Menangkap Mata-mata

Kaki Axila Terus melangkah kedepan, dan mencari asal suara.

Kini, didepannya ada banyak sekali tenda-tenda berwarna hijau tua yang dipadukan dengan coklat dan beberapa warna khas milik prajurit Indonesia. Beberapa prajurit juga ada yang sedang berjaga, ada yang sedang mengobrol ataupun yang lainnya, selebihnya sedang berlatih.

'Krakk..'

Ranting kering yang diinjak Axila berbunyi, membuat beberapa prajurit langsung mencari asal suara.

Dari balik pohon, Axila keluar dari sana.

Dari ingatan "Axila" yang asli, ia mengetahui jika orang-orang yang berada dihadapannya adalah prajurit negara ini. Ia menatap mereka, "Apa yang dilakukan para Tentara Indonesia ini disini?" Gumam Axila, dia berjalan mendekat. Namun salah satu prajurit mengangkat senjata dan mengarahkannya pada Axila.

"Berhenti!"

Axila menghentikan langkahnya, "Haiss... Apa lagi? Aku hanya ingin bertanya tapi malah ditodongkan senjata api." Ujar Axila dengan kesal.

Beberapa prajurit juga ikut melihat Axila menodongkan senjata, mereka pikir Axila itu mata-mata. Tentu saja curiga, bagaimana bisa seorang gadis cantik berada di tengah hutan ini, sangat mencurigakan.

Axila membaca pikiran semua orang yang menatapnya, "Aku bukan orang jahat seperti yang kalian pikirkan, jadi tolong turunkan senjata itu." Pinta Axila, bagaimanapun senjata api itu sangat berbahaya. Dia tahu dari ingatan pemilik tubuh yang lama.

"Bohong!! Siapa kau?!"

"Aku tak berbohong, aku bukan orang berbahaya seperti yang kalian pikirkan!" Balas Axila dingin.

Hening.. tak ada yang bicara, mereka memperhatikan tampilan Axila yang memang sedikit aneh, dengan memakai bahu kuno berwarna putih bersih, seperti pakaian jaman kekaisaran dalam serial-serial drama kolosal yang pernah ditonton.

"Turunkan senjata kalian, dia tak berbahaya." Ujar salah satu prajurit, dia adalah ketua salah satu tim yang sedang bertugas untuk berjaga.

Semua prajurit yang menodongkan senjata menurunkan dengan perlahan, lalu sang ketua mendekati Axila.

"Nona, apa yang kau lakukan disini? tempat ini berbahaya." Ujarnya.

"Aku tahu, tapi sepertinya aku tersesat dan tak sengaja menemukan kalian." Balas Axila.

"Seperti itu." Dia mengangguk paham, "lalu, bisa aku lihat kartu tanda penduduk milikmu?" Ujarnya lagi.

"Tentu saja." Balas Axila, dia mengambil dompetnya dan memberikan KTP miliknya pada pada pria dihadapannya. Untung saja tas milik Axila terbawa saat dia melompat ke jembatan.

..."Nama: Axila Lian Remanov....

...Lahir tanggal: 16 Mei 2000....

...Pekerjaan: Mahasiswa...

...Golongan darah: A-B....

...Warna negara: WNI."...

"Aku bukan orang jahat, jadi tak perlu curiga seperti itu." Ujar Axila lagi.

Terdengar suara kendaraan roda empat yang sedang mendekat, mungkin saja ada dua.

Dan kini, sudah berhenti tak jauh dari tempat Axila berdiri.

Para prajurit berlarian berbaris rapi, lalu memberikan hormat saat lima orang pria keluar dari dalam sana.

Mata Axila tak pernah lepas dari mereka, lalu membaca pikiran kelima pria itu. Matanya menajam pada salah satu pria yang berdiri dipaling kanan barisan, karena kelima pria itu juga ikut berbaris.

Axila mengeluarkan satu jarum beracun miliknya, lalu melemparkannya pada pria itu.

"Ahhkkk..." Pekiknya, tentu saja semua mata mengarah padanya. Tiba-tiba saja Axila sudah berada dibelakang pria itu lalu,

melayangkan tandangan pada tengkuk dan..

'Brugg..'

Beberapa prajurit juga ikut terkena imbas, senior mereka menabrak tubuh mereka hingga terjatuh karena terkejut. Sedangkan pria itu langsung pingsan ditempat.

Semua orang terkejut, mata mereka terbelalak melihat tindakan Axila pada senior mereka.

"Apa yang kau lakukan?!" Teriak salah satu dari kelimanya.

Mata Axila masih menatap tajam pada prajurit yang sudah pingsan itu, "apa yang kulakukan? Tentu saja menangkap hama yang sedang berkeliaran ditengah-tengah para prajurit TNI." Balas Axila santai.

"Apa maksudmu?!" Bentak yang lain.

"Harusnya kau berterima kasih padaku, karena menangkap mata-mata yang berada disini." Balas Axila.

"Bagaimana mungkin, dia itu salah satu anggota tim elite senior. Dari mana kau tahu jika senior itu mata-mata?!" Teriak salah satu prajurit.

"Sudah kuduga, semua ini tak akan berjalan lancar." Gumam Axila.

"Jangan asal bicara kau!!"

"Dasar pembohong!"

"Cantik-cantik pembohong."

"Baiklah jika kalian tak percaya, bisa ku pinjam laptop kalian dan aku akan membuat kalian percaya." Ujar Axila dingin. Lucu jika orang kuno sepertinya mengetahui alat-alat elektronik seperti ini, namun bukankah "Axila" adalah orang modern? Sang jenius IT yang telah mempelajari hal ini sejak masih kecil.

"Semua data anggota tim elite tak akan ada yang bisa retas, bagaimana mungkin kau bisa, gadis kecil?"

"Bawa saja dan jangan bicara. Yang mustahil bisa menjadi mungkin jika berada ditanganku." Balas Axila dengan penuh percaya diri.

Salah satu dari para senior itu mendekat dengan laptop ditangannya, dia juga sudah curiga dengan gerak-gerik pria ya g sedang pingsan itu. "Pakai saja punyaku, jika kau memang benar, tolong buktikan pada kami." Ujarnya.

"Aku tak akan mengecewakan anda, Sir." Balas Axila sambil tersenyum, lalu duduk ditanah. Axila menghidupkan laptop itu dan mulai masuk kedalam program. Dari ingatan "Axila", dia yang sekarang hanya perlu mengikuti ingatan ini. Meskipun terasa sangat asing, namun ia tetap mengikuti insting nya saja.

Keempat orang senior berdiri dibelakang Axila, sedangkan yang lainnya menonton saja dari depan, ada juga yang ingin melihat apa yang dikerjakan oleh Axila.

Sedangkan si mata-mata masih pingsan, dia di jaga oleh beberapa prajurit yang lain.

Dengan cekatan jemari Axila terus berlarian diatas papan keyboard laptop, masuk kedalam program yang tak dikenal oleh siapapun. Sepuluh menit berlalu, Axila menghentikan aktivitas nya lalu menunjukkan pada para senior tim elite yang lain.

"Ini, aku tak pernah berbohong." Balas Axila santai.

Nampak lah dilayar laptop, banyak bukti yang mengatakan dia adalah mata-mata dari suatu organisasi terlarang, atau bisa disebut *******.

"Ikat dia! Kami akan membawanya ke pusat dan diinterogasi!" Ucap salah satu senior yang tadi memberikan laptopnya pada Axila.

"Siap pak!" Balas beberapa prajurit, mereka langsung mengikat lelaki yang masih pingsan, mengambil semua senjata yang dia miliki. Bahkan melepas seragam tentara elite yang dikenakan olehnya.

Beberapa prajurit yang penasaran berebut untuk melihat, dan betapa terkejutnya mereka. Apa yang dikatakan oleh Axila itu memang benar, senior mereka ini adalah seorang mata-mata.

Jika kalian bertanya bagaimana gadis itu bisa menggunakan laptop dan mulai menghacker jaringan maka jawabannya adalah. Karena sang pemilik tubuh yang asli sangat handal dalam urusan komputer dan jaringan, Axila yang asli adalah seorang hacker. Jadi semua kemampuan dalam diri gadis itu berpindah pada Liu Mei yang saat ini menempati tubuh gadis itu.

"Mereka akan menyerang kalian dua hari lagi, jadi sebaiknya cepat bawa dia ke pusat dan di interogasi disana." Ujar Axila seperti perintah yang mutlak.

"Baik nona." Balas yang lainnya, entah mengapa tapi mereka jadi menurut saja.

"Maaf nona, tapi dari mana kau tahu jika dia itu mata-mata? Dan siapa kamu?" Tanya kapten tim elite pada Axila.

"Sudah tampak dari gerak-geriknya, kalian saja tak tak menyadari jika ada penyusup didalam sini. Lagi pula, aku bukan siapa-siapa, hanya seorang gadis yang tersesat di hutan ini." Balas Axila santai. Matanya menangkap name tag milik kapten, Ronal.

"Benarkah?" Tanyanya.

"Sungguh sir Ronal, terserah kau mau berfikir bagaimana, aku tak peduli." Balas Axila santai. Dia berjalan meninggalkan kapten Ronal yang masih dalam mode terkejut, lalu berjalan kearah pria yang memegang KTP miliknya.

"Bisa kau kembalikan KTP milikku, senior Putra?" Tanya Axia saat melihat name tag milik lelaki itu.

"Tentu saja nona." Balasnya dengan cepat lalu mengambil KTP milik Axila yang berada dikantong bajunya.

Kapten Ronal mendekati mereka berdua, "Nona...." Dia ingin menyebut nama Axila, tapi tak tahu.

"Axila Lian, sir bisa memanggilku Axila." Balas Axila.

"Baiklah nona Axila, saya ingin menawarkan pada nona. Jika nona tak keberatan, nona bisa menginap disini. Kebetulan kami akan kembali beberapa hari lagi ke kota. Nona bisa ikut kami kembali ke kota bersama kami." Ujarnya dengan sedikit sopan, karena Axila berhasil menangkap mata-mata, tentu saja harus memberi penjelasan pada orang-orang di kantor pusat.

"Tak masalah, saya bersedia. Lagi pula, saya lumayan capek berada disini sendirian." Balas Axila.

"Tapi nona, disini tak ada wanita lagi selain anda, apa nona tak keberatan?" Tanya Putra.

"Bukan masalah, saya selalu bersama banyak prajurit untuk berperang, yang tentunya adalah laki-laki." Balas Axila cepat, dia tak menyadari apa yang baru saja dikatakan olehnya ini membuat keduanya jadi sedikit menegang saat mendengar kata 'Berperang'

Terpopuler

Comments

Ibuk'e Denia

Ibuk'e Denia

hampir mirip dgn Novel "Permaisuri Tangguh"

2022-12-31

2

Dianita Indra

Dianita Indra

lanjut thor

2022-04-12

1

Zaitun

Zaitun

keceplosan

2022-03-18

1

lihat semua
Episodes
1 Berpindah Dimensi
2 Ikan Bakar
3 Harta Karun
4 Menangkap Mata-mata
5 Prajurit Cantik
6 Harta Karun Berjalan
7 Mendapat Kakak Baru
8 Serigala & penyerangan
9 Kembali ke Kota
10 Koin Emas
11 Ruang Dimensi Teratai Emas
12 Bertemu Lagi
13 AL/Axila Lian.
14 Bermain Drama
15 Salah Paham
16 Club Malam
17 Pelelangan
18 Pelelangan 2
19 Lee Shin-Young
20 Meninggalkan Mu.
21 Pacar Pura-pura
22 Aku bukan orang yang kalian maksud
23 Menyembuhkan orang lain
24 Aku Harus Pergi
25 Berpisah untuk sementara
26 Kita bertemu lagi, Dokter Robin
27 Kalian saling kenal?
28 Kembali
29 Makan Malam Keluarga
30 Sebagai Agen Rahasia
31 Seoul, Korea Selatan
32 Azka Leon Remanov
33 Mengawasi
34 Pengawal Adikku
35 Siapa kau? Berani sekali membuatku tertarik
36 Visual tokoh
37 Bekerja samalah denganku
38 Respon pertama Shin-Young
39 Moonbin
40 Sadarnya Shin-Young
41 Penyesalan Tuan Lee
42 Kabar Mike
43 Sulit mengatakan Maaf dan Terima kasih
44 Hampir ketahuan
45 Mengambil Alih Hotel
46 Apa itu sungguh kau, Noona?
47 Kantor Polisi
48 Pertemuan kakak beradik
49 Azka yang menggemaskan
50 Menggemaskan
51 Terkejut
52 Chapter 52
53 Makan Siang Bersama
54 Kabar dari Axila
55 Kedatangan Mike
56 Chapter 56
57 Mengusir dengan halus
58 Klitik maut Moonbin
59 Pulang
60 Pertemuan Azka-Levi
61 Ahjussi? Memangnya aku setua itu?
62 Chapter 62
63 Makan malam dengan Levi
64 Tak terima
65 Putus?
66 Keluarga rumah Kost Azka
67 Chapter 67
68 Siapa yang berani menyentuh mu?!
69 Bergerak lebih cepat
70 AKU MEMBENCIMU!
71 Pergi mendadak
72 Kepulangan Axila
73 Note
74 Kepulangan Axila
75 Pagi hari di rumah
76 Rekan kerja baru
77 Menjalankan Tugas
78 Bermain
79 Bermain (2)
80 Bermain (3)
81 Penuh kekaguman
82 Bertemu mantan
83 Saingan Baru
84 Indri
85 Indri (2)
86 Kampus
87 Chapter 87
88 Chapter 88
89 Ingatan masa lalu
90 Aku bahagia memiliki kakak sepertimu
91 Caffe
92 Chapter 92
93 Perpisahan
94 Welcome to Indonesia
95 Chapter 95
96 Chapter 96
97 Ternyata
98 Bingung
99 Serangan
100 Keputusan
101 Sadar
102 Chapter 102
103 Chapter 103
104 Penculikan
105 Penculikan 2
106 Tindakan Axila
107 Monster
108 Kematian Zain
109 Mimpi Azka
110 Kami berbeda, Dia bukan Aku
111 chapter 111
112 Chapter 112
113 Chapter 113
114 Chapter 114
115 chapter 115
116 Undangan pernikahan Mike
117 Chapter 117
118 Kekacauan di hari pernikahan
119 Pernikahan yang kacau
120 Wedding Party
121 Hari pertama
122 Chapter 122
123 Chapter 123
124 Mulai ada rasa
125 Bukan Update
126 Chapter 126
127 Chapter 127
128 Chapter 128
129 Chapter 129
130 Chapter 130
131 Axila Pov
132 Chapter 132
133 Kita pacaran?
134 Chapter 134
135 Ketahuan
136 Kencan
137 Chapter 137
138 Chapter 138
139 Chapter 139
140 Terbalaskan
141 Sindrom Putri tidur
142 Berkunjung
143 Promo
144 Berkunjung ll
145 Akhir
146 Extra Part
147 NOVEL BARU
Episodes

Updated 147 Episodes

1
Berpindah Dimensi
2
Ikan Bakar
3
Harta Karun
4
Menangkap Mata-mata
5
Prajurit Cantik
6
Harta Karun Berjalan
7
Mendapat Kakak Baru
8
Serigala & penyerangan
9
Kembali ke Kota
10
Koin Emas
11
Ruang Dimensi Teratai Emas
12
Bertemu Lagi
13
AL/Axila Lian.
14
Bermain Drama
15
Salah Paham
16
Club Malam
17
Pelelangan
18
Pelelangan 2
19
Lee Shin-Young
20
Meninggalkan Mu.
21
Pacar Pura-pura
22
Aku bukan orang yang kalian maksud
23
Menyembuhkan orang lain
24
Aku Harus Pergi
25
Berpisah untuk sementara
26
Kita bertemu lagi, Dokter Robin
27
Kalian saling kenal?
28
Kembali
29
Makan Malam Keluarga
30
Sebagai Agen Rahasia
31
Seoul, Korea Selatan
32
Azka Leon Remanov
33
Mengawasi
34
Pengawal Adikku
35
Siapa kau? Berani sekali membuatku tertarik
36
Visual tokoh
37
Bekerja samalah denganku
38
Respon pertama Shin-Young
39
Moonbin
40
Sadarnya Shin-Young
41
Penyesalan Tuan Lee
42
Kabar Mike
43
Sulit mengatakan Maaf dan Terima kasih
44
Hampir ketahuan
45
Mengambil Alih Hotel
46
Apa itu sungguh kau, Noona?
47
Kantor Polisi
48
Pertemuan kakak beradik
49
Azka yang menggemaskan
50
Menggemaskan
51
Terkejut
52
Chapter 52
53
Makan Siang Bersama
54
Kabar dari Axila
55
Kedatangan Mike
56
Chapter 56
57
Mengusir dengan halus
58
Klitik maut Moonbin
59
Pulang
60
Pertemuan Azka-Levi
61
Ahjussi? Memangnya aku setua itu?
62
Chapter 62
63
Makan malam dengan Levi
64
Tak terima
65
Putus?
66
Keluarga rumah Kost Azka
67
Chapter 67
68
Siapa yang berani menyentuh mu?!
69
Bergerak lebih cepat
70
AKU MEMBENCIMU!
71
Pergi mendadak
72
Kepulangan Axila
73
Note
74
Kepulangan Axila
75
Pagi hari di rumah
76
Rekan kerja baru
77
Menjalankan Tugas
78
Bermain
79
Bermain (2)
80
Bermain (3)
81
Penuh kekaguman
82
Bertemu mantan
83
Saingan Baru
84
Indri
85
Indri (2)
86
Kampus
87
Chapter 87
88
Chapter 88
89
Ingatan masa lalu
90
Aku bahagia memiliki kakak sepertimu
91
Caffe
92
Chapter 92
93
Perpisahan
94
Welcome to Indonesia
95
Chapter 95
96
Chapter 96
97
Ternyata
98
Bingung
99
Serangan
100
Keputusan
101
Sadar
102
Chapter 102
103
Chapter 103
104
Penculikan
105
Penculikan 2
106
Tindakan Axila
107
Monster
108
Kematian Zain
109
Mimpi Azka
110
Kami berbeda, Dia bukan Aku
111
chapter 111
112
Chapter 112
113
Chapter 113
114
Chapter 114
115
chapter 115
116
Undangan pernikahan Mike
117
Chapter 117
118
Kekacauan di hari pernikahan
119
Pernikahan yang kacau
120
Wedding Party
121
Hari pertama
122
Chapter 122
123
Chapter 123
124
Mulai ada rasa
125
Bukan Update
126
Chapter 126
127
Chapter 127
128
Chapter 128
129
Chapter 129
130
Chapter 130
131
Axila Pov
132
Chapter 132
133
Kita pacaran?
134
Chapter 134
135
Ketahuan
136
Kencan
137
Chapter 137
138
Chapter 138
139
Chapter 139
140
Terbalaskan
141
Sindrom Putri tidur
142
Berkunjung
143
Promo
144
Berkunjung ll
145
Akhir
146
Extra Part
147
NOVEL BARU

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!