Penyesalan Satria

Waktu berlalu begitu cepat tanpa terasa sudah hampir 4 bulan Satria bergabung dengan perusahaan. Hubungannya dan Arinda masih belum berubah sedikit pun.

Arinda masih bersikap dingin padanya seperti biasa. Sementara Bayu masih terus berusaha dengan gencar untuk mengajak Arinda berkencan, walaupun harus mendapat penolakan berkali-kali.

Bayu tidak juga menyerah karena ia sudah terlanjur jatuh cinta pada Arinda. Pernah suatu hari Arin mau ia ajak untuk makan siang bersama, Bayu merasa sangat senang di buatnya.

Namun ternyata Arin tidak sendiri, ia mengajak Andi dan Herti juga untuk bergabung bersama. Tidak sampai disitu, Bayu pernah beberapa kali mengirimkan bunga untuknya tapi Arin selalu menolak dan mengembalikannya pada kurir.

Dan akhirnya malam itu ketika tengah bersantai di dalam kamar kost nya tiba-tiba seseorang mengetuk pintu kamarnya. Tidak biasanya ada orang yang mengetuk pintu kamarnya karena ia tidak akrab dengan siapapun di sana.

Tok tok tok,

"Ya, ada apa ya?" ucap Arin setelah membukakan pintu kamarnya.

"Mbak Arin, di depan ada tamu yang cari." ujar anak dari pemilik kos-kosan memberitahunya.

"Siapa?" tanya Arinda mengerutkan dahinya, otaknya mulai bertanya-tanya.

"Gak tahu mbak, yang jelas cowok. Tapi dia gak bilang dia siapa." jelas Tania.

"Ya udah, entar mbak ke depan. Makasih ya Tania." ucap Arin .

Setelah berganti pakaian dan merapikan penampilannya, Arinda pun keluar untuk melihat siapa yang datang menemuinya.

Ia begitu terkejut melihat Satria yang ternyata datang menemuinya. Ia terlihat sedang duduk di sebuah kursi kayu yang ada di halaman kosan Arin.

"Kamu, ngapain kesini?" tanya Arinda sinis.

Satria yang mendengar suara Arinda pun langsung menengok ke arah sumber suara sambil tersenyum. Entah kenapa Arin bisa melihat kepedihan dari senyuman Satria saat itu.

Namun kebenciannya terhadap Satria lebih besar dari apapun untuk menghalau segala rasa iba atau simpatinya untuk Satria.

"Kamu gak di terima disini, lebih baik kamu pergi sekarang ! Saya gak ada urusan sama kamu !" ujar Arinda ketus lalu ia membalikkan tubuhnya untuk kembali ke dalam rumah.

Namun belum ada 2 langkah Satria menahan Arinda dengan memeluknya dari belakang. Satria memeluknya begitu erat sampai Arinda tidak bisa membuatnya terlepas.

"Lepasin!"

"Apa-apaan sih kamu, lepasin gak sekarang juga !" bentak Arin sambil berusaha melepaskan tubuhnya dari dekapan Satria walaupun tak juga berhasil.

Sementara Satria hanya diam tak bersuara, ia hanya memeluk Arinda untuk menyalurkan semua rasa rindunya selama ini terhadap Arin.

Air mata sudah tak lagi bisa ia tahan untuk lolos dari kedua kelopak matanya. Arinda bisa merasakan bahunya yang semakin lama semakin basah dengan air mata Satria.

Arinda pun akhirnya menyerah dan memutuskan untuk diam selama beberapa saat. Setelah Arinda tidak lagi mencoba melepaskan dekapannya, Satria semakin menumpahkan segala perasaannya.

Akhirnya ia berhasil menumpahkan semua perasaan yang sudah ia tahan selama 8 tahun ini. Tidak ada satu hari pun yang ia lewatkan tanpa merindukan Arinda.

Satria sudah mencoba banyak cara untuk bisa berkomunikasi dengan Arin, namun Arin sudah sejak lama memblokir kontak ataupun sosial media miliknya.

Bahkan dari sekian banyak teman Arin yang ia kenal, Satria tidak bisa mendapatkan nomor ponsel Arinda selama 8 tahun. Dan akhirnya kini tuhan berbaik hati untuk memberinya kesempatan melihat Arinda setiap hari.

"Aku selalu merindukan kamu selama 8 tahun ini. Aku tidak pernah melewatkan satu hari pun tanpa memikirkan kamu. Dan aku selalu berusaha untuk mencari kamu." Ucap Satria dengan suara parau nya.

"Aku sangat mencintai kamu, sangat. Aku sangat mencintai kamu, sampai aku tidak bisa berpaling ataupun melupakan kamu. Sedikitpun, bahkan hanya sedetikpun." sambungnya lagi terdengar begitu pilu.

Arin hanya diam mendengarkan setiap kata yang Satria ucapkan. Tubuhnya mulai bergetar menahan tangis yang sudah hampir tak bisa ia tahan lagi.

Satria pun akhirnya melepaskan tubuh Arin dari dekapannya. Satria duduk berlutut di belakang Arin, sambil menangis ia meminta maaf atas kesalahannya di masa lalu.

Ia benar-benar menyesal telah melakukan kesalahan yang fatal sampai membuat Arin memilih untuk meninggalkannya dan pergi dari sisinya.

"Rin katakanlah sesuatu. Kamu berhak memaki aku sepuas hati kamu. Kamu boleh pukul aku, kami boleh lakuin apapun. Tapi aku mohon sama kamu untuk memaafkan aku. Berikan aku kesempatan untuk memperbaiki semua kesalahan aku di masa lalu." Ujar Satria memohon pada Arin di tengah guyuran hujan yang tiba-tiba saja turun dengan begitu deras.

Arin memilih untuk pergi dan meninggalkannya tanpa mengucapkan satu kata pun. Satria berteriak memanggil Arin namun tak sekalipun Arin berhenti.

"Maafin aku Rin, kasih aku kesempatan sekali lagi. Aku mohon sama kamu." teriak Satria yang akhirnya membuat langkah Arinda terhenti.

"Aku pernah sangat mencintai kamu, tapi apa yang aku dapatkan? Cuma kebohongan dan penghianatan!! Kamu sendiri yang bikin aku jatuh cinta, dan kamu juga yang udah bikin hati aku mati !" ucap Arinda meluapkan segala emosinya.

"Dan karena kamu, aku gak bisa ngerasain bagaimana jatuh cinta lagi ataupun membangun sebuah hubungan dengan orang lain. Aku pernah sangat percaya dan aku malah di khianati, itu udah cukup buat bikin aku sulit lagi percaya sama orang lain." jelasnya lagi membuat Satria benar-benar merasa tertampar.

"Maafin, aku. Maafin aku Rin, maafin aku, maafin aku." gumam Satria sembari menarik Arinda ke dalam pelukannya.

Arin pun hanya bisa menangis sambil menumpahkan segala perasaan yang selama ini ia rasakan dan hanya ia pendam. Tangannya tidak berhenti mencoba untuk melepaskan tubuhnya dari Satria dan terus memukulinya sampai Arin hanya diam dan menangis di pelukannya.

Satria pun terus mengucapkan kata maaf dengan air mata yang sudah berjatuhan dan tak bisa ia tahan. Ia mengakui semua kesalahan yang pernah ia lakukan di masa lalu.

Satria terlalu bodoh dan naif saat itu, dan bahkan ia terus menyesalinya sampai 8 tahun telah berlalu. Ia kehilangan banyak hal karena kebodohan dan kesalahannya.

Tapi ia tidak akan mungkin mengulanginya lagi. Ia sangat menyesalinya, ia sangat mencintai Arinda dan tak pernah melupakannya sedikitpun selama 8 tahun.

Satria yang sudah mabuk berat akhirnya terjatuh seiring kesadarannya yang berkurang penuh. Arin sedikit terkejut dengan Satria yang mendadak tidak sadar.

Ia bingung harus bagaimana dan apa yang harus ia lakukan terhadap Satria. Karena tidak mungkin baginya membawa Satria masuk karena kosan Arin adalah kosan khusus perempuan.

Arin pun terus mencoba menyadarkan Satria, namun Satria hanya bergumam kecil dengan mata yang terpejam. Arin memeriksa saku jas Satria untuk mencari kunci mobil.

Setelah menemukannya, dengan susah payah Arin membawa Satria dan memasukkannya ke dalam mobil. Setelah masuk ke dalam mobil Arin langsung memasangkan sabuk pengaman di tubuhnya dan Satria.

Arin segera mengendarai mobil Satria untuk mengantarnya pulang. Beruntungnya Arinda bisa mengendarai mobil dan pernah ikut kursus mengemudi beberapa waktu lalu atas permintaan orangtuanya.

Setelah melajukan mobilnya keluar dari kosan, Arin mendadak menghentikan mobilnya. Kenapa ia harus peduli dan bersusah payah mengantarnya pulang. Lagipula ia tidak tahu dimana satria tinggal.

Harus kemana Arin membawanya? Arin pun langsung menatap tajam dan penuh kesal ke arah Satria. Bukannya ia terbebas dari Satria ia malah harus membantu laki-laki yang begitu ia benci.

Setelah berpikir cukup lama akhirnya Arinda memutuskan untuk membantu Satria. Bagaimanapun juga ia masih mempunyai hati untuk tak meninggalkan orang yang mabuk di jalan.

Terpopuler

Comments

Wahyurasya

Wahyurasya

lanjut thoor 😘

2021-04-10

0

lihat semua
Episodes
1 Arinda
2 Satria
3 Bersikap profesional
4 Teringat masa lalu
5 Pulang
6 Bumil terkepo
7 Kencan bersama Dean
8 Happy time
9 Perempuan dari masa lalu
10 Curhat
11 Menghindar
12 Tidak bisa melupakannya
13 Kegaduhan
14 Penyesalan Satria
15 Kesalahpahaman
16 Tamu tak di undang
17 Pertemuan tak di sengaja
18 Dokter Raka
19 Pacar baru
20 Rasa yang mungkin masih sama
21 Teman Lama
22 Pulang ke Bogor part 1
23 Pulang ke Bogor part 2
24 Masa lalu part 1
25 Masa lalu part 2
26 Luka yang terulang kembali
27 Pagi-pagi buta
28 Kenyataan lainnya
29 Sahabat
30 Kebenaran yang terpendam
31 Pengumuman
32 Kembali bersemangat
33 Pertemuan
34 Mari saling memaafkan
35 Kecurigaan Bayu
36 Kekecewaan Bayu
37 Menghindar
38 Hancur
39 Arslan, anak ku
40 Ke Rumah Sakit
41 Istri khayalan
42 Masih saling mencintai
43 Isi hati yang terpendam
44 Insta Dairy
45 Bahan Gibah
46 Surat pengunduran diri
47 Makan siang bersama
48 Gadis cantik di pesta
49 Dilema
50 Perjalanan part 1
51 Perjalanan part 2
52 Perjalanan part 3
53 Makan malam
54 kebenaran tentang arslan
55 Wahana Outbound part 1
56 Arinda, Satu-satunya cinta
57 Selamat tinggal
58 Sebuah Awal
59 kehidupan baru Satria
60 Surat untuk Raka
61 Kedatangan Dean
62 Kekhawatiran Dean
63 Sherina
64 Kedatangan Raka
65 Terpesona
66 Kebimbangan
67 Pengumuman
68 Penolakan
69 sebuah kebetulan atau takdir?
70 Teman baru
71 Sepiring ketoprak
72 Jalan-jalan
73 Sherina's birthday
74 Kejutan
75 Makan malam
76 Karaoke
77 Sebuah pesan perpisahan
78 Gelisah
79 Kedai bakso part 1
80 Kedai bakso part 2
81 Harapan baru Satria
82 Interview
83 Sherina Jatuh sakit
84 Terimakasih Raka
85 Makan siang Tim
86 Mak comblang
87 Hanya salah paham
88 Calon istri
89 Gosip
90 Pulang
91 Rencana Satria
92 Patah hati bersama
93 Terpergok Dean
94 Sambutan Adrian
95 Penolakan orangtua Arinda
96 Pengakuan mengejutkan Raka
97 Sebuah permintaan
98 Kedatangan Arin
99 Perasaan bersalah Satria
100 Harapan orangtua Satria
101 Harapan
102 Bab 101
103 Bab 102
104 Bab 103
105 Bab 104
106 Bab 105
107 Bab 106
108 Bab 107
109 Bab 108
110 Bab 109
111 Bab 110
112 Bab 111
113 Bab 112
114 Bab 113
115 Bab 114
116 Bab 115
117 Bab 116
118 Bab 117
119 Bab 118
120 Bab 119
121 Bab 120
122 Bab 121
123 Bab 122
124 Bab 123
Episodes

Updated 124 Episodes

1
Arinda
2
Satria
3
Bersikap profesional
4
Teringat masa lalu
5
Pulang
6
Bumil terkepo
7
Kencan bersama Dean
8
Happy time
9
Perempuan dari masa lalu
10
Curhat
11
Menghindar
12
Tidak bisa melupakannya
13
Kegaduhan
14
Penyesalan Satria
15
Kesalahpahaman
16
Tamu tak di undang
17
Pertemuan tak di sengaja
18
Dokter Raka
19
Pacar baru
20
Rasa yang mungkin masih sama
21
Teman Lama
22
Pulang ke Bogor part 1
23
Pulang ke Bogor part 2
24
Masa lalu part 1
25
Masa lalu part 2
26
Luka yang terulang kembali
27
Pagi-pagi buta
28
Kenyataan lainnya
29
Sahabat
30
Kebenaran yang terpendam
31
Pengumuman
32
Kembali bersemangat
33
Pertemuan
34
Mari saling memaafkan
35
Kecurigaan Bayu
36
Kekecewaan Bayu
37
Menghindar
38
Hancur
39
Arslan, anak ku
40
Ke Rumah Sakit
41
Istri khayalan
42
Masih saling mencintai
43
Isi hati yang terpendam
44
Insta Dairy
45
Bahan Gibah
46
Surat pengunduran diri
47
Makan siang bersama
48
Gadis cantik di pesta
49
Dilema
50
Perjalanan part 1
51
Perjalanan part 2
52
Perjalanan part 3
53
Makan malam
54
kebenaran tentang arslan
55
Wahana Outbound part 1
56
Arinda, Satu-satunya cinta
57
Selamat tinggal
58
Sebuah Awal
59
kehidupan baru Satria
60
Surat untuk Raka
61
Kedatangan Dean
62
Kekhawatiran Dean
63
Sherina
64
Kedatangan Raka
65
Terpesona
66
Kebimbangan
67
Pengumuman
68
Penolakan
69
sebuah kebetulan atau takdir?
70
Teman baru
71
Sepiring ketoprak
72
Jalan-jalan
73
Sherina's birthday
74
Kejutan
75
Makan malam
76
Karaoke
77
Sebuah pesan perpisahan
78
Gelisah
79
Kedai bakso part 1
80
Kedai bakso part 2
81
Harapan baru Satria
82
Interview
83
Sherina Jatuh sakit
84
Terimakasih Raka
85
Makan siang Tim
86
Mak comblang
87
Hanya salah paham
88
Calon istri
89
Gosip
90
Pulang
91
Rencana Satria
92
Patah hati bersama
93
Terpergok Dean
94
Sambutan Adrian
95
Penolakan orangtua Arinda
96
Pengakuan mengejutkan Raka
97
Sebuah permintaan
98
Kedatangan Arin
99
Perasaan bersalah Satria
100
Harapan orangtua Satria
101
Harapan
102
Bab 101
103
Bab 102
104
Bab 103
105
Bab 104
106
Bab 105
107
Bab 106
108
Bab 107
109
Bab 108
110
Bab 109
111
Bab 110
112
Bab 111
113
Bab 112
114
Bab 113
115
Bab 114
116
Bab 115
117
Bab 116
118
Bab 117
119
Bab 118
120
Bab 119
121
Bab 120
122
Bab 121
123
Bab 122
124
Bab 123

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!