CHAPTER 18 KEMBALINYA WARDANI DAN ARYA

Setelah mereka mendapatkan ilmu, yang didapatkan dari Nenek Ayu mereka kembali ke desa untuk membalaskan dendamnya yang selama ini mereka tunggu-tunggu, balas denda kepada semua orang yang pernah menyakiti mereka, mereka akan membuatnya hancur dan merasakan apa yang mereka rasakan selama ini. Di tengah malam Wardani dan Arya datang ke rumah Biyungnya agar tidak diketahui oleh warga sekitar untuk menjalankan rencananya.

Tok... Tok... Tok... pintu berbunyi.

" Siapa malam-malam begini datang ke rumah, menganggu saja, " Ucap Biyung.

" Sudah buka saja, siapa tau ada yang penting, " Jawab Abah.

" Bentar Abah, " Ucap Biyung.

" Sebentar, " Jawab Biyung sambil membukakan pintu.

" Siapa kalian datang kemari malam-malam, " Ucap Biyung.

"Apa, Biyung ternyata tidak tau kalau aku ini Wardani, susuk ini memang sempurna, " Batin Wardani.

" Ahh Biyung tidak kenal kita berdua, jadi susuk ini memang hebat dan berhasil untuk rencana nanti, " Batin Arya.

" Biyung, aku Wardani dan ini Arya, " Ucap Wardani.

" Apa, kalian berdua kembali, sudah masuk dulu, nanti dilihat oleh para warga sekitar, ayo masuk, " Ucap Biyung.

" Abah keluarlah, Wardani dan Arya sudah berhasil, Abah....!!!, " Ucap Biyung.

Abah keluar dari kamarnya merasa penasaran yang dikatakan oleh Biyung.

" Abah kesini ini Wardani dan itu Arya, " Ucap Biyung.

" Apa benar itu, " Jawab Abah.

" Benar Abah, kami berdua kembali ingin mambalaskan dendam kita yang telah merusak kebahagian kita, dia harus membalasnya, " Jawab Wardani sambil berjalan.

" Kalian tampil begitu cantik dan tampan beda dengan dahulu, " Jawab Abah.

" Iya Abah, kami berdua telah menyelesaikan apa yang di berikan okeh guru kita selama di gua Anoman, " Sahut Arya.

" Oh begitu ya, " Jawab Abah

" Biyung kita atur rencana, besok pagi jika para warga bertanya siapa kami berdua, Biyung harus bilang bahwa kita saudara Biyung dari desa sebrang," Ucap Wardani.

" Terus nama kalian siapa kalau begitu, " Ucap Biyung.

" Nama kita tetap tetapi harus di tambah nama belakang , " Ucap Wardani.

" Dengan sebut siapa, " Jawab Biyung.

" Nama ku Wardani miwarso dan itu Arya Ari Kuncoro, bagaimana ini nama diambil dari Biyung dan Abah masing-masing, " Ucap Wardani.

" Sangat menarik," Sahut Arya.

" Abah setuju ini terbaik buat kalian, " Jawab Abah.

" Terus rencana kalian berdua apa, " Ucap Biyung.

" Sudah itu serahkan kepada kita berdua Biyung, " Ucap Wardani.

" Oh siap Wardani, " Ucap Biyung.

" Ya sudah waktu larut malam biar mereka berdua beristirahat, Wardani ayo bawa Arya tidur di kamar bekas Parwati, " Ucap Abah.

" Baik Abah, " Jawab Wardani.

" Ayo Arya, aku antar ke kamarmu, " Ucap Wardani.

" Ayo, permisi Biyung, Abah, " Sahut Arya.

" Silahkan, " Jawab Abah.

" Abah gimana ini Wardani sudah punya rencana sendiri, " Ucap Biyung.

" Sudah Biyung biar mereka mengatur sendiri untuk urusan dia. Untuk urusan kita sisipi dengan keinginan kita, jangan kwatir, " Jawab Abah.

" Ya sudah Abah, kita kembali tidur lagi, " Ucap Biyung.

Mereka melanjutkan istirahat malam dengan pulas. Malam yang bergitu indah dan penuh rembulan yang begitu indah memancatkan sinarnya di desa.yang menemani malam itu.

Keesokan harinya.

Biyung mengajak Wardani dan Arya ke pasar untuk membeli perlengkapan kebutuhan sehari-harinya, dengan tujuan agar Wardani dan Arya dikenal di desa dan di sekitarnya, agar rencananya segera berjalan secara lancar. Ditengah perjalanan terdapat para perampokan yang menghadang dirinya, perampok itu akan meminta barang yang iya miliki. Tak disangka Arya yang menangani para perampok itu, mereka kalah dan meninggalkannya.

" Bagus Arya, ilmu yang kau miliki sudah meresap di dirimu, kau harus jaga dan sering berlatih, " Ucap Wardani.

" Iya kita harus melatihanya setiap hari, " Jawab Arya.

" Mari Biyung kita lanjutkan perjalanan ke pasar, " Ucap Wardani.

Mereka melanjutkan ke pasar sesampai di pasar semua menuju ke Wardani dan Arya, mereka bertanya siapa gerangan yang ke pasar yang membuat mereka bertanya-tanya. Suara lirih para orang yang berada di pasar yang membuat mereka penasaran ingin bertanya.

" Biyung,siapa anak muda ini, begitu menawan dan menggoda, " Ucap Penjual.

" Ini saudara saya yang tinggal di desa sebrang, " Jawab Biyung.

" Ternyata Biyung mempunyai saudara secantik ini dan tampan seperti itu, " Sahut pembeli lain.

" Terima kasih, " Jawab Biyung.

" Itu belum seberapa, kalau aku keluarkan ilmu pemikat sukma dan aura kecantikanku kalian tau rasa nanti, " Batin Wardani.

" Kau juga merasakan sebalikny apa yang ku rasakan Arya, " Ucap Wardani.

" Iya merasakan, kita hanya secuil saja, kita belum keluarkan ilmu itu, kita keluarkan di waktu yang tepat, karena kita baru saja, " Jawab Arya.

" Siap Arya, " Ucap Wardani.

" Sudah semua Biyung, sebentar Biyung ingin membeli sesuatu disitu tunggu disini, " Ucap Biyung.

" Kita tunggu disini saja, " Sahut Wardani.

" Belanjan hari ini udah lengkap untuk keperluan sehari-hari, kita pulang, " Ucap Biyung.

" Mari Biyung, " Sahut Arya.

Mereka bertiga pulang dari pasar, sesampai perbatasan pasar ke rumah mereka bertemu sahabatnya, mereka bertanya.

" Biyung pulang dari pasar ya, oh iya ngomong-ngomong siapa mereka berdua Biyung, " Ucap Ningsih.

" Ini Saudara Biyung dari desa sebrang, " Jawab Biyung.

" Oh begitu Biyung, boleh tau namanya siapa," Ucap Ningsih.

" Namaku Wardani Miwarso dan ini namanya Arya Ari Kuncoro, " Jawab Wardani.

" Namaku Ningsih dan ini Suwarni, kami adalah sahabat Wardani, kon nama kamu persir nama sahabat kita, " Ucap Ningsih.

" Kok sama ya, " Sahut Suwarni.

" Kebetulan namanya sama, " Ucap Biyung.

" Kita boleh ikut sekalian ke rumah Biyung biar kenal Wardani juga dan Arya," Ucap Ningsih.

" Boleh-boleh ayo," Sahut Wardani.

" Mungkin Wardani kangen dengan sahabat-sahabatnya biarlah dia ikut sekali ia merasakan kerinduannya," Batin Biyung.

" Iya ayo nak, ikut saja, " Jawab Biyung.

" Marilah kita berjalan," Sahut Arya.

Tak lama kemudian mereka sampai di rumahnya, mereka membantu membawakan barang yang telah dibeli begitu banyak, sambil membantu, Ningsih meneteskan airmata yang membuat Wardani bertanya kepadanya.

" Mengapa kau menangis, ada apa, " Ucap Wardani.

" Aku keingat dengan sahabatku dia baik, namamu mengingatkanku kepada Wardani, dia telah hilang dan tidak tau dimana ketika kejadian itu, " Jawab Ningsih.

" Aku juga merasa rindu dengannya, dia sahabat yang selalu membuat kita bahagia walaupun banyak yang menghinanya, " Sahut Suwarni.

" Aku juga kangen kalian sahabat, tetapi aku belum bisa memberitahukan aku adalah Wardani, karena aku merencana untuk membalas dendam ku, sabar ya sahabat sesuatu kita akan berkumpul lagi," Batin Wardani.

" Sudah doakan saja yang terbaik buat mereka, " Jawab Wardani.

" Iya Terima kasih, aku boleh menjadi temanmu, " Ucap Ningsih.

" Boleh tentu boleh, aku malah senang dapat teman baru, " Jawab Wardani.

" Aku juga ya," Sahut Suwarni.

" Sudah ayo masuk lagi kerumah kita makan bareng, " Jawab Wardani.

" Ternyata Sahabat kau sangat setia, masih ingat dengan kamu Wardani, melainkan Trimoko yang tidak pernah begitu padaku hanya memyuruhku dan sekarang khianat kepadaku, aku melihat kau bersama sahabatmu senang walaupun yang mereka lihat adakah kau Wardani," Ucap Arya.

" Sabar Arya, aku juga tau perasaan mu, sekarang kita fikir masa depan saja, dan rencana kita, walapun aku suka kepada Trimoko sekarang aku membencinya aku akan membalas kepada dia," Jawab Wardani.

" Ya sudah kita, lanjutkan, " Jawab Arya.

Mereka menikmati makan siang bersama di rumah Biyung, mereka sangat bahagia. Setelah itu sahabat Wardani izin untuk pamit pulang ke rumah masing-masing, ditengah perjalan mereka bertemu dengan Hartono.

" Biyung aku pamit dulu ya, " Ucap Ningsih.

" Kenapa buru-buru pulang," Jawab Biyung.

" Tidak apa-apa Biyung, masih ada kerjaan di rumah, " Jawab Ningsih.

" Ya sudah hati-hati dijalan, jangan lupa main ke sini ya, aja saudara Biyung main, " Ucap Biyung.

" Tentu Biyung," Jawab Ningsih.

" Aku akan menunggumu untuk main jika kau tidak ada kerjaan, aku siap menemani," Ucap Wardani.

" Iya Terima kasih, " Jawab Ningsih.

" Ya sudah ayo Ningsih, kami pamit dulu, " Sahut Suwarni.

" Iya hati-hati ya, " Ucap Wardani.

" Mas Hartono, mau kemana mas, " Ucap Ningsih.

" Ehh kalian, darimana, " Jawab Hartono.

" Emm kita dari rumah Biyung sumi," Sahut Suwarni.

" Mas,Biyung kedatangan saudaranya, dia seorang wanita cantik dan laki-laki tampan, namanya kebetulan persis dengan Wardani dan Arya, " Ucap Ningsih.

" Apa benar yang kau katakan itu, " Jawab Hartono.

" Bener mas kami berdua dari sana bersih-bersih, makanan-makan bareng, " Sahut Suwarni.

" Iya mas orang baik dan persis seperti Wardani, " Jawab Ucap Ningsih.

" Sebelumnya, aku merasa dia Wardani, ternyata salah Wardani yang sekarang cantik dan menawan ternyata saudaranya, " Ucap Ningsih.

" Sudah, tak apa, kalau begitu sampai jumpa lagi, " Jawab Hartono.

" Iya mas, kapan-kapan kita keluar bersama saudara Biyung, mau mas," Ucap Ningsih.

" Tak usah, dia bukan siapa-siapa saya, " Jawab Hartono.

" Ya sudah mas," Ucap Ningsih.

" Ya sudahlah kalau gak mau biarlah kan tidak tau mereka bertemu biar saling kenal anak desa sini, " Ucap Ningsih.

" Ya sudah ayo pulang, " Jawab Suwarni.

Tak di sangka dibalik pohon Jasmin yang sedang menguping yang ingin tahu apa yang mereka bicarakan.

" Apa saudara Biyung kesini dan mereka cantik dan tampan, apa betul ya, coba aku kesana untuk membuktikan, " Ucap Jasmin.

" Ya sudah aku kesana, " Ucap Jasmin.

Tidak percaya dengan yang di ucapkan sahabat Wardani, akhirnya mereka membuktikan untuk menemui langsung ke rumah Biyung.

" Permisi Biyung, " Ucap Jasmin.

" Anak itu datang kemari ada apa, " Batin Wardani di balik jendela.

" Biyung, di depan ada Jasmin coba kau temui jangan kasih tau apa yang dia mau, aku merasa dia ada sesuatu datang kemari, " Ucap Wardani.

" Iya sayang, Biyung akan kesana, " Jawab Biyung sambil keluar dari kamarnya.

" Iya sebentar, " Ucap Biyung sambil membuka pintu.

" Ada apa, ada yang bisa Biyung bantu, " Ucap Biyung.

" Tidak ada apa-apa Biyung, cuma mau bertanya apakah saudara Biyung ada yang kemari, " Ucap Jasmin.

" Iya ada apa, kenapa kau tanyakan itu, " Jawab Biyung.

" Hemmm tidak ada apa-apa cuma mau tanya, " Ucap Jasmin.

" Sudah itu saja, kalau tidak ada yang lain aku tinggal, karena masih banyak kerjaan yang belum selesai, " Jawab Biyung.

" Iya Biyung, ya sudah minta maaf Jasmin menganggu Waktunya," Ucap Jasmin.

" Wanita itu bukannya Jasmin, " Ucap Arya memasuki kamar Wardani.

" Iya dia Jasmin, wanita itu salah satu korban mu nanti Arya. " Jawab Wardani.

" Serta nanti aku akan membuatnya sakit yang sesakit-sakitnya, " Ucap Wardani.

" Apa rencana kamu," Jawab Arya.

" Tunggu saja selanjutnya, kau nanti juga tau," Ucap Wardani.

" Ya sudah aku akan menunggu jika kita sudah siap untuk melakukan itu, " Jawab Arya.

" Ahhh ya sudahlah aku pulang saja, lain kali aku pasti akan bertemu dengan saudara Biyung , seperti apa," Ucap Jasmin.

Setelah Jasmin membuktikan ternyata apa yang di bilang sahabatnya benar walaupun Jasmin tidak melihat langsung, Jasmin semakin penasaran seperti apa yang di katakan oleh Sahabat Wardani.

Malam hari tiba dengan sinar bulan yang indah.

Jasmin bertemu sahabat Wardani di sebuah jalan perjalanan ke mushola, Jasmin mengejek Sahabat Wardani.

" Wanita jelek datang lagi," Ucap Jasmin.

" Ayo kita jalan terus, " Jawab Ningsih.

" Hey, " Ucap Jasmin sambil menghalang.

" Apasih aku tidak ada waktu, aku mau ke mushola sudah ditunggu Mas Hartono, " Jawab Ningsih.

" Sebentar saja," Ucap Jasmin.

" Mau apa, cepat katakan, " Jawab Ningsih.

" Oh benar saudara Wardani datang ke rumah Biyung, " Ucap Jasmin.

" Kenapa kau tanya itu, " Jawab Ningsih.

"Tak sih cuma tanya, tapi betul sih, aku sudah tanya ke Biyung walaupun aku belum melihat langsung, " Ucap Jasmin.

" Sudah Ningsih, ayo tak ada waktu ladeni wanita ini, " Sahut Suwarni.

" Ya sudah aku tinggal, " Jawab Ningsih.

" Pergi saja wanita jelek, " Ucap Jasmin.

" Ya sudahlah, tapi aku penasaran, " Ucap Jasmin sambil pergi.

" Warni tadi kau curiga tidak kenapa Jasmin tiba-tiba tanya tentang saudaranya Biyung, dia tau darimana ya, " Ucap Ningsih.

" Aku juga curiga, Jangan-jangan dia mendengarkan kita saat bertemu Mas Hartono, " Jawab Suwarni.

" Sudahlah gak usah di pikir, " Ucap Ningsih.

" Tapi kita harus waspada Lho Ningsih, " Jawab Suwarni.

" Tentulah," Ucap Ningsih.

" Ya sudah ayo Mas Hartono sudah menunggu kita, " Jawab Suwarni.

Mereka menuju ke mushola.

" Mohon maaf Mas kami telat, " Ucap Ningsih.

" Tidak apa-apa, tidak kok, " Hartono.

" Sudah siap kita doakan Wardani dan Arya tenang disana, " Ucap Hartono.

" Sudah Mas mari kita doakan, " Jawab Ningsih.

" Tapi aku belum yakin mereka sudah tiada, aku merasa dia sekarang sudah ada di dekat kita," Ucap Hartono.

" Aku juga merasa begitu Mas, saudara Biyung, aku merasa dia itu Wardani dan Arya tetapi asumsi saya belum tentu benar," Jawab Ningsih.

" Ya sudahlah kita doakan saja dan kita lanjut doa saja, " Sahut Suwarni.

Mereka bertiga merencanakan doa bersama untuk Wardani dan Arya,semoga yang mereka harapkan seperti yang di harapkan, dan berharap mereka berdua masih hidup dan bisa berkumpul dan kembali ke desa. Apa Wardani dan Arya kembali ke desanya.

###

Assalamu'alaikum minta dukungan author dalam berkarya ya, vote, like, serta share karya author ke teman kalian.

Karena dengan vote, like dan share adalah kunci penting untuk saya.

Ojo lali lho yo komentar, kritik dan saran untuk perbaikan.

Ayo tungguin kelanjutan ceritanya seru banget....

Matur suwun salam oc ( ochim chim)

Terpopuler

Comments

Liani.

Liani.

seru 😍😍

2021-08-10

1

lihat semua
Episodes
1 CHAPTER 1 GADIS BURUK RUPA
2 CHAPTER 2 KAYU BAKAR DI HUTAN BELANTARA
3 CHAPTER 3 ULAH TRIMOKO
4 CHAPTER 4 JENG AYU PERTAMA
5 CHAPTER 5 BAIK HATI HARTONO
6 CHAPTER 6 MBAK WARSI
7 CHAPTER 7 PARWATI
8 CHAPTER 8 PENDIRIAN WARDANI
9 CHAPTER 9 PARWATI DIUSIR
10 CHAPTER 10 MENFINTNAH WARDANI
11 CHAPTER 11 JASMIN SANG PENGKHIANAT
12 CHAPTER 12 HARTONO TAK TAKLUK
13 CHAPTER 13 MEMPERKOSA WARDANI
14 CHAPTER 14 KUNCI GUA ANOMAN
15 CHAPTER 15 SUSUK ANOMAN
16 CHAPTER 16 HILANGNYA WARDANI DAN ARYA
17 CHAPTER 17 MENEMUI NENEK AYU
18 CHAPTER 18 KEMBALINYA WARDANI DAN ARYA
19 CHAPTER 19 KELUARNYA WARDANI DAN ARYA
20 CHAPTER 20 JENG AYU DUA
21 CHAPTER 21 KEMARAHAN TRIMOKO
22 CHAPTER 22 PERASAAN HARTONO
23 CHAPTER 23 KEDATANGAN RAHMA
24 CHAPTER 24 TUMBAL KEKASIH
25 CHAPTER 25 KERESAHAN WARGA DESA
26 CHAPTER 26 KEMATIAN SOFYAN
27 CHAPTER 27 DENDAM ARYA 1
28 CHAPTER 28 KEMATIAN ARMAN
29 CHAPTER 29 KEMARAHAN TRIMOKO 2
30 CHAPTER 30 TUMBAL KEMBAR
31 CHAPTER 31 LURAH DARSO JATUH HATI
32 CHAPTER 32 KERIBUTAN 4 ISTRI LURAH DARSO
33 CHAPTER 33 SELINGKUH
34 CHAPTER 34 RINDU DI JODOHKAN
35 CHAPTER 35 TUMBAL JASMINE SI ANAK KOTA
36 CHAPTER 36 PINANGAN RINDU
37 CHAPTER 37 KEKHAWATIRAN BIYUNG SUMI
38 CHAPTER 38 PERNIKAHAN ARYA DAN RINDU
39 CHAPTER 39 PERPINDAHAN WARDANI
40 CHAPTER 40 BERCINTA DENGAN WARDANI
41 CHAPTER 41 KECURIGAAN MARNO
42 CHAPTER 42 KEMATIAN MARNO
43 CHAPTER 43 FITNAH KEJAM KEPADA AISYAH
44 CHAPTER 44 SIKSA RINDU
45 CHAPTER 45 SADIS TERHADAP KELUARGA ARYA
46 CHAPTER 46 KEMARAHAN ARYA 2
47 CHAPTER 47 TUMBAL ZAINAB
48 CHAPTER 48 KEHAMILAN RINDU
49 CHAPTER 49 TUMBAL BAYI RINDU
50 CHAPTER 50 TEROR BAYI RINDU
51 CHAPTER 51 TEROR TRIMOKO
52 CHAPTER 52 RINDU TERGONCANG
53 CHAPTER 53 RINDU DI PASUNG
54 CHAPTER 54 LARAS HAMIL
55 CHAPTER 55 LARAS BUNUH DIRI
56 CHAPTER 56 RENCANA MEMBUNUH NENEK AYU
57 CHAPTER 57 RENCANA DI GUA ANOMAN
58 CHAPTER 58 KUNCI KEMATIAN
59 CHAPTER 59 KEMATIAN NENEK AYU
60 CHAPTER 60 KEPULANGQN WARDANI
61 CHAPTER 61 PENGHISAPAN MANTRA
62 CHAPTER 62 PENYAMBUTAN RENALDI DAN IBU
63 CHAPTER 63 KEMARAHAN BIYING SUMI 2
64 CHAPTER 64 KEBOHONGAN BIYUNG SUMI
65 CHAPTER 65 KECURIGAAN WARDANI
66 CHAPTER 66 KAMAR RAHASIA
67 CHAPTER 67 KEMATIAN RAHARJA
68 CHAPTER 68 PENGANTI RAHARJA
69 CHAPTER 69 RITUAL ARWAJA
70 CHAPTER 70 RITUAL PERSEMBAHAN
71 CHAPTER 71 TIGA BERSAUDARA
72 CHAPTER 72 MASUK PERANGKAP
73 CHAPTER 73 JAWABAN KEMATIAN
74 CHAPTER 74 AMARAH
75 CHAPTER 75 WAJAH SETAN
76 CHAPTER 76 PERNIKAHAN AMAR
77 CHAPTER 77 KEMATIAN AMAR
78 CHAPTER 78 SALING BERSAING
79 CHAPTER 79 PENGABDI SETAN
80 CHAPTER 80 TURUN RANJANG
81 CHAPTER 81 MATI KEJAM
82 CHAPTER 82 RAHASIA TERDIAM
83 CHAPTER 83 MAYAT HIDUP
84 CHAPTER 84 BERMAIN API
85 CHAPTER 85 TEROR WARDANI 2
86 CHAPTER 86 KEBAHAGIAN BIYUNG SUMI
87 CHAPTER 87 KECURIGAAN WARDANI 2
88 CHAPTER 88 JANJI AMOR
89 CHAPTER 89 MASUK KANDANG MACAN
90 CHAPTER 90 PERNIKAHAN AMOR
91 CHAPTER 91 KECURIGAAN BIYUNG ZUBAIDAH
92 CHAPTER 92 TERBONGKAR RAHASIA
93 CHAPTER 93 KEMATIAN AMOR
94 CHAPTER 94 HUKUMAN PEDIH
95 CHAPTER 95 HUKUMAN
96 CHAPTER 96 DUKUN
97 CHAPTER 97 MURKA DUKUN
98 CHAPTER 98 BERMUKA DUA BIYUNG ZUBAIDAH
99 CHAPTER 99 CINTA MATI
100 CHAPTER 100 TUBUHNYA TERBAKAR
101 CHAPTER 101 BERDUSTA
102 CHAPTER 102 SENJATA MAKAN TUAN
103 CHAPTER 103 PEMBUNUH PEMUDA
104 CHAPTER 104 PERNIKAHAN LURAH DAN WARDANI
105 CHAPTER 105 MENJADI NYONYA
106 CHAPTER 106 BABU
107 CHAPTER 107 KEBUSUKAN TERBONGKAR
108 CHAPTER 108 TERPESONA
109 CHAPTER 109 KEKASIH GELAP
110 CHAPTER 110 TERGODA
111 CHAPTER 111 SELINGKUH
112 CHAPTER 112 DI JODOHKAN
113 CHAPTER 113 MENGAMBIL KEPUTUSAN
114 CHAPTER 114 MEMINANG RANI
115 CHAPTER 115 PERNIKAHAN TRIMOKO DAN RANI
116 CHAPTER 116 BOYONG
117 CHAPTER 117 KDRT
118 CHAPTER 118 KERINDUAN LAKSONO
119 CHAPTER 119 CINTA TERLARANG
120 CHAPTER 120 KELAKUANNYA BIYUNG SUMI
121 CHAPTER 121 INGKAR JANJI
122 CHAPTER 122 RENCANA ARYA
123 CHAPTER 123 KEMARAHAN LURAH DARSO
124 CHAPTER 124 ULAH ARYA
125 CHAPTER 125 TERBONGKAR
126 CHAPTER 126 KEMATIAN BIYUNG ZUBAIDAH
127 CHAPTER 127 RINDU TERINGAT
128 CHAPTER 128 CEMBURU
129 CHAPTER 129 DI MANFAATKAN
130 CHAPTER 130 SALING BEREBUT
131 CHAPTER 131 PEMBUNUHAN EYANG NARNI
132 CHAPTER 132 KERJASAMA
133 CHAPTER 133 PENCARIAN PEMBUNUHAN EYANG NARNI
134 CHAPTER 134 KEMATIAN SEMUA KOMPLOTAN TRIMOKO
135 CHAPTER 135 PENGAKUAN PARWATI
136 CHAPTER 136 PERANG SEDARAH
137 CHAPTER 137 KEMATIAN ARYA
138 CHAPTER 138 DENDAM TERBALASKAN
139 CHAPTER 139 KEMATIAN TRIMOKO
140 CHAPTER 140 KISAH CINTANYA
141 FLASHBACK
142 PROLOG SA
143 PENGUMUMAN
Episodes

Updated 143 Episodes

1
CHAPTER 1 GADIS BURUK RUPA
2
CHAPTER 2 KAYU BAKAR DI HUTAN BELANTARA
3
CHAPTER 3 ULAH TRIMOKO
4
CHAPTER 4 JENG AYU PERTAMA
5
CHAPTER 5 BAIK HATI HARTONO
6
CHAPTER 6 MBAK WARSI
7
CHAPTER 7 PARWATI
8
CHAPTER 8 PENDIRIAN WARDANI
9
CHAPTER 9 PARWATI DIUSIR
10
CHAPTER 10 MENFINTNAH WARDANI
11
CHAPTER 11 JASMIN SANG PENGKHIANAT
12
CHAPTER 12 HARTONO TAK TAKLUK
13
CHAPTER 13 MEMPERKOSA WARDANI
14
CHAPTER 14 KUNCI GUA ANOMAN
15
CHAPTER 15 SUSUK ANOMAN
16
CHAPTER 16 HILANGNYA WARDANI DAN ARYA
17
CHAPTER 17 MENEMUI NENEK AYU
18
CHAPTER 18 KEMBALINYA WARDANI DAN ARYA
19
CHAPTER 19 KELUARNYA WARDANI DAN ARYA
20
CHAPTER 20 JENG AYU DUA
21
CHAPTER 21 KEMARAHAN TRIMOKO
22
CHAPTER 22 PERASAAN HARTONO
23
CHAPTER 23 KEDATANGAN RAHMA
24
CHAPTER 24 TUMBAL KEKASIH
25
CHAPTER 25 KERESAHAN WARGA DESA
26
CHAPTER 26 KEMATIAN SOFYAN
27
CHAPTER 27 DENDAM ARYA 1
28
CHAPTER 28 KEMATIAN ARMAN
29
CHAPTER 29 KEMARAHAN TRIMOKO 2
30
CHAPTER 30 TUMBAL KEMBAR
31
CHAPTER 31 LURAH DARSO JATUH HATI
32
CHAPTER 32 KERIBUTAN 4 ISTRI LURAH DARSO
33
CHAPTER 33 SELINGKUH
34
CHAPTER 34 RINDU DI JODOHKAN
35
CHAPTER 35 TUMBAL JASMINE SI ANAK KOTA
36
CHAPTER 36 PINANGAN RINDU
37
CHAPTER 37 KEKHAWATIRAN BIYUNG SUMI
38
CHAPTER 38 PERNIKAHAN ARYA DAN RINDU
39
CHAPTER 39 PERPINDAHAN WARDANI
40
CHAPTER 40 BERCINTA DENGAN WARDANI
41
CHAPTER 41 KECURIGAAN MARNO
42
CHAPTER 42 KEMATIAN MARNO
43
CHAPTER 43 FITNAH KEJAM KEPADA AISYAH
44
CHAPTER 44 SIKSA RINDU
45
CHAPTER 45 SADIS TERHADAP KELUARGA ARYA
46
CHAPTER 46 KEMARAHAN ARYA 2
47
CHAPTER 47 TUMBAL ZAINAB
48
CHAPTER 48 KEHAMILAN RINDU
49
CHAPTER 49 TUMBAL BAYI RINDU
50
CHAPTER 50 TEROR BAYI RINDU
51
CHAPTER 51 TEROR TRIMOKO
52
CHAPTER 52 RINDU TERGONCANG
53
CHAPTER 53 RINDU DI PASUNG
54
CHAPTER 54 LARAS HAMIL
55
CHAPTER 55 LARAS BUNUH DIRI
56
CHAPTER 56 RENCANA MEMBUNUH NENEK AYU
57
CHAPTER 57 RENCANA DI GUA ANOMAN
58
CHAPTER 58 KUNCI KEMATIAN
59
CHAPTER 59 KEMATIAN NENEK AYU
60
CHAPTER 60 KEPULANGQN WARDANI
61
CHAPTER 61 PENGHISAPAN MANTRA
62
CHAPTER 62 PENYAMBUTAN RENALDI DAN IBU
63
CHAPTER 63 KEMARAHAN BIYING SUMI 2
64
CHAPTER 64 KEBOHONGAN BIYUNG SUMI
65
CHAPTER 65 KECURIGAAN WARDANI
66
CHAPTER 66 KAMAR RAHASIA
67
CHAPTER 67 KEMATIAN RAHARJA
68
CHAPTER 68 PENGANTI RAHARJA
69
CHAPTER 69 RITUAL ARWAJA
70
CHAPTER 70 RITUAL PERSEMBAHAN
71
CHAPTER 71 TIGA BERSAUDARA
72
CHAPTER 72 MASUK PERANGKAP
73
CHAPTER 73 JAWABAN KEMATIAN
74
CHAPTER 74 AMARAH
75
CHAPTER 75 WAJAH SETAN
76
CHAPTER 76 PERNIKAHAN AMAR
77
CHAPTER 77 KEMATIAN AMAR
78
CHAPTER 78 SALING BERSAING
79
CHAPTER 79 PENGABDI SETAN
80
CHAPTER 80 TURUN RANJANG
81
CHAPTER 81 MATI KEJAM
82
CHAPTER 82 RAHASIA TERDIAM
83
CHAPTER 83 MAYAT HIDUP
84
CHAPTER 84 BERMAIN API
85
CHAPTER 85 TEROR WARDANI 2
86
CHAPTER 86 KEBAHAGIAN BIYUNG SUMI
87
CHAPTER 87 KECURIGAAN WARDANI 2
88
CHAPTER 88 JANJI AMOR
89
CHAPTER 89 MASUK KANDANG MACAN
90
CHAPTER 90 PERNIKAHAN AMOR
91
CHAPTER 91 KECURIGAAN BIYUNG ZUBAIDAH
92
CHAPTER 92 TERBONGKAR RAHASIA
93
CHAPTER 93 KEMATIAN AMOR
94
CHAPTER 94 HUKUMAN PEDIH
95
CHAPTER 95 HUKUMAN
96
CHAPTER 96 DUKUN
97
CHAPTER 97 MURKA DUKUN
98
CHAPTER 98 BERMUKA DUA BIYUNG ZUBAIDAH
99
CHAPTER 99 CINTA MATI
100
CHAPTER 100 TUBUHNYA TERBAKAR
101
CHAPTER 101 BERDUSTA
102
CHAPTER 102 SENJATA MAKAN TUAN
103
CHAPTER 103 PEMBUNUH PEMUDA
104
CHAPTER 104 PERNIKAHAN LURAH DAN WARDANI
105
CHAPTER 105 MENJADI NYONYA
106
CHAPTER 106 BABU
107
CHAPTER 107 KEBUSUKAN TERBONGKAR
108
CHAPTER 108 TERPESONA
109
CHAPTER 109 KEKASIH GELAP
110
CHAPTER 110 TERGODA
111
CHAPTER 111 SELINGKUH
112
CHAPTER 112 DI JODOHKAN
113
CHAPTER 113 MENGAMBIL KEPUTUSAN
114
CHAPTER 114 MEMINANG RANI
115
CHAPTER 115 PERNIKAHAN TRIMOKO DAN RANI
116
CHAPTER 116 BOYONG
117
CHAPTER 117 KDRT
118
CHAPTER 118 KERINDUAN LAKSONO
119
CHAPTER 119 CINTA TERLARANG
120
CHAPTER 120 KELAKUANNYA BIYUNG SUMI
121
CHAPTER 121 INGKAR JANJI
122
CHAPTER 122 RENCANA ARYA
123
CHAPTER 123 KEMARAHAN LURAH DARSO
124
CHAPTER 124 ULAH ARYA
125
CHAPTER 125 TERBONGKAR
126
CHAPTER 126 KEMATIAN BIYUNG ZUBAIDAH
127
CHAPTER 127 RINDU TERINGAT
128
CHAPTER 128 CEMBURU
129
CHAPTER 129 DI MANFAATKAN
130
CHAPTER 130 SALING BEREBUT
131
CHAPTER 131 PEMBUNUHAN EYANG NARNI
132
CHAPTER 132 KERJASAMA
133
CHAPTER 133 PENCARIAN PEMBUNUHAN EYANG NARNI
134
CHAPTER 134 KEMATIAN SEMUA KOMPLOTAN TRIMOKO
135
CHAPTER 135 PENGAKUAN PARWATI
136
CHAPTER 136 PERANG SEDARAH
137
CHAPTER 137 KEMATIAN ARYA
138
CHAPTER 138 DENDAM TERBALASKAN
139
CHAPTER 139 KEMATIAN TRIMOKO
140
CHAPTER 140 KISAH CINTANYA
141
FLASHBACK
142
PROLOG SA
143
PENGUMUMAN

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!