Chapter 3 part 2

Suhu hangat menyelimuti tubuhku, rasa sakit yang kurasakan kini membaik. Perlahan-lahan kubuka mata, dengan segera sinar matahari membuatnya silau.

Kututup mata, mengusap wajah dengan tangan kanan. Setelah itu, kucoba membuka mata dan menyesuaikan keadaan.

Perlahan-lahan, aku berdiri, menyeimbangkan tubuh agar tidak jatuh. Pandangan masih berputar-putar, kepala menjadi pusing. Beberapa saat kemudian, kondisiku menjadi lebih stabil.

Aku berjalan menuju sebuah pohon besar berlubang di sebelah kiri sambil menahan rasa lapar. Sesampainya di sana, aku langsung menjulurkan tangan kanan ke dalam lubang tersebut.

“Eh? Apa ini?” ucapku saat memegang apa yang ada di dalam lubang pohon.

Benda itu memeliki tekstur yang kenyal, lincin, dan memiliki permukaan kasar. Langsung saja kutarik keluar benda itu dari dalam lubang.

Begitu tangan ini keluar, aku langsung mundur beberapa langkah dan membuang apa yang sedang kupegang. Ternyata itu adalah seekor ular berwarna hitam dengan bintik putih di sekujur tubuhnya.

Ular itu menggeliat-geliat di tanah. Tanpa menunggu lagi, aku langsung berlari pergi dari sana. Namun, tiba-tiba aku mendengar suara desisan yang semakin mendekat.

Saat melirik ke belakang, aku dapat melihat dengan jelas kalau ular tadi sedang mengejar. Sesegera mungkin aku memalingkan pandangan dan menambah kecepatan.

“Sssh.” Suara desisan itu sekali lagi menggema di telingaku.

Tanpa melirik ke belakang, aku menambah kecepatan. “Argh, Mama! Tolong aku!”

Berlari tunggang langgang, aku tidak peduli dengan apa yang ada di depan. Semuanya kutabrak sampai rata, baik itu semak-semak, tumpukan daun kering, serta ranting.

“Apa-apaan hutan sialan ini! Mama, tolong!”

Sekian lama berlari, tarikan napasku menjadi tidak karuan, dada pun menjadi sesak. Kupelankan langkah, medekat ke sebatang pohon, kemudian bersandar di sana.

Sambil bersandar, kuletakkan tangan di dada sembari mengatur napas. Keringat mambasahi sekujur tubuh, kaki terasa kram. Namun, untungnya, ular tadi tidak dapat mengejarku.

“Sssh.”

Tiba-tiba suara menjengkelkan itu terdengar lagi. Nampaknya kali ini aku benar-benar sial.

Detak jantung meningkat saat semak-semak di dekatku bergoyang. Sesaat kemudian, terdengar lagi suara yang dapat membuatku merinding ketika mendengarnya. Suara tersebut mendesis dan bergetar, semakin lama desisan itu terdengar sangat jelas oleh telinga.

Ah, matilah aku.

Sebenarnya aku sangat ingin berlari, tetapi kaki ini benar-benar berat untuk diangkat. Bulu kudukku sekali lagi merinding, saat desisan itu terdengar lebih dekat.

Astaga, bagaimana ini? Apa yang harus kulakukan? Mama, tolong aku!

Kakiku gemetar, air yang hangat akhirnya membasahi celana. Pikiranku juga sangat kacau dan semakin panik.

Dari dalam semak-semak, muncullah seekor hewan melata sambil mendesis. Hewan itu merayap dengan zig-zag, menuju ke arahku.

Tarikan napas kian cepat, dan tubuh semakin menempel ke batang pohon tempatku bersandar.

Gawat! Gawat! Gawat!

“Hush ... hush .... Pergi! Pergi! Pergi!” ucapku sambil melambai-lambaikan tangan untuk mengusir ular itu.

Tidak mengindahkan perintah, ular tersebut mendekat ke arahku. Namun, sebelum dia sempat mendekat, sebuah pedang meluncur dan menembus tubuh si ular, menancap di tanah.

Ular itu menggeliat-geliat memutari pedang yang melukainya. Darah mengalir dari bekas lukanya, membasuh pedang yang tertancap di tubuhnya.

Suara langkah kaki dan ranting yang patah karena terinjak, semakin mendekat dari arah belakangku. Tak lama kemudian, seorang pemuda bertubuh tidak begitu tinggi, dengan rambut pendek berwarna hitam, bagian dadanya dibalut perban, muncul dari sana.

Pemuda itu berjalan melewatiku, memungut sepotong kayu yang berada tidak jauh dariku menggunakan tangan kanannya. Dia lantas membawa potongan kayu tersebut ke arah si ular dan mulai memukuli kepala ular tersebut.

Darah mencurat dari kepala ular itu, membasahi dedaunan kering serta rerumputan di sekitarnya. Tubuh si ular menggeliat, tetapi si pemuda berambut pendek tidak mempedulikannya dan terus memukuli ular tersebut.

Beberapa saat kemudian, pemuda itu berhenti memukul, mengambil kembali pedangnya dengan tangan kanan setelah membuang potongan kayu di tangannya. Sedangkan ular yang dipukulinya tadi sudah tidak berkepala dan terbaring mati.

Pemuda itu berbalik, menatapku sambil menutup hidung. “Kau kencing di celana, ya?”

Rasanya aku sangat ingin menghajar pemuda ini, tetapi entah kenapa aku malah menjadi malu saat dia mengatakan itu padaku.

Pemuda tersebut menundukkan kepala, tubuhnya gemetar, dan tangan kirinya menutupi mulut. Suara gelak tawa kecil terdengar dari mulutnya. Lalu sambil mencoba menahan tawa, pemuda itu berkata lagi. “Jadi begitu, ya ....” Tubuhnya semakin gemetar. “Ternyata kau takut dengan ular.”

Sialan, dia membuatku kesal saja. Sepertinya aku memang harus mengingatkan dia pada satu hal.

“Hei! Hentikan itu! Apa kau tidak ingat kalau kau sudah berhutang nyawa padaku?”

“Baiklah ... pfft ... baiklah, baiklah.”

Kuhela napas dan dengan enggan membiarkan ejekan pemuda itu berlalu begitu saja.

“Oh iya, aku lupa memperkenalkan diri. Namaku Leon,” kataku untuk mengalihkan topik pembicaraan.

Pemuda itu kembali menegakkan kepalanya, kemudian mendekat sambil mengulurkan tangan. “Namaku Mischievous Neophyte.”

Tanpa menyambut uluran tangannya, aku menatap pemuda tersebut dengan heran. “Mischie— apa tadi namamu?”

Dia menarik kembali tangannya dan berujar dengan sedikit kesal, “Mischie-vous Neo-phyte.”

“Eh? Apa-apaan nama bangsawan itu? Mungkinkah di hutan ini ada sebuah kerajaan dan kau adalah sang pangeran yang hilang?”

“He, he, he. Kau pasti iri karena aku memiliki nama yang bagus.” Dia mengatakannya dengan sombong serta angkuh.

“Cih,” kataku sambil meludah, “siapa yang akan iri pada nama seorang pangeran dari kerajaan monyet sepertimu?”

“Apa katamu?” bentaknya karena kesal ketika kuejek secara terang-terangan.

Ketika aku hendak kembali mengejeknya, secara tidak sengaja, aku melihat sebuah tato ular berwarna hitam di lengan kiri pemuda itu.

“Apakah tato itu sudah ada di sana sejak kemarin, Mischie?” Dengan heran aku menunjuk lengan kiri Mischie.

“Sudah kubilang, kalau namaku Mischievous!”

“Baiklah, baiklah.”

Mischie lalu melirik lengan kanannya dan bergumam, “Eh? Sejak kapan aku mempunyai tato seperti ini?”

“Kau bercanda? Padahal itu adalah lenganmu sendiri, tetapi kenapa kau tidak tahu kalau di sana terdapat tato?”

Mischie kemudian mengalihkan pandangan ke arah lengan kiriku. “Bukankah kau juga memilikinya.”

“Huh? Apa maksudmu?”

Ketika melirik lengan kiriku, sontak mataku terbelalak dan mulutku terbuka lebar. “Apakah aku memang mempunyai tato seperti ini?” Tentu saja aku sangat heran saat melihat sebuah tato ular berwarna hitam menempel di lenganku.

“Kukuku. Kau bercanda? Padahal itu adalah lenganmu sendiri, tetapi kenapa kau tak tahu kalau di sana terdapat tato?” Mischie mengejek menggunakan kata-kataku padanya beberapa saat lalu.

Sebelum aku sempat menjawab, tiba-tiba tanah bergetar hingga membuatku bergerak tak karuan agar tidak kehilangan keseimbangan. Beberapa saat kemudian, getaran itu berhenti, ketika mataku melirik ke depan, detak jantungku langsung berdebar kencang, dan tanpa sadar kakiku telah melangkah mundur.

“Apa lagi ini?”

Terpopuler

Comments

PHSNR👾

PHSNR👾

alamaak namanya susah betuul, otak sama bibir q ampe keriting

2025-03-18

0

PHSNR👾

PHSNR👾

kasian anak mama, ampe ngompol gitu loo 😅😅

2025-03-18

0

PHSNR👾

PHSNR👾

astaga ngakak weee 🤣🤣😅

2025-03-18

0

lihat semua
Episodes
1 Chapter 1 : Awal
2 Chapter 2 : Kebimbangan
3 Chapter 2 part 1
4 Chapter 2 part 2
5 Chapter 3 : Lembaran Baru
6 Chapter 3 part 1
7 Chapter 3 part 2
8 Chapter 3 part 3
9 Chapter 4 : Beruntung atau Sial
10 Chapter 4 part 1
11 Chapter 4 part 2
12 Chapter 4 part 3
13 Chapter 4 part 4
14 Chapter 5 : Didalam Gelapnya Terowongan
15 Chapter 5 part 1
16 Chapter 5 part 2
17 Chapter 5 part 3
18 Chapter 5 part 4
19 Chapter 6 : "Ellise?"
20 Chapter 6 part 1
21 Chapter 6 part 2
22 Chapter 6 part 3
23 Chapter 7 : Taman Kematian
24 Chapter 7 part 1
25 Chapter 7 part 2
26 Chapter 7 part 3
27 Chapter 7 part 4
28 Chapter 8 : Perjalanan Baru
29 Chapter 8 part 1
30 Chapter 8 part 2
31 Chapter 8 part 3
32 Chapter 9 : Rubah Licik
33 Chapter 9 part 1
34 Chapter 9 part 2
35 Chapter 9 part 3
36 Chapter 10 : Gubuk Tua Di Dalam Gua
37 Chapter 10 part 1
38 Chapter 10 part 2
39 Chapter 10 part 3
40 Chapter 11 : Menentukan Sebuah Nasib
41 Chapter 11 part 1
42 Chapter 11 part 2
43 Chapter 11 part 3
44 Chapter 11 part 4
45 Chapter 12 : Berubah
46 Chapter 12 part 1
47 Chapter 12 part 2
48 Chapter 12 part 3
49 Chapter 13 : Jika Orang Baik Tersiksa, Maka Aku Akan Berubah
50 [S2] Chapter 1 : Diriku Yang Baru
51 [S2] Chapter 1 part 1
52 [S2] Chapter 1 part 2
53 [S2] Chapter 2 : Dinding Raksasa
54 [S2] Chapter 2 part 1
55 [S2] Chapter 2 part 2
56 [S2] Chapter 2 part 3
57 [S2] Chapter 2 part 4
58 [S2] Chapter 2 part 5
59 [S2] Chapter 3 : Jalan Yang Kupilih
60 [S2] Chapter 3 part 1
61 [S2] Chapter 3 part 2
62 [S2] Chapter 3 part 3
63 [S2] Chapter 3 part 4
64 [S2] Chapter 4 : Sesuatu
65 [S2] Chapter 4 part 1
66 [S2] Chapter 4 part 2
67 [S2] Chapter 4 part 3
68 [S2] Chapter 4 part 4
69 [S2] Chapter 5 : Target
70 [S2] Chapter 5 part 1
71 [S2] Chapter 5 part 2
72 [S2] Chapter 5 part 3
73 [S2] Chapter 5 part 4
74 [S2] Chapter 6 : Semuanya Baru Saja Dimulai
75 [S2] Chapter 6 part 1
76 [S2] Chapter 6 part 2
77 [S2] Chapter 6 part 3
78 [S2] Chapter 6 part 4
79 [S2] Chapter 7 : Orang Berjubah
80 [S2] Chapter 7 part 1
81 [S2] Chapter 7 part 2
82 [S2] Chapter 7 part 3
83 [S2] Chapter 8 : Mimpi Paling Indah
84 [S2] Chapter 8 part 1
85 [S2] Chapter 8 part 2
86 [S2] Chapter 8 part 3
87 [S2] Chapter 9 : Pertarungan Paling Monoton
88 [S2] Chapter 9 part 1
89 [S2] Chapter 10 : Titik Darah Penghabisan
90 [S2] Chapter 10 part 1
91 [S2] Chapter 11 : Kekuatan Asli Darwis
92 [S2] Chapter 11 part 1
93 [S2] Chapter 12 : Memori Masa Lalu
94 Side Story : Mimpi atau Kenyataan 1
95 Side story : Mimpi atau Kenyataan 2
96 Side Story : Mimpi atau Kenyataan 3
97 [S3] Prolog
98 [S3] Chapter 1 : Jenius Sejati √
99 [S3] Chapter 2 : Jalan Pulang
100 [S3] Chapter 3 : Di Balik Pintu
101 [S3] Chapter 4 : Pelahap Energi
102 [S3] Chapter 5 : Hanya Ini Kemampuanmu
103 [S3] Chapter 6 : Ti dan Tan
104 [S3] Chapter 7 : Pertemuan
105 [S3] Chapter 8 : Negosiasi
106 [S3] Chapter 9 : Baru Dimulai
107 [S3] Chapter 10 : Tan
108 [S3] Chapter 11 : Keajaiban
109 [S3] Chapter 12 : Penyesalan
110 [S3] Chapter 13 : Kekuatan
111 [S3] Chapter 14 : Akhir Hari Bahagia
112 [S3] Chapter 15 : Roda Takdir
113 [S3] Bagian 2 : Kembalinya Sang Pemburu (Chapter 16)
114 [S3] Chapter 17 : Malam Hari
115 S3 Chapter 18 : Pembantaian
116 S3 Chapter 19 : Prinsip
117 S3 Chapter 20 : Tak Terduga
118 [S3] Chapter 21 : Lautan Api
119 [S3] Chapter 22 : Prince of Shadow
120 [S3] Chapter 23 : Menerima Kenyataan
121 [S3] Chapter 24 : Lembah Evolusi
122 [S3] Chapter 25 : Tengkorak
123 [S3] Chapter 26 : Halangan Terakhir
124 [S3] Chapter 27 : Hanya Sekumpulan Orang Cacat
125 [S3] Chapter 28 : Dunia Memang Sudah Kacau
126 [S3] Chapter 29 : Pengakuan Sun
127 S3 Chapter 30 : Sun dan Night
128 [S3] Chapter 31 : Jauh Lebih Buruk
129 [S3] Chapter 32 : Peringkat 21
130 [S3] Chapter 33 : Sifat Asli Vord
131 [S3] Chapter 34 : Kebenaran
132 [S3] Chapter 35 : Penentuan
133 [S3] Chapter 36 : Air Mata
134 [S3] Chapter 37 : Terlalu Gegabah
135 [S3] Chapter 38 : Tujuan
136 [S3] Chapter 39 : Marvin Klaurius
137 [S3] Chapter 40 : Regret
Episodes

Updated 137 Episodes

1
Chapter 1 : Awal
2
Chapter 2 : Kebimbangan
3
Chapter 2 part 1
4
Chapter 2 part 2
5
Chapter 3 : Lembaran Baru
6
Chapter 3 part 1
7
Chapter 3 part 2
8
Chapter 3 part 3
9
Chapter 4 : Beruntung atau Sial
10
Chapter 4 part 1
11
Chapter 4 part 2
12
Chapter 4 part 3
13
Chapter 4 part 4
14
Chapter 5 : Didalam Gelapnya Terowongan
15
Chapter 5 part 1
16
Chapter 5 part 2
17
Chapter 5 part 3
18
Chapter 5 part 4
19
Chapter 6 : "Ellise?"
20
Chapter 6 part 1
21
Chapter 6 part 2
22
Chapter 6 part 3
23
Chapter 7 : Taman Kematian
24
Chapter 7 part 1
25
Chapter 7 part 2
26
Chapter 7 part 3
27
Chapter 7 part 4
28
Chapter 8 : Perjalanan Baru
29
Chapter 8 part 1
30
Chapter 8 part 2
31
Chapter 8 part 3
32
Chapter 9 : Rubah Licik
33
Chapter 9 part 1
34
Chapter 9 part 2
35
Chapter 9 part 3
36
Chapter 10 : Gubuk Tua Di Dalam Gua
37
Chapter 10 part 1
38
Chapter 10 part 2
39
Chapter 10 part 3
40
Chapter 11 : Menentukan Sebuah Nasib
41
Chapter 11 part 1
42
Chapter 11 part 2
43
Chapter 11 part 3
44
Chapter 11 part 4
45
Chapter 12 : Berubah
46
Chapter 12 part 1
47
Chapter 12 part 2
48
Chapter 12 part 3
49
Chapter 13 : Jika Orang Baik Tersiksa, Maka Aku Akan Berubah
50
[S2] Chapter 1 : Diriku Yang Baru
51
[S2] Chapter 1 part 1
52
[S2] Chapter 1 part 2
53
[S2] Chapter 2 : Dinding Raksasa
54
[S2] Chapter 2 part 1
55
[S2] Chapter 2 part 2
56
[S2] Chapter 2 part 3
57
[S2] Chapter 2 part 4
58
[S2] Chapter 2 part 5
59
[S2] Chapter 3 : Jalan Yang Kupilih
60
[S2] Chapter 3 part 1
61
[S2] Chapter 3 part 2
62
[S2] Chapter 3 part 3
63
[S2] Chapter 3 part 4
64
[S2] Chapter 4 : Sesuatu
65
[S2] Chapter 4 part 1
66
[S2] Chapter 4 part 2
67
[S2] Chapter 4 part 3
68
[S2] Chapter 4 part 4
69
[S2] Chapter 5 : Target
70
[S2] Chapter 5 part 1
71
[S2] Chapter 5 part 2
72
[S2] Chapter 5 part 3
73
[S2] Chapter 5 part 4
74
[S2] Chapter 6 : Semuanya Baru Saja Dimulai
75
[S2] Chapter 6 part 1
76
[S2] Chapter 6 part 2
77
[S2] Chapter 6 part 3
78
[S2] Chapter 6 part 4
79
[S2] Chapter 7 : Orang Berjubah
80
[S2] Chapter 7 part 1
81
[S2] Chapter 7 part 2
82
[S2] Chapter 7 part 3
83
[S2] Chapter 8 : Mimpi Paling Indah
84
[S2] Chapter 8 part 1
85
[S2] Chapter 8 part 2
86
[S2] Chapter 8 part 3
87
[S2] Chapter 9 : Pertarungan Paling Monoton
88
[S2] Chapter 9 part 1
89
[S2] Chapter 10 : Titik Darah Penghabisan
90
[S2] Chapter 10 part 1
91
[S2] Chapter 11 : Kekuatan Asli Darwis
92
[S2] Chapter 11 part 1
93
[S2] Chapter 12 : Memori Masa Lalu
94
Side Story : Mimpi atau Kenyataan 1
95
Side story : Mimpi atau Kenyataan 2
96
Side Story : Mimpi atau Kenyataan 3
97
[S3] Prolog
98
[S3] Chapter 1 : Jenius Sejati √
99
[S3] Chapter 2 : Jalan Pulang
100
[S3] Chapter 3 : Di Balik Pintu
101
[S3] Chapter 4 : Pelahap Energi
102
[S3] Chapter 5 : Hanya Ini Kemampuanmu
103
[S3] Chapter 6 : Ti dan Tan
104
[S3] Chapter 7 : Pertemuan
105
[S3] Chapter 8 : Negosiasi
106
[S3] Chapter 9 : Baru Dimulai
107
[S3] Chapter 10 : Tan
108
[S3] Chapter 11 : Keajaiban
109
[S3] Chapter 12 : Penyesalan
110
[S3] Chapter 13 : Kekuatan
111
[S3] Chapter 14 : Akhir Hari Bahagia
112
[S3] Chapter 15 : Roda Takdir
113
[S3] Bagian 2 : Kembalinya Sang Pemburu (Chapter 16)
114
[S3] Chapter 17 : Malam Hari
115
S3 Chapter 18 : Pembantaian
116
S3 Chapter 19 : Prinsip
117
S3 Chapter 20 : Tak Terduga
118
[S3] Chapter 21 : Lautan Api
119
[S3] Chapter 22 : Prince of Shadow
120
[S3] Chapter 23 : Menerima Kenyataan
121
[S3] Chapter 24 : Lembah Evolusi
122
[S3] Chapter 25 : Tengkorak
123
[S3] Chapter 26 : Halangan Terakhir
124
[S3] Chapter 27 : Hanya Sekumpulan Orang Cacat
125
[S3] Chapter 28 : Dunia Memang Sudah Kacau
126
[S3] Chapter 29 : Pengakuan Sun
127
S3 Chapter 30 : Sun dan Night
128
[S3] Chapter 31 : Jauh Lebih Buruk
129
[S3] Chapter 32 : Peringkat 21
130
[S3] Chapter 33 : Sifat Asli Vord
131
[S3] Chapter 34 : Kebenaran
132
[S3] Chapter 35 : Penentuan
133
[S3] Chapter 36 : Air Mata
134
[S3] Chapter 37 : Terlalu Gegabah
135
[S3] Chapter 38 : Tujuan
136
[S3] Chapter 39 : Marvin Klaurius
137
[S3] Chapter 40 : Regret

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!