Chapter 5 : Didalam Gelapnya Terowongan

“Mm!”

Aku begitu kesulitan untuk bernapas, karena orang yang menyergap dari belakang ini, menutup mulutku dengan sangat rapat. Dada ini terasa sesak dan kepala mulai terasa pusing karena kekurangan oksigen. Meskipun begitu, aku masih tetap berusaha sekuat tenaga untuk melepaskan tangan orang yang menyergapku.

Beberapa saat kemudian, tubuh ini terasa lemas dan kesadaranku perlahan-lahan mulai memudar. Akan tetapi, aku masih tetap tidak menyerah dan bahkan semakin meronta-ronta.

Argh, sial! Kenapa bisa seperti ini!?

Di saat kupikir diri ini akan tamat, tiba-tiba saja orang itu menarik kembali tangannya dan membiarkanku menarik napas lega.

“Haah, haah, haah ....”

Kuatur tarikan napas yang begitu cepat agar dapat stabil kembali. Namun, tetap saja kepala terasa pusing akibat dari sergapan orang yang tak kuketahui beberapa waktu lalu. Setelah kondisiku sedikit membaik, aku berbalik untuk memeriksa siapa orang tersebut.

“Ke mana perginya orang itu?” gumamku saat mengetahui kalau tidak ada siapa-siapa lagi di belakang.

Mengabaikan hal itu, aku kembali berbalik dan mulai melangkah maju.

Bruuk.

Tiba-tiba saja ada yang mendorongku dari belakang, hingga membuat badan ini jatuh telungkup ke tanah. Tak lama kemudian, punggungku diinjak dengan sangat kuat oleh seseorang. Rasa sakit yang dirasakan oleh punggung ini dengan cepat menyebar ke sekujur tubuh.

“Dasar, sialan!” kataku sembari mencoba bangkit berdiri.

Ketika diri ini akhirnya kembali berdiri, aku merasakan sebuah tendangan yang diarahkan padaku dari belakang. Menanggapi itu, aku dengan cepat berbalik dan menyilangkan kedua tangan di depan wajah.

Buuk.

Tendangan itu melesat cepat mengenai tangan yang melindungi wajahku. Namun, serangan itu tidak berhenti di sini. Sebelum aku sempat bereaksi, satu tendangan meluncur ke perut ini hingga membuat badanku menjadi lemas.

Aku mundur beberapa langkah, sambil mencondongkan bagian atas tubuhku serta memegangi perut dengan kedua tangan. Jujur, saat ini aku benar-benar merasa ingin muntah, tetapi kutahan sebisa mungkin.

Selang beberapa waktu, satu tendangan mendarat tepat di pipi sebelah kiriku, hingga membuat salah satu gigi lepas dan keluar dari dalam mulut. Darah yang terasa asin kini mulai memenuhi lidah dan mulut ini.

“Puh!” Aku meludahkan darah dari mulut. Tangan yang awalnya memegangi perut, kini berpindah ke pipi.

Perih, itulah apa yang dirasakan oleh pipiku saat ini. Namun, karena keadaan yang tidak memungkinkan, aku pun mengabaikan rasa sakit itu dan berdiri dengan tegak.

Saat ini aku merasakan kehadiran seseorang beberapa langkah di depan. Akan tetapi, mungkin merasakan kehadiran bukanlah kata yang cocok, karena bisa dikatakan kalau ini hanya intuisiku saja.

Hahaha. Ini sungguh lucu bukan. Bagaimana mungkin aku masih sempat memikirkan semua itu dalam keadaan seperti ini.

Buuk.

Satu pukulan keras mendarat di perut ini sebelum aku sempat menyadarinya, kemudian disusul oleh satu pukulan lain yang menghantam wajahku. Dan kini, darah mulai mengalir dari hidung hingga membasahi bibir.

Aku mundur beberapa langkah sembari menutupi lubang hidung yang berdarah, dengan kedua tangan. Dalam sekejap, telapak tanganku basah oleh darah yang berwarna merah.

Sial, ini sangat sakit.

Dalam keadaan yang terpojok, hati mulai mengutuk betapa sialnya nasibku ini. Namun, berapa puluh kali pun aku mengutuk, tidak ada yang berubah. Dan hal itu membuatku sadar, kalau apa yang kulakukan hanyalah hal yang sia-sia.

Setelah beberapa saat menenangkan pikiran, aku semakin mempercepat langkah kaki ini agar dapat segera menghindar dari masalah.

Tiba-tiba saja, kedua kaki ini ditendang dari arah belakang hingga membuatku jatuh terjerembab di tanah. Kali ini, sekujur tubuhku benar-benar terasa remuk dan sangat sakit hingga aku tidak ingin berdiri.

“Sial! Sebenarnya berapa sih jumlah mereka ini?” gumamku sembari memaksa kedua tangan untuk menopang tubuh yang terkulai lemah.

Buuk.

Punggungku sekali lagi diinjak, hingga membuat tangan ini tidak mampu lagi untuk menopang berat badan. Dan di saat aku sedang kekusahan seperti itu, telinga ini mendengarkan obrolan yang dilakukan oleh beberapa orang.

“Hei, kalian! Ayo kita menyiksa bocah ingusan ini bersama-sama!”

“Hahaha. Itu tidak terlalu mengasikan, Bung.”

“Jadi apa yang harus kita lakukan padanya?”

“Kita buang saja dia sebagai umpan untuk mengalihkan perhatian monster-monster itu.”

Selama pembicaraan mereka sedang berlangsung, aku bertanya-tanya di dalam kepala, tentang kenapa mereka seperti bisa melihat dalam kegelapan seperti ini? Apa mungkin karena mereka sudah terlalu lama tinggal dibdalam terowongan, sehingga mata mereka dapat menyesuaikan dengan keadaan gelap?

Ah, tetapi itu tidak mungkin. Jika mereka memang benar-benar hanya tinggal di dalam terowongan ini saja, apa yang mereka makan dan kenapa mereka tidak kehabisan oksigen?

Memikirkan berbagai pertanyaan itu membuat kepalaku terasa begitu pusing. Karena hal itu pula, aku pun dengan segera menenangkan pikiran yang kacau itu dengan menarik napas dalam, dan menghembuskannya dengan perlahan.

“Hei, Bung! Bagaimana kalau kau ikut dengan kami untuk berburu?”

Suara orang yang mengampiriku itu, terdengar seperti suara seorang pemuda yang sedang mengejek teman sebayanya.

“Berburu? Apa maksudmu?” tanyaku sambil menaikkan sebelah alisku tanda kebingungan.

Tap. Tap. Tap****.

Suara langkah kaki menggema di dalam terowongan yang gelap gulita ini. Lalu beberapa saat kemudian, suara itu tidak terdengar lagi dan digantikan oleh suara dari mulut seseorang.

“Jangan banyak bicara lagi, Kaiser! Cepat bawa dia ke tempat berburu!” perintah orang yang baru datang itu, kepada orang yang tadi menghampiriku.

“Oh, ayolah, Scof! Tidak perlu terburu-buru! Lagipula, ini mungkin terakhir kali kita melakukan hal keji seperti ini,” balas orang yang diperintah.

“Haah ....” Terdengar suara helaan napas dari salah satu di antara mereka. Dan setelah sejenak menghela napas, orang itu akhirnya berkata, “Ya, kau benar. Kita sebaiknya lebih menikmatinya kali ini.”

Setelah mengatakan kata-kata seperti itu, orang itu pun pergi menjauhi kami. Tak lama kemudian, tubuhku diangkat ke atas punggung seseorang. Menanggapi hal tersebut, aku dengan segera meronta-ronta sambil berkata, “Tu-Turunkan aku, sialan!”

“Hehe ... itu tidak mungkin kulakukan, Bung,” jawab orang itu, sembari terus berjalan lurus.

Ke mana sebenarnya orang ini ingin membawaku? Dan kenapa aku mendapatkan firasat buruk akan hal ini?

Sembari terus memutar otak untuk menemukan jawaban, aku tanpa henti terus meronta dan berkata kasar, agar orang yang menggendongku, mau menurunkan diri ini. Akan tetapi, orang itu tidak sedikit pun terganggu karena sikapku. Malahan, ia hanya membalas kata-kataku dengan halus dan sopan.

Selang beberapa waktu, orang yang menggendongku berhenti, lalu menurunkan diri ini dengan lembut.

Klotang!

Suara dari benturan besi menggema di telinga. Beberapa saat kemudian, tangan kananku ditarik bagaikan kuda lalu lemparkan dengan kasar.

Ah, di mana aku? Kenapa sejak tadi aku tidak dapat melihat penerangan sedikit pun?

Klotang!

Sebuah suara yang tidak begitu nyaring itu, membuatku keluar dari lingkaran setan pikiran ini. Dan di saat yang bersamaan, aku pun menyadari kalau sekarang ini aku sedang dikurung.

Terpopuler

Comments

Bambang Firmansyah

Bambang Firmansyah

Siksa teros

2020-09-11

0

Rahma_adhn

Rahma_adhn

Capek juga yaa baca novel jenis gini (ibaratnya nahan napas mulu) ... baru kelar, kena masalah, terus kelar lagi masalah lagi, gitu teruus wkwk

Kasian Leonnya ... berikan sedikit welas asihmu thor

2020-04-11

3

☠ᵏᵋᶜᶟ⏤͟͟͞R❦🍾⃝ͩɢᷞᴇͧᴇᷡ ࿐ᷧ

☠ᵏᵋᶜᶟ⏤͟͟͞R❦🍾⃝ͩɢᷞᴇͧᴇᷡ ࿐ᷧ

Secara tidak langsung leon di penjara, lahhh gimana kabarnya temen leon?

2020-04-08

0

lihat semua
Episodes
1 Chapter 1 : Awal
2 Chapter 2 : Kebimbangan
3 Chapter 2 part 1
4 Chapter 2 part 2
5 Chapter 3 : Lembaran Baru
6 Chapter 3 part 1
7 Chapter 3 part 2
8 Chapter 3 part 3
9 Chapter 4 : Beruntung atau Sial
10 Chapter 4 part 1
11 Chapter 4 part 2
12 Chapter 4 part 3
13 Chapter 4 part 4
14 Chapter 5 : Didalam Gelapnya Terowongan
15 Chapter 5 part 1
16 Chapter 5 part 2
17 Chapter 5 part 3
18 Chapter 5 part 4
19 Chapter 6 : "Ellise?"
20 Chapter 6 part 1
21 Chapter 6 part 2
22 Chapter 6 part 3
23 Chapter 7 : Taman Kematian
24 Chapter 7 part 1
25 Chapter 7 part 2
26 Chapter 7 part 3
27 Chapter 7 part 4
28 Chapter 8 : Perjalanan Baru
29 Chapter 8 part 1
30 Chapter 8 part 2
31 Chapter 8 part 3
32 Chapter 9 : Rubah Licik
33 Chapter 9 part 1
34 Chapter 9 part 2
35 Chapter 9 part 3
36 Chapter 10 : Gubuk Tua Di Dalam Gua
37 Chapter 10 part 1
38 Chapter 10 part 2
39 Chapter 10 part 3
40 Chapter 11 : Menentukan Sebuah Nasib
41 Chapter 11 part 1
42 Chapter 11 part 2
43 Chapter 11 part 3
44 Chapter 11 part 4
45 Chapter 12 : Berubah
46 Chapter 12 part 1
47 Chapter 12 part 2
48 Chapter 12 part 3
49 Chapter 13 : Jika Orang Baik Tersiksa, Maka Aku Akan Berubah
50 [S2] Chapter 1 : Diriku Yang Baru
51 [S2] Chapter 1 part 1
52 [S2] Chapter 1 part 2
53 [S2] Chapter 2 : Dinding Raksasa
54 [S2] Chapter 2 part 1
55 [S2] Chapter 2 part 2
56 [S2] Chapter 2 part 3
57 [S2] Chapter 2 part 4
58 [S2] Chapter 2 part 5
59 [S2] Chapter 3 : Jalan Yang Kupilih
60 [S2] Chapter 3 part 1
61 [S2] Chapter 3 part 2
62 [S2] Chapter 3 part 3
63 [S2] Chapter 3 part 4
64 [S2] Chapter 4 : Sesuatu
65 [S2] Chapter 4 part 1
66 [S2] Chapter 4 part 2
67 [S2] Chapter 4 part 3
68 [S2] Chapter 4 part 4
69 [S2] Chapter 5 : Target
70 [S2] Chapter 5 part 1
71 [S2] Chapter 5 part 2
72 [S2] Chapter 5 part 3
73 [S2] Chapter 5 part 4
74 [S2] Chapter 6 : Semuanya Baru Saja Dimulai
75 [S2] Chapter 6 part 1
76 [S2] Chapter 6 part 2
77 [S2] Chapter 6 part 3
78 [S2] Chapter 6 part 4
79 [S2] Chapter 7 : Orang Berjubah
80 [S2] Chapter 7 part 1
81 [S2] Chapter 7 part 2
82 [S2] Chapter 7 part 3
83 [S2] Chapter 8 : Mimpi Paling Indah
84 [S2] Chapter 8 part 1
85 [S2] Chapter 8 part 2
86 [S2] Chapter 8 part 3
87 [S2] Chapter 9 : Pertarungan Paling Monoton
88 [S2] Chapter 9 part 1
89 [S2] Chapter 10 : Titik Darah Penghabisan
90 [S2] Chapter 10 part 1
91 [S2] Chapter 11 : Kekuatan Asli Darwis
92 [S2] Chapter 11 part 1
93 [S2] Chapter 12 : Memori Masa Lalu
94 Side Story : Mimpi atau Kenyataan 1
95 Side story : Mimpi atau Kenyataan 2
96 Side Story : Mimpi atau Kenyataan 3
97 [S3] Prolog
98 [S3] Chapter 1 : Jenius Sejati √
99 [S3] Chapter 2 : Jalan Pulang
100 [S3] Chapter 3 : Di Balik Pintu
101 [S3] Chapter 4 : Pelahap Energi
102 [S3] Chapter 5 : Hanya Ini Kemampuanmu
103 [S3] Chapter 6 : Ti dan Tan
104 [S3] Chapter 7 : Pertemuan
105 [S3] Chapter 8 : Negosiasi
106 [S3] Chapter 9 : Baru Dimulai
107 [S3] Chapter 10 : Tan
108 [S3] Chapter 11 : Keajaiban
109 [S3] Chapter 12 : Penyesalan
110 [S3] Chapter 13 : Kekuatan
111 [S3] Chapter 14 : Akhir Hari Bahagia
112 [S3] Chapter 15 : Roda Takdir
113 [S3] Bagian 2 : Kembalinya Sang Pemburu (Chapter 16)
114 [S3] Chapter 17 : Malam Hari
115 S3 Chapter 18 : Pembantaian
116 S3 Chapter 19 : Prinsip
117 S3 Chapter 20 : Tak Terduga
118 [S3] Chapter 21 : Lautan Api
119 [S3] Chapter 22 : Prince of Shadow
120 [S3] Chapter 23 : Menerima Kenyataan
121 [S3] Chapter 24 : Lembah Evolusi
122 [S3] Chapter 25 : Tengkorak
123 [S3] Chapter 26 : Halangan Terakhir
124 [S3] Chapter 27 : Hanya Sekumpulan Orang Cacat
125 [S3] Chapter 28 : Dunia Memang Sudah Kacau
126 [S3] Chapter 29 : Pengakuan Sun
127 S3 Chapter 30 : Sun dan Night
128 [S3] Chapter 31 : Jauh Lebih Buruk
129 [S3] Chapter 32 : Peringkat 21
130 [S3] Chapter 33 : Sifat Asli Vord
131 [S3] Chapter 34 : Kebenaran
132 [S3] Chapter 35 : Penentuan
133 [S3] Chapter 36 : Air Mata
134 [S3] Chapter 37 : Terlalu Gegabah
135 [S3] Chapter 38 : Tujuan
136 [S3] Chapter 39 : Marvin Klaurius
137 [S3] Chapter 40 : Regret
Episodes

Updated 137 Episodes

1
Chapter 1 : Awal
2
Chapter 2 : Kebimbangan
3
Chapter 2 part 1
4
Chapter 2 part 2
5
Chapter 3 : Lembaran Baru
6
Chapter 3 part 1
7
Chapter 3 part 2
8
Chapter 3 part 3
9
Chapter 4 : Beruntung atau Sial
10
Chapter 4 part 1
11
Chapter 4 part 2
12
Chapter 4 part 3
13
Chapter 4 part 4
14
Chapter 5 : Didalam Gelapnya Terowongan
15
Chapter 5 part 1
16
Chapter 5 part 2
17
Chapter 5 part 3
18
Chapter 5 part 4
19
Chapter 6 : "Ellise?"
20
Chapter 6 part 1
21
Chapter 6 part 2
22
Chapter 6 part 3
23
Chapter 7 : Taman Kematian
24
Chapter 7 part 1
25
Chapter 7 part 2
26
Chapter 7 part 3
27
Chapter 7 part 4
28
Chapter 8 : Perjalanan Baru
29
Chapter 8 part 1
30
Chapter 8 part 2
31
Chapter 8 part 3
32
Chapter 9 : Rubah Licik
33
Chapter 9 part 1
34
Chapter 9 part 2
35
Chapter 9 part 3
36
Chapter 10 : Gubuk Tua Di Dalam Gua
37
Chapter 10 part 1
38
Chapter 10 part 2
39
Chapter 10 part 3
40
Chapter 11 : Menentukan Sebuah Nasib
41
Chapter 11 part 1
42
Chapter 11 part 2
43
Chapter 11 part 3
44
Chapter 11 part 4
45
Chapter 12 : Berubah
46
Chapter 12 part 1
47
Chapter 12 part 2
48
Chapter 12 part 3
49
Chapter 13 : Jika Orang Baik Tersiksa, Maka Aku Akan Berubah
50
[S2] Chapter 1 : Diriku Yang Baru
51
[S2] Chapter 1 part 1
52
[S2] Chapter 1 part 2
53
[S2] Chapter 2 : Dinding Raksasa
54
[S2] Chapter 2 part 1
55
[S2] Chapter 2 part 2
56
[S2] Chapter 2 part 3
57
[S2] Chapter 2 part 4
58
[S2] Chapter 2 part 5
59
[S2] Chapter 3 : Jalan Yang Kupilih
60
[S2] Chapter 3 part 1
61
[S2] Chapter 3 part 2
62
[S2] Chapter 3 part 3
63
[S2] Chapter 3 part 4
64
[S2] Chapter 4 : Sesuatu
65
[S2] Chapter 4 part 1
66
[S2] Chapter 4 part 2
67
[S2] Chapter 4 part 3
68
[S2] Chapter 4 part 4
69
[S2] Chapter 5 : Target
70
[S2] Chapter 5 part 1
71
[S2] Chapter 5 part 2
72
[S2] Chapter 5 part 3
73
[S2] Chapter 5 part 4
74
[S2] Chapter 6 : Semuanya Baru Saja Dimulai
75
[S2] Chapter 6 part 1
76
[S2] Chapter 6 part 2
77
[S2] Chapter 6 part 3
78
[S2] Chapter 6 part 4
79
[S2] Chapter 7 : Orang Berjubah
80
[S2] Chapter 7 part 1
81
[S2] Chapter 7 part 2
82
[S2] Chapter 7 part 3
83
[S2] Chapter 8 : Mimpi Paling Indah
84
[S2] Chapter 8 part 1
85
[S2] Chapter 8 part 2
86
[S2] Chapter 8 part 3
87
[S2] Chapter 9 : Pertarungan Paling Monoton
88
[S2] Chapter 9 part 1
89
[S2] Chapter 10 : Titik Darah Penghabisan
90
[S2] Chapter 10 part 1
91
[S2] Chapter 11 : Kekuatan Asli Darwis
92
[S2] Chapter 11 part 1
93
[S2] Chapter 12 : Memori Masa Lalu
94
Side Story : Mimpi atau Kenyataan 1
95
Side story : Mimpi atau Kenyataan 2
96
Side Story : Mimpi atau Kenyataan 3
97
[S3] Prolog
98
[S3] Chapter 1 : Jenius Sejati √
99
[S3] Chapter 2 : Jalan Pulang
100
[S3] Chapter 3 : Di Balik Pintu
101
[S3] Chapter 4 : Pelahap Energi
102
[S3] Chapter 5 : Hanya Ini Kemampuanmu
103
[S3] Chapter 6 : Ti dan Tan
104
[S3] Chapter 7 : Pertemuan
105
[S3] Chapter 8 : Negosiasi
106
[S3] Chapter 9 : Baru Dimulai
107
[S3] Chapter 10 : Tan
108
[S3] Chapter 11 : Keajaiban
109
[S3] Chapter 12 : Penyesalan
110
[S3] Chapter 13 : Kekuatan
111
[S3] Chapter 14 : Akhir Hari Bahagia
112
[S3] Chapter 15 : Roda Takdir
113
[S3] Bagian 2 : Kembalinya Sang Pemburu (Chapter 16)
114
[S3] Chapter 17 : Malam Hari
115
S3 Chapter 18 : Pembantaian
116
S3 Chapter 19 : Prinsip
117
S3 Chapter 20 : Tak Terduga
118
[S3] Chapter 21 : Lautan Api
119
[S3] Chapter 22 : Prince of Shadow
120
[S3] Chapter 23 : Menerima Kenyataan
121
[S3] Chapter 24 : Lembah Evolusi
122
[S3] Chapter 25 : Tengkorak
123
[S3] Chapter 26 : Halangan Terakhir
124
[S3] Chapter 27 : Hanya Sekumpulan Orang Cacat
125
[S3] Chapter 28 : Dunia Memang Sudah Kacau
126
[S3] Chapter 29 : Pengakuan Sun
127
S3 Chapter 30 : Sun dan Night
128
[S3] Chapter 31 : Jauh Lebih Buruk
129
[S3] Chapter 32 : Peringkat 21
130
[S3] Chapter 33 : Sifat Asli Vord
131
[S3] Chapter 34 : Kebenaran
132
[S3] Chapter 35 : Penentuan
133
[S3] Chapter 36 : Air Mata
134
[S3] Chapter 37 : Terlalu Gegabah
135
[S3] Chapter 38 : Tujuan
136
[S3] Chapter 39 : Marvin Klaurius
137
[S3] Chapter 40 : Regret

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!