dia." jelas Bayu sambil tersenyum layaknya orang yang sedang kasmaran.
"Terus, kenapa gak deketin dia?" tanya Satria
Bayu pun tampak menyurutkan senyumannya lalu menghembuskan nafas kasar sebelum menjawab pertanyaan Satria.
"Gue gak seberani itu buat deketin Arinda sat, seperti yang gue bilang Arinda itu beda sama cewek lain. Dia tuh spesial." jelas Bayu sambil menerawang.
Jika dia ingat-ingat dengan baik hampir semua karyawan kantor di sini yang belum menikah selalu mengejarnya. Bahkan di setiap kesempatan selalu berlomba mencuri perhatian nya.
Kecuali gadis itu, ya Arinda bahkan tak pernah memberikannya sapaan dan senyuman tipis yang tidak lebih dari kesopanan. Karena itu sikap dan sifat Arinda yang tertutup dan dingin itu selalu membuatnya maju mundur untuk mendekat.
"Gue pernah denger kalau di kantor tuh banyak juga yang naksir doi, banyak cowok yang deketin dia lah pasti. Dan lo tahu pernah ada 1 orang yang berhasil pacaran sama dia. Mereka pacaran 1 tahun, dan ketika si cowok itu ngelamar dia tahu apa yang terjadi?" jelas Bayu sebelum akhirnya bertanya.
Satria pun mengedikkan bahunya tanda tak tahu.
"Cowok itu ngelamar Arinda di depan anak-anak kantor, dan bukannya di terima tapi dia malah di putusin saat itu juga." jelas Bayu membuat Satria bertanya-tanya dalam hati.
"Loh Kenapa malah di putusin? Lo tahu gak kenapa?" tanya Satria penasaran.
"Gak ada yang tahu, Arinda itu tertutup banget orangnya. Dia gak terlalu suka bergaul, orangnya penyendiri juga di kantor. Sampai sekarang gak ada yang tahu kenapa Arinda bisa ngambil keputusan kayak gitu." jelas Bayu panjang lebar.
Satria hanya bisa ber oh ria menanggapi penjelasan yang Bayu berikan itu. Walaupun ia sangat penasaran tentang kenapa Arinda bisa memutuskan pacarnya itu ketika di lamar.
"Kalau menurut gue sih kayaknya Arinda tuh punya ketakutan tersendiri terhadap komitmen pernikahan. Mungkin dia pernah gagal mau nikah kali, tapi gak tahu juga sih yaa susah nyari info tentang dia tuh." jelas Bayu lagi.
"Lo gak pernah coba deketin dia?" tanya Satria
"Gak pernah, gue takut malah dia nanti jaga jarak ama gue atau malah bisa berhenti dari perusahaan karena gak nyaman. Soalnya dia tuh gak pernah ngelirik gue sama sekali atau bahkan nih ya ngeliat muka gue aja gak pernah lebih dari 5 detik." seloroh Bayu heboh menceritakan Arin.
"Kalau dia nunjukin aja sedikit ketertarikan dia sama gue, baru gue berani maju. Kalau untuk sekarang gue cuma bisa mandang dia dari kejauhan aja. Ya, semoga aja tuhan gak datengin jodoh lain buat dia. Semoga tuhan nyiapin gue sebagai jodoh dia." ucap Bayu panjang lebar sambil tertawa kecil.
"Mungkinkah ini karena aku rin? Semoga kamu bisa memberikan maaf untukku suatu hari nanti." batin Satria
Di depan Bayu, Satria berusaha untuk menyembunyikan perasaannya serapat mungkin.
Bagaimanapun kini Arinda sangatlah membencinya. Seberapa besarpun perasaan yang Satria miliki untuk Arinda, Arinda tidak akan pernah memaafkannya.
Setiap kali ia mengingat Arinda, ia juga turut mengingat masa lalunya yang kelam. Ia sangat menyesali semua kesalahan yang pernah ia lakukan di masa lalu.
Kesalahan yang membuat Arinda pergi dari sisinya, Kesalahan itu juga yang membuat Arinda sangat membenci Satria.
Flashback,
Hari itu Seperti biasa Satria pergi ke sekolah lamanya untuk menjemput Arinda pulang sekolah.
Semenjak mereka resmi berpacaran Arinda sering di antar pulang oleh Satria jika sedang tidak ada mata kuliah.
Hari itu cuacanya sangat panas, Satria memutuskan menunggu Arinda di depan Minimarket yang tidak jauh dari sekolah.
Ia duduk bersantai di sebuah kursi yang terletak di depan minimarket sambil mendengarkan musik dari earphone yang sudah otomatis menempel di kedua telinganya.
Setelah menunggu hampir 30 menit akhirnya Arinda pun datang. Sorot matanya tampak terlihat penuh rasa kecewa dan marah yang bercampur jadi 1 .
"Kak, udah lama nunggu ?" tanya Arinda
"Enggak kok baru setengah jam disini." Jawab satria tersenyum manis sambil berusaha memegang tangan Arinda
Namun tiba-tiba saja Arinda menarik tangannya tepat sebelum berhasil di genggam oleh Satria .
Satria menjadi sedikit termenung melihat tingkah tak biasa dari Arinda. Namun ia berusaha untuk menepis semua pemikiran negatif yang tiba-tiba bersarang di otaknya.
Seperti biasa Satria mengantarkan Arinda pulang ke rumahnya.
Siang itu Satria hanya ada kuliah pagi, jadi bisa dengan leluasa menjemput dan mengantarkan Arinda
Arinda nampak lebih diam dan tak seceria biasanya. Tidak banyak kata yang ia ucapkan pada Satria selama perjalanan pulang mereka berboncengan dengan menggunakan sebuah sepeda motor.
Sebelum berbelok ke arah rumahnya, tiba-tiba saja Arinda meminta Satria mengantarkan dan menemaninya ke sebuah taman yang tidak jauh dari rumah .
Dan disanalah peristiwa yang tak pernah ingin Satria ingat seumur hidupnya pun terjadi.
Tiba-tiba saja Arindanya berbicara dengan sangat menyakitkan. Ia meminta putus dari Satria.
Flashback off
.
.
.
.
.Hallo gaes jangan lupa Vote dan kasih rate yaa di cerita yang baru ini. Masukkan ke favorit yaa biar tambah semangat buat up nya. Hatur thankyouu 😘
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 124 Episodes
Comments