Chapter 5 part 4

Segera setelah mereka menyiram cairan di sekujur tubuh kami, yang sudah terbujur lemah, mereka tanpa pikir panjang, langsung meninggalkan kami begitu saja. Dalam kondisi sulit itu, aku memutar otak berulang kali, untuk mencari tahu apa tujuan mereka.

“Argh, sakit sekali.” Flicker yang terbaring di sebelah kananku, merintih kesakitan.

Setelah Flicker sadar, teman-temanku yang lain juga mulai tersadar satu persatu.

Aku memaksa tubuh yang sangat sakit dan penuh luka, untuk bangun. Kedua kaki yang masih terasa nyeri, kupaksa untuk menopang tubuh ini agar dapat berdiri. Karena hal itu, darah kembali mengalir dari luka-luka yang masih belum tertutup. Ketika aroma amis itu memenuhi hidung, pikiranku menjadi kacau dan mulut terasa mual, hingga membuatku hampir muntah.

Kututup mulut, menggunakan kedua tangan agar dapat menahan isi perut yang hendak keluar. Tiba-tiba, aku mendapat sebuah firasat buruk bersamaan dengan datangnya hembusan angin.

“Groarr!”

Sebuah raungan yang membuat diri ini menjadi kalang kabut, mendadak terdengar sangat nyaring di telinga. Aku berpaling ke sana kemari mengawasi sekitar.

“Kroak! Kroak! Kroak!”

Suara kicauan gagak dan burung lainnya pun menggema. Mereka terbang ke arah utara, seperti hendak menjauh dari para pemangsa. Melihat itu, aku langsung melirik teman-temanku. “Sebaiknya kita segera pergi dari sini!”

Mereka semua berdiri, sambil menekan luka yang ada di tubuh mereka. Nampak dari raut wajah mereka, kalau kenyataannya mereka ingin segera lepas dari belenggu penderitaan yang mengikat diri mereka sekarang ini.

“Ayo kita pergi!” kata Flicker sembari menuntun kami semua berjalan dengan perlahan, menuju ke arah utara.

Sedetik kemudian, tanah beguncang hebat, hingga membuat tubuh ini semakin oleng dan begerak tak karuan. Aku terjatuh, karena tak kuasa menyeimbangkan diri ini, tetapi dengan gigih, aku kembali berdiri.

Hush.

Angin berhembus kencang, menghantarkan sebuah firasat buruk ke dalam pikiran. Aku tidak tahu apakah ini benar atau tidak, tetapi yang jelas, suara raungan tadi sudah membuatku gelisah, sampai-sampai aku tak mau berlama-lama di tempat ini.

Semakin jauh berjalan, kami akhirnya menemukan sebidang tanah tandus, yang tidak ditumbuhi oleh apa pun. Seketika itu, terik matahari langsung menyengat ke sekujur tubuh, serta menghangatkan luka-lukaku. Namun, terik matahari itu juga membuat keringat bercucuran, dan tenggorokan ini menjadi kering.

“Groarr!”

Raungan itu menggelegar di seluruh hutan, dan mendadak, aku ditutupi oleh banyangan dari sesuatu yang ada di atasku.

“Awas!” seru Flicker sembari menarik tanganku supaya menghindar dari banyangan tersebut.

Dum!

Bunyi sesuatu yang jatuh dari langit langsung menggelegar, dan membuat debu-debu bertebaran di sekitar sesuatu itu.

“Uhuk! Uhuk! Uhuk!” Aku terbatuk beberapa kali karena menghisap debu yang bertebaran itu.

Ketika gumpalan debu tersebut mulai menghilang, mata ini dapat melihat bayang-bayang seekor monster yang tidak asing. Ya, itu adalah monster besar aneh yang pernah kami hadapi sebelumnya, saat berada di dalam jurang.

Dalam sekejap, jantungku berdetak kencang seolah ingin copot, dan tubuh menjadi kaku. Ini sangat aneh, kenapa aku begitu takut padanya? Padahal waktu itu, aku sudah berhasil menghilangkan rasa takut ini. Apa mungkin, karena tatapan matanya lebih ganas dari yang sebelumnya?

Monster besar itu menodongkan wajahnya kepada kami, dan seketika itu pula, mentalku menjadi semakin menciut. Namun, tiba-tiba tangan ini ditarik untuk berlari menjauh dari sang monster. Lalu hal yang tak pernah diduga, akhirnya terjadi.

Mischie yang menarikku untuk berlari bersamanya, secara mendadak menghentikan langkah kaki. Karena itu, aku juga ikut menghentikan langkah. Saat mata ini melirik ke depan, aku dapat melihat sebuah jurang yang tampaknya sama seperti jurang yang sebelumnya kami temui. Akan tetapi, ada satu pembeda yang sangat mencolok disini, yaitu; jurang ini tidak memiliki jembatan gantung atau semacamnya, yang bisa membantu kami untuk menyeberang.

“Hei! Bagaimana ini?” tanya James yang tampaknya sudah mulai panik, karena didesak oleh situasi ini.

“Apakah ada cara lain?” sahut Villy, dengan sebuah bertanya.

Dum!

“Groarr!”

Suara raungan bercampur dengan guncangan, dapat didengar dan dirasakan oleh diri ini. Monster besar itu, kini berjalan mendekat ke arah kami, sambil memasang wajah ganas seperti hendak memangsa. Melihat tindakannya itu, aku menjadi teringat akan sesuatu.

“Apa mungkin monster besar ini terobsesi dengan bau darah?” gumamku dengan pelan.

“Mungkinkah mereka ingin kita mati di tangan monster ini?” tanya Mischie yang mendengar gumamanku.

Sembari terus melihat ke arah sang monster, aku perlahan-lahan melangkah ke belakang.

Krak!

Dalam sekejap, aku menghentikan langkah ini dan melirik ke belakang. Dengan gerakan cepat, aku memalingkan pandangan ke arah lain. Tarikan napasku, kini semakin tak menentu, dan dalam hati ini, aku semakin bertanya-tanya tentang apa yang telah kulakukan hingga bernasib seperti ini.

“Gawat ... monster itu semakin dekat.” Aku mengucapkan kalimat itu, dengan terbata-bata.

Hush.

***

Sementara itu, di dalam ruangan yang ada pada terowongan, tampak seorang pemuda yang duduk di atas singgasana, layaknya seorang pangeran. Di sebelah kiri dan kanan pemuda itu, terdapat masing-masing dua orang gadis di setiap sisi, dengan pakaian setinggi perut, serta celana yang sangat pendek. Dan itu, adalah apa yang membuat suasana di ruangan ini, tidak layak disebut sebagai ruangan sang raja.

Beberapa langkah di depan tempat pemuda itu duduk, terdapat beberapa remaja yang sedang berdiri dalam diam, dan menghadap ke arah pemuda yang ada di atas singgasana tersebut. Pemuda yang duduk itu, bernama Andrew, yang merupakan tokoh seorang pemuda yang, sangat ditakuti oleh sebagian besar orang yang ada di hutan ini.

Andrew menyandarkan kepala di tangan kanannya yang mengepal, lalu berkata dengan nada datar. “Bagaimana keadaan mereka?”

“Ya, sepertinya mereka sudah berada di ujung tanduk sekarang,” jawab salah satu pemuda yang berjejer, yang tidak lain adalah Creeps.

Creeps mengatakan rangkaian kata itu, dengan nada pelan dan sedikit rasa kecewa. Namun, karena satu-satunya adik perempuan dari pemuda ini, ditahan oleh Andrew. Pemuda ini hanya bisa pasrah, menerima kenyataan bahwa dirinya harus mengikuti instruksi dari Andrew.

Melihat reaksi Creeps yang seperti itu, Andrew lantas tersenyum licik dan menatap Creeps, layaknya sebuah kotoran. Pemandangan seperti ini sungguh membuatku bersemangat, pikir Andrew. Ayo kita lihat, bagaimanakah reaksi orang bernama Leon itu, menghadapi masalah yang kuberikan padanya. Andrew kini tersenyum senang, saat memikirkan apa yang selanjutkan akan terjadi, karena tujuan pemuda ini hanyalah melihat raut wajah penuh keputusasaan, dari manusia yang dianggapnya mainan.

Di antara deretan remaja yang berdiri di depan Andrew, terdapat seorang gadis bermata biru, yaitu Lize yang sedang mengepalkan kedua tangan, karena mengerti apa yang sedang dipikirkan oleh Andrew. Sedangkan Creeps, hanya menundukkan kepala dengan pasrah, dan menatap lantai, menggunakan tatapan kosong. Maafkan aku, Leon, pikir Creeps karena menyesal tidak dapat membantu Leon, yang sedang dalam masalah.

Terpopuler

Comments

Dr. Rin

Dr. Rin

aku knapa yak ga pernah bkin paragraf narasi dlu trus dialog kaya gni. semuanya dialog dlu baru narasi. Kaidah yg bner tu gmna yak thor? 🤔

2023-06-04

0

De..

De..

lanjut..

2021-02-13

0

Re-Kun

Re-Kun

P9 kebanyakan "mereka"

2020-04-12

1

lihat semua
Episodes
1 Chapter 1 : Awal
2 Chapter 2 : Kebimbangan
3 Chapter 2 part 1
4 Chapter 2 part 2
5 Chapter 3 : Lembaran Baru
6 Chapter 3 part 1
7 Chapter 3 part 2
8 Chapter 3 part 3
9 Chapter 4 : Beruntung atau Sial
10 Chapter 4 part 1
11 Chapter 4 part 2
12 Chapter 4 part 3
13 Chapter 4 part 4
14 Chapter 5 : Didalam Gelapnya Terowongan
15 Chapter 5 part 1
16 Chapter 5 part 2
17 Chapter 5 part 3
18 Chapter 5 part 4
19 Chapter 6 : "Ellise?"
20 Chapter 6 part 1
21 Chapter 6 part 2
22 Chapter 6 part 3
23 Chapter 7 : Taman Kematian
24 Chapter 7 part 1
25 Chapter 7 part 2
26 Chapter 7 part 3
27 Chapter 7 part 4
28 Chapter 8 : Perjalanan Baru
29 Chapter 8 part 1
30 Chapter 8 part 2
31 Chapter 8 part 3
32 Chapter 9 : Rubah Licik
33 Chapter 9 part 1
34 Chapter 9 part 2
35 Chapter 9 part 3
36 Chapter 10 : Gubuk Tua Di Dalam Gua
37 Chapter 10 part 1
38 Chapter 10 part 2
39 Chapter 10 part 3
40 Chapter 11 : Menentukan Sebuah Nasib
41 Chapter 11 part 1
42 Chapter 11 part 2
43 Chapter 11 part 3
44 Chapter 11 part 4
45 Chapter 12 : Berubah
46 Chapter 12 part 1
47 Chapter 12 part 2
48 Chapter 12 part 3
49 Chapter 13 : Jika Orang Baik Tersiksa, Maka Aku Akan Berubah
50 [S2] Chapter 1 : Diriku Yang Baru
51 [S2] Chapter 1 part 1
52 [S2] Chapter 1 part 2
53 [S2] Chapter 2 : Dinding Raksasa
54 [S2] Chapter 2 part 1
55 [S2] Chapter 2 part 2
56 [S2] Chapter 2 part 3
57 [S2] Chapter 2 part 4
58 [S2] Chapter 2 part 5
59 [S2] Chapter 3 : Jalan Yang Kupilih
60 [S2] Chapter 3 part 1
61 [S2] Chapter 3 part 2
62 [S2] Chapter 3 part 3
63 [S2] Chapter 3 part 4
64 [S2] Chapter 4 : Sesuatu
65 [S2] Chapter 4 part 1
66 [S2] Chapter 4 part 2
67 [S2] Chapter 4 part 3
68 [S2] Chapter 4 part 4
69 [S2] Chapter 5 : Target
70 [S2] Chapter 5 part 1
71 [S2] Chapter 5 part 2
72 [S2] Chapter 5 part 3
73 [S2] Chapter 5 part 4
74 [S2] Chapter 6 : Semuanya Baru Saja Dimulai
75 [S2] Chapter 6 part 1
76 [S2] Chapter 6 part 2
77 [S2] Chapter 6 part 3
78 [S2] Chapter 6 part 4
79 [S2] Chapter 7 : Orang Berjubah
80 [S2] Chapter 7 part 1
81 [S2] Chapter 7 part 2
82 [S2] Chapter 7 part 3
83 [S2] Chapter 8 : Mimpi Paling Indah
84 [S2] Chapter 8 part 1
85 [S2] Chapter 8 part 2
86 [S2] Chapter 8 part 3
87 [S2] Chapter 9 : Pertarungan Paling Monoton
88 [S2] Chapter 9 part 1
89 [S2] Chapter 10 : Titik Darah Penghabisan
90 [S2] Chapter 10 part 1
91 [S2] Chapter 11 : Kekuatan Asli Darwis
92 [S2] Chapter 11 part 1
93 [S2] Chapter 12 : Memori Masa Lalu
94 Side Story : Mimpi atau Kenyataan 1
95 Side story : Mimpi atau Kenyataan 2
96 Side Story : Mimpi atau Kenyataan 3
97 [S3] Prolog
98 [S3] Chapter 1 : Jenius Sejati √
99 [S3] Chapter 2 : Jalan Pulang
100 [S3] Chapter 3 : Di Balik Pintu
101 [S3] Chapter 4 : Pelahap Energi
102 [S3] Chapter 5 : Hanya Ini Kemampuanmu
103 [S3] Chapter 6 : Ti dan Tan
104 [S3] Chapter 7 : Pertemuan
105 [S3] Chapter 8 : Negosiasi
106 [S3] Chapter 9 : Baru Dimulai
107 [S3] Chapter 10 : Tan
108 [S3] Chapter 11 : Keajaiban
109 [S3] Chapter 12 : Penyesalan
110 [S3] Chapter 13 : Kekuatan
111 [S3] Chapter 14 : Akhir Hari Bahagia
112 [S3] Chapter 15 : Roda Takdir
113 [S3] Bagian 2 : Kembalinya Sang Pemburu (Chapter 16)
114 [S3] Chapter 17 : Malam Hari
115 S3 Chapter 18 : Pembantaian
116 S3 Chapter 19 : Prinsip
117 S3 Chapter 20 : Tak Terduga
118 [S3] Chapter 21 : Lautan Api
119 [S3] Chapter 22 : Prince of Shadow
120 [S3] Chapter 23 : Menerima Kenyataan
121 [S3] Chapter 24 : Lembah Evolusi
122 [S3] Chapter 25 : Tengkorak
123 [S3] Chapter 26 : Halangan Terakhir
124 [S3] Chapter 27 : Hanya Sekumpulan Orang Cacat
125 [S3] Chapter 28 : Dunia Memang Sudah Kacau
126 [S3] Chapter 29 : Pengakuan Sun
127 S3 Chapter 30 : Sun dan Night
128 [S3] Chapter 31 : Jauh Lebih Buruk
129 [S3] Chapter 32 : Peringkat 21
130 [S3] Chapter 33 : Sifat Asli Vord
131 [S3] Chapter 34 : Kebenaran
132 [S3] Chapter 35 : Penentuan
133 [S3] Chapter 36 : Air Mata
134 [S3] Chapter 37 : Terlalu Gegabah
135 [S3] Chapter 38 : Tujuan
136 [S3] Chapter 39 : Marvin Klaurius
137 [S3] Chapter 40 : Regret
Episodes

Updated 137 Episodes

1
Chapter 1 : Awal
2
Chapter 2 : Kebimbangan
3
Chapter 2 part 1
4
Chapter 2 part 2
5
Chapter 3 : Lembaran Baru
6
Chapter 3 part 1
7
Chapter 3 part 2
8
Chapter 3 part 3
9
Chapter 4 : Beruntung atau Sial
10
Chapter 4 part 1
11
Chapter 4 part 2
12
Chapter 4 part 3
13
Chapter 4 part 4
14
Chapter 5 : Didalam Gelapnya Terowongan
15
Chapter 5 part 1
16
Chapter 5 part 2
17
Chapter 5 part 3
18
Chapter 5 part 4
19
Chapter 6 : "Ellise?"
20
Chapter 6 part 1
21
Chapter 6 part 2
22
Chapter 6 part 3
23
Chapter 7 : Taman Kematian
24
Chapter 7 part 1
25
Chapter 7 part 2
26
Chapter 7 part 3
27
Chapter 7 part 4
28
Chapter 8 : Perjalanan Baru
29
Chapter 8 part 1
30
Chapter 8 part 2
31
Chapter 8 part 3
32
Chapter 9 : Rubah Licik
33
Chapter 9 part 1
34
Chapter 9 part 2
35
Chapter 9 part 3
36
Chapter 10 : Gubuk Tua Di Dalam Gua
37
Chapter 10 part 1
38
Chapter 10 part 2
39
Chapter 10 part 3
40
Chapter 11 : Menentukan Sebuah Nasib
41
Chapter 11 part 1
42
Chapter 11 part 2
43
Chapter 11 part 3
44
Chapter 11 part 4
45
Chapter 12 : Berubah
46
Chapter 12 part 1
47
Chapter 12 part 2
48
Chapter 12 part 3
49
Chapter 13 : Jika Orang Baik Tersiksa, Maka Aku Akan Berubah
50
[S2] Chapter 1 : Diriku Yang Baru
51
[S2] Chapter 1 part 1
52
[S2] Chapter 1 part 2
53
[S2] Chapter 2 : Dinding Raksasa
54
[S2] Chapter 2 part 1
55
[S2] Chapter 2 part 2
56
[S2] Chapter 2 part 3
57
[S2] Chapter 2 part 4
58
[S2] Chapter 2 part 5
59
[S2] Chapter 3 : Jalan Yang Kupilih
60
[S2] Chapter 3 part 1
61
[S2] Chapter 3 part 2
62
[S2] Chapter 3 part 3
63
[S2] Chapter 3 part 4
64
[S2] Chapter 4 : Sesuatu
65
[S2] Chapter 4 part 1
66
[S2] Chapter 4 part 2
67
[S2] Chapter 4 part 3
68
[S2] Chapter 4 part 4
69
[S2] Chapter 5 : Target
70
[S2] Chapter 5 part 1
71
[S2] Chapter 5 part 2
72
[S2] Chapter 5 part 3
73
[S2] Chapter 5 part 4
74
[S2] Chapter 6 : Semuanya Baru Saja Dimulai
75
[S2] Chapter 6 part 1
76
[S2] Chapter 6 part 2
77
[S2] Chapter 6 part 3
78
[S2] Chapter 6 part 4
79
[S2] Chapter 7 : Orang Berjubah
80
[S2] Chapter 7 part 1
81
[S2] Chapter 7 part 2
82
[S2] Chapter 7 part 3
83
[S2] Chapter 8 : Mimpi Paling Indah
84
[S2] Chapter 8 part 1
85
[S2] Chapter 8 part 2
86
[S2] Chapter 8 part 3
87
[S2] Chapter 9 : Pertarungan Paling Monoton
88
[S2] Chapter 9 part 1
89
[S2] Chapter 10 : Titik Darah Penghabisan
90
[S2] Chapter 10 part 1
91
[S2] Chapter 11 : Kekuatan Asli Darwis
92
[S2] Chapter 11 part 1
93
[S2] Chapter 12 : Memori Masa Lalu
94
Side Story : Mimpi atau Kenyataan 1
95
Side story : Mimpi atau Kenyataan 2
96
Side Story : Mimpi atau Kenyataan 3
97
[S3] Prolog
98
[S3] Chapter 1 : Jenius Sejati √
99
[S3] Chapter 2 : Jalan Pulang
100
[S3] Chapter 3 : Di Balik Pintu
101
[S3] Chapter 4 : Pelahap Energi
102
[S3] Chapter 5 : Hanya Ini Kemampuanmu
103
[S3] Chapter 6 : Ti dan Tan
104
[S3] Chapter 7 : Pertemuan
105
[S3] Chapter 8 : Negosiasi
106
[S3] Chapter 9 : Baru Dimulai
107
[S3] Chapter 10 : Tan
108
[S3] Chapter 11 : Keajaiban
109
[S3] Chapter 12 : Penyesalan
110
[S3] Chapter 13 : Kekuatan
111
[S3] Chapter 14 : Akhir Hari Bahagia
112
[S3] Chapter 15 : Roda Takdir
113
[S3] Bagian 2 : Kembalinya Sang Pemburu (Chapter 16)
114
[S3] Chapter 17 : Malam Hari
115
S3 Chapter 18 : Pembantaian
116
S3 Chapter 19 : Prinsip
117
S3 Chapter 20 : Tak Terduga
118
[S3] Chapter 21 : Lautan Api
119
[S3] Chapter 22 : Prince of Shadow
120
[S3] Chapter 23 : Menerima Kenyataan
121
[S3] Chapter 24 : Lembah Evolusi
122
[S3] Chapter 25 : Tengkorak
123
[S3] Chapter 26 : Halangan Terakhir
124
[S3] Chapter 27 : Hanya Sekumpulan Orang Cacat
125
[S3] Chapter 28 : Dunia Memang Sudah Kacau
126
[S3] Chapter 29 : Pengakuan Sun
127
S3 Chapter 30 : Sun dan Night
128
[S3] Chapter 31 : Jauh Lebih Buruk
129
[S3] Chapter 32 : Peringkat 21
130
[S3] Chapter 33 : Sifat Asli Vord
131
[S3] Chapter 34 : Kebenaran
132
[S3] Chapter 35 : Penentuan
133
[S3] Chapter 36 : Air Mata
134
[S3] Chapter 37 : Terlalu Gegabah
135
[S3] Chapter 38 : Tujuan
136
[S3] Chapter 39 : Marvin Klaurius
137
[S3] Chapter 40 : Regret

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!