Kembali ke Kota

Axila mengambil persediaan peluru disabuk kirinya, dengan cepat dia menggantinya lalu kembali menyerang para pemberontak. Axila menggunakan elemen tumbuhan dengan diam-diam, ingat kan? Jika kekuatannya itu perebut.

Axila memang berhasil merebut beberapa elemen milik musuhnya waktu di zaman dulu dalam peperangan, dan sekarang elemen yang dia miliki adalah, Api Suci, Angin, tumbuhan, dan cahaya yang baru dia dapat dari ibunya dua hari yang lalu.

Axila mengikat kaki para pemberontak dengan akar-akar pohon, sehingga mereka tak bisa melarikan diri saat Axila menyerang. Axila juga menggunakan elemen cahaya untuk membuat mereka buta dan tak sadarkan diri, sehingga tak bisa menyerang para prajurit negara.

Satu jam berlalu, banyak pemberontak yang sudah lumpuh dan kehilangan nyawa. Dan yang buta diamankan oleh para prajurit negara, senjata mereka diambil secara paksa, dan bahkan mereka dihilangkan kesadarannya untuk mempermudah para prajurit yang membawa mereka ke markas pusat. Kira-kira ada 11 orang yang masih hidup, dan sisanya sudah tak bernyawa karena keganasan Axila.

Bahkan lengan kanan Axila juga terluka akibat timah yang menembus permukaan kulitnya, karena kelalaiannya salah satu musuh melukainya tadi.

Keadaan hutan jadi sangat kacau, banyak orang yang juga ikut terluka akibat penyerang ini.

"Hari ini kita juga kita kembali ke kota, persiapkan diri dan semua barang yang kalian bawa!.

Prajurit yang terluka parah akan diangkut dengan helikopter yang akan tiba satu jam lagi, yang luka ringan ditangani oleh para tim medis!" Ujar kapten Ronal tegas, bahkan Jendral Michael, ayah dari Putra juga ikut turun tangan.

"Apa ini tak terlalu cepat? Semua orang masih lelah karena penyerang ini." Gerutu Putra disamping Axila, dia baru saja selesai mengangkat peluru dari lengan kanan Axila.

Axila yang terbaring terkekeh pelan, biasanya dia yang selalu memerintah dimedan perang, namun saat ini. Entahlah....

"Sudahlah, kita kembali hari ini. Aku penasaran bagaimana keadaan di kota." Sambung Axila dengan kekehan nya.

"Ayolah, kita baru saja berperang dengan mereka. Lalu sekarang harus bersiap dan kembali?" Ujar Putra protes.

Axila menggeleng, "mereka terlalu banyak diluar sana. Menunggu malam tiba dan membalaskan dendam teman-teman mereka yang kita renggut nyawanya.

Tidak, bukan kita, tapi aku." Ujar Axila dengan serius. Membuat Putra meneguk Silvanya dengan susah payah, karena wajah Axila yang terlihat menyeramkan.

Terdengar langkah kaki yang sedang mendekat, Axila dan Putra saling tatap. Disana sudah berdiri seorang pria berumur 50-an, namun masih terlihat sangat tampan,. disampingnya ada orang yang sudah familiar dengan Axila.

Tiba-tiba Putra berdiri dengan cepat, lalu memberikan hormat pada kedua orang itu. "Selamat Siang, Pak!" Ujar Putra dengan tegas.

Pra itu membalas hormat dari Putra, lalu berjalan mendekat. "Apa kau baik-baik saja, Son?" Tanyanya pada Putra, disambung dengan tepukan pelan dibahu kiri Putra.

"Siap, jawab Pak. Saya baik-baik saja." Balas Putra.

"Syukurlah, aku senang mendengarnya, Son." Balas pria itu. Matanya tertuju pada Axila yang sudah terduduk, dan memberikan hormat dengan tangan kirinya.

"Maaf, Pak. Saya menggunakan tangan kiri untuk memberikan hormat pada anda, karena seperti yang anda lihat, jika tangan kanan saya sedang terluka." Ujar Axila dengan santai, tapi tegas.

Jendral Michael mengangguk, "Tak apa, Nona. Saya mengerti." Balasnya. Matanya mengarah pada Putra, "jadi ini dia adikmu, Son? Aku bertanya sebagai seorang ayah, bukan atasanmu." Ujarnya.

"Iya Pa, dia Axila. Aku yang bertanggung jawab atas dirinya, sebagai seorang kakak." Balas Putra.

"Jika begitu, dia adalah Putriku. Bukankah begitu, Kapten Ronal?" Ujar Jendral Michael dengan menatap pria disamping nya.

Dengan cepat Kapten Ronal mengangguk, "Benar, Pak. Nona Axila juga menjadi Putri anda."

*******

Para prajurit sudah selesai bersiap, yang terluka para juga sudah dijemput dengan 2 helikopter yang mengangkut mereka. Sisanya merapikan tenda, dan mempersiapkan kepulangan mereka hari ini.

"Istirahatlah sebentar, selagi kita menunggu angkutan tiba!" Ujar Kapten Ronal.

Para prajurit mulai duduk ditanah, dengan tas ransel besar disamping mereka, serta beberapa barang lainnya. Masing-masing menjaga ransel milik mereka, ada juga yang duduk bercanda dengan prajurit yang lain. Ada juga yang tiduran diaras dedaunan kering sambil bersenandung kecil.

Sedangkan Axila dan Putra juga sedang bersantai, mereka duduk bersama keempat prajurit lainnya, yang berada dalam tim Putra.

Dengan Axila yang tiduran dipaha Putra, sambil kepalanya diusap pelan. Matanya mungkin saja menutup, tapi tidak dengan mulutnya yang terus terkekeh dengan candaan dari para pria itu.

Terdengar suara beberapa kendaraan telah mendekat, lalu berhenti dijarak yang agak jauh dari tempat mereka saat ini.

Suara Kapten Ronal kembali terdengar, menyuruh mereka menaiki kendaraan itu.

Satu persatu prajurit mulai menaiki kendaraan yang ada.

"Nona Axila, Jendral menyuruh Anda untuk naik mobil miliknya bersama dengan beliau dan juga Junior Putra." Ujar salah satu anggota dari tim elite.

Axila menggeleng, "aku akan bersama para prajurit yang lain. Beritahu beliau, jika aku tak bisa." Balas Axila lalu menaiki kendaraan yang sudah ada beberapa prajurit diatasnya.

Mau tidak mau, Putra juga ikut dengan Axila. Memang dia tak bisa melawan perintah ayahnya, namun dia juga tak bisa meninggalkan Axila sendirian dengan prajurit-prajurit itu.

Jendral Michael tak bisa melakukan apapun, dia bahkan hanya terdiam lalu menaiki mobilnya, diikuti oleh Kapten Ronal.

Kendaraan yang memuat para prajurit segera melaju, mobil-mobil itu perlahan mulai meninggalkan hutan belantara. Mobil-mobil itu bergerak dengan berbaris, didepannya ada mobil milik Jendra Michael, dibelakangnya ada kendaraan para prajurit.

Dan kendaraan yang ditumpangi Axila berada diposisi paling belakang, sesuai dengan permintaan Axila pada senior yang mengemudikan kendaraan, karena ada sesuatu yang ingin dilakukan oleh Axila sendiri. Yaitu menghabisi para pemberontak dengan kemampuannya, yaitu cahaya. Axila membunuh para pemberontak hanya dengan cahaya yang dibuat seperti jarum halus, lalu dikirimkan pada markas mereka yang tersembunyi.

Kendaraan para prajurit sudah memasuki area perkotaan dengan terus berbaris, para prajurit bersorak bahagia karena sudah selesai melakukan tugas mereka. Bahkan bukan lagi hanya berlatih, namun berperang dengan para pemberontak negara.

Mobil-mobil pribadi mendahului mereka, begitu juga dengan kendaraan roda dua. Namun semua itu terhenti ketika sampai dilampu merah, mereka harus mematuhi aturan lalulintas bukan?

Kini Axila menjadi pusat perhatian, bagaimana tidak. Sejak mereka mulai bergegas pergi dari hutan, mata Axila sudah terpejam dengan bersandar didada bidang Putra. Dan kini dia haru saja bangun. Axila yang terbangun langsung mengarahkan pandangannya pada kendaraan-kendaraan pribadi yang berjejer dibelakang nya.

Menjadi pusat perhatian para pengguna jalan, saat mereka melihat ada satu orang gadis yang bersama dengan para prajurit. Tampilannya benar-benar terlihat sangat keren, dengan baju kaos hitam yang disisip, dan digulung lengannya dan ada logo prajurit negara, celana bercorak prajurit. Rambut yang diikat acak, berkulit putih dan berwajah cantik, tentu menambah poinnya sebagai sosok yang dikagumi.

Axila tersenyum pada para warga yang manggilnya, dia melambaikan tangan sambil mengedipkan matanya.

Disamping kendaraan itu, ada mobil Lamborghini berwarna hitam. Didalam sana terdapat dua orang pria tampan, yang satunya sedang menyetir sedangkan yang lain nampak tengah membaca Email yang masuk kedalam tablet yang berada ditangannya.

Terpopuler

Comments

Kartika Lina

Kartika Lina

coba pinjam kekuatan axila untuk melawan kkb di papua mungkin sekarang tni bisa tenang hehehe 🤭

2024-04-18

7

A.0122

A.0122

yg dimobil Lamborghini itu salah satu dr 4 pria di sinopsis kah

2022-06-09

1

Dianita Indra

Dianita Indra

next

2022-04-12

0

lihat semua
Episodes
1 Berpindah Dimensi
2 Ikan Bakar
3 Harta Karun
4 Menangkap Mata-mata
5 Prajurit Cantik
6 Harta Karun Berjalan
7 Mendapat Kakak Baru
8 Serigala & penyerangan
9 Kembali ke Kota
10 Koin Emas
11 Ruang Dimensi Teratai Emas
12 Bertemu Lagi
13 AL/Axila Lian.
14 Bermain Drama
15 Salah Paham
16 Club Malam
17 Pelelangan
18 Pelelangan 2
19 Lee Shin-Young
20 Meninggalkan Mu.
21 Pacar Pura-pura
22 Aku bukan orang yang kalian maksud
23 Menyembuhkan orang lain
24 Aku Harus Pergi
25 Berpisah untuk sementara
26 Kita bertemu lagi, Dokter Robin
27 Kalian saling kenal?
28 Kembali
29 Makan Malam Keluarga
30 Sebagai Agen Rahasia
31 Seoul, Korea Selatan
32 Azka Leon Remanov
33 Mengawasi
34 Pengawal Adikku
35 Siapa kau? Berani sekali membuatku tertarik
36 Visual tokoh
37 Bekerja samalah denganku
38 Respon pertama Shin-Young
39 Moonbin
40 Sadarnya Shin-Young
41 Penyesalan Tuan Lee
42 Kabar Mike
43 Sulit mengatakan Maaf dan Terima kasih
44 Hampir ketahuan
45 Mengambil Alih Hotel
46 Apa itu sungguh kau, Noona?
47 Kantor Polisi
48 Pertemuan kakak beradik
49 Azka yang menggemaskan
50 Menggemaskan
51 Terkejut
52 Chapter 52
53 Makan Siang Bersama
54 Kabar dari Axila
55 Kedatangan Mike
56 Chapter 56
57 Mengusir dengan halus
58 Klitik maut Moonbin
59 Pulang
60 Pertemuan Azka-Levi
61 Ahjussi? Memangnya aku setua itu?
62 Chapter 62
63 Makan malam dengan Levi
64 Tak terima
65 Putus?
66 Keluarga rumah Kost Azka
67 Chapter 67
68 Siapa yang berani menyentuh mu?!
69 Bergerak lebih cepat
70 AKU MEMBENCIMU!
71 Pergi mendadak
72 Kepulangan Axila
73 Note
74 Kepulangan Axila
75 Pagi hari di rumah
76 Rekan kerja baru
77 Menjalankan Tugas
78 Bermain
79 Bermain (2)
80 Bermain (3)
81 Penuh kekaguman
82 Bertemu mantan
83 Saingan Baru
84 Indri
85 Indri (2)
86 Kampus
87 Chapter 87
88 Chapter 88
89 Ingatan masa lalu
90 Aku bahagia memiliki kakak sepertimu
91 Caffe
92 Chapter 92
93 Perpisahan
94 Welcome to Indonesia
95 Chapter 95
96 Chapter 96
97 Ternyata
98 Bingung
99 Serangan
100 Keputusan
101 Sadar
102 Chapter 102
103 Chapter 103
104 Penculikan
105 Penculikan 2
106 Tindakan Axila
107 Monster
108 Kematian Zain
109 Mimpi Azka
110 Kami berbeda, Dia bukan Aku
111 chapter 111
112 Chapter 112
113 Chapter 113
114 Chapter 114
115 chapter 115
116 Undangan pernikahan Mike
117 Chapter 117
118 Kekacauan di hari pernikahan
119 Pernikahan yang kacau
120 Wedding Party
121 Hari pertama
122 Chapter 122
123 Chapter 123
124 Mulai ada rasa
125 Bukan Update
126 Chapter 126
127 Chapter 127
128 Chapter 128
129 Chapter 129
130 Chapter 130
131 Axila Pov
132 Chapter 132
133 Kita pacaran?
134 Chapter 134
135 Ketahuan
136 Kencan
137 Chapter 137
138 Chapter 138
139 Chapter 139
140 Terbalaskan
141 Sindrom Putri tidur
142 Berkunjung
143 Promo
144 Berkunjung ll
145 Akhir
146 Extra Part
147 NOVEL BARU
Episodes

Updated 147 Episodes

1
Berpindah Dimensi
2
Ikan Bakar
3
Harta Karun
4
Menangkap Mata-mata
5
Prajurit Cantik
6
Harta Karun Berjalan
7
Mendapat Kakak Baru
8
Serigala & penyerangan
9
Kembali ke Kota
10
Koin Emas
11
Ruang Dimensi Teratai Emas
12
Bertemu Lagi
13
AL/Axila Lian.
14
Bermain Drama
15
Salah Paham
16
Club Malam
17
Pelelangan
18
Pelelangan 2
19
Lee Shin-Young
20
Meninggalkan Mu.
21
Pacar Pura-pura
22
Aku bukan orang yang kalian maksud
23
Menyembuhkan orang lain
24
Aku Harus Pergi
25
Berpisah untuk sementara
26
Kita bertemu lagi, Dokter Robin
27
Kalian saling kenal?
28
Kembali
29
Makan Malam Keluarga
30
Sebagai Agen Rahasia
31
Seoul, Korea Selatan
32
Azka Leon Remanov
33
Mengawasi
34
Pengawal Adikku
35
Siapa kau? Berani sekali membuatku tertarik
36
Visual tokoh
37
Bekerja samalah denganku
38
Respon pertama Shin-Young
39
Moonbin
40
Sadarnya Shin-Young
41
Penyesalan Tuan Lee
42
Kabar Mike
43
Sulit mengatakan Maaf dan Terima kasih
44
Hampir ketahuan
45
Mengambil Alih Hotel
46
Apa itu sungguh kau, Noona?
47
Kantor Polisi
48
Pertemuan kakak beradik
49
Azka yang menggemaskan
50
Menggemaskan
51
Terkejut
52
Chapter 52
53
Makan Siang Bersama
54
Kabar dari Axila
55
Kedatangan Mike
56
Chapter 56
57
Mengusir dengan halus
58
Klitik maut Moonbin
59
Pulang
60
Pertemuan Azka-Levi
61
Ahjussi? Memangnya aku setua itu?
62
Chapter 62
63
Makan malam dengan Levi
64
Tak terima
65
Putus?
66
Keluarga rumah Kost Azka
67
Chapter 67
68
Siapa yang berani menyentuh mu?!
69
Bergerak lebih cepat
70
AKU MEMBENCIMU!
71
Pergi mendadak
72
Kepulangan Axila
73
Note
74
Kepulangan Axila
75
Pagi hari di rumah
76
Rekan kerja baru
77
Menjalankan Tugas
78
Bermain
79
Bermain (2)
80
Bermain (3)
81
Penuh kekaguman
82
Bertemu mantan
83
Saingan Baru
84
Indri
85
Indri (2)
86
Kampus
87
Chapter 87
88
Chapter 88
89
Ingatan masa lalu
90
Aku bahagia memiliki kakak sepertimu
91
Caffe
92
Chapter 92
93
Perpisahan
94
Welcome to Indonesia
95
Chapter 95
96
Chapter 96
97
Ternyata
98
Bingung
99
Serangan
100
Keputusan
101
Sadar
102
Chapter 102
103
Chapter 103
104
Penculikan
105
Penculikan 2
106
Tindakan Axila
107
Monster
108
Kematian Zain
109
Mimpi Azka
110
Kami berbeda, Dia bukan Aku
111
chapter 111
112
Chapter 112
113
Chapter 113
114
Chapter 114
115
chapter 115
116
Undangan pernikahan Mike
117
Chapter 117
118
Kekacauan di hari pernikahan
119
Pernikahan yang kacau
120
Wedding Party
121
Hari pertama
122
Chapter 122
123
Chapter 123
124
Mulai ada rasa
125
Bukan Update
126
Chapter 126
127
Chapter 127
128
Chapter 128
129
Chapter 129
130
Chapter 130
131
Axila Pov
132
Chapter 132
133
Kita pacaran?
134
Chapter 134
135
Ketahuan
136
Kencan
137
Chapter 137
138
Chapter 138
139
Chapter 139
140
Terbalaskan
141
Sindrom Putri tidur
142
Berkunjung
143
Promo
144
Berkunjung ll
145
Akhir
146
Extra Part
147
NOVEL BARU

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!