Chapter 5 part 3

“Groarr!”

Suara mengerikan itu, kembali terdengar, bahkan suaranya kini menjadi lebih keras dari sebelumnya. Seisi hutan tampaknya panik, dan burung-burung bertebaran tak tentu arah, untuk menjauh dari sumber suara tersebut.

Dari situ, pikiran ini menjadi kacau, dan tidak tahu harus berbuat apa. Namun, tiba-tiba si pemuda tadi berkata dengan nada yang sedikit panik.

“Cepat! Tidak ada waktu lagi, ayo kembali ke markas!”

Sesaat setelah mendengar kalimat tersebut, diri ini bagaikan tertarik keluar dari lingkaran setan yang berputar di kepala. Kemudian, tanpa banyak celoteh, kulangkahkan kaki, bergegas mengejar si pemuda yang sudah berlari masuk ke dalam gua.

Masuk di dalam gua, pandangan mata ini langsung menggelap, dan tidak dapat melihat apa-apa, hingga membuatku terdiam di tempat. Namun, tak lama setelahnya, tangan kananku ditarik oleh seseorang sampai membuat diri ini kembali berlari mengikuti arah orang tersebut.

Tap! Tap! Tap****!

Bunyi langkah kaki menghiasi telinga, di balik sunyinya gua. Selama perjalanan itu, aku tidak sekali pun mendengar kedua orang yang berlari di depanku ini, berbicara satu sama lain.

Hm, apakah hubungan mereka tidak akur?

Setelah kupikir lagi, sungguh tidak ada gunanya diri ini memikirkan hal itu, karena nasibku sudah seperti bergantung dengan mereka. Jadi, dengan kata lain, semua yang kulakukan haruslah bermanfaat bagiku.

Mendadak, mata ini disilaukan oleh cahaya lentera di sepanjang jalur sebuah lorong panjang. Tangan ini, tanpa kusadari sudah menutup mata, hingga tak dapat melihat apa pun selama beberapa saat.

Kugosok mata ini, dan mulai membuknya perlahan-lahan. Aku yang awalnya tak mampu melihat cahaya lentera, akhirnya dapat menyesuaikan. Sekitar beberapa langkah di depan kami, aku dapat melihat sebuah pintu yang sangat besar, dan dijaga oleh beberapa pengawal. Namun, tiada mempedulikan mereka, kami lantas masuk ke dalam sebuah ruangan, yang di ujungnya terdapat seorang pemuda berpakaian serba hitam, sedang duduk di atas sebuah kursi megah layaknya singgasana.

Di sebelah kiri dan kanan orang itu, terdapat beberapa gadis cantik yang mungkin adalah selirnya. Kenapa aku mengatakan kalau mereka adalah selir? Ya, itu karena orang yang duduk di singgasana tersebut, tampak seperti seorang pangeran.

Dalam jarak beberapa langkah di depan orang itu, kami menghentikan langkah kaki dan menghadap ke arahnya. Melirik sekilas ke arah kami, dia menyilangkan kedua kaki dan menyangga kepala dengan tangan kanan.

“Apakah dia adalah orang yang selanjutnya?” tanya orang itu, dengan nada datar dan tampak tak begitu tertarik akan kehadiran kami.

“Kamu pikir apa alasanku menyeretnya kemari?” jawab si pemuda yang menuntun kami ke sini.

“Oh, tampaknya kali ini kau memilih orang yang salah, Creeps.”

Si pemuda yang dipanggil ‘Creeps’ oleh orang yang ada di atas singgasana, tampaknya sangat kesal, sampai-sampai dia menggertakan gigi. “Jangan kira kau dapat memperalat kami sesukamu, Andrew!”

“Haih, tak kusangka kau akan begitu kasar terhadapku. Apa kau sudah tidak ingin melihatnya hidup, hah?”

Suasana menjadi tenang, Creeps menggenggam erat tangannya sambil menundukkan kepala, karena sudah tidak dapat melawan. Namun, kenapa dia seperti itu?

“Kau sudah sangat keterlaluan, Andrew!” bentak Lize, yang sedari tadi hanya mendengarkan perdebatan antara Creeps dengan Andrew.

Andrew menaikkan kepala dengan sombong sembari membuat senyum licik di wajahnya.

“Cih, kau pikir dengan begitu, kau bisa membuatku tunduk dan akan memperlakukan kalian dengan baik?”

“Kau!!”

Lize yang sudah terlanjur kesal dan hendak membalas perkataan Andrew, tiba-tiba dihentikan oleh Creeps yang meletakkan tangan kanannya di bahu sebelah kiri Lize, sambil menundukkan kepala di hadapannya.

“Sudah cukup!” ucap Creeps pelan dengan nada putus asa.

“Tapi ....”

Sebelum Lize sempat membantah, Creeps langsung melanjutkan, “hentikan, Lize! Aku tidak ingin dia membunuh adikku.”

Mendengar pengakuan tersebut, tampaknya Lize dengan berat hati, memendam apa yang ingin dia ungkapkan, lalu menggantinya dengan kalimat yang berbeda.

“Baiklah, aku tidak akan mendesaknya lagi,” sahut Lize sembari menatap Creeps dengan lembut.

Setelah menenangkan Creeps, Lize akhirnya mengalihkan pandangannya padaku seolah berkata, ‘maafkan aku!’. Aku menaikkan sebelah alis serta memiringkan kepala, karena tidak mengerti.

Menyadari kebingunganku, Lize memalingkan pandangan ke arah lain, seolah tidak sanggup melihat wajah ini. Aku semakin bertambah bingung, kenapa dia bertindak seperti itu.

Tak lama berselang, sebuah perintah yang dilontarkan oleh Andrew, memecah keheningan.

“Bawa dia!” kata Andrew.

Menanggapi perintah tersebut, Lize dan Creeps segera membawaku ke sebuah tempat yang berada di pintu keluar lain terowongan. Di mana tempat tersebut adalah perbatasan terowongan dengan hutan yang masih sangat lebat.

“Ada apa sebenarnya dengan kalian ini?” tanyaku kepada mereka berdua.

Tidak ada jawaban sama sekali, mereka hanya terus menyeret diri ini, hingga kami benar-benar berada tepat di dalam hutan.

“Hei! Hei! Hei! Sebenarnya kenapa kalian ini?” Aku bertanya untuk kedua kalinya.

“Diamlah!” jawab Creeps dengan nada datar.

Sebenarnya kenapa mereka ini? Bagaimana mungkin mereka menelan mentah-mentah perintah dari orang brengsek tadi?

“Oh, ayolah, Bung! Kau tidak mungkin akan menuruti perintahnya begitu saja, kan?” kataku pada Creeps.

Tiba-tiba, Creeps mendorongku hingga tersungkur ke tanah. Dia lantas menatapku dengan tatapan kosong. “Berisik.”

Sebelum aku sempat menjawab, sebuah tendangan meluncur ke pipi sebelah kananku. Salah satu gigiku kini kembalicopot, dan darah asin bercampur perihnya luka, mulai memenuhi mulut. Sesaat, aku melirik Lize yang memalingkan wajah ke arah lain, sambil menutup mulut dengan tangan kanan. Sedangkan Creeps, masih memandangi diri ini dengan tatapan kosong.

Apa-apaan mereka? kenapa semua ini seolah sudah direncanakan untuk membuatku bimbang menentukan, mana yang benar dan salah. Mungkinkah semua ini adalah ulah dari orang bernama Andrew itu?

“Argh!” erangku ketika perut ini diinjak oleh Creeps.

Darah bercampur dengan air liur, kini mulai bercucuran dari mulut. Diri ini rasanya sangat ingin melawan, tetapi tidak mampu melakukannya. Saat tubuh tergulai lemah, Creeps mengangkat kakinya dan mulai berkeliling, mencari-cari sesuatu di sekitar kami berada.

Tak lama setelah diri ini merasa lega, karena akhirnya penderitaan yang kuterima sudah berakhir. Creeps datang dengan membawa sebilah bambu yang bagian ujungnya runcing. Entah kenapa, aku merasa kalau ini adalah petaka, dan benar saja, Creeps menarik pakaianku hingga robek, dan mulai menebaskan ujung bambunya yang runcing ke tubuhku.

“Argh!” Jerit kesakitan itu menggema di dalam rimbunnya hutan, hingga membuat burung-burung bertebaran.

Rasa sakit mulai menyebar ke sekujur tubuh, hingga membuat diri ini tak lagi mampu berdiri. Darah dari luka-luka yang kuterima, kini juga mulai membasuh diriku.

Tiba-tiba saja, telinga ini mendengar suara ranting yang patah, dan mataku melihat Mischie serta teman-teman yang lain, sedang diseret kemari oleh beberapa orang. Tampaknya, kondisi mereka juga sama sepertiku.

Segera setelah sampai, orang-orang itu pun membaringkan teman-temanku yang sudah tak sadarkan diri, tepat di sebelahku. Lalu, salah satu dari mereka, mulai menyiram tubuh kami yang dipenuhi oleh luka, dengan cairan yang ada di sebuah botol.

Cairan tersebut membuat luka-luka ini menjadi semakin perih, dan meningkatkan bau amis dari darah kami.

Terpopuler

Comments

PHSNR👾

PHSNR👾

lama lama habis tu gigi 😅

2025-03-18

0

Dr. Rin

Dr. Rin

kalau dialog tag di tambah dialog aksi ini sebutannya apa thor? 🤔 aku sering pke tapi masih bingung bener ga di gabungin gtu.

2023-06-04

0

Re-Kun

Re-Kun

wah... mau ditumbalin ya?

2020-04-12

2

lihat semua
Episodes
1 Chapter 1 : Awal
2 Chapter 2 : Kebimbangan
3 Chapter 2 part 1
4 Chapter 2 part 2
5 Chapter 3 : Lembaran Baru
6 Chapter 3 part 1
7 Chapter 3 part 2
8 Chapter 3 part 3
9 Chapter 4 : Beruntung atau Sial
10 Chapter 4 part 1
11 Chapter 4 part 2
12 Chapter 4 part 3
13 Chapter 4 part 4
14 Chapter 5 : Didalam Gelapnya Terowongan
15 Chapter 5 part 1
16 Chapter 5 part 2
17 Chapter 5 part 3
18 Chapter 5 part 4
19 Chapter 6 : "Ellise?"
20 Chapter 6 part 1
21 Chapter 6 part 2
22 Chapter 6 part 3
23 Chapter 7 : Taman Kematian
24 Chapter 7 part 1
25 Chapter 7 part 2
26 Chapter 7 part 3
27 Chapter 7 part 4
28 Chapter 8 : Perjalanan Baru
29 Chapter 8 part 1
30 Chapter 8 part 2
31 Chapter 8 part 3
32 Chapter 9 : Rubah Licik
33 Chapter 9 part 1
34 Chapter 9 part 2
35 Chapter 9 part 3
36 Chapter 10 : Gubuk Tua Di Dalam Gua
37 Chapter 10 part 1
38 Chapter 10 part 2
39 Chapter 10 part 3
40 Chapter 11 : Menentukan Sebuah Nasib
41 Chapter 11 part 1
42 Chapter 11 part 2
43 Chapter 11 part 3
44 Chapter 11 part 4
45 Chapter 12 : Berubah
46 Chapter 12 part 1
47 Chapter 12 part 2
48 Chapter 12 part 3
49 Chapter 13 : Jika Orang Baik Tersiksa, Maka Aku Akan Berubah
50 [S2] Chapter 1 : Diriku Yang Baru
51 [S2] Chapter 1 part 1
52 [S2] Chapter 1 part 2
53 [S2] Chapter 2 : Dinding Raksasa
54 [S2] Chapter 2 part 1
55 [S2] Chapter 2 part 2
56 [S2] Chapter 2 part 3
57 [S2] Chapter 2 part 4
58 [S2] Chapter 2 part 5
59 [S2] Chapter 3 : Jalan Yang Kupilih
60 [S2] Chapter 3 part 1
61 [S2] Chapter 3 part 2
62 [S2] Chapter 3 part 3
63 [S2] Chapter 3 part 4
64 [S2] Chapter 4 : Sesuatu
65 [S2] Chapter 4 part 1
66 [S2] Chapter 4 part 2
67 [S2] Chapter 4 part 3
68 [S2] Chapter 4 part 4
69 [S2] Chapter 5 : Target
70 [S2] Chapter 5 part 1
71 [S2] Chapter 5 part 2
72 [S2] Chapter 5 part 3
73 [S2] Chapter 5 part 4
74 [S2] Chapter 6 : Semuanya Baru Saja Dimulai
75 [S2] Chapter 6 part 1
76 [S2] Chapter 6 part 2
77 [S2] Chapter 6 part 3
78 [S2] Chapter 6 part 4
79 [S2] Chapter 7 : Orang Berjubah
80 [S2] Chapter 7 part 1
81 [S2] Chapter 7 part 2
82 [S2] Chapter 7 part 3
83 [S2] Chapter 8 : Mimpi Paling Indah
84 [S2] Chapter 8 part 1
85 [S2] Chapter 8 part 2
86 [S2] Chapter 8 part 3
87 [S2] Chapter 9 : Pertarungan Paling Monoton
88 [S2] Chapter 9 part 1
89 [S2] Chapter 10 : Titik Darah Penghabisan
90 [S2] Chapter 10 part 1
91 [S2] Chapter 11 : Kekuatan Asli Darwis
92 [S2] Chapter 11 part 1
93 [S2] Chapter 12 : Memori Masa Lalu
94 Side Story : Mimpi atau Kenyataan 1
95 Side story : Mimpi atau Kenyataan 2
96 Side Story : Mimpi atau Kenyataan 3
97 [S3] Prolog
98 [S3] Chapter 1 : Jenius Sejati √
99 [S3] Chapter 2 : Jalan Pulang
100 [S3] Chapter 3 : Di Balik Pintu
101 [S3] Chapter 4 : Pelahap Energi
102 [S3] Chapter 5 : Hanya Ini Kemampuanmu
103 [S3] Chapter 6 : Ti dan Tan
104 [S3] Chapter 7 : Pertemuan
105 [S3] Chapter 8 : Negosiasi
106 [S3] Chapter 9 : Baru Dimulai
107 [S3] Chapter 10 : Tan
108 [S3] Chapter 11 : Keajaiban
109 [S3] Chapter 12 : Penyesalan
110 [S3] Chapter 13 : Kekuatan
111 [S3] Chapter 14 : Akhir Hari Bahagia
112 [S3] Chapter 15 : Roda Takdir
113 [S3] Bagian 2 : Kembalinya Sang Pemburu (Chapter 16)
114 [S3] Chapter 17 : Malam Hari
115 S3 Chapter 18 : Pembantaian
116 S3 Chapter 19 : Prinsip
117 S3 Chapter 20 : Tak Terduga
118 [S3] Chapter 21 : Lautan Api
119 [S3] Chapter 22 : Prince of Shadow
120 [S3] Chapter 23 : Menerima Kenyataan
121 [S3] Chapter 24 : Lembah Evolusi
122 [S3] Chapter 25 : Tengkorak
123 [S3] Chapter 26 : Halangan Terakhir
124 [S3] Chapter 27 : Hanya Sekumpulan Orang Cacat
125 [S3] Chapter 28 : Dunia Memang Sudah Kacau
126 [S3] Chapter 29 : Pengakuan Sun
127 S3 Chapter 30 : Sun dan Night
128 [S3] Chapter 31 : Jauh Lebih Buruk
129 [S3] Chapter 32 : Peringkat 21
130 [S3] Chapter 33 : Sifat Asli Vord
131 [S3] Chapter 34 : Kebenaran
132 [S3] Chapter 35 : Penentuan
133 [S3] Chapter 36 : Air Mata
134 [S3] Chapter 37 : Terlalu Gegabah
135 [S3] Chapter 38 : Tujuan
136 [S3] Chapter 39 : Marvin Klaurius
137 [S3] Chapter 40 : Regret
Episodes

Updated 137 Episodes

1
Chapter 1 : Awal
2
Chapter 2 : Kebimbangan
3
Chapter 2 part 1
4
Chapter 2 part 2
5
Chapter 3 : Lembaran Baru
6
Chapter 3 part 1
7
Chapter 3 part 2
8
Chapter 3 part 3
9
Chapter 4 : Beruntung atau Sial
10
Chapter 4 part 1
11
Chapter 4 part 2
12
Chapter 4 part 3
13
Chapter 4 part 4
14
Chapter 5 : Didalam Gelapnya Terowongan
15
Chapter 5 part 1
16
Chapter 5 part 2
17
Chapter 5 part 3
18
Chapter 5 part 4
19
Chapter 6 : "Ellise?"
20
Chapter 6 part 1
21
Chapter 6 part 2
22
Chapter 6 part 3
23
Chapter 7 : Taman Kematian
24
Chapter 7 part 1
25
Chapter 7 part 2
26
Chapter 7 part 3
27
Chapter 7 part 4
28
Chapter 8 : Perjalanan Baru
29
Chapter 8 part 1
30
Chapter 8 part 2
31
Chapter 8 part 3
32
Chapter 9 : Rubah Licik
33
Chapter 9 part 1
34
Chapter 9 part 2
35
Chapter 9 part 3
36
Chapter 10 : Gubuk Tua Di Dalam Gua
37
Chapter 10 part 1
38
Chapter 10 part 2
39
Chapter 10 part 3
40
Chapter 11 : Menentukan Sebuah Nasib
41
Chapter 11 part 1
42
Chapter 11 part 2
43
Chapter 11 part 3
44
Chapter 11 part 4
45
Chapter 12 : Berubah
46
Chapter 12 part 1
47
Chapter 12 part 2
48
Chapter 12 part 3
49
Chapter 13 : Jika Orang Baik Tersiksa, Maka Aku Akan Berubah
50
[S2] Chapter 1 : Diriku Yang Baru
51
[S2] Chapter 1 part 1
52
[S2] Chapter 1 part 2
53
[S2] Chapter 2 : Dinding Raksasa
54
[S2] Chapter 2 part 1
55
[S2] Chapter 2 part 2
56
[S2] Chapter 2 part 3
57
[S2] Chapter 2 part 4
58
[S2] Chapter 2 part 5
59
[S2] Chapter 3 : Jalan Yang Kupilih
60
[S2] Chapter 3 part 1
61
[S2] Chapter 3 part 2
62
[S2] Chapter 3 part 3
63
[S2] Chapter 3 part 4
64
[S2] Chapter 4 : Sesuatu
65
[S2] Chapter 4 part 1
66
[S2] Chapter 4 part 2
67
[S2] Chapter 4 part 3
68
[S2] Chapter 4 part 4
69
[S2] Chapter 5 : Target
70
[S2] Chapter 5 part 1
71
[S2] Chapter 5 part 2
72
[S2] Chapter 5 part 3
73
[S2] Chapter 5 part 4
74
[S2] Chapter 6 : Semuanya Baru Saja Dimulai
75
[S2] Chapter 6 part 1
76
[S2] Chapter 6 part 2
77
[S2] Chapter 6 part 3
78
[S2] Chapter 6 part 4
79
[S2] Chapter 7 : Orang Berjubah
80
[S2] Chapter 7 part 1
81
[S2] Chapter 7 part 2
82
[S2] Chapter 7 part 3
83
[S2] Chapter 8 : Mimpi Paling Indah
84
[S2] Chapter 8 part 1
85
[S2] Chapter 8 part 2
86
[S2] Chapter 8 part 3
87
[S2] Chapter 9 : Pertarungan Paling Monoton
88
[S2] Chapter 9 part 1
89
[S2] Chapter 10 : Titik Darah Penghabisan
90
[S2] Chapter 10 part 1
91
[S2] Chapter 11 : Kekuatan Asli Darwis
92
[S2] Chapter 11 part 1
93
[S2] Chapter 12 : Memori Masa Lalu
94
Side Story : Mimpi atau Kenyataan 1
95
Side story : Mimpi atau Kenyataan 2
96
Side Story : Mimpi atau Kenyataan 3
97
[S3] Prolog
98
[S3] Chapter 1 : Jenius Sejati √
99
[S3] Chapter 2 : Jalan Pulang
100
[S3] Chapter 3 : Di Balik Pintu
101
[S3] Chapter 4 : Pelahap Energi
102
[S3] Chapter 5 : Hanya Ini Kemampuanmu
103
[S3] Chapter 6 : Ti dan Tan
104
[S3] Chapter 7 : Pertemuan
105
[S3] Chapter 8 : Negosiasi
106
[S3] Chapter 9 : Baru Dimulai
107
[S3] Chapter 10 : Tan
108
[S3] Chapter 11 : Keajaiban
109
[S3] Chapter 12 : Penyesalan
110
[S3] Chapter 13 : Kekuatan
111
[S3] Chapter 14 : Akhir Hari Bahagia
112
[S3] Chapter 15 : Roda Takdir
113
[S3] Bagian 2 : Kembalinya Sang Pemburu (Chapter 16)
114
[S3] Chapter 17 : Malam Hari
115
S3 Chapter 18 : Pembantaian
116
S3 Chapter 19 : Prinsip
117
S3 Chapter 20 : Tak Terduga
118
[S3] Chapter 21 : Lautan Api
119
[S3] Chapter 22 : Prince of Shadow
120
[S3] Chapter 23 : Menerima Kenyataan
121
[S3] Chapter 24 : Lembah Evolusi
122
[S3] Chapter 25 : Tengkorak
123
[S3] Chapter 26 : Halangan Terakhir
124
[S3] Chapter 27 : Hanya Sekumpulan Orang Cacat
125
[S3] Chapter 28 : Dunia Memang Sudah Kacau
126
[S3] Chapter 29 : Pengakuan Sun
127
S3 Chapter 30 : Sun dan Night
128
[S3] Chapter 31 : Jauh Lebih Buruk
129
[S3] Chapter 32 : Peringkat 21
130
[S3] Chapter 33 : Sifat Asli Vord
131
[S3] Chapter 34 : Kebenaran
132
[S3] Chapter 35 : Penentuan
133
[S3] Chapter 36 : Air Mata
134
[S3] Chapter 37 : Terlalu Gegabah
135
[S3] Chapter 38 : Tujuan
136
[S3] Chapter 39 : Marvin Klaurius
137
[S3] Chapter 40 : Regret

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!