Ikan Bakar

Yang tadinya malam, sekarang sudah berganti menjadi siang, mungkin sekitar pukul 9 pagi. Aliran sungai juga tak deras lagi, dan berjalan normal.

Disalah satu batu yang ukurannya cukup besar, terdapat seorang gadis yang masih belum membuka matanya sejak semalam.

Yah, dia adalah Axila.

Matahari yang bersinar terang membuat hawa di bumi menjadi panas, apa lagi akibat globalisasi.

Perlahan mata gadis itu terbuka, matanya langsung disesuaikan dengan cahaya yang ada disekitarnya.

'Uhh... badanku rasanya sakit semua, hanya tenggelam didalam laut saja seperti aku dibawa oleh aliran arus sungai yang sangat deras.' batinnya.

"Dimana Gege dan Ayah, apa mereka membiarkan ku berada ditengah terik matahari?" gumamnya sambil berusaha untuk bangkit dari tidurnya.

Namun, tiba-tiba kepalanya terasa sangat sakit. Benar-benar menyakitkan, seperti di tusuk dengan ribuan jarum membuat kesadarannya hampir saja melayang, untung saja dia sudah terlatih jadi bisa menahan sakit ini namun tubuhnya terasa sangat lemah dan tak bertenaga untuk menahan semua rasa sakit ini.

Perlahan, banyak kejadian yang terputar dikepalanya. Seperti kaset yang diputar ulang dan ditonton olehnya.

"Noona janji... Noona akan pergi ke Seoul untuk menjemput Azka pulang."

"Mama, mana sarapanku."

"Ayo Papa... lebih tinggi lagi... Ambil bajak jambu untukku.. hore..."

"Ini adalah pria yang akan menjadi suamimu di masa depan."

"Tentu saja, kita kan sahabat."

"Kau sungguh gadis yang menjengkelkan!"

"Pergi kau!"

Banyak kejadian-kejadian yang terus bermunculan di kepalanya, hingga ingatan dimana ia dicampakkan oleh tunangan dan di khianati oleh sahabat nya, semua muncul seperti gelembung-gelembung yang sangat banyak dengan dipenuhi oleh ingatan yang bukan miliknya!

Liu Mei, itulah jiwa yang sedang menempati tubuh Axila saat ini.

"Jadi, aku sudah mati dan jiwaku berpindah datang ke dunia ini?" ucap Liu Mei miris.

"Kasihan sekali pemilik tubuh ini, dia benar-benar mempunyai hati yang bersih, namun di khianati oleh dua orang bodoh itu." ujar Liu Mei.

"Tak apa, keinginan terakhirmu adalah membalas dendam, bukan?

Itu hal yang mudah untukku. Lalu adikmu, akan aku coba untuk mencari di tempat yang bernama Seoul itu.

Semoga kau tenang setelah kedua keinginan mu tercapai." Tambah Liu Mei.

"Mulai sekarang, aku adalah Axila Lian Remanov. Aku akan menggantikan mu untuk memberikan mereka pelajaran, bahkan 1000 kali lipat dari apa yang kau rasakan!"

(panggilan Liu Mei diganti jadi Axila)

Axila mulai turun dari batu itu, melangkah kakinya dengan pelan, karena badannya terasa sangat sakit dan tak bertenaga.

"Andai kalung penyimpanan ku ada, aku tinggal meminum pil untuk menyembuhkan lebam tubuh lemah ini." gumam Axila sambil meraba lehernya.

Tapi tangannya menggenggam sesuatu, seperti kalung. Axila menarik kalung liontin kalung yang melingkari lehernya, senyumnya mengembang setelah melihat ternya itu adalah kalung dari neneknya yang terbawa oleh jiwanya.

"Apa kalung ini sama seperti punyaku yang dulu, lebih baik aku memeriksanya." ucapnya.

Axila mencoba untuk membayangkan pil penyembuh yang dia inginkan, dan muncullah ditangan kanannya.

Senyum mengembang diwajahnya, "Ternyata ini memang terbawa kesini. Terima kasih Tuhan, aku sempat khawatir tadi."

Axila langsung menelan pil penyembuh tingkat tinggi yang ukurannya sebesar kelereng. Manfaatnya langsung terasa, lebam ditubuhnya langsung saja menghilang, pegal-pegal dan rasa sakit akibat dipukuli dan terbawa arus sungai juga menghilang.

Axila merasakan aliran Qi yang berada disekitarnya, "cukup banyak juga, namun tak sepadat di duniaku yang dulu." gumam Axila.

Perutnya terasa lapar, cacing-cacing didalam sana sudah berdemo minta diisi. Mata Axila menangkap pergerakan beberapa ekor ikan yang berenang didalam sungai, dia mencari cara untuk menangkap ikan-ikan itu, padahal bisa saja dia mengambil makanan didalam ruangan penyimpanan miliknya, tapi dia ingin merasakan daging ikan segar. Sudah lama dia tak merasakannya, sejak dia dan Lio Guan menginjak usia remaja.

Axila mengambil beberapa ranting pohon yang ada, lalu meruncingnya dengan belati yang ada ditangannya, baru saja dia mengambilnya dari dalam ruang penyimpanan.

Axila mulai melompat dari batu yang satu ke batu yang lain. Dengan teliti, dia mulai melempar ranting-ranting itu kedalam sungai yang terdapat ikan.

Air sungai bercampur dengan darah ikan, yang berarti dia berhasil mendapatkan beberapa ekor ikan.

Saat diambil, ternyata ada lima ekor yang ukurannya lumayan besar. "Kurasa, ini cukup." gumamnya.

Axila berjalan ketepi, tangannya masih menggenggam ranting yang terdapat ikan, lalu mulai memanggangnya dengan api. Axila tak perlu lagi repot-repot untuk membuat api, dia hanya mengambil beberapa ranting pohon ya g kering, lalu membakarnya dengan api suci yang keluar dari tangannya.

"Jika seperti ini, kan sangat mudah." gumam Axila. Axila mulai memanggang ikan-ikan hasil tangkapannya, beberapa menit telah matang, lalu dia mulai menyantapnya dengan sangat nikmat.

Alasan mengapa dia bisa berpindah dan menempati tubuh ini belum diketahui, namun samar-samar ingatannya menunjukkan sesuatu.

"Jadi, Ibu adalah keturunan Kaisar Qin?"

"Yah, dan kau pun juga sama, meskipun begitu sudah tak ada gunanya lagi ...Banyak orang dengan keturunan dari bangsawan kuno yang kini telah memudar. Kau bisa mengetahui siapa saja keturunan murni dari para Bangsawan China jika mencarinya di Internet." jelas Seorang wanita yang memiliki wajah cantik.

"Lalu, bagaimana dengan kita?" tanya Axila yang memasuki usia remaja.

"Bukankah sudah ibu bilang, kakek buyut mu lah Kaisar Qin. Saat aku masih kecil, aku pernah sekali mengikuti kakekmu pergi ke makam leluhur di Beijing. Disana kami dijelaskan tentang ketuhanan dari sang Kaisar dan bangsawan lainnya...." sang ibu terus menjelaskan bagaimana keturunan langsung dari Kaisar Qin berkembang di China. Keturunan para bangsawan Kuno di Zaman Modern seperti pasir, sangat banyak.

Bahkan, separuhnya tak mengetahui jika mereka merupakan keturunan para bangsawan China kuno, orang tua tak menceritakan tentang leluhur mereka adalah alasan yang tepat.

Karena Ibunya Hanya salah satu keturunan kecil yang tak murni, mereka tak pernah masuk ke jajaran sosial para bangsawan. Sebaliknya, kehidupan mereka sederhana.

Sebelum akhirnya ibunya mendapatkan persetujuan untuk pertukaran pelajar Indonesia-China yang akhirnya bertemu dengan ayahnya, saling jatuh cinta dan menikah diusia muda.

..........

Bayangan samar tentang alasan dia menempati tubuh ini sudah membuatnya cukup puas. "Keturunan Kaisar Qin? .. Lumayan," gumam Axila.

Setelah puas makan ikan bakar, dia berjalan kearah sungai dan meminum air yang ada disana.

"Kurasa, harus memperkuat fisik lemah ini dulu. Sangat merepotkan jika aku terlalu lemah, mau dikata apa. Seorang gadis yang dijuluki 'Dewi Perang' menjadi sampah? tidak akan pernah terjadi." ujarnya.

Axila mulai memasuki kawasan hutan yang tak terlalu jauh dari sungai, setelah berjalan 2 kilo meter, dia rasa sudah cukup. Dia menemukan air terjun yang sangat indah, airnya mengalir dengan deras. Kicauan burung disekitar juga terdengar sangat indah.

"Aku tahu kalian bisa mendengar ku, aku hanya meminta kalian untuk mengawasi ku saat sedang berkultivasi. Jangan ada yang menggangguku, wahai penghuni rimba."

Beberapa kicauan burung terdengar, ada juga Lolong serigala.

Mereka seperti mengatakan jika mereka mengerti.

Axila mulai menduduki batu yang berada didekat air terjun, batu yang berada tepat disamping air itu.

Mata Axila mulai menutup, kedua kakinya dilipat seperti sedang melakukan yoga.

...........

Sedangkan di kekaisaran Xian.

Kaisar, putra mahkota, prajurit dan semua orang yang bertempat tinggal di kekaisaran Xian sedang berduka.

Saat mereka membawa tubuh Liu Mei kembali ke istana, dia sudah tak lagi bernyawa. Membuat kaisar dan Putra Mahkota frustasi.

Kaisar menyalahkan dirinya karena meminta putri semata wayangnya untuk pergi ke benua Timur. Jika dia tak meminta hal itu pada Liu Mei, mungkin saja Putri Mahkota masih berada bersama mereka saat ini.

Sedangkan Putra Mahkota Xian Lio Guan, dia terus mengurung diri didalam kamar Liu Mei. Dia menganggap dirinya tak becus sebagai seorang kakak.

Harusnya dia bisa menyelamatkan nyawa adiknya.

Para jendral dan prajurit perang juga ikut bersedih, mereka yang selalu berjuang hidup dan mati bersama Liu Mei, sang Dewi perang.

Namun sekarang, Dewi mereka telah pergi. Mereka seakan kehilangan arah.

Yang mereka ingat hanya satu hal, pertahankan kedamaian dalam tempat kelahiran mereka, tempat mereka tumbuh menjadi orang-orang yang berguna bagi kekaisaran ini.

Kekaisaran tetangga juga ikut bersedih, Meskipun Liu Mei orang nya sangat dingin dan kejam. Dia masih mempunyai hati yang lembut, terutama pada rakyat miskin dipinggiran kota kekaisaran.

Kremasi jenazah Liu Mei berjalan dengan lancar, meski yang dilihat adalah tatapan kosong dari mata Kaisar dan Putra Mahkota.

"Meimei, Gege selalu menyayangi mu. Apa kau sudah bertemu dengan ibunda, Meimei?

jika sudah, tolong sampaikan salam Gege pada Ibunda. Gege menyayangi mu." gumam Lio Guan.

Terpopuler

Comments

Al^Grizzly🐨

Al^Grizzly🐨

Dinasty Qin...Pertama kali Yg membuat Tembok Raksasa China...dalam waktu 9 tahun dan korban yg meninggal jutaan orang...hingga membuat Dinasty Qin Kacau pemerintahannya.

2024-04-16

6

Amelia🥀

Amelia🥀

duduk lotus🙏😁

2023-09-24

1

devaloka

devaloka

tapi dia malah menjelajah di masa depan 🤣

2023-01-29

0

lihat semua
Episodes
1 Berpindah Dimensi
2 Ikan Bakar
3 Harta Karun
4 Menangkap Mata-mata
5 Prajurit Cantik
6 Harta Karun Berjalan
7 Mendapat Kakak Baru
8 Serigala & penyerangan
9 Kembali ke Kota
10 Koin Emas
11 Ruang Dimensi Teratai Emas
12 Bertemu Lagi
13 AL/Axila Lian.
14 Bermain Drama
15 Salah Paham
16 Club Malam
17 Pelelangan
18 Pelelangan 2
19 Lee Shin-Young
20 Meninggalkan Mu.
21 Pacar Pura-pura
22 Aku bukan orang yang kalian maksud
23 Menyembuhkan orang lain
24 Aku Harus Pergi
25 Berpisah untuk sementara
26 Kita bertemu lagi, Dokter Robin
27 Kalian saling kenal?
28 Kembali
29 Makan Malam Keluarga
30 Sebagai Agen Rahasia
31 Seoul, Korea Selatan
32 Azka Leon Remanov
33 Mengawasi
34 Pengawal Adikku
35 Siapa kau? Berani sekali membuatku tertarik
36 Visual tokoh
37 Bekerja samalah denganku
38 Respon pertama Shin-Young
39 Moonbin
40 Sadarnya Shin-Young
41 Penyesalan Tuan Lee
42 Kabar Mike
43 Sulit mengatakan Maaf dan Terima kasih
44 Hampir ketahuan
45 Mengambil Alih Hotel
46 Apa itu sungguh kau, Noona?
47 Kantor Polisi
48 Pertemuan kakak beradik
49 Azka yang menggemaskan
50 Menggemaskan
51 Terkejut
52 Chapter 52
53 Makan Siang Bersama
54 Kabar dari Axila
55 Kedatangan Mike
56 Chapter 56
57 Mengusir dengan halus
58 Klitik maut Moonbin
59 Pulang
60 Pertemuan Azka-Levi
61 Ahjussi? Memangnya aku setua itu?
62 Chapter 62
63 Makan malam dengan Levi
64 Tak terima
65 Putus?
66 Keluarga rumah Kost Azka
67 Chapter 67
68 Siapa yang berani menyentuh mu?!
69 Bergerak lebih cepat
70 AKU MEMBENCIMU!
71 Pergi mendadak
72 Kepulangan Axila
73 Note
74 Kepulangan Axila
75 Pagi hari di rumah
76 Rekan kerja baru
77 Menjalankan Tugas
78 Bermain
79 Bermain (2)
80 Bermain (3)
81 Penuh kekaguman
82 Bertemu mantan
83 Saingan Baru
84 Indri
85 Indri (2)
86 Kampus
87 Chapter 87
88 Chapter 88
89 Ingatan masa lalu
90 Aku bahagia memiliki kakak sepertimu
91 Caffe
92 Chapter 92
93 Perpisahan
94 Welcome to Indonesia
95 Chapter 95
96 Chapter 96
97 Ternyata
98 Bingung
99 Serangan
100 Keputusan
101 Sadar
102 Chapter 102
103 Chapter 103
104 Penculikan
105 Penculikan 2
106 Tindakan Axila
107 Monster
108 Kematian Zain
109 Mimpi Azka
110 Kami berbeda, Dia bukan Aku
111 chapter 111
112 Chapter 112
113 Chapter 113
114 Chapter 114
115 chapter 115
116 Undangan pernikahan Mike
117 Chapter 117
118 Kekacauan di hari pernikahan
119 Pernikahan yang kacau
120 Wedding Party
121 Hari pertama
122 Chapter 122
123 Chapter 123
124 Mulai ada rasa
125 Bukan Update
126 Chapter 126
127 Chapter 127
128 Chapter 128
129 Chapter 129
130 Chapter 130
131 Axila Pov
132 Chapter 132
133 Kita pacaran?
134 Chapter 134
135 Ketahuan
136 Kencan
137 Chapter 137
138 Chapter 138
139 Chapter 139
140 Terbalaskan
141 Sindrom Putri tidur
142 Berkunjung
143 Promo
144 Berkunjung ll
145 Akhir
146 Extra Part
147 NOVEL BARU
Episodes

Updated 147 Episodes

1
Berpindah Dimensi
2
Ikan Bakar
3
Harta Karun
4
Menangkap Mata-mata
5
Prajurit Cantik
6
Harta Karun Berjalan
7
Mendapat Kakak Baru
8
Serigala & penyerangan
9
Kembali ke Kota
10
Koin Emas
11
Ruang Dimensi Teratai Emas
12
Bertemu Lagi
13
AL/Axila Lian.
14
Bermain Drama
15
Salah Paham
16
Club Malam
17
Pelelangan
18
Pelelangan 2
19
Lee Shin-Young
20
Meninggalkan Mu.
21
Pacar Pura-pura
22
Aku bukan orang yang kalian maksud
23
Menyembuhkan orang lain
24
Aku Harus Pergi
25
Berpisah untuk sementara
26
Kita bertemu lagi, Dokter Robin
27
Kalian saling kenal?
28
Kembali
29
Makan Malam Keluarga
30
Sebagai Agen Rahasia
31
Seoul, Korea Selatan
32
Azka Leon Remanov
33
Mengawasi
34
Pengawal Adikku
35
Siapa kau? Berani sekali membuatku tertarik
36
Visual tokoh
37
Bekerja samalah denganku
38
Respon pertama Shin-Young
39
Moonbin
40
Sadarnya Shin-Young
41
Penyesalan Tuan Lee
42
Kabar Mike
43
Sulit mengatakan Maaf dan Terima kasih
44
Hampir ketahuan
45
Mengambil Alih Hotel
46
Apa itu sungguh kau, Noona?
47
Kantor Polisi
48
Pertemuan kakak beradik
49
Azka yang menggemaskan
50
Menggemaskan
51
Terkejut
52
Chapter 52
53
Makan Siang Bersama
54
Kabar dari Axila
55
Kedatangan Mike
56
Chapter 56
57
Mengusir dengan halus
58
Klitik maut Moonbin
59
Pulang
60
Pertemuan Azka-Levi
61
Ahjussi? Memangnya aku setua itu?
62
Chapter 62
63
Makan malam dengan Levi
64
Tak terima
65
Putus?
66
Keluarga rumah Kost Azka
67
Chapter 67
68
Siapa yang berani menyentuh mu?!
69
Bergerak lebih cepat
70
AKU MEMBENCIMU!
71
Pergi mendadak
72
Kepulangan Axila
73
Note
74
Kepulangan Axila
75
Pagi hari di rumah
76
Rekan kerja baru
77
Menjalankan Tugas
78
Bermain
79
Bermain (2)
80
Bermain (3)
81
Penuh kekaguman
82
Bertemu mantan
83
Saingan Baru
84
Indri
85
Indri (2)
86
Kampus
87
Chapter 87
88
Chapter 88
89
Ingatan masa lalu
90
Aku bahagia memiliki kakak sepertimu
91
Caffe
92
Chapter 92
93
Perpisahan
94
Welcome to Indonesia
95
Chapter 95
96
Chapter 96
97
Ternyata
98
Bingung
99
Serangan
100
Keputusan
101
Sadar
102
Chapter 102
103
Chapter 103
104
Penculikan
105
Penculikan 2
106
Tindakan Axila
107
Monster
108
Kematian Zain
109
Mimpi Azka
110
Kami berbeda, Dia bukan Aku
111
chapter 111
112
Chapter 112
113
Chapter 113
114
Chapter 114
115
chapter 115
116
Undangan pernikahan Mike
117
Chapter 117
118
Kekacauan di hari pernikahan
119
Pernikahan yang kacau
120
Wedding Party
121
Hari pertama
122
Chapter 122
123
Chapter 123
124
Mulai ada rasa
125
Bukan Update
126
Chapter 126
127
Chapter 127
128
Chapter 128
129
Chapter 129
130
Chapter 130
131
Axila Pov
132
Chapter 132
133
Kita pacaran?
134
Chapter 134
135
Ketahuan
136
Kencan
137
Chapter 137
138
Chapter 138
139
Chapter 139
140
Terbalaskan
141
Sindrom Putri tidur
142
Berkunjung
143
Promo
144
Berkunjung ll
145
Akhir
146
Extra Part
147
NOVEL BARU

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!