Ivan sudah landing di Surabaya. Berbekal alamat dari Alina, ia langsung bergegas menuju rumah keluarga Alina. Beberapa saat kemudian sampailah dia di depan rumah yang dituju. Bercat warna putih dengan pekarangan yang tidak begitu luas tetapi berada dilingkungan yang asri, Ivan memfotokan rumah tersebut dan dikirim ke Alina, tanda bahwa ia telah sampai dan bermaksud untuk masuk ke dalam rumah
Alina yang telah membaca pesan dari Ivan langsung menghubungi adiknya dan memberitahukan untuk membukakan pintu rumah. Syakila pun keluar dan mempersilahkan Ivan masuk ke dalam. Syakila sudah mengemas barang barangnya dan juga neneknya karena dia tau bahwa neneknya akan dipindahkan ke rumah sakit
"Mau minum apa mas?"
"Apa saja dek, makasih ya"
Ivan yang sudah duduk di ruang tamu, segera memberitahukan bosnya itu bahwa dia sudah berada di rumah Alina. Bastian pun langsung mengarahkan agar nenek Alina langsung dibawa ke rumah sakit terbaik dan diberikan pelayanan yang baik pula. Ivan mengerti dan segera menjalankan perintah dari bosnya itu
Tak lama, mereka pun menuju salah satu rumah sakit terbaik disana. Ivan pun segera mengurus proses administrasinya dan memastikan semua baik baik saja sehingga nenek Alina bisa mendapatkan perawatan yang maksimal
Setelah semuanya berjalan lancar dan tanpa kendala, Ivan pun pamit dari ruang VVIP dan menuju ke ruangan dokter, setelah itu dia menuju ke kampus Syakila untuk mengurus proses pembayaran perkuliahan Syakila
Syakila yang baru pertama kali menginjakkan kakinya di kamar VVIP merasa sangat senang karena neneknya bisa dapat pengobatan yang maksimal. Kila menunggu sampai neneknya bangun dan mengajaknya bercerita. Sambil menunggu ia pun mengirim pesan ke Alina
"Kak.. aku sudah di rumah sakit bersama nenek, kamarnya besar dan bagus banget, lebih bagus dari rumah kita, mas Ivan juga sudah mengurus proses administrasinya dan memastikan kalau nenek akan mendapat perawatan terbaik"
"Sukurlah, aku sangat senang karena keluarga Hadibrata memenuhi janjinya kepada kita. Kamu jaga nenek ya, kabarin aku kalau nenek sudah bangun, aku mau vcall"
"Oke kak"
Alina pun melanjutkan pekerjaannya, sekarang dia sudah mulai bisa fokus untuk bekerja walaupun belum fokus 100% tapi dia sudah bisa mengerjakan segala sesuatunya dengan benar. Dia pun menyiapkan bahan materi yang akan dipakai pada rapat jam 2 siang. Dia merasa sangat lega karena neneknya sudah mendapatkan perawatan terbaik
"Eh ga terasa sudah jam makan siang, makan yu Nar, Fin"
"Ayo, kita makan di kantin yuk"
Mereka bertiga pun berjalan menuju kantin, Alina sudah terlihat seperti biasa, dia sudah kembali ceria lagi, melihat hal tersebut kedua sahabatnya itu ikut senang
Alina memesan nasi rames yang berisi ayam, bihun dan juga capcay, Nara memesan nasi dan ayam bakar sedangkan Daffin memesan nasi dan sop iga. Mereka bertiga memesan teh manis ditempat yang sama. Mereka pun duduk dimeja yang tak jauh dari pintu masuk dan taman
"Nenekku sudah dipindahkan ke rumah sakit"
"Oya? Wah seneng deh dengernya"
"Tadi mas Ivan dan adikku ngabarin kalau nenek sudah mendapat perawatan yang maksimal"
Daffin yang sebelumnya sudah tau dari Nara, ikut senang mendengar kabar ini. "Sukurlah Lin, kami ikut senang, mudah mudahan nenekmu cepet sembuh ya"
"Kalau kamu sudah jadi nyonya muda Hadibrata apa kamu masih akan bekerja Lin?"
"Aku ga tau Fin, tergantung suamiku nanti apa mengizinkanku bekerja apa ga"
"Kamu kalau ga bekerja aja udah kaya raya, nanti jangan lupa lho sama kita, kalau kamu ga kerja lagi harus sering main main ke sini, kan kami kesepian kalau ga ada kamu"
"Iya, tenang aja"
"Tapi kamu beruntung Lin, aku dengar keluarga Pak Bastian itu orangnya baik baik, mudah mudahan kamu diperlakukan dengan baik juga oleh mereka, mereka juga dikenal memiliki keluarga yang sangat harmonis"
"Amiiin.. Setiap kali aku bertemu dengan Pak Bas aku selalu memiliki kesan yang berbeda beda, beliau adalah bos yang mengayomi, bijaksana, baik hati dan juga bisa memberikan solusi, mudah mudahan aja kehidupannya dirumah juga seperti itu"
Mereka bertiga pun ngobrol santai sebelum rapat dimulai. Mereka membicarakan banyak hal mulai dari yang tidak penting sampai yang penting
Akhirnya rapat pun dimulai, Alina mendapatkan giliran keempat untuk presentasi. Dia pun memperhatikan presentasi teman temannya terlebih dahulu. Giliran Alina pun tiba. Dia memulai presentasi dengan penuh semangat dan lancar, ide ide yang dia tampilkan sangat bagus dan menarik sehingga idenyalah yang dipakai oleh Bu Susi sebagai tindak lanjut dari rapat ini, Alina yang telah selesai rapat kembali ke mejanya. Matanya terbelalak begitu mengetahui ada lima panggilan dari Ivan. Sejak rapat dimulai, dia sama sekali tak pegang hp dan sengaja mensilent hpnya itu.
"Halo mas Ivan, maaf ya mas tadi aku lagi rapat jadi ga ke angkat, aku baru tau setelah selesai rapat"
"Gapapa mba, mba ini Ibu ngajak ketemu, beliau ngajak makan malam bareng hari ini katanya"
"Iya mas, nanti aku kesana ya"
"Nanti diantar mas Kus aja mba, sudah standby di perusahaan ko dia"
"Iya mas, makasih ya"
Alina pun menutup telfonnya. Dia menanyakan kabar neneknya, neneknya yang sudah bangun dari tidurnya merasa heran mengapa ia berada di kamar yang besar dan mewah. Alina pun memvideo call neneknya untuk mengobati rasa rindunya dan bercerita bahwa ia akan menikah dengan keluarga kaya. Sang nenek pun ikut senang mendengarnya, ia berharap Alina bisa bahagia bersama suaminya
Jam pulang kantor pun tiba, dia bersiap untuk menuju ke restaurant tempat Alina akan bertemu dengan calon mertuanya. Dia turun ke lobby dan melihat mobil keluarga Hadibrata, Alina langsung berjalan dan masuk ke mobil itu
Satu jam kemudian dia sampai ditempat tujuan, ada ajudan dari sang nyonya besar yang sudah menunggu kedatangannya. Dia agak lama sampai disana karena jalanan begitu macet
"Halo Alina"
"Selamat malam Bu, senang berkenalan dengan Ibu" Mereka pun berjabat tangan dan sama sama duduk
"Jangan panggil Ibu, panggil saja Mama Kirana" Mama tersenyum ke arah Alina
"Baik Ma..Mama Kirana"
"Jangan canggung seperti itu sayang, sebentar lagi kan kamu jadi menantu keluarga Hadibrata, kamu harus membiasakan diri dengan kami"
"Iya Ma"
"Makan dulu yu, sudah masuk jam makan nih"
Alina mengganguk dan menuggu Mama mengambil nasi dan lauk pauk yang sudah tersaji di atas meja. Mereka pun mengobrol santai. Alina kagum dengan sosok calon mertuanya, beliau terlihat anggun dan sangat elegant.
Setelah selesai makan, mereka pun pulang ke rumah masing masing. Alina diantarkan oleh Mas Kus ke kostannya
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 171 Episodes
Comments
littleminnie
mertua ku juga gini kok.. dia dari keluarga berada.. sedangkan aku dari kluarga kurang mampu tapi tetap disayang.🤗🤗
2021-09-21
1
Siti Asmaulhusna
jangan smpe nnti nya si Alin menderita bgtu tau apa yg di harapkan nya
2021-03-15
0
Sari Mulia
ada ko' mertua kaya gitu, buktinya aku, sangat disayang mertua,pada hal mantu yg lain juga ada,ngga tau ya kenapa mertuaku kayanya lebih sayang sama aku
2021-02-23
1